2. Dhezia Frustasi

Pukul 07.00 a.m. in Los Angeles,

“Huuufftt!!”

Dhezia membuka matanya dan duduk di tepi ranjang, menghela napas panjang di dalam kamar tidur apartemen sederhana di pusat Kota Los Angeles. Semalaman ia tidak bisa tidur. Sebentar lagi ia akan meninggalkan kota

kesayangannya Los Angeles, studynya prodi Early Childhood Education, meninggalkan sahabatnya, Brielle. Dan juga laki- laki yang disukainya sejak semester pertamanya, Gabriel Holdon.

"Argh! Lupain cowok bule itu! Mungkin aku memang harus pulang ke Indonesia," gumamnya sambil memikirkan apa yang akan terjadi kemudian.

Jika ia dipulangkan ke Indonesia. Bagaimana kuliahnya selanjutnya? Bisakah Dhezia kembali kuliah di Amerika setelah Covid mereda dan ekonomi kembali membaik? Ataukah study nya harus berakhir sampai disini? Bagaimana bisa sponsornya yang merupakan perusahaan besar di bidang industri tas sekolah itu kini bangkrut

akibat virus yang menyerang di seluruh belahan dunia ini. Dan dampaknya sampai pada Dhezia yang kehilangan beasiswanya karena perusahaan yang menerbitkan sponsor beasiswanya itu bangkrut.

Tetapi, tidak ada gunanya juga Dhezia terus terusan memikirkan nasibnya. Dhezia percaya pasti ada hikmah dibalik semua yang terjadi pada dirinya saat ini.

Dhezia  tersadar dari lamunannya, kemudian bergegas mandi dan berdandan, Dhezia mengenakan celana jeans berwarna putih, kemeja sederhana dengan tali pita di bagian perut, rambut panjang Dhezia diurai. Dhezia juga

mempunyai poni di dahi, membuatnya tampak anggun, kemudian menggunakan sepatu flat shoes kesukaannya, tidak lupa memakai masker hitam. Memang tampilan gadis Indonesia meski ia sedang berada di Amerika. Tak lupa juga ia mengirim pesan kepada Brielle dan meminta Brielle untuk bertemu dengannya di taman kampus.

(“Selamat pagi, Brielle, bisakah kau menemuiku nanti di kampus?”) tanya Dhezia lewat pesan singkatnya.

(“Hey, yo Anastasya! Bisa, kebetulan juga aku akan bertemu dengan Mr. Hilton hari ini di kampus,”) jawab Brielle.

(“Oke, nanti kita bertemu di Taman Kampus Fakultas Pendidikan dan Olahraga, ya! Sampai jumpa!”) balas Dhezia melalui pesan singkatnya.

Dhezia kemudian bergegas pergi ke kampus untuk mengurus semua berkasnya. Suasana kampus tampak sepi dikarenakan masih kondisi pandemi COVID-19. Setelah mengurus semua administrasi kepulangannya, Dhezia kemudian menemui sahabatnya untuk menyampaikan salam perpisahan kepada sahabatnya, Brielle Smith.

Dhezia dan Brielle telah bersahabat selama hampir dua semester. Dhezia mengenal Brielle waktu ia masih mahasiswa baru di kampus. Waktu itu diadakan kegiatan pengenalan lingkungan Universitas bagi semua mahasiswa baru. Seluruh mahasiswa baru dibawa oleh Pengurus Universitas berjalan mengelilingi fakultas.

Dhezia dan Brielle sama sama memasuki Fakultas Pendidikan dan Olahraga. Saat berkeliling di Area Kolam Renang Fakultas tersebut, Dhezia tidak sengaja terpeleset dan jatuh ke dalam kolam renang. Dhezia yang masih belajar berenang itu tampak kesulitan untuk menepi, mahasiswa baru lain menertawakan Dhezia.

Tetapi waktu itu, Brielle yang masih dengan mengenakan baju dressnya turun ke kolam renang menyelamatkan Dhezia.

"Terimakasih sudah menyelamatkan aku, siapa namamu? Aku Dhezia Anastasya," ucap Dhezia sambil menyodorkan tangannya ke arah Brielle.

"Brielle Smith. Senang bertemu denganmu, Anastasya. Lain kali lebih berhati hati ya," sambut Brielle meraih tangan Dhezia waktu itu.

Begitulah Dhezia dan Brielle saling mengenal hingga menjadi sahabat sampai sekarang. Brielle kemudian mengambil jurusan Pendidikan Olahraga dan Dhezia mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Meski berbeda jurusan, Brielle lah yang membantu Dhezia ketika menghadapi kesulitan selama hampir dua semester, dari mulai mencarikan apartemen yang cocok untuk Dhezia, berdiskusi bersama menyelesaikan tugas kuliah hingga teman curhat tentang apapun.

"Brielle!" teriak Dhezia sambil berlari ke arah sahabatnya tersebut.

"Hey yoo, Anastasya!" jawab Brielle meloleh ke arah sumber suara.

Memang Brielle lebih suka memanggil Dhezia dengan nama Anastasya, karena kebiasaan orang Amerika memanggil dengan nama depan. Dhezia memeluk Brielle sangat erat, kemudian berkata,

"Terimakasih untuk semuanya, Brielle. Sudah menjadi teman terbaik selama aku disini,"  kata Dhezia dengan mata berkaca- kaca.

"Jangan lupakan aku, Anastasya! Aku harap kamu baik baik saja dimanapun kamu berada, dan takdir selalu berpihak kepadamu," ujar Brielle membalas pelukan Dhezia.

"Terimaksih Brielle," ucap Dhezia melepaskan pelukannya.

"Ini milikku, tapi aku mengasihkannya padamu, Anastasya. Sebenarnya ini jimat keberuntunganku, aku selalu menang Olimpiade Lompat Tinggi bukan?" jelas Brielle. Kemudian menyodorkan Katsina Doll miliknya.

"Tapi kan, ini kesayanganmu Brielle, bagaimana mungkin kamu mengasihkan ini untukku?" tanyaku padanya.

Brielle kemudian tersenyum dan menjawab,

"Tidak apa- apa, kasihkan kepadaku lagi saat aku butuh nanti ya Anastasya, aku akan mengunjungimu ke Indonesia ketika aku akan mengikuti Olimpiade Lompat Tinggi pada tahun yang akan datang!”

"Ah baiklah, terimaksih, Brielle" ucapku sambil tersenyum kepadanya.

"Jaga dirimu, Anastasya! Perlukah aku mengantarkanmu ke Bandara nanti?" tanyanya pada Dhezia.

Aku menggeleng sambil tersenyum kearahnya.

"Tidak usah, Brielle. Katamu, kamu akan menemui Mr.Hilton hari ini," tolak Dhezia. Kemudian berlalu sambil melambaikan tangannya pada Brielle.

Menurut Dhezia, dirinya akan semakin sedih jika pulangnya ke Indonesia harus diantar Brielle ke Bandara. Entah kenapa Dhezia merasa seperti Negara Amerika tidak mau menerimanya.

***

Setelah melambaikan tangannya pada Brielle tanda ‘selamat tinggal’, Dheziaberjalan keluar gerbang kampus menuju apartemennya hendak mengemasi semua barang- barangnya kemudian pulang ke Indonesia. Namun langkahnya terhenti ketika melihat laki- laki di seberang jalan. Laki laki yang menertawakannya saat pengambilan nilai di Kelas Musik dan Tari semester lalu. Ya itu Gabriel.

Dhezia tersenyum senang, ia berencana menghampiri dan menyapa Gabriel untuk yang pertama dan mungkin terakhir kalinya Dhezia di Amerika.

"Gab…,"

Dhezia yang hendak berteriak memanggil nama lelaki itu terdiam saat mengetahui ada perempuan yang memeluk Gabriel dari belakang sambil tertawa.

Kemudian Gabriel membalikkan badan dan mengecup bibir perempuan itu. Nicole. Ternyata Gabriel kekasih Nicole. Mahasiswi prodi Pendidikan Olahraga. Sama seperti Brielle. Tentu saja, Gabriel ganteng mana mungkin belum punya pacar. Dan pacarnya itu ternyata Nicole! Satu Prodi dengan sahabatnya, Brielle. Dan Nicole adalah musuh sekaligus saingan Brielle dalam nilai maupun dalam pemilihan peserta Olimpiade. Mereka tidak pernah akur. Sementara Dhezia menatap Gabriel dan Nicole di seberang sana. Tanpa terasa air mata Dhezia menetes

membasahi pipinya.

"Bahkan setelah kuliah sampai Amerika aku masih belum pernah merasakan bagimana rasanya mempunyai kekasih," ucapnya lirih. Kemudian menyeka air matanya, dan berlalu menuju apartemennya.

Sementara itu tampaknya Gabriel yang sedang bersama Nicole tampaknya melihat Dhezia di seberang jalan, tampak dari jauh gadis itu menyeka air matanya.

"Ia sedang menangis? Mengapa gadis penari itu menangis?" batinnya dalam hati.

Gabriel yang penasaran dengan perempuan yang dilihatnya menari kemarin seperti sedang menangis di seberang jalan sebelum berlalu itu pun mencari- cari alasan yang logis kepada Nicole agar bisa mengikuti kemana Dhezia pergi dan mengapa Dhezia menangis.

"Baby, aku lupa jika aku harus menemui Mr. Hilton hari ini, aku harus konsultasi mengenai Olimpiade yang dibatalkan karena situasi pandemi, bisakah sekali ini kau pulang sendiri?" tanyanya Gabriel pada Nicole.

"Oh tentu, no problem, silahkan bertemu Mr. Hilton sekarang Mr. Holdon, haha," jawab Nicole sambil tertawa. Kemudian mengecup sekilas bibir kekasihnya itu, dan berlalu meninggalkannya.

***

Terpopuler

Comments

Sery

Sery

Gabriel penasaran dengan Zia

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 1.Corona Virus Mengubah Semuanya!
2 2. Dhezia Frustasi
3 3. Ditolak Gabriel
4 4. Pulangnya Dhezia ke Indonesia
5 5. Pertemuan dengan Allen, Basah Kuyup!
6 6. Cekcok Allen dan Dhezia
7 7. Membeli Obat Demam
8 8. Rusaknya IPhone 14 Allen!
9 9. Bertemu Citra
10 10. First Kiss with Allen
11 11. Allen Tersenyum Licik
12 12. Lurah Jahat
13 13. Menyelamatkan Dhezia
14 14. Telfon dari Allen
15 15. The Bite Kiss
16 16. Dhezia Menangis
17 17. Diantar Pulang Allen
18 18. Pujaan Hati Allen
19 19. Allen Sedih
20 20. Dhezia Sakit
21 21. Kembalinya Allen ke Semarang
22 22. Dhezia ke Semarang
23 23. Perjanjian dengan Yovien
24 24. Kota Lama Semarang
25 25. Stasiun Tawang
26 26. Meremas dan Melempar Katsina Doll
27 27. Allen Menemui Dhezia
28 28. Allen Marah
29 29. Kedatangan Yovien
30 30. Sandal Jepit Maut
31 31. Payung untuk Allen
32 32. Kissing Under Umbrella
33 33. Jatuhnya Selimut Allen
34 34. Makan 10 Detik
35 35. Masa Lalu Allen dan Yovien
36 36. Flash Back in Bali 1
37 37. Flash Back in Bali 2
38 38. Flash Back in Bali 3
39 39. Flash Back in Bali 4
40 40. Flash Back in Bali 5
41 41. Kembali ke Masa Sekarang, 2021
42 42. Perdebatan Tuan Xander dan Nyonya Clarista
43 43. Permintaan Nyonya Clarista
44 44. Melacak Keberadaan Allen
45 45. Tak Mampu Mengungkapkan Perasaan
46 46. Memesan Taxi Online
47 47. Bunga Aster
48 48. Trans Semarang
49 49. Xander Japanesse Food
50 50. Memakai Baju Maid (Pelayan)
51 51. Curhat dengan Rigel
52 52. Membeli Roti untuk Dhezia
53 53. Gold Eksekutif Room
54 54. Allen Terpesona
55 55. Makan dengan Allen
56 56. Hidangan Mahal
57 57. Kejahatan Novia
58 58. Menggendong Dhezia
59 59. Kejadian di Xander Mall
60 60. Rumah Sakit Tentara (RST)
61 61. Menunggui Acre di RST
62 62. Perhatian Sementara
63 63. Kecupan Sekilas Allen & Mengakhiri Perjanjian dengan Yovien
64 64. Pesan dari Brielle
65 65. Menyuapi Dhezia
66 66. Membantu Dhezia Mandi
67 67. Mendekap Erat Allen
68 68. Penjelasan Allen
69 69. Mencubit Pipi Dhezia
70 70. Dhezia Boleh Pulang dari RST
71 71. Kamar Mess Dhezia
72 72. Menciumi Dhezia
73 73. Severius dan Candra
74 74. Simpang Lima Semarang
75 75. Candra dan Severius ke Club
76 76. Mengetahui yang Sebenarnya
77 77. Allen dan Yovien Bertengkar
78 78. Titik Terang Kesalahpahaman
79 79. Tamat (Allen Melamar Dhezia)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1.Corona Virus Mengubah Semuanya!
2
2. Dhezia Frustasi
3
3. Ditolak Gabriel
4
4. Pulangnya Dhezia ke Indonesia
5
5. Pertemuan dengan Allen, Basah Kuyup!
6
6. Cekcok Allen dan Dhezia
7
7. Membeli Obat Demam
8
8. Rusaknya IPhone 14 Allen!
9
9. Bertemu Citra
10
10. First Kiss with Allen
11
11. Allen Tersenyum Licik
12
12. Lurah Jahat
13
13. Menyelamatkan Dhezia
14
14. Telfon dari Allen
15
15. The Bite Kiss
16
16. Dhezia Menangis
17
17. Diantar Pulang Allen
18
18. Pujaan Hati Allen
19
19. Allen Sedih
20
20. Dhezia Sakit
21
21. Kembalinya Allen ke Semarang
22
22. Dhezia ke Semarang
23
23. Perjanjian dengan Yovien
24
24. Kota Lama Semarang
25
25. Stasiun Tawang
26
26. Meremas dan Melempar Katsina Doll
27
27. Allen Menemui Dhezia
28
28. Allen Marah
29
29. Kedatangan Yovien
30
30. Sandal Jepit Maut
31
31. Payung untuk Allen
32
32. Kissing Under Umbrella
33
33. Jatuhnya Selimut Allen
34
34. Makan 10 Detik
35
35. Masa Lalu Allen dan Yovien
36
36. Flash Back in Bali 1
37
37. Flash Back in Bali 2
38
38. Flash Back in Bali 3
39
39. Flash Back in Bali 4
40
40. Flash Back in Bali 5
41
41. Kembali ke Masa Sekarang, 2021
42
42. Perdebatan Tuan Xander dan Nyonya Clarista
43
43. Permintaan Nyonya Clarista
44
44. Melacak Keberadaan Allen
45
45. Tak Mampu Mengungkapkan Perasaan
46
46. Memesan Taxi Online
47
47. Bunga Aster
48
48. Trans Semarang
49
49. Xander Japanesse Food
50
50. Memakai Baju Maid (Pelayan)
51
51. Curhat dengan Rigel
52
52. Membeli Roti untuk Dhezia
53
53. Gold Eksekutif Room
54
54. Allen Terpesona
55
55. Makan dengan Allen
56
56. Hidangan Mahal
57
57. Kejahatan Novia
58
58. Menggendong Dhezia
59
59. Kejadian di Xander Mall
60
60. Rumah Sakit Tentara (RST)
61
61. Menunggui Acre di RST
62
62. Perhatian Sementara
63
63. Kecupan Sekilas Allen & Mengakhiri Perjanjian dengan Yovien
64
64. Pesan dari Brielle
65
65. Menyuapi Dhezia
66
66. Membantu Dhezia Mandi
67
67. Mendekap Erat Allen
68
68. Penjelasan Allen
69
69. Mencubit Pipi Dhezia
70
70. Dhezia Boleh Pulang dari RST
71
71. Kamar Mess Dhezia
72
72. Menciumi Dhezia
73
73. Severius dan Candra
74
74. Simpang Lima Semarang
75
75. Candra dan Severius ke Club
76
76. Mengetahui yang Sebenarnya
77
77. Allen dan Yovien Bertengkar
78
78. Titik Terang Kesalahpahaman
79
79. Tamat (Allen Melamar Dhezia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!