Bukanya merasa ibah ataupun berbelas kasih pada keadaan keluarga Smith, Martin justru tertawa begitu kencangnya dirumah . Bahkan tawa mengerikan itu dapat di dengar oleh Angelie putrinya dengan baik.
"Ada apa lagi dengan ayah kali ini ."
Merasa puas dan menang, Martin mengambil sebotol minuman beralkohol untuk merayakan hal itu dengan kesendiriannya.
*
*
*
Sementara keadaan Frans dan juga putra Sesilia sudah berangsur membaik.
"Ayo kita pulang sama-sama." ajak Sesilia pada Frans sementara putranya telah lebih dulu duduk di bangku penumpang sebuah taksi online.
Dengan wajah yang jengah ia memilih untuk membuang mukanya dihadapan Frans.
"Aku tidak akan pernah ikut denganmu kak!"
"Dan tolong jangan urusi hidupku lagi, aku bukan anak bayi yang bisa diatur-atur."
"Oh ya satu lagi, jangan juga pernah berharap bahwa aku akan berterimakasih padamu dalam hal ini !"
Sesilia begitu sedih bahwa adiknya tak kunjung berubah dengan baik.
"Baiklah, asal kau tahu. Pintu rumah kakak akan selalu terbuka lebar untuk dirimu kapanpun kau mau!" terang Sesilia dengan hati yang begitu sakit.
Ia pun memutuskan untuk segera pergi dan meninggalkan Frans disana.
"Cih, sampai kapanpun kau takkan pernah tulus baik kepadaku!" ujar Frans dengan sinisnya.
Setelah kebebasannya kali ini, Frans memutuskan untuk menyambangi kediaman rumah Debra. Dengan menaiki sebuah taksi, Frans segera meluncur kesana.
"Dok dok dok ..." Frans yang baru saja tiba, mengetuk pintu itu berulang kali dengan kencang.
Bahkan pria itu terlihat kesal pada beberapa ekor kucing yang mengelilingi kakinya sejak tadi didepan teras.
"Syuhh, menyingkirlah dari kakiku!" usir Frans dengan menendang makhluk tak berdosa tersebut.
"Ngeong..." sembur makhluk itu dengan kedua mata ketakutan.
"Dimana wanita gila itu, lama sekali buka pintu! hardik Frans .
Tak berselang lama , Debra yang baru saja tiba berjalan mengarah pada Frans.
"Darimana saja dirimu, aku sejak tadi menunggu dirimu disini dengan kucing sialan itu!"
Wanita dengan wajah datar itu hanya berjalan dan segera membuka pintu rumahnya dan masuk begitu saja tanpa menimpali ucapan Frans sedikitpun.
"Jika bukan aku yang perlu dengan wanita gila ini, aku tidak sudi mengemis pertolongannya!"
"Arrghh!" Frans begitu kesal dan pada akhirnya ia pun mengikuti juga kemana Debra pergi.
Bukanya tak tahu, jika ia sedang di ikuti oleh Frans sejak tadi. Bahkan wanita itu memang mengabaikan pria yang sejak dulu menyusahkan dirinya.
"Ada apa lagi kau kemari hah?" sahut Debra kesal tanpa menoleh sedikitpun dan sibuk menuang susu kedalam gelas.
"Bagaimana pekerjaanmu, apakah semua beres!"
"Dan kenapa Sesil masih juga hidup!" cecar Frans dengan entengnya.
"Takkk!" Debra menghentakkan gelas putih kaca panjang miliknya tepat dihadapan Frans.
"Siapa yang kau harapkan mati terlebih dahulu pria tolol !"
Frans bergidik ketika tatapan Debra begitu menyeramkan layaknya ingin menerkam mangsanya.
"Ter-serah." ucap Frans pasrah dan terbata-bata.
Debra kemudian menarik kepalanya yang hampir tak memiliki jarak berarti dengan wajah Frans.
Flashback Debra.
Pada hari itu, Debra pun telah datang ke rumah Smith untuk memastikan segalanya. Dengan mengenakan topi pantai hitam tanpa motif dan jaring halus penutup wajah serta gaun dengan warna senada, dia tampak berdiri di antara kerumunan para pelayat disana.
Dia harus susah payah pastikan hal itu untuk mendapatkan kepastian.
*
*
*
"Ayah anak perempuan itu telah tiada , bahkan aku sudah memastikannya dengan mata kepalaku sendiri. "
Mendengar pernyataan Debra , Frans lantas memberanikan diri lagi untuk memprotesnya kembali.
"Kenapa bukan Marry!" celotehnya kembali menggema dan sedikit membentak Debra.
Hanya dengan satu lirikan Debra, ia dapat menghentikan sikap arogan Frans.
"Dan jika yang kau maksud adalah kakakmu, biarkan ia mati dengan sendirinya. Dia hanya seorang tumbal yang akan di ambil dengan sesuka hati tanpa ada keterpaksaan bukan!"
"Atau begini saja ... " jelas Debra dengan wajah tegang menghadap Frans.
"Kita hentikan ritual untuk kakakmu itu."
Perkataan Debra membuat hati Frans begitu panas dan kesal. Tapi wanita itu sama sekali tak perduli dan membelakangi Frans.
"Aku akan menggantikannya dengan nyawamu saja!"
... Bersambung 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments