#2

"Hujan reda ya?" Tiru Frans mengulangi perkataan Maria.

Murid perempuannya itupun hanya mengangguk patuh.

"Mari ikut saya, tunggu dan duduklah diruangan guru saja. Agar kamu tidak basah kuyup disini," Pinta Frans .

Sebenarnya, lelaki itu hanya ingin mencari sebuah alasan saja untuk mengelabui Maria disana. Dengan polosnya, gadis itupun mengikuti gurunya berjalan tepat dibelakangnya.

Saat itu, semua guru sudah hampir pulang seluruhnya. Hanya tersisa penjaga sekolah saja, didepan gerbang.

"Duduk, ayo duduk jangan malu-malu." pinta Frans.

Ia masih terlihat sibuk dengan tumpukan beberapa buku murid yang berjejer di mejanya kala itu, dan itu tak membuat kecurigaan sama sekali dibenak Maria.

Maria sesekali tampak kedinginan disana, akibat kipas diruangan guru begitu kencang menerpa tubuhnya.

"Oh ya, akan saya matikan kipasnya." Terang Frans.

Sikapnya yang begitu perhatian dan lembut, membuat Maria semakin nyaman dan terlena.

"Pakai ini, agar tubuhmu hangat," Ujar Frans.

Ia pun membantu Maria, untuk mengenakan jaket miliknya. Frans memakaikan jaket itu dari arah belakang tubuh Maria, dan benar saja ketika ia dibalik punggung Maria mata jahatnya tengah memperhatikan salah satu anggota tubuh Maria.

"Ssttt" Sentuhan yang tak terelakkan itu pun terjadi, tepat pada telapak tangan Frans menyentuh bagian paling sensitif milik Maria.

"Akh!" Pekik Maria .

"Ah, maaf maafkan saya!" Sahut Frans gugup.

Dengan pipi merona dan gugup, Maria menggelengkan kepalanya dihadapan Frans.

Frans adalah lelaki yang lihai dalam urusan bercinta, ia mampu mengetahui dimana letak titik lemah seorang perempuan. Melihat gestur tubuh Maria, Frans yang sudah bersiap dari tadi kini mulai menyeret sebuah bangku kayu disebelahnya untuk duduk tepat di samping Maria.

"Kemarikan tanganmu, aku akan menghangatkannya." Pinta Frans.

Kedua tangan Maria kini sudah berhasil dalam penguasaan dirinya, tangan yang sangat dingin itupun di dekapnya berulang kali hingga terasa hangat.

Bagaimana tidak, Maria pun sangat terbawa suasana yang begitu romantis dan tak pernah ia dapati selama hidupnya.

Kedua mata mereka berdua kini saling bertautan satu dengan yang lain, pandangan itu semakin dalam dan mulai mendekat. Di dukung dengan cuaca yang begitu dingin akibat hujan deras yang tak kunjung reda, membuat keduanya semakin intim didalam ruangan tanpa seorang pun.

"Paakk," Pekik Maria kala Frans kini telah menguasai tubuhnya.

"Diamlah, aku akan memulainya perlahan agar kamu tak merasakan sakit sedikitpun." Rayunya.

Maria pun menutup kedua matanya sambil menggeliat ketika ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di bawah. Terasa perih baginya, karena itu adalah kali pertama untuknya. Dan benar saja, ia pun mengalami satu hal yang paling berharga di hidupnya kini telah direnggut.

Mahkota itu terlihat mengalir darah segar disana, Frans yang terlena dengan semua permainannya saat itu tak sadar jika dirinya telah membenamkan sebuah benih saat itu.

Keduanya lemas seketika, dan terbaring diruangan itu bersama-sama.

*

*

*

3 bulan semenjak kejadian.

"Pak tolong , bapak harus bertanggung jawab!" seru Maria sambil terus mengikuti Frans .

"Tidak, tidak akan pernah!" sahut Frans tegas.

"Tapi pak, aku tidak mau hamil tanpa seorang suami." Rengek Maria kembali.

Kala itu, kedekatan keduanya yang seringkali tercipta sedikit mengundang tanya bagi guru-guru disana.

"Ada apa Frans, kenapa Maria mengikutimu sejak tadi." Tanya Meliana.

Meliana adalah salah satu guru disekolah itu, yang mengajar mata pelajaran bahasa. Meliana terkenal sebagai guru paling sexy dan memiliki wajah paling cantik disekolah, wajar jika ia begitu banyak diminati oleh murid lelaki sekolah itu termasuk juga dengan Frans.

Tapi sayangnya, Frans tak pernah bisa membuat Meliana bertekuk lutut dihadapannya.

"Entahlah, dia hanya ingin bertukar cerita saja padaku," kelit Frans .

"Sejak kapan dirimu beralih menjadi guru bimbingan konseling," Goda Meliana sambil menurunkan kacamata cat eye miliknya.

"Sudahlah, jangan ikut campur!" Sentak Frans.

Para guru ,termasuk juga Meliana melihat ada yang ganjal pada guru sejarah tersebut. Frans begitu terlihat sensitif belakangan ini, dan dirinya juga sering tak tenang jika disinggung tentang Maria.

Ketika jam sekolah berakhir.

Antara Maria dan Frans terlihat pertengkaran begitu hebat disana, sama seperti waktu kali pertama keduanya bercinta. Kondisi sekolah saat itu sangat sepi.

"Anda harus bertanggung jawab pak, jika tidak aku akan mengadukan perbuatan bapak kepada kepsek!"

Mendengar ancaman itu, membuat Frans semakin naik pitam. Keringat dingin juga mengucur diwajahnya begitu deras.

"Jangan, jangan lakukan itu!" Frans panik .

"Kalau begitu, tanggung jawablah pak," teriak Maria.

Kata-kata itu semakin terngiang di telinganya dan membuat Frans semakin frustasi. Ketika dirinya merasa terpojok, sambil berulang kali memegang kepalanya ia tengah mencari-cari sesuatu benda disana. Sampai pada akhirnya, ia mengambil sebuah botol kaca berukuran cukup besar.

Tanpa berlama-lama, ia hentakkan botol itu sekuat tenaganya mengarah pada kepala Maria.

"Praaakkk!" Suara pecahan botol itu tepat mengenai bagian kepala Maria.

Maria pun terjatuh seketika ke lantai, karena panik Frans dengan cepat memeriksa kondisi Maria. Masih ada sisa nafas dari gadis itu, tapi kepalanya mengeluarkan banyak darah segar saat itu. Lelaki itu lalu mengambil seutas sapu tangan miliknya untuk membekap wajah Maria. Hanya dalam hitungan menit, nyawa Maria kini telah tiada.

Frans kemudian berlalu sambil membawa sebuah cangkul milik seorang penjaga sekolah, dan ia mulai membuat sebuah lubang dengan cara membuka salah satu keramik dalam ruangan kelas tersebut.

Ketika lubang itu telah selesai ia gali, kini saatnya ia memasukkan seluruh tubuh Maria disana. Dan segera menutupinya kembali dengan cara di semen rata keramik lantai tersebut.

Ia meletakkan galianya paling ujung dideretan bangku paling belakang, hingga ia pastikan takkan ada seorangpun yang akan tahu. Frans pun pergi dan segera pulang dari sekolah itu, dengan rasa cemas dan dihantui rasa bersalah begitu besar.

*

*

*

Jam pelajaran berlangsung.

Marry selalu melihat seluruh gerak gerik Frans ketika ia mulai memasuki ruangan kelasnya. Bukan hanya bisa berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata saja, Marry pun mampu membaca isi pikiran orang dan melihat peristiwa yang telah usai dan yang akan datang.

Ia selalu melihat Frans tak nyaman ketika sedang mengajar, karena wajar saja Maria selalu bergelayutan dibadan Frans setiap kali memasuki kelasnya.

Itu membuat Frans mudah lelah dan sangat tak nyaman ditubuhnya, terasa berat dan melelahkan.

Tapi, ada yang aneh dalam penglihatan Marry kala itu. Sebuah kejadian lengkap yang melintasi pikirannya membuat ia sedikit terganggu. Cuplikan bayangan itu mulai terisi penuh dalam kepalanya.

"Ada apa Marry?" tanya Frans yang mengamati dirinya sejak tadi.

Karena Frans menilai, sejak tadi Marry tak cukup tenang selama mengikuti pelajaran.

...Bersambung 🖤

...****************...

...Subscribe dulu yuk😘...

...•••Berikut visualisasi seorang Marry Smith•••...

Terpopuler

Comments

Cerita Aveeii

Cerita Aveeii

trnyata maria jg sdh mati 😳

2023-03-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!