hantu

Semenjak kejadian itu Aliza jadi sering merasa was-was, ia juga jadi mudah kaget terhadap sesuatu, contohnya saja saat Raga yang tiba-tiba ada di sampingnya, Aliza Sontak saja bergeser menjauh dari Raga, tak jarang juga tubuhnya bergetar jika rasa takut mencekam itu teringat lagi.

"Alizaaaa"

"iya tuan, ada apa?"

"buatin gue kopi"

"iya tuan" Sudah hampir pukul 10 malam, Raga masih di sibukkan dengan berkas-berkas nya yang menumpuk di atas meja, selama itu juga Aliza harus tetap terjaga, Aliza tidak di perbolehkan untuk tidur selama Raga belum tidur juga, Aliza sudah sangat mengantuk hampir saja gelas di tangan jatuh dan pecah karena Aliza yang sudah tidak fokus lagi

"ini tuan"

Raga langsung saja menyesap kopinya, sontak saja mulutnya terbakar karena Aliza menggunakan air panas, menurut lidah raga, padahal bukan air mendidih, Aliza juga menambahkan air dingin,masa ia sampai sepanas itu. Aliza yang tadi ingin melangkah keluar tidak jadi karena Raga sudah lebih dulu melempar gelas kopi buatannya ke dinding.

"BANGSAT, INI PANAS BANGET ALIZAAA

"LO GILA, LO MAU BUNUH GUE"

"maaf tuan, saya sudah tambahkan air dingin, itu juga masih sisa air yang kemarin"

"mau ngeles Lo, iyaaa!" raga berdiri dan menarik rambut Aliza begitu kuat, Raga menyeret Aliza keluar dari ruangannya, Aliza tertatih-tatih mengikuti langkah besar Raga dengan terus meringis dan memohon agar Raga melepaskannya

"tuan, sakit... lepas tuan" tersisa 7 anak tangga lagi, dengan begitu mudahnya Raga mendorong tubuh kecil Aliza yang membuat tubuh kecil itu terhuyung dan menggelinding hingga ke lantai yang paling dasar. tidak ada sedikitpun rasa iba di hati Raga melihat wanita itu mengerang kesakitan karena ulahnya, Raga dengan emosinya bahkan kembali menendang tubuh kecil seperti bermain bola , Hingga Aliza bergeser dari tempatnya, Aliza Hanya bisa meringkuk menahan sakit di sekujur tubuhnya.

"kenapa nggak kamu bunuh aja aku, ga, Kenapa kamu justru terus menambah siksaan untuk ku, bukannya kematian ku yang kamu inginkan? kenapa kamu berubah menjadi monster menyeramkan seperti ini, di mana raga yang kukenal, di mana Raga yang ramah, di mana Raga yang selalu membantu semua orang, di mana Raga yang terkenal dengan kebaikan hatinya, di mana ga" Aliza bermonolog dengan Raga yang terus menerus menendangnya tanpa henti.

"perempuan tidak berguna" merasa sudah puas dengan siksaannya, barulah Raga kembali ke lantai atas tanpa mengatakan sepatah kata pun. Aliza masih meringkuk di lantai, sulit sekali menggerakkan tubuhnya.

"rin, laki-laki yang selalu lo banggakan sungguh tega menyiksa gue, laki-laki itu sudah menjadi suami gue Rin, laki-laki yang selalu Lo perhatikan, ia sekarang berubah menjadi monster, tidak ada lagi Raga Argantara yang lemah lembut, tidak ada lagi Raga Argantara yang baik hati semenjak kepergian lo, Raga menyimpan dendam begitu besar dengan gue Rin, Aliza berucap lirih.

tangan nya biru, kakinya biru, punggungnya sakit, sekujur tubuhnya sakit, tidak ada yang bisa Aliza gunakan selain berpasrah diri pada yang maha kuasa, mengadukan segala siksaan yang ia terima tanpa henti, mengobati lukanya pun rasanya rugi, karena yang sakit bukan hanya fisik tapi batinnya juga.

Aliza kesulitan menegakkan tubuhnya.

besok harinya, dengan keadaan pincang, Aliza tetap harus melakukan aktivitasnya seperti biasa, perutnya nyeri sebentar lagi akan datang tamu bulanan, Aliza terkurung di rumah mewah Raga, mau tidak mau, Aliza harus utarakan keperluannya pada Raga.

"tu--tuan, saya boleh keluar sebentar membeli pembalut, hanya untuk membeli pembalut saja'

"jangan pernah berharap atau bermimpi bisa keluar dari sini"

"tu--tuan, saya memerlukan benda itu, saya berjanji akan pulang, dan kembali menjadi tawanan di sini, saya mohon tuan "

brak!!

Raga menggebrak meja dengan kuat, Aliza sampai mundur beberapa langkah karena terkejut

"apa lo tuli, apa lo nggak mengerti bahasa yang gue gunakan? hah!" Aliza mengulum bibirnya, dan menunduk dalam

"maaf tuan"

Raga kehilangan selera makan nya, pria itu melangkah dengan emosi yang memuncak , Aliza hanya bisa menghela nafas kasar. Aliza menatap meja yang sedikit berantakan karena ulah Raga, Aliza menduduki kursi yang tadi Raga gunakan, ia juga mengenakan piring yang sama dengan Raga, masih tersisa bekas makanan Raga juga di sana, sendok Raga yang terjatuh kelantai Aliza pungut dan ia gunakan untuk makan.

air mata wanita itu kembali turun, rasa sesak kembali memenuhi relung hatinya, nasi goreng yang ia makan kesulitan untuk di telan

....

Raga memarkirkan mobilnya di depan salah satu supermarket.

Raga menyusuri setiap lorong untuk mencari sesuatu yang Aliza Minta tadi. Raga berdiri lama di depan rak yang tersusun berbagai macam juga bentuk pembalut Wanita, Raga bingung harus beli yang mana , ia mana pernah membeli benda keramat Wanita tersebut.

melihat Raga yang kebingungan dan sejak tadi berdiri di sana, membuat salah satu pelayan toko Wanita mendekatinya

"maaf mas, menganggu, ada yang bisa saya bantu?"

"oh, ya, emm itu" raga sedikit malu, ia garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"mas mau beli pembalut? untuk istrinya?" Raga mengangguk kikuk, pelayanan toko itu menyunggingkan senyum

"maaf mas, istirnya nggak bilang biasanya pakai yang mana" Raga kembali menggeleng.

"ya udah, biar saya bantu ya mas, istirnya kecil"

"kecil sekali"

"buat jaga jaga mas beliin yang ini aja, biasanya wanita lebih banyak Suka mengunakan pembalut seperti ini, jadi saya pastikan istirnya suka dan nyaman"

"ya, u--udah saya beli ini aja"

"baik mas"

....

Raga membeli banyak pembalut, mungkin bisa Aliza gunakan untuk satu tahun kedepan, Raga lempar kresek pembalut itu ke arah Aliza dan tepat mengenai punggung wanita itu

"astaghfirullah" Aliza jelas kaget, belum lagi pembalut yang sudah berceceran di lantai.

"gara-gara Lo gue harus nahan malu" Raga memutar tubuhnya dan melangkah keluar. Aliza punguti pembalut-pembalut itu. Aliza tersenyum karena mengingat wajah kesal Raga, pria itu terlihat menggemaskan menahan malu seperti tadi

"lucu banget sih kalo lagi malu gitu" Aliza Menyunggingkan senyum.

...

semenjak tinggal di rumah Raga, baru kali ini Aliza naik ke lantai paling atas rumah Raga, dari atas sana Aliza bisa melihat perumahan-perumahan mewah yang berjejer rapi , kediaman Raga memang terletak di salah satu perumahan mewah, para penghuninya jarang sekali terlihat mata, mereka sibuk bekerja dan pulang saat matahari tenggelam saja, Aliza duduk di pinggiran tembok, salah sedikit Aliza sudah berpindah alam

"hey! gue tau hidup Lo sulit, tapi bunuh diri bukan lah jalan keluarnya" Aliza celengak celenguk mencari sumber suara itu

"jangan berpikir mengakhiri hidup Lo dengan cara tolol kaya gitu" teriak lelaki misterius. Aliza mengerutkan keningnya, ia lihat seorang pria berwajah pucat berdiri menatapnya, pria itu menatapnya datar.

"gunain otak Lo, Jangan dikit-dikit mau mati, yang ada Lo makin tersiksa, tolol"

"ya, sa---" belum sempat Aliza berucap pria berwajah pucat itu sudah lebih dulu masuk bersama seorang wanita paruh bayah.

"sotoy banget sih, siapa juga yang mau bunuh diri"

"gue Kira hantu, mukanya pucat banget "

Aliza bergegas turun karena mobil Raga mulai terlihat masuk kedalam rumah.

Terpopuler

Comments

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Gatal juga ternyata sdh di bikin remuk masih tersenyum Raga menggemaskan katanya.
Menggemaskan ndasmu.

2025-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 pembantu
3 Demam
4 keluarga kecil bahagia
5 balas dendam
6 Pelecehan
7 tanda kebiruan
8 hantu
9 siapa yang Aliza bunuh?
10 Marah besar
11 marah
12 impian kecil aliza
13 ancaman baru
14 percobaan pelecehan
15 bertemu sahabat lama
16 langit dan aliza
17 Wanita hina
18 Di siksa batin dan fisiknya
19 bunuh diri, bukan akhir segalanya
20 tuan putri dari orang tua
21 bertemu ayah
22 serpihan gelas
23 curhat bersama sahabat
24 apa yang terjadi
25 tidak menerima kekalahan.
26 Raga aneh
27 keinginan Aliza
28 pertemuan terakhir dengan ayah
29 perasaan raga
30 Menonton bersama
31 Jangan pernah jatuh cinta
32 Pasmina hitam
33 perkelahian
34 Di renggut secara paksa
35 kepergian langit
36 teka-teki yang tersembunyi
37 Ada apa dengan Aliza
38 hubungan Clara dan Raga
39 mengalah
40 bertemu lagi dengan Inayah
41 ayah dari anak aliza
42 kejelasan cerita
43 Semuanya sudah tau
44 Perhatian
45 Martabak manis
46 keluarga kecil yang bahagia
47 taman
48 pasar malam
49 Putriku
50 suami vs ayah kandung
51 sah dengan Clara
52 Amukan Clara
53 pulang bersama ayah
54 semuanya hanyalah mimpi Inayah
55 penyesalan seorang suami
56 Wanita misterius
57 Sakit mental
58 eskrim
59 mimpi buruk
60 Pesan Rania
61 banyak lukanya
62 Pilih kasih
63 langit datang
64 pesa Aliza untuk ayah
65 awal mula benci Dan cinta
66 Drama
67 Draft
68 Aliza menyerah
69 Masalalu bersama orang tua tercinta
70 Rumah sakit jiwa
71 surat terakhir Aliza
72 Akhir dari kisah
73 epilog
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Pernikahan
2
pembantu
3
Demam
4
keluarga kecil bahagia
5
balas dendam
6
Pelecehan
7
tanda kebiruan
8
hantu
9
siapa yang Aliza bunuh?
10
Marah besar
11
marah
12
impian kecil aliza
13
ancaman baru
14
percobaan pelecehan
15
bertemu sahabat lama
16
langit dan aliza
17
Wanita hina
18
Di siksa batin dan fisiknya
19
bunuh diri, bukan akhir segalanya
20
tuan putri dari orang tua
21
bertemu ayah
22
serpihan gelas
23
curhat bersama sahabat
24
apa yang terjadi
25
tidak menerima kekalahan.
26
Raga aneh
27
keinginan Aliza
28
pertemuan terakhir dengan ayah
29
perasaan raga
30
Menonton bersama
31
Jangan pernah jatuh cinta
32
Pasmina hitam
33
perkelahian
34
Di renggut secara paksa
35
kepergian langit
36
teka-teki yang tersembunyi
37
Ada apa dengan Aliza
38
hubungan Clara dan Raga
39
mengalah
40
bertemu lagi dengan Inayah
41
ayah dari anak aliza
42
kejelasan cerita
43
Semuanya sudah tau
44
Perhatian
45
Martabak manis
46
keluarga kecil yang bahagia
47
taman
48
pasar malam
49
Putriku
50
suami vs ayah kandung
51
sah dengan Clara
52
Amukan Clara
53
pulang bersama ayah
54
semuanya hanyalah mimpi Inayah
55
penyesalan seorang suami
56
Wanita misterius
57
Sakit mental
58
eskrim
59
mimpi buruk
60
Pesan Rania
61
banyak lukanya
62
Pilih kasih
63
langit datang
64
pesa Aliza untuk ayah
65
awal mula benci Dan cinta
66
Drama
67
Draft
68
Aliza menyerah
69
Masalalu bersama orang tua tercinta
70
Rumah sakit jiwa
71
surat terakhir Aliza
72
Akhir dari kisah
73
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!