Pelecehan

"Lo beneran belum pernah nyentuh tu cewek, ga?" Raga menyesap minuman kaleng bersoda hingga tandas

"parah Lo ga, Lo waras kan ga, kalian aja tinggal berdua, tu cewek bahkan nggak kalah cakep dari mantan-mantan Lo" ucap Rendy lagi, zidan tidak ingin ikut menimpali, pria itu lebih banyak Diam saat tau Aliza adik kelasnya menjadi pembantu di rumah sahabatnya.

"Nggak ada sedikitpun nafsu buat nyentuh cewe itu, yang ada hanya rasa benci buat bunuh dia"

"parah Lo ga, parah parah" heboh Rendy tidak percaya, Rendy tidak mengalihkan pandangannya saat Aliza mengantarkan sepiring kue untuk mereka.

"Aliza" panggilan Rendy membuat Aliza mengangkat kepalanya.

"Cantik" ucap Rendy dengan mata yang sudah menjalar kemana-mana, Rendy juga menyentuh tangan Aliza, tapi dengan cepat Aliza menepisnya.

"cih, sombong Banget"

"permisi, kalo nggak ada perlu lagi, saya izin ke atas buat beres-beres" tidak ada yang menyahut, Raga bersikap acuh seperti biasa, Rendy terus memberikan tatapan lapar pada Aliza, Aliza ketakutan demi apapun Aliza takut, sedangkan zidan, sama Sekali tidak bersuara sedikitpun.

"kayaknya tuh cewe habis mandi, wangi banget, bau sabun nya masih ke ciuman"

"kenapa? Lo mau?" raga berucap dengan gampangnya, Rendy Mengangguk antusias,

"ya udah sana" langsung saja Rendy yang memang suka bermain Wanita dan sejak tadi sudah memperhatikan Aliza tidak pikir panjang berlari mengejar Aliza yang berada di lantai dua.

pria itu menawarkan istrinya sendiri, istri sahnya, ia tawarkan istrinya untuk sahabatnya. Zidan hanya bisa menganga, zidan tidak tau hubungan di antara mereka, tapi apa yang Raga lakukan benar-benar tidak berperi kemanusiaan

Zidan menatap Raga tidak percaya, Raga sungguh tega melakukan hal itu pada perempuan.

"kenapa?"

"gue nggak nyangka Lo bisa ngelakuin hal serendah itu sama wanita"

"ayolah zid, realistis aja, gue nggak larang ko buat Lo gabung sama Rendy, kita juga nggak tau kan, mungkin aja tu cewek sudah pernah di sentuh orang lain, atau malahan menjual diri"

"gila Lo, ga" Raga tertawa, ia mendongak ke lantai atas.

di atas Aliza yang sedang merapikan beberapa buku ke dalam rak terkejut karena seseorang memeluknya dari belakang.

"Tu--tuan, le--lepas" Aliza berusaha melepaskan diri dari pelukan Rendy, tapi tidak semudah itu, yang ada Rendy semakin mempererat pelukannya.

"jangan panggil tuan, panggil aja Rendy, atau baby" suara Rendy terdengar serak di pendengaran, Rendy mencium dalam aroma vanila dari tubuh Aliza.

"wangi, sengaja ya biar gue peluk, Hem"

"tuan, jangan macam-macam,atau saya teriak" ancam Aliza tapi justru mendapat Sangiran dari Rendy

"teriak aja sayang, teriak sekencangnya, toh nggak akan ada yang mau nolongin Lo"

"TUAAN TOLOOONG" Randy tertawa terbahak-bahak.

"ngapain Lo panggil, mana dia peduli, asal Lo tau, Raga sendiri yang minta gue buat nyobain Lo" jatuh sudah air mata di pipi Aliza, ia tidak menyangka Raga bisa Setega itu Padanya.

"jangan, saya pohon lepas" mohon Aliza di abaikan mentah-mentah oleh Rendy.

"gue bakal lepasin, tapi nanti setelah gue pastiin Lo masih bersegel atau enggak " Aliza menggeleng takut, air mata semakin deras turun membasahi pipi.

"TUAAAAN TO--LOONG SAYA TUAAAAN, TUAAAAN "

teriakan Aliza menggema ke seluruh ruangan, Raga tersenyum puas mendengar teriakan ketakutan Aliza, sedangkan zidan memilih pulang.

"TUAAAAN TOLOOONG" tak henti Aliza meminta tolong pada Raga padahal jelas raga sendirilah yang membuat nya berada dalam pelukan Rendy.

"DIAM " bentak Rendy

"gue sudah bilang, Raga nggak akan peduli" dengan mudahnya Rendy mengangkat sedikit tubuh kurus Aliza dengan masih posisi Rendy memeluk Aliza dari belakang, Rendy masuk ke dalam salah satu kamar. Rendy hempas tubuh kecil itu ke atas kasur, Aliza bisa melihat seringai bringas dari Rendy, Rendy berjalan perlahan dengan membuka satu persatu kancing bajunya. Aliza mundur ketakutan karena Rendy mulai mendekat.

"pintunya nggak usah si kunci ya, biar Raga sama zidan bisa langsung masuk kalau mau gabung, heheheh"

seluruh kancing baju Rendy sudah terbuka sempurna, Rendy biarkan bajunya tetap terpasang, Rendy juga membuka ikat pinggang nya dan menggunakan ikat pinggang itu untuk mengikat pergelangan tangan Aliza.

"Saya mohon tuan, jangan" Aliza yang berniat kabur dan turun dari kasur tapi kalah cepat dari Rendy, Rendy sudah lebih dulu menarik pergelangan kakinya, Aliza masih berusaha menghentak hentakan kakinya agar terlepas, tapi nihil, hal itu tidak berpengaruh apa apa, Rendy berpindah ke samping tubuh Aliza, ia ikat kedua pergelangan tangannya, tatapan bengis kelaparan terlihat jelas di wajah Rendy.

Rendy turun dan menutup pintu kamarnya , Aliza semakin takut dan masih berusaha turun, Rendy tersenyum, menampakan giginya, baju yang tersampir ia lepas sempura, Rendy merangkak naik ke atas tubuh Aliza.

Rendy membuka paksa kerudung lebar yang Aliza kenakan. Rendy mengusap sisi wajah Aliza, Aliza memalingkan wajahnya.

"Ayaah Tolong Liza, ayah tolong " lirih Aliza di tengah tangisannya, Rendy menatap intens wajah Aliza.

"sumpah za, Lo... cantik banget, gue akui Lo cantik, Lo bahkan lebih cantik dari mantan gue, gila bisa-bisanya Raga nganggur rin Lo"

"husst, sayang jangan nangis, aku nggak akan kasar ko, aku bakalan pelan-pelan, kamu yang rileks aja ya"

"saya mohon lepaskan saya, saya mohon, TUAAN!" mohon aliza dengan air mata berderai.

"Rendy menurunkan wajahnya tepat di perpotongan leher Aliza mencium dalam aroma tubuhnya, Aliza tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis.

"TUAAAAN, SAYAAA MOHON JANGAN LAKUKAN INI, TUUAN" teriak Aliza meminta tolong pada suaminya yang jelas-jelas tidak peduli padanya.

"RAGAAAAAAA TOLOOONG RAGAAAAAAA, KU MOHON RAGA , JANGAN LAKUKAN INI PADA KU, RAGAAA"

"RAGAAAA ARGANTARAAAAA" refleks mata Raga terbuka, pria itu sudah berada di dalam kamarnya, ia jadikan teriakan ketakutan Aliza sebagai lagu pengantar tidur nya.

plak!!!

Rendy menampar pipi Aliza, sudut bibir wanita itu berdarah, Aliza bisa merasakan amisnya. bekas telapak tangan Rendy terlihat jelas di pipi mulus dan mutih Aliza.

"gue sudah nyuruh Lo buat diam, gue bilang diam, gue nggak akan main kasar, apa susahnya sih buat nurut" Rendy menyibak rambutnya yang berantakan ke arah belakang.

Rendy mengarahkan tangan Aliza untuk melingkar di lehernya, berkali-kali Aliza menggeleng-gelengkan kepalanya, tangan besar Rendy menahan wajah Aliza dengan cara mencengkram dagunya kuat-kuat.

Aliza kembali memalingkan wajah saat Rendy berniat mencium bibirnya, Rendy alihkan ciumannya di perpotongan leher Aliza, Aliza menutup mata karena ada rasa sengatan saat Rendy mencium dalam perpotongan leher nya.

"AYAAAH, TOLONGIN ALIZA, AYAAAAAH TOLOOONG AYAAAAH, IBU--" teriakan wanita malang itu terhenti karena Rendy sudah mendaratkan ciuman nya di bibir ranum Aliza, tangisan Aliza pecah, hampir aja Aliza kehabisan nafas jika saja Rendy tidak melepaskan ciumannya.

di kebun, tiba tiba saja Sadewa merasa ada sesuatu yang menjanggal di hatinya, wadah makanan di tangan tak sanggup ia genggam.

"RAGAAAA, AKU MOHON BUNUH SAJA AKU Raga, ASAL JANGAN LAKUKAN INI, KU MOHON RAGA HABISI NYAWAKU, ASAL JANGAN REBUT HAL YANG PALING BERHARGA DI HIDUPKU, RAGAAAAA, TUNTASKAN DENDAM MU" Rendy menyunggingkan senyum jahatnya, dengan Sekali tarik baju daster yang Aliza kenakan robek di bagian depan, kini Rendy bisa melihat dengan jelas bagian dada mulus Aliza.

"Kecil, tapi mulus" ucap Rendy tertawa.

"Kalian akan menyesal, kalian akan membayar mahal semua yang kalian lakukan padaku, kalian akan menyesal" ucap Aliza dengan mata merah padam

"menyesal urusan belakangan, sekarang gue mau bersenang-senang dulu"

"RAGA ARGANTARAAAAAAAAAAAA"

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

astagfirullah. ada ya suami jual istrinya emang biadab kalian

2023-05-11

3

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 pembantu
3 Demam
4 keluarga kecil bahagia
5 balas dendam
6 Pelecehan
7 tanda kebiruan
8 hantu
9 siapa yang Aliza bunuh?
10 Marah besar
11 marah
12 impian kecil aliza
13 ancaman baru
14 percobaan pelecehan
15 bertemu sahabat lama
16 langit dan aliza
17 Wanita hina
18 Di siksa batin dan fisiknya
19 bunuh diri, bukan akhir segalanya
20 tuan putri dari orang tua
21 bertemu ayah
22 serpihan gelas
23 curhat bersama sahabat
24 apa yang terjadi
25 tidak menerima kekalahan.
26 Raga aneh
27 keinginan Aliza
28 pertemuan terakhir dengan ayah
29 perasaan raga
30 Menonton bersama
31 Jangan pernah jatuh cinta
32 Pasmina hitam
33 perkelahian
34 Di renggut secara paksa
35 kepergian langit
36 teka-teki yang tersembunyi
37 Ada apa dengan Aliza
38 hubungan Clara dan Raga
39 mengalah
40 bertemu lagi dengan Inayah
41 ayah dari anak aliza
42 kejelasan cerita
43 Semuanya sudah tau
44 Perhatian
45 Martabak manis
46 keluarga kecil yang bahagia
47 taman
48 pasar malam
49 Putriku
50 suami vs ayah kandung
51 sah dengan Clara
52 Amukan Clara
53 pulang bersama ayah
54 semuanya hanyalah mimpi Inayah
55 penyesalan seorang suami
56 Wanita misterius
57 Sakit mental
58 eskrim
59 mimpi buruk
60 Pesan Rania
61 banyak lukanya
62 Pilih kasih
63 langit datang
64 pesa Aliza untuk ayah
65 awal mula benci Dan cinta
66 Drama
67 Draft
68 Aliza menyerah
69 Masalalu bersama orang tua tercinta
70 Rumah sakit jiwa
71 surat terakhir Aliza
72 Akhir dari kisah
73 epilog
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Pernikahan
2
pembantu
3
Demam
4
keluarga kecil bahagia
5
balas dendam
6
Pelecehan
7
tanda kebiruan
8
hantu
9
siapa yang Aliza bunuh?
10
Marah besar
11
marah
12
impian kecil aliza
13
ancaman baru
14
percobaan pelecehan
15
bertemu sahabat lama
16
langit dan aliza
17
Wanita hina
18
Di siksa batin dan fisiknya
19
bunuh diri, bukan akhir segalanya
20
tuan putri dari orang tua
21
bertemu ayah
22
serpihan gelas
23
curhat bersama sahabat
24
apa yang terjadi
25
tidak menerima kekalahan.
26
Raga aneh
27
keinginan Aliza
28
pertemuan terakhir dengan ayah
29
perasaan raga
30
Menonton bersama
31
Jangan pernah jatuh cinta
32
Pasmina hitam
33
perkelahian
34
Di renggut secara paksa
35
kepergian langit
36
teka-teki yang tersembunyi
37
Ada apa dengan Aliza
38
hubungan Clara dan Raga
39
mengalah
40
bertemu lagi dengan Inayah
41
ayah dari anak aliza
42
kejelasan cerita
43
Semuanya sudah tau
44
Perhatian
45
Martabak manis
46
keluarga kecil yang bahagia
47
taman
48
pasar malam
49
Putriku
50
suami vs ayah kandung
51
sah dengan Clara
52
Amukan Clara
53
pulang bersama ayah
54
semuanya hanyalah mimpi Inayah
55
penyesalan seorang suami
56
Wanita misterius
57
Sakit mental
58
eskrim
59
mimpi buruk
60
Pesan Rania
61
banyak lukanya
62
Pilih kasih
63
langit datang
64
pesa Aliza untuk ayah
65
awal mula benci Dan cinta
66
Drama
67
Draft
68
Aliza menyerah
69
Masalalu bersama orang tua tercinta
70
Rumah sakit jiwa
71
surat terakhir Aliza
72
Akhir dari kisah
73
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!