Sudah berulang kali Clara berusaha menghubungi Chila tapi tidak ada jawaban. Entah kenapa Clara ingin menanyakan hal itu pada Arlan , dan beruntung di dering pertama Arlan sudah mengangkat panggilan tersebut.
"Iya kenapa ,Clara?" tanya Arlan saat panggilan sudah terhubung.
"Apa Chila bersamamu?" jawab Clara dengan pertanyaan.
"Tidak".
Deg.
Clara semakin deg degan saja.
"Chila ada dirumah Papa, kamu daritadi menghubungi Chila ya? Si ceroboh itu meninggalkan ponselnya di apartemen" ucap Arlan menjelaskan.
Fiuhhh...
Lega rasanya perasaan Clara setelah mendengar kabar adiknya.
"Kamu tau Ethan dimana Ar?" tanya Clara kemudian.
"Tidak, tadi tante vania juga menghubungiku. Ponselnya dari tadi masih belum aktif" jawab Arlan.
"Tidak usah khawatir, Ethan pasti baik-baik saja. Sudah dulu ya Clara, Aku harus mengantar Friska menemui mamanya" ucap Arlan pada Clara.
"Titip salam ya untuk Friska cantik" ucap Clara pula.
"Iya tentu saja, sampai jumpa besok" tutup Arlan.
"Bye" ucap Clara mengakhiri panggilannya.
Walau sedikit lega karena mengetahui Chila tidak bersama Ethan tapi Clara tetap saja khawatir karena tidak biasanya Ethan seperti ini.
Apa tadi dia di tolak Chila makanya sekarang menghilang karena patah hati?.
Clara berulang kali berusaha menghubungi Ethan tapi tetap saja nihil.
Hingga hampir di jam 12 malam, Vania menghubungi kembali mengatakan kalau Ethan sudah pulang ke rumah dengan kondisi baik-baik saja.
"Kalian tidak bertengkar kan tadi?" tanya Vania memastikan.
"Tidak ma, Ethan kenapa ma? Boleh aku bicara?" tanya Clara.
"Dia tidak apa-apa kok, tapi sudah mengunci diri di kamar. Tidak ada bau alkohol juga, mama yakin dia tidak mabuk. Benar tidak ada bertengkar?" Vania kembali memastikan.
"Benar ma, aku dan Ethan tadi tidak ada bertengkar" jawab Clara.
"Ya sudah kalau begitu. Sekarang sudah malam. Kamu istirahat ya" ucap Vania kemudian.
"Iya ma, mama juga istirahat ya" ucap Clara lalu panggilan tersebut terputus.
Dia kenapa sih?.
....
Pagi harinya Clara menunggu jemputan Ethan, sudah hampir jam sembilan tapi Ethan tak kunjung datang menjemput. Clara ingin menghubungi Ethan tapi pesannya yang kemarin saja belum dijawab.
Tidak ada tanda-tanda kedatangan, Clara pun memutuskan untuk berangkat kerja seorang diri.
Clara saat ini tidak ingin mengendarai mobilnya sendiri. Dia memutuskan untuk menggunakan jasa taxi online saja.
Saat ini Clara sudah menunggu taxi tersebut di lobby apartemennya, saat itu juga sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depannya. Dengan tersenyum lebar pemilik mobil itu turun dari mobilnya. Dia adalah Benny Ricardo, pria yang jelas-jelas sangat mengagumi Clara.
“Wah…tidak menyangka bertemu Bu Clara disini. Bu Clara tinggal disini juga?” tanya Benny sambil mengulurkan tangannya.
Clara pun menerima uluran tangan tersebut.
“Iya pak, saya sudah lama tinggal disini. Bapak tinggal disini juga?” jawab Clara.
“Iya, baru beberapa minggu ini, kok bisa kita tidak pernah bertemu ya” ucap Benny dengan terkekeh.
Clara tidak tau saja kalau tunangannya berdiri tidak jauh dari sana. Ethan awalnya memang tidak ingin bertemu dengan Clara dulu, tapi entah kenapa ada rasa yang dia sendiri tidak tau apa yang terus mendorongnya untuk mencari keberadaan Clara. Kini dia malah melihat tunangannya sedang berbincang akrab dengan pria lain.
“Jam pulang kita yang berbeda, Maklum Pak Benny kan pebisnis sukses” ucap Clara menimpali.
Benny terkekeh saja.
“Bu Clara mau ke kantor? Sama saya saja bu” tawar Benny mencari kesempatan.
“Terima kasih pak, sebentar lagi taxi saya datang” tolak Clara secara harus.
Benny belum menyerah. Dia masih berusaha membujuk Clara untuk ikut bersamanya. Dia bahkan menarik tangan Clara secara halus untuk ikut bersamanya.
Ethan yang melihat itu tentu saja menjadi geram. Dengan langkah seribu mereka mendekati keduanya.
“Selamat Pagi Pak Benny” Sapa Ethan masih berusaha ramah. Bibirnya memang tersenyum tapi matanya menyorot tajam. Benny melepas genggaman tangannya pada Clara.
“Selamat Pagi Pak Samuel” sahut Benny sambil menjabat tangan Ethan.
Clara begitu terkejut melihat kedatangan Ethan, ada rasa lega yang dia rasakan saat ini. Walau dia masih sakit hati karena kemarin Ethan tidak mengabarinya.
“Maaf aku terlambat ya, sayang” ucap Ethan sambil mencium kening Clara. Dia sengaja memanas-manasi Benny yang menurutnya tidak tau malu. Jelas-jelas Clara sudah menjadi tunangan Ethan tapi dia tetap saja berusaha mendekati Clara.
Clara membeku sejenak. Dia tidak menyangka akan mendapat perlakuan romantis seperti ini dari Ethan.
“Karena Pak Samuel sudah datang, saya pamit dulu ya” ucap Benny mengundurkan diri.
Benny masuk kembali ke dalam mobilnya dan dengan cepat meninggalkan halaman apartemen tersebut.
Ethan yang awalnya merangkul Clara langsung saja melepas rangkulannya.
“Ayo cepat” ucapnya tanpa melihat lagi ke arah Clara.
Clara berusaha menguatkan dirinya, Ethan hanya baik padanya saat ada orang lain diantara mereka.
Saat keduanya sudah berada di dalam mobil, Ethan mulai mengemudikan kuda besinya dengan kecepatan penuh.
“Kamu kenapa sih?” tanya Clara.
“Aku yang kenapa?” tanya Balik Ethan.
“Kamu yang ninggalin aku tanpa ngasih kabar dan pergi dengan Chila lalu kenapa kamu yang marah?” ucap Clara dengan suara meninggi.
Ethan terpaksa menepikan mobilnya. Dia tidak mau terjadi sesuatu pada mereka bila masih melanjutkan perjalanan dalam kondisi sedang bertengkar.
“Aku kemarin nolongin adik kamu. Dia kecelakaan. Memangnya aku kamu? Sudah punya tunangan tapi mesra-mesraan dengan pria lain?” balas Ethan juga dengan suara tidak kalah tinggi.
“Chila kecelakaan? Gimana kondisi dia?” tanya Clara terdengar khawatir.
“Hanya luka ringan saja” jawab Ethan.
“Lalu kenapa kamu tidak mengabariku?” tanya Clara pula.
“Ponselku mati, saat urusan ku selesai dan mencari mu. Kamu malah bermesraan dengan pria lain dan mengatakan memilih dijodohkan dengan dia. Sebegitu tidak sukanya kamu dengan aku?” tanya Ethan kembali menaikkan nada bicaranya.
Clara tidak bisa berkata-kata. Clara tidak menyangka kalau Ethan mendengar ucapannya kemarin.
“Maafkan aku, aku hanya salah paham kemarin” ucap Clara sambil menggenggam tangan Ethan. Ini kali pertama dia menggenggam tangan Ethan lebih dulu.
Debaran jantung Ethan langsung menggila mendapat sentuhan seperti ini dari Clara. Tapi dia tidak mau terlihat kalah. Ethan tetap tidak menurunkan nada bicaranya.
“Kalau kalian memang saling mencintai kenapa kalian tidak memperjuangkan hubungan kalian? Kenapa harus membawa aku dalam hubungan kalian?” tuntut Ethan.
Clara menggelengkan kepala.
“Kamu salah paham Ethan, Aku dan Arlan tidak seperti yang kamu pikirkan”.
Ethan tersenyum merendahkan.
“Salah paham bagaimana? Kamu bisa bersikap baik padanya tapi kenapa padaku selalu ketus?” tuntut Ethan.
“Itu karena kamu juga begitu padaku. Aku hanya berusaha menyesuaikan diri”.
“Aku tidak pernah dekat dengan wanita lain.Tapi kamu? Arlan… Benny… sedangkan dengan ku kamu selalu marah-marah. Apa kamu tidak bisa menerima hubungan kita?” tanya Ethan mengeluarkan isi hatinya.
“Kamu tidak dekat dengan wanita lain tapi kamu mencintai wanita lain. Kalau aku hanya dekat sebagai teman dengan mereka. Aku tidak melibatkan hati. Tapi kamu bagaimana? kamu bahkan mencintai wanita lain? Bagaimana aku bisa menerima hubungan kita kalau aku sudah tau kenyataan kalau kamu tidak bisa memberikan ruang di hatimu untuk ku?” tanpa sadar air mata Clara sudah menggenang di pelupuk matanya.
Deg.
Ethan kita mulai paham kenapa selama ini Clara belum bisa menerima perjodohan mereka. Semua ini karena salah dirinya sendiri yang menaruh hati pada adik Clara sendiri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments