Dijodohkan

Ethan merebahkan dirinya di sofa yang ada di ruang kerjanya. Saat baru saja terbuai ke alam mimpi, Clara dan Arlan memasuki ruangan kerjanya.

“Papa tadi menelpon memintaku mengantarmu dan Ethan ke rumah. Orang tua Ethan juga akan datang sekalian” ucap Arlan yang kini ikut merebahkan diri di sebelah Ethan.

“Memangnya ada acara apa?” tanya Clara penasaran.

Arlan hanya mengedikkan bahu tanda tidak tau.

Saat ini Clara masih berdiri tidak berniat sama sekali untuk bergabung duduk di sofa. Dia kemudian memilih berdiri menghadap jendela untuk melihat pemandangan di luar sana. Gedung-gedung megah berwarna putih banyak berjejer disana saling berlomba-lomba menunjukkan keindahannya. Sedangkan kantor mereka sendiri hanya kantor sewaan. Bukan kantor milik sendiri. Orang tua mereka hanya menyewa 2 lantai di gedung tersebut untuk usaha mereka. Ada kurang lebih 3 perusahaan berbeda di gedung yang memiliki 30 lantai tersebut.

Arlan bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di belakang Clara. Dia ikut melihat pemandangan di luar sana. 

“Dulu saat masih kecil aku senang sekali setiap Papa mengajak aku ke kantor. Aku bisa melihat gedung-gedung yang tinggi menjulang seperti ini. Tapi setelah besar ternyata sangat sesak melihat gedung-gedung ini. Aku lebih suka melihat pemandangan laut. Hidupku yang berantakan ini sedikit menjadi lebih tenang” ucap Arlan yang pandangannya masih lurus ke depan.

Clara menoleh ke arah Arlan lalu tersenyum kecil.

“Aku pun begitu, rasanya begitu sesak melihat pemandangan gedung-gedung yang menjulang ini.” ucap Clara menimpali.

“Sudah kalian nikah saja, sudah cocok” ucap Ethan yang ikut menimpali obrolan kedua sahabatnya itu. Dia merasa terganggu mendengar obrolan dua orang yang menurutnya saling mencintai itu.

Clara hanya menetap malas pada Ethan sedangkan Arlan hanya geleng-geleng kepala.

“Kesukaan sudah sama, umur juga sudah terbilang cukup untuk menikah. Apalagi yang kalian tunggu?” lanjut Ethan.

Clara tidak memperdulikan omongan Ethan, dia memilih melanjutkan pekerjaannya. Begitu pula Arlan. Merasa dicuekin membuat Ethan semakin kesal saja.

“Kalau kalian tidak mau menikah, biar aku saja yang menikah dengan Chila” gumam Ethan dalam hati.

…..

Ketiga sahabat itu kini sudah berada di dalam mobil jemputan menuju rumah Clara.

“Memangnya ada apa sih?” Tanya Ethan yang malas sekali kalau ada acara dadakan seperti ini.

“Aku juga tidak tau, tadi papa yang nelpon” ucap Arlan menjelaskan.

“Orang tuaku saja tidak ada bilang apa-apa” ucap Ethan keheranan.

Clara memilih diam saja karena Papanya pun tidak memberitahu apa-apa padanya.

40 Menit kemudian mereka akhirnya tiba di kediaman Gavin Alexander.Seperti biasa Arlan akan menyapa siapa saja yang dia temui. Mata Ethan celingak celinguk mencari sosok Chila tapi tidak menemukannya.

“Oh iya, Chila kan tidak tinggal disini lagi” gumam Ethan dalam hati.

Saat sampai di ruang tamu, Orang tua Ethan dan Gavin sudah disana. Tapi orang tua Arlan malah tidak ada.

“Akhirnya kalian datang juga” ucap Gavin menyambut kedatangan ketiganya. Clara mencium punggung tangan Papanya pun dia melakukan hal yang sama pada kedua orang tua Ethan. Vania menepuk sisi kosong di sebelahnya agar Clara duduk disana. Clara menurut dan duduk disebelah Vania.

“Karena semuanya sudah datang, lebih baik kita langsung saja ke intinya” ucap Gavin memulai pembicaraan.

Vania menggenggam erat tangan Clara dan tentu saja Ethan bisa melihat dengan jelas. Ethan sepertinya sudah bisa menebak apa yang akan terjadi.

“Apa karena ini orang tua Arlan tidak memberikan restu Arlan dengan Clara?” ucap Ethan dalam hati.

Dan benar saja ternyata. Gavin mengatakan kalau Ethan dan Clara sudah sepakat untuk dijodohkan dan akan segera bertunangan. Tentu saja hal itu membuat Clara begitu terkejut, Clara pikir perjodohan itu hanya keisengan orang tua mereka semata. Ethan yang sudah bisa menebak tetap saja merasa terkejut mendengar secara langsung berita itu dari mulut Gavin. Tapi tidak dengan Arlan, dia masih bisa tersenyum. Sepertinya dia sudah mengetahui tentang ini semua. 

Ethan melihat ke arah sahabatnya. Dia sangat tau kalau Arlan begitu menyukai Clara dan tidak mungkin rasanya Ethan tega merebut Clara dari Arlan. Apalagi setiap Ethan melihat Clara tekanan darahnya rasanya selalu naik tiba-tiba.

Arlan tersenyum pada Ethan lalu menganggukkan kepala yang artinya dia mendukung perjodohan tersebut. Ethan membolakan matanya ke arah Arlan seolah menyiratkan pertanyaan “Kenapa”.

Pertemuan keluarga itu ditutup dengan tidak adanya penolakan dari keduanya. Baik Ethan maupun Clara tidak ada yang bisa menolak perjodohan itu. Sebelum pulang, Ethan mengajak Arlan untuk berbicara berdua di taman.

“Apa karena ini kamu mengubur keinginanmu untuk memiliki Clara?” Tanya Ethan to the point.

“Kalau kamu memang menyukainya kenapa tidak dipertahankan? Kenapa harus menyerah begitu saja? Ini seperti bukan Arlan yang aku kenal” ucap Ethan dengan menggebu-gebu.

Arlan hanya tersenyum tipis sambil matanya menerawang jauh.

“Ini sudah suratan takdir. Berjanjilah untuk selalu menjaga Clara demi aku” ucap Arlan tanpa melihat ke arah Ethan.

“Kamu kenapa sih?” protes Ethan tidak terima.

“Aku akan bicara pada Om Gavin” ucap Ethan yang langsung meninggalkan Arlan begitu saja. Dia tidak bisa bertunangan dengan Clara, selain karena Arlan begitu mencintai Clara, rasanya Ethan lebih tertarik pada Chila daripada Clara. Dia begitu berdebar bila berdekatan dengan Chila.

Ethan masuk ke ruangan Gavin dan langsung mengutarakan keinginannya.

"Maaf Om, Aku tidak bisa bertunangan dengan Clara. Aku mencintai Chila Om" ucap Ethan yang menolak perjodohannya dengan Clara.

Gavin hanya menghela nafas berat.

"Menikahlah dengan Clara, setelah kalian mempunyai anak kamu bisa mendekati Chila juga" ucap Gavin yang tidak menerima penolakan Ethan.

Tanpa mereka sadari kedua orang tersebut, Clara mendengar pembicaraan tersebut.

Clara membeku ditempatnya beberapa saat. Tanpa sadar air mata telah menetes di pipinya.

Bukan penolakan Ethan yang membuat Clara bersedih, tapi kata-kata papanya.

Gavin seolah-olah tidak mempedulikan perasaan dirinya.

Bagaimana Papa bisa setega itu? Kenapa kata-kata menyedihkan itu bisa keluar dari mulut Papa? Apa benar kalau aku bukan anak Papa? Orang tua mana yang tega membiarkan anaknya dimadu? Dengan gampangnya Papa mengatakan kalau Ethan bisa mendekati Chila saat aku telah memiliki anak? Apa papa tidak memikirkan bagaimana perasaanku dan anakku nanti?.

Clara sama sekali tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran Papanya.

Sepertinya benar kalau semua harta ini adalah milik Papa kandungku. Papa tidak berhak sama sekali dengan harta ini hingga aku dijodohkan dengan Ethan yang notabenenya adalah anak dari teman baik Papa. Baik pa, aku akan ikuti permainan papa.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nes

Nes

tega bangat papa nya clara

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Kasar
2 Selalu Saja
3 Terpesona
4 Iri
5 Jangan Dimakan
6 Sendiri
7 Pulang
8 Kedatangan Chila
9 Dijodohkan
10 Tidak Usah Berpura-pura
11 Tidak pernah akur
12 Selalu Salah
13 Tidak Sengaja
14 Mengganti Peran
15 Cemburu?
16 Gantian
17 Tidak !!!!
18 Salah Paham
19 Salah Paham Part 2
20 Benci tapi Cinta
21 Berusaha Melupakan
22 Adu Mulut
23 Dipercepat
24 Resmi
25 Miris
26 Kecewa
27 Ada yang panas
28 Sekali Saja
29 Modus
30 Mama dan Papa Datang
31 Pelukan Hangat
32 Sejak Kapan?
33 Tidak Ada Tempat
34 Kecewa
35 Club Malam
36 Jangan Salahkan Clara
37 Sakit
38 Perhatian
39 Bunglon
40 Hadiah Dari Mama
41 Membuka Hati
42 Rencana Mama
43 Malu
44 Efek Samping
45 Cintai Aku
46 Boneka Papa
47 Clara yang dulu
48 Andai
49 Chila?
50 Salah Bicara
51 Maaf
52 Mengawasi
53 Rencana
54 Inseminasi
55 Suaminya?
56 Ternyata
57 Pindah
58 Berlebihan
59 Susah Tidur
60 Dua Kabar
61 I Love You
62 Aneh
63 Terlalu Percaya Diri
64 Hilang
65 Kabar
66 Tidak Mungkin
67 Belum Ditemukan
68 Halusinasi
69 Bercampur Darah
70 Pendarahan
71 Apa Kamu Mencintaiku?
72 Maafkan Aku
73 Ijinkan Aku
74 Pernah Mencintaimu
75 Aku mencintaimu
76 Cemburu
77 Sayang
78 Luka Batin
79 Veronica
80 Manja
81 Kencan
82 Tidak Akan Kemana-mana
83 Trauma
84 Maaf
85 Pesta
86 Promo
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Gadis Kasar
2
Selalu Saja
3
Terpesona
4
Iri
5
Jangan Dimakan
6
Sendiri
7
Pulang
8
Kedatangan Chila
9
Dijodohkan
10
Tidak Usah Berpura-pura
11
Tidak pernah akur
12
Selalu Salah
13
Tidak Sengaja
14
Mengganti Peran
15
Cemburu?
16
Gantian
17
Tidak !!!!
18
Salah Paham
19
Salah Paham Part 2
20
Benci tapi Cinta
21
Berusaha Melupakan
22
Adu Mulut
23
Dipercepat
24
Resmi
25
Miris
26
Kecewa
27
Ada yang panas
28
Sekali Saja
29
Modus
30
Mama dan Papa Datang
31
Pelukan Hangat
32
Sejak Kapan?
33
Tidak Ada Tempat
34
Kecewa
35
Club Malam
36
Jangan Salahkan Clara
37
Sakit
38
Perhatian
39
Bunglon
40
Hadiah Dari Mama
41
Membuka Hati
42
Rencana Mama
43
Malu
44
Efek Samping
45
Cintai Aku
46
Boneka Papa
47
Clara yang dulu
48
Andai
49
Chila?
50
Salah Bicara
51
Maaf
52
Mengawasi
53
Rencana
54
Inseminasi
55
Suaminya?
56
Ternyata
57
Pindah
58
Berlebihan
59
Susah Tidur
60
Dua Kabar
61
I Love You
62
Aneh
63
Terlalu Percaya Diri
64
Hilang
65
Kabar
66
Tidak Mungkin
67
Belum Ditemukan
68
Halusinasi
69
Bercampur Darah
70
Pendarahan
71
Apa Kamu Mencintaiku?
72
Maafkan Aku
73
Ijinkan Aku
74
Pernah Mencintaimu
75
Aku mencintaimu
76
Cemburu
77
Sayang
78
Luka Batin
79
Veronica
80
Manja
81
Kencan
82
Tidak Akan Kemana-mana
83
Trauma
84
Maaf
85
Pesta
86
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!