"Jadi kamu belum membaca konsep iklan yang aku buat?" tanya Clara terheran.
Arlan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena memang dia belum membaca secara detail konsep iklan yamg Clara buat.
Ethan memasang kuping dengan tajam karena dia sendiri juga tidak membaca secara rinci.
"Iklan ini untuk di televisi Ar, jadi mana ada adegan seperti itu? Palingan cuma pelukan dan tatap tatapan saja" jawab Clara tanpa melihat ke arah Arlan. Clara benar-benar sibuk saat ini.
Bukan hanya Arlan yang lega mendengar jawaban Clara tapi Ethan juga. Entah kenapa dia tidak rela ada yang lebih dulu mencium Clara padahal Clara adalah calon tunangannya.
Sama seperti Clara yang sibuk, Ethan pun demikian. Dia sedang menyiapkan produksi untuk 3 iklan sekaligus.
"Hari ini ada shooting , Ethan?" tanya Arlan pada Ethan yang dari tadi terlihat sangat sibuk.
"Iya, rencananya nanti aku juga akan kesana. Kamu juga harus ikut ya Clara.. " ucap Ethan.
"Oke" jawab Clara singkat.
Selesai makan siang nanti mereka akan menuju lokasi shooting bersama-sama.
Siang ini Chila datang lagi seperti biasa. Makanan yang dia bawa juga lebih bervariasi. Aroma yang tercium sudah lebih harum dari yang kemarin-kemarin.
Chila membuat bistik daging sapi pas sekali karena itu memang makanan kesukaan Ethan.
Ethan mencicipi bistik itu. Memang tidak seseempuk bistik yang sering dia makan tapi bumbunya pas, manisnya pas, garamnya pas. Enaklah pokoknya.
"Bistik buatan mu enak Chila" puji Ethan.
"Terima kasih kak, tapi aku masak dibantu sama bibi" jawab Chila merasa tersanjung.
"Ya yang penting kamu sudah berusaha" ucap Ethan menimpali.
Clara sendiri memilih fokus memakan makanannya. Dia sama sekali tidak menoleh dan memilih makan sambil bermain ponsel.
"Kak Arlan suka kan sama masakan aku?" tanya Chila beralih pada Arlan.
"Iya, masakan kamu enak" jawab Arlan sambil tersenyum manis.
"Syukurlah kalau kakak suka. Besok kakak mau makan apa?" tanya Chila pula.
"Apa saja, pasti aku makan masakan kamu" jawab Arlan pula.
"Makasih kak" ucap Chila dengan berbinar.
Sesenang itu dia hanya gara-gara masakannya dipuji. Gumam Ethan dalam hati.
"Habis makan kami akan ke lokasi shooting, biar kakak antar kamu pulang ya" ucap Arlan saat mereka telah selesai makan.
"Aku boleh ikut tidak?" tanya Chila dengan tatapan memohon.
Clara memilih diam saja, kalau dia melarang lagi pasti Ethan akan berburuk sangka padanya.
"Akan lama nanti disana" ucap Arlan mencoba memberi pengertian.
"Kali ini saja kak, please" Chila kembali memohon.
Ethan melirik pada Clara yang dari tadi terlihat diam saja, sepertinya Clara benar-benar marah karena selama ini Ethan selalu menyalahkan Clara setiap Clara melarang dan menegur Chila ini dan itu. Padahal Clara yang lebih tau tentang adiknya.
"Semua aman kan selama kamu ikut?" tanya Arlan pula.
"Aman kak..aman" sahut Chila kembali memelas.
"Baiklah, habis itu langsung pulang ya" ucap Arlan pasrah.
"Yey makasih kak" ucap Chila yang reflek memeluk Arlan.
Ethan tentu saja terkejut melihat itu, dia saja yang sudah dijodohkan dengan Clara tidak pernah sedekat itu.
Tapi Arlan memang sudah biasa seperti itu, dulu saja dia suka merangkul Clara seenaknya walau beberapa tahun terakhir ini sudah tidak lagi. Sepertinya dia sudah sedikit bertobat.
Ethan melirik jam dipergelangan tangannya.
"Kita langsung saja berangkat" ucap Ethan menginterupsi.
"Kita pakai dua mobil saja, nanti biar aku langsung antar Chila pulang" ucap Arlan.
"Oh, baiklah" ucap Ethan paham.
...
Saat tiba di lokasi shooting, Chila nampak begitu bahagia. Dia seperti seorang anak yang baru keluar dari sangkar. Dia berkeliling layaknya anak kecil yang begitu takjub. Apalagi cast iklan kali ini adalah Laura Walter, idola Chila dari dulu.
Iklan sabun pembersih wajah itu memang sangat cocok diperankan oleh Laura, wajahnya yang sangat cantik walau dengan makeup tipis begitu mendukung klaim dari sabun pembersih wajah itu sendiri. Cantik alami dengan XYZ facial wash.
Chila menangkap sosok tampan yang sedang memperhatikan sang bintang utama memainkan perannya.
"Siapa pria tampan itu kak?" tanya Chila pada Clara.
"Yang mana?" tanya Clara yang memang tidak tau pria mana yang dimaksud adiknya.
"Yang pakai kemeja navy" jawab Chila.
Arlan menjitak kepala Chila karena memang dari dulu dia senang sekali memperhatikan pria tampan.
"Oh.. Itu kekasihnya Laura, namanya Farrell Lawrence" jawab Clara.
Chila mengelus kepalanya yang sakit menerima jitakan Arlan.
"Aku kan hanya berkata apa adanya kalau pria itu memamg tampan kak" ucap Chila cemberut pada Arlan.
"Apa tidak puas kamu setiap hari melihat aku dan juga Ethan? Kami tidak kalah tampan bukan?" tanya Arlan pula.
Chila hanya terkekeh saja.
Setelah memastikan semua proses shooting berjalan lancar, keempatnya memutuskan untuk beristirahat sebentar di cafe yang letakknya tak jauh dari sana.
"Kak, antar kan aku ke toilet yuk" mohon Chila pada Clara. Letak Cafe dengan toilet cukup jauh dan di gedung yang berbeda. Chila yang memang penakut tentu tidak berani kesana sendirian.
Tanpa berpikir panjang Clara pun mengangguk dan mengantar Chila ke toilet.
Saat masih di toilet, hujan turun dengan begitu derasnya. Untuk kembali ke cafe pun tidak bisa karena mereka tidak membawa payung tentu saja.
"Gimana caranya kita kembali kak?" tanya Chila kebingungan.
Saat itu juga Clara melihat Ethan datang dengan memakai payung.
Clara langsung kembali ke dalam toilet karena tidak mau lagi harus melihat Ethan lebih mendahulukan Chila daripada dirinya. Clara berpikir pasti Ethan akan lebih memilih mengantar Chila, apalagi Chila memang tipe yang tidak mau ditinggal sendiri.
"Mana kakakmu?" tanya Ethan sambil menyerahkan payung pada Chila.
"Kakak ke dalam lagi" jawab Chila.
"Oh.. Ya sudah kamu kembali saja kesana, biar aku yang menunggu kakakmu disini" ucap Ethan yang memang membawa dua payung.
Chila mengangguk dan segera kembali ke cafe.
Cukup lama Ethan menunggu sedangkan Clara tak kunjung keluar.
"Clara..." Ethan memanggil Clara cukup keras.
Clara mengira Ethan sudah datang dari mengantar Chila dan dia pun memutuskan untuk keluar dari dalam toilet.
"Kenapa lama sekali? Perutmu sakit?" tanya Ethan.
"Bukannya kamu mengantar Chila lebih dulu?" jawab Clara dengan pertanyaan.
"Aku bawa dua payung, kenapa? Kamu cemburu?" goda Ethan.
Clara memutar bola matanya malas lalu menarik Ethan untuk segera kembali ke dalam cafe.
"Bagaimana bisa cemburu kalau aku tidak mencintaimu? Jangan terlalu percaya diri" ucap Clara pula.
Ethan mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Clara.
Sekarang belum, tunggu saja sebentar lagi kamu pasti menyukaiku. Ucap Ethan dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments