Seorang MUA terkenal saat ini sedang mendandani Clara senatural mungkin untuk shooting iklan bersama Benny Ricardo. Clara mengenakan dress berwarna nude dengan rambutnya di tata layaknya pengantin baru. Clara bagitu cantik pagi ini. Begitu pula dengan Benny yang terlihat keren. Dia mengenakan kaos polo dan celana jeans. Sangat jauh berbeda dengan penampilan biasanya yang mengenakan jas.
Adegan pertama menceritakan sepasang suami istri yang sedang menonton TV. Di adegan ini Benny diharuskan merangkul pundak Clara dan mereka makan biskuit dengan saling suap-suapan. Clara yang memang selalu totalitas begitu menghayati perannya. Tapi Benny seperti sengaja mengulur-ulur waktu, beberapa kali dia salah mengucapkan dialog hingga adegan suap-suapan saja harus diulang sebanyak 7 kali.
"Pak Sut, nanti kalau salah dialog lagi kita pakai dubbing saja" ucap Ethan terdengar kesal.
"Kalau sedang cemburu , otakmu bisa digunakan juga" Arlan sengaja menggoda Ethan yang dari tadi kelihatan sekali kalau dia memang sedang menahan kesal.
Ethan mendengus sebal.
"Aku cemburu? Yang benar saja" elaknya kemudian.
Arlan hanya tersenyum saja, dia tidak mau berdebat dengan sahabatnya itu.
Akhirnya setelah 2 kali take , shooting adegan pertama pun selesai.
Arlan melambaikan tangannya pada Clara agar dia mendekat. Dipinggir studio Arlan dan Ethan sudah menunggui dirinya.
Clara menarik kursi dan duduk dihadapan Arlan. Kelihatan kalau dia cukup lelah. Salah satu asisten mua datang dan merapikan riasan Clara karena dia hanya beristirahat 10 menit saja.
Benny ikut bergabung dan duduk disebelah Clara.
"Maaf tadi saya sangat tidak profesional. Ini pertama kalinya saya ikut dalam shooting, bahkan company profile saja saya tidak pernah ikut. Maaf sudah membuat shootingnya menjadi lama. Saya juga sedikit grogi karena beradu acting dengan Bu Clara yang begitu cantik" ucap Benny memohon maaf.
"Tidak apa-apa Pak Benny, namanya juga baru pertama"ucap Clara memaklumi. Tapi tidak dengan Ethan. Andai Benny bukan kliennya sudah pasti dia akan memberikan cacian dan makian, dia sangat tau pria sekelas Benny. Apalagi usia sudah matang dan pengalamannya tidak sedikit. Ethan sangat yakin kalau tadi hanya kesengajaan semata.
Dari arah pintu masuk, Chila datang dengan membawa banyak makanan. Dia tidak memasak seperti kemarin-kemarin karena jarak dari apartemennya dengan lokasi shooting lumayan jauh. Tidak ingin makannya dingin dia jadinya membeli di restoran terdekat.
"Hai aku datang" ucap Chila saat menghampiri kakak-kakaknya.
Dia juga berkenalan dengan Benny yang masih duduk disana.
Belum sempat mencicipi makanan yang dibawa Chila, Clara dan Benny sudah harus kembali melanjutkan shootingnya.
"Siapa pria itu kak?" tanya Chila.
"Dia Benny Ricardo. Pemilik Manila Food" jelas Arlan.
"Oo... Pewaris tunggal yang katanya belum menikah sampai sekarang ya?".
Benny memang lumayan terkenal namanya walau sosoknya sendiri tidak pernah tersorot camera.
"Iya, ganteng?" tanya Arlan menanyakan pendapat Chila. Chila memang cepat kagum dengan pria tampan seperti kekasih Laura Walter saat shooting dua hari lalu.
"Tidak, masih tampan kakak. Apalagi Farrell Lawrence ehehe" jawabnya.
"Kamu memujiku tapi menjatuhkan ku sekaligus, memangnya aku kalah tampan dari Farrell?" ucap Arlan pura-pura merajuk.
"Tidak, kakak tetap paling tampan" jawan Chila dengan tertawa kecil.
Ethan sama sekali tidak menghiraukan dua orang disebelahnya yang sedang berbicara ini dan itu
Fokusnya kini pada Clara yang sedang shooting dengan Benny. Benny sangat totalitas, tidak seperti berakting. Tidak sedikit skinship yang tidak ada di naskah yang dia lakukan.
Arlan menyenggol lengan Chila, memintanya untuk melihat ke arah Ethan yang terlihat begitu kesal.
Arlan dan Chila saling berpandangan kemudian tersenyum. Mereka senang kalau Ethan akhirnya bisa merasakan yang namanya cemburu walau dia begitu gengsi untuk mengatakannya.
Sudah satu jam shooting berlangsung. Arlan dan Chila pun terpaksa makan lebih dulu tapi tidak dengan Ethan. Dia tidak berselera makan dan memilih menunggu Clara selesai shooting. Dia sebagai pimpinan produksi pun memang harus memastikan semua proses shooting berjalan lancar.
“Ethan, aku akan mengantar Chila pulang dulu. Kemungkinan aku langsung ke kantor” ucap Arlan saat dia selesai makan.
Ethan pun menganggukkan kepala tanpa melihat ke arah Arlan, fokusnya hanya satu yaitu Benny yang terlihat begitu mesra memeluk Clara dari belakang. Buku-buku tangannya sudah memutih menahan kesal.
Chila dan Arlan kembali berpandangan melihat itu kemudian tersenyum. Mereka pun meninggalkan Ethan yang masih dilanda api cemburu.
Tiga puluh menit kemudian shooting pun berakhir. Untuk adegan selanjutnya akan dilanjutkan besok. Ethan langsung bangkit dan memberikan air mineral untuk Clara. Dia sengaja merangkul pundak Clara seolah menunjukkan kepemilikan disana.
“Mau makan sekarang?” tanya Ethan saat mereka sudah duduk di kursi yang tadi mereka duduki.
Clara pun menganggukkan kepala.
“Kita makan di bawah saja bagaimana? makanan yang Chila bawa sudah dingin” ajak Ethan pula.
Clara pun kembali menganggukkan kepalanya. Ethan membantu Clara berdiri dan menggenggam tangan Clara erat menuju lantai bawah. Mereka berpamitan pada Benny sebelum menuju restoran. Tapi Benny malah sengaja untuk ikut dan tentu saja itu membuat Ethan semakin kesal.
Ethan melepas genggaman tangannya dan memilih merangkul Clara. Clara tentu saja dibuat heran dengan tingkah Ethan yang tidak biasa, tapi tidak mungkin dia bertanya sekarang karena ada Benny diantara mereka.
Tak sekalipun Ethan melepas rangkulannya dari Clara walau dia mengobrol dengan Benny saat dalam perjalanan. Ethan menarikkan kursi layaknya pasangan pada umumnya dan justru itu membuat Clara semakin merasa heran.
“Kamu mau pesan apa?” tanya Ethan pada Clara.
“Samakan saja denganmu” jawab Clara.
Ethan mengangguk dan memesan dua porsi spaghetti bolognese serta dua gelas orange juice. Benny sendiri lebih memilih memesan lasagna dengan minuman yang sama. Mereka kembali berbincang-bincang sambil menunggu pesanan mereka tiba.
“Surprisingly , aku tidak menyangka kalau kalian ternyata dijodohkan. Bagaimana perasaan kalian saat pertama kali kalian mendengar kalau kalian dijodohkan? Aku kira di zaman modern seperti ini sudah tidak ada yang namanya dijodohkan” ucap Benny saat tau kalau Ethan dan Clara ternyata menjalin hubungan karena dijodohkan.
Ethan sengaja menggenggam tangan Clara yang berada di atas meja.
Ethan tersenyum pada Clara dan itu membuat Clara menjadi merinding karena itu seperti bukan dirinya.
“Aku merasa senang karena dijodohkan dengan Clara. Dia wanita yang sempurna” ucap Ethan memuji Clara.
Clara semakin terheran dan merasa ada yang aneh dengan calon tunangannya ini.
“Kamu sendiri bagaimana Clara? Bagaimana rasanya dijodohkan dengan Pak Samuel?”.
Ethan menatap penuh harap pada Clara agar dia menjawab sama seperti apa yang dia katakan.
Clara yang mulai paham pun kemudian tersenyum balik pada Ethan.
“Walau kami dijodohkan belum lama ini tapi saya merasa beruntung karena dijodohkan dengan pria sebaik Ethan” jawab Clara entah dari dalam hati atau tidak.
Ethan merasa tersanjung, walau dia tau ucapan Clara tidak bisa dia percaya seratus persen.
“Syukurlah, semoga kalian lancar sampai ke pelaminan” ucap Benny berusaha tersenyum.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments