Cemburu

Leonard yang tidak memperhatikan pria di samping Adriana karena fokus menatap Adriana sangat familiar dengan suara pria tersebut membuat Leonard melirik ke arah pria tersebut.

"Robin, kamu sudah merebut kekasihku Bimoli dan kini kamu ingin merebut lagi kekasihku yang baru. Apa salahku sehingga kamu selalu merebut apa yang aku miliki?" Tanya Leonard dengan wajah menahan amarah dan kebencian terhadap Robin.

Bimoli kepanjangan dari Bibir Monyong Lima Senti merupakan cinta pertama Leonard namun Bimoli selingkuh dengan Robin yang merupakan sahabat baik Leonard sekaligus rekan bisnisnya. Namun karena ulah Bimoli membuat Leonard memutuskan persahabatan dan berubah menjadi rival bisnisnya sekaligus musuhnya yang sangat dibencinya.

"Asal kamu tahu Bimoli yang mengejar-ngejar aku duluan hingga Bimoli memberikan obat perang x sang dan kamipun melakukan hubungan suami istri seperti yang kamu lihat waktu itu. Mengenai kekasih barumu jujur kami baru dua kali bertemu, pertama ketika aku tidak sengaja menabrak kekasihmu dan yang ke dua ketika kekasihmu duduk di bangku." Ucap Robin menjelaskan.

"Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan." Ucap Leonard.

"Percaya atau tidak terserah Kak Leonard karena mulai sekarang aku ingin melupakan Kak Leonard, permisi." Ucap Adriana sambil membalikkan badannya meninggalkan mereka berdua sambil membawa paper bag.

Grep

"Apa maksudmu?" Tanya Leonard sambil menahan tangan Adriana agar tidak pergi.

Robin yang melihat mereka berdua mengobrol langsung meninggalkan Leonard dan Adriana menuju ke arah parkiran mobil.

"Apakah Kak Leonard tidak ingat dengan apa yang aku katakan di ruang perawatan? Di mana Aku mengatakan jika seandainya Kak Leonard menemukan orang yang lebih baik dariku maka aku akan pergi dari kehidupan Kak Leonard." Jawab Adriana sambil berusaha menarik tangannya yang di genggam oleh Leonard.

"Kakak sudah menemukan penggantiku jadi urus lah urusan Kakak dengan kekasih Kakak dan jangan pernah mengusik hidupku." Ucap Adriana sambil menarik tangannya.

"Apakah kamu cemburu?" Tanya Leonard tanpa menjawab ucapan Adriana membuat Adriana menghentikan langkahnya.

"Tentu saja aku cemburu sama seperti Kak Leonard cemburu ketika aku dekat dengan pria lain." Jawab Adriana kemudian berjalan meninggalkan Leonard.

"Kak Leonard sudah menemukan pengganti diriku karena itulah aku pergi dan mengenai pria itu aku sama sekali belum mengenalnya lebih dekat karena kami baru bertemu dua kali. Karena Aku bukan gadis yang mudah jatuh cinta jadi selamat tinggal Kak semoga Kak Leonard bahagia." Sambung Adriana sebelum menghilang dari pandangan Leonard.

Tes

Tes

Air mata Adriana akhirnya tidak bisa ditahan lagi namun Adriana dengan cepat menghapus air matanya dengan kasar. Sedangkan Leonard yang mendengarkan ucapan Adriana langsung membalikkan badannya dan berjalan ke arah Adriana kemudian memeluknya.

Grep

"Maaf kalau tadi membuatmu marah, jujur Kakak sangat kaget ketika wanita itu tiba - tiba datang dan memegang tangan Kakak bersamaan kamu masuk ke dalam ruang perawatan." Ucap Leonard jujur sambil memeluk Adriana dari arah belakang.

"Apakah Kak Leonard masih mencintainya?" Tanya Adriana.

"Tidak, dia mantan kekasih Kakak dan sudah sepantasnya mantan di buang di tong sampah 🚯 ." Jawab Leonard.

"Dia orang Kak bukan sampah." Ucap Adriana.

"Tapi bagi Kakak dia adalah sampah yang harus di buang dan Kakak bersyukur mendapatkan gadis yang lebih baik dari dia yaitu Adriana. Kakak sangat senang kamu cemburu karena itu tandanya kamu sayang sama Kakak." Ucap Leonard.

"Sudah lupakan yang terjadi dan sekarang Kakak kembali ke ruang perawatan karena luka Kakak belum sembuh." Ucap Adriana sambil melepaskan pelukan Leonard.

Leonard dengan terpaksa melepaskan pelukannya kemudian mereka berjalan ke arah ruang perawatan. Tanpa sepengetahuan mereka berdua dua pasang mata menatap Leonard dan Adriana.

Sepasang mata menatap penuh kebencian dan sepasang satunya menatap sambil tersenyum bahagia dan juga sedih bercampur menjadi satu.

Kini Leonard berbaring di ranjang dan infusnya sudah dipasang kembali. Sedangkan Adriana makan yang tadi dibelinya di kantin dengan kondisi makanannya sudah dingin.

Adriana yang tidak suka membuang makanan, memakan makanan tersebut hingga lima belas menit kemudian Adriana sudah selesai makan dan minum.

"Adriana." Panggil Leonard yang melihat Adriana membuang bungkus makanan di tong sampah.

"Ya." Jawab Adriana singkat.

"Temani Kakak tidur." Pinta Leonard.

"Tapi aku tidak terbiasa tidur bersama pria." Jawab Adriana sambil menatap ke arah Leonard.

"Kakak tahu tapi saat ini tubuh Kakak kedinginan mungkin dengan memelukmu tubuh Kakak tidak kedinginan." Ucap Leonard modus.

"Tapi Kak ..." Ucapan Adriana terpotong oleh Leonard.

"Kakak janji hanya memeluk doang tidak lebih." Ucap Leonard sambil menatap Adriana dengan tatapan sendu.

"Baiklah." Jawab Adriana yang tidak tega melihat tatapan sendu Leonard.

Adriana naik ke atas ranjang sedangkan Leonard memundurkan tubuhnya agar Adriana bisa berbaring di sampingnya.

Grep

Leonard memeluk tubuh mungil Adriana dari arah belakang membuat Adriana melepaskan pelukannya namun yang ada Leonard memeluknya dengan erat.

"Kak Leonard, aku tidak bisa bernafas." Ucap Adriana.

"Maaf, tapi jangan melepaskan pelukannya." Ucap Leonard sambil mengendurkan pelukannya.

'Biarkan seperti ini.' Bisik Leonard.

Adriana hanya menganggukkan kepalanya hingga ke duanya mendengar suara detak jantung Adriana dan Leonard yang berdetak kencang. Leonard hanya tersenyum kemudian Leonard memejamkan matanya sedangkan Adriana tidak bisa tidur.

'Bagaimana aku mau tidur? Aku tidak terbiasa tidur bersama pria lain apalagi sambil berpelukan seperti ini.' Ucap Adriana dalam hati.

Setelah hampir dua puluh menit akhirnya Adriana tidur dengan pulas dan tanpa sadar Adriana membalikkan badannya kemudian memeluk Leonard untuk mencari kehangatan. Mereka tidur dengan pulasnya sambil memberikan kehangatan masing-masing.

xxxxxxx

Di tempat yang berbeda di mana mereka bukan sepasang suami istri sudah selesai melakukan hubungan suami istri. Di mana prianya merasa sangat puas dengan permainan wanita tersebut berbeda dengan wanita tersebut yang terpaksa melakukan hubungan suami istri demi keinginannya terpenuhi.

"Aku sudah membayar mu dengan tubuhku jadi jangan lupakan janjian untuk menghancurkan wanita yang tidak punya malu itu." Ucap wanita itu.

"Ok, tapi aku minta syarat lainnya." Ucap pria paruh baya tersebut.

"Bukankah sudah cukup aku memberikan tubuhku ini kenapa meminta lebih?" Tanya wanita itu dengan nada kesal.

"Terserah, jika kamu tidak mau perjanjian kita batal." Jawab pria paruh baya tersebut dengan nada santai.

"Baik, apa syaratnya?" Tanya wanita itu sambil menahan amarahnya.

"Aku sangat puas dengan permainanmu jadi selama aku tidak bosan kita setiap hari melakukan hubungan suami istri, bagaimana kamu setuju?" Tanya pria paruh baya tersebut.

"Apa? Sampai merasa bosan?" Tanya wanita tersebut dengan wajah terkejut mengulangi perkataan pria paruh baya tersebut.

"Ya benar sampai merasa bosan, jika kamu tidak setuju berarti perjanjian kita batal." Ucap pria paruh baya tersebut.

"Baiklah." Jawab wanita tersebut sambil menahan amarahnya.

"Bagus, sekarang kamu di atas dan puaskan aku." Ucap Pria paruh baya tersebut dengan nada masih santai.

Tanpa menjawab wanita tersebut menaiki tubuh polos pria tersebut dan mereka kembali melakukan hubungan suami istri.

'Jika tujuanku sudah terlaksana maka aku akan mem x bu x nuh pria ini.' Ucap wanita tersebut dalam hati sambil menggoyangkan pinggulnya secara berulang-ulang.

'Apa yang aku lakukan saat ini akan kamu lakukan juga pada pria lain yaitu melayani para pria hidung belang.' Ucap wanita tersebut dalam hati sambil menahan amarah sekaligus kebencian terhadap Adriana yang tidak pernah melakukan kesalahan ke wanita itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!