"Saya tahu kami baru bertemu tapi saya buka tipe orang yang lari dari tanggung jawab. Saya berjanji yang berhak mengajukan cerai adalah nona Rani dan saya akan berusaha untuk belajar dan menjadi pria bertanggung jawab terhadap istri jika kami sudah resmi menikah." Ucap dokter Adrian dengan tegas.
"Baiklah kami percaya padamu tapi jika suatu saat nanti putriku terluka baik sengaja atau tidak maka kami sebagai orang tua akan membawa putri kami dengan cara menjauhkannya dan kamu tidak akan mungkin bisa menemukannya." Ucap Daddy Raka dengan nada tegas.
"Terima kasih sudah memberikan kesempatan dan saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan." Ucap dokter Adrian.
"Mommy percaya kamu adalah pria yang bertanggung jawab, kami hanya minta jangan sakiti putri kami karena kami sebagai orang tuanya tidak pernah menyakiti hatinya." Ucap Mommy Nicole.
"Nyonya jangan kuatir, saya akan bertanggung jawab dan tidak akan menyakiti perasaan nona Rani." Ucap dokter Adrian.
"Mommy percaya dan mulai sekarang dan seterusnya panggil kami Mommy dan Daddy dan hilangkan bahasa formal." Pinta Mommy Nicole.
Dokter Adrian menatap ke arah Daddy Raka yang menatapnya dengan tatapan tajam sedangkan Mommy Nicole yang melihat tatapan dokter Adrian ke arah lain membuat Mommy Nicole mengalihkan arah pandangan mengikuti arah pandang dokter Adrian.
Mommy Nicole yang melihat suaminya menatap tajam ke arah dokter Adrian langsung mengusap punggung suaminya dengan lembut. Daddy Raka menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap ke arah istrinya sambil tersenyum berbeda pandangannya ketika menatap ke arah dokter Adrian.
"Kapan kalian menikah?" Tanya Daddy Raka mengalihkan pembicaraan.
"Kalau Nona Rani sudah sadar dan sembuh, aku akan bicara mengenai pernikahan kami." Jawab dokter Adrian.
"Kok manggilnya Nona Rani? Cukup Rani saja jangan pakai tambahan Nona." Ucap Mommy Nicole.
Dokter Adrian hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju kemudian ke dua orang tua Rani membawa Rani ke rumah sakit namun sebelumnya Rani memakai pakaian milik adiknya dokter Adrian.
xxxxxxxx
Malam menjelang pagi perlahan Rani membuka matanya dan melihat sekeliling ruangan. Rani meringis menahan rasa sakit pada lidah dan juga pada bagian privasinya membuat Rani berusaha mengingat apa yang telah terjadi.
'Aku hanya ingat tubuhku terasa panas dan membutuhkan sentuhan seorang pria sambil memeluk Mommy. Karena aku tidak kuat aku menggigit lidahku setelah itu aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya." Ucap Rani dalam hati.
Ceklek
Tiba-tiba pintu ruang perawatan terbuka dengan lebar oleh seorang perawat kemudian seorang dokter tampan datang sambil tersenyum dan berjalan ke arah Rani dengan diikuti oleh perawat.
"Apakah ada yang sakit?" Tanya dokter tampan tersebut.
"Lidah ku sakit Dok." Jawab Rani dengan nada lirih sambil meringis menahan rasa sakit.
"Karena semalam Nona menggigit bibirnya." Jawab dokter tampan tersebut.
"Dokter yang semalam itu?" Tanya Rani dengan wajah terkejut setelah dirinya baru tersadar kalau dihadapannya adalah pria yang sama waktu pergi meninggalkan pesta pernikahan temannya dan juga satu mobil ketika pulang bersama Mommy nya yang bernama Mommy Nicole.
"Betul sekali, kenalkan saya dokter Adrian dan panggil saya dengan nama Adrian." Jawab dokter Adrian sambil mengulurkan tangannya.
Rani membalas uluran tangan dokter Adrian namun ketika dirinya ingin bicara kembali, Rani meringis membuat dokter Adrian memberikan kertas dan pulpen milik perawat yang selalu di bawa untuk diberikan ke Rani.
"Tulis di sini nanti saya jawab." Ucap dokter Adrian sambil duduk di kursi samping ranjang.
Rani tanpa menjawab menerima kertas tersebut kemudian mulai menulis kemudian diberikan ke arah dokter Adrian.
"Kalau nama tidak sopan bagaimana kalau Kak Adrian? oh ya jangan gunakan bahasa formal." Pinta Rani.
"Boleh saja." Jawab dokter Adrian sambil memberikan kertas tersebut.
'Rani dan Ibunya walau kaya raya tapi tidak sombong.' Sambung dokter Adrian dalam hati.
Rani kembali menulis sesuatu setelah selesai diberikan ke dokter Adrian.
"Orang tuaku kemana? Semalam waktu aku tidak sadarkan diri, sebenarnya apa yang telah terjadi?"
"Orang tuamu baru saja pergi ke kantin dan Kakak di minta untuk menemanimu." Jawab dokter Adrian.
"Aku ingat kemarin malam, aku menggigit lidahku setelah itu aku tidak ingat apa lagi. Sebenarnya apa yang terjadi selanjutnya? Kenapa bagian privasiku terasa perih?"
"Suster tinggalkan kami." Ucap dokter Adrian ketika menerima tulisan Rani.
"Baik Dok." Jawab perawat tersebut kemudian pergi meninggalkan ruang perawatan.
'Kenapa pertanyaanku tidak di jawab, malah menyuruh perawat pergi?' Tanya Rani dalam hati.
"Aku menyuruhnya pergi karena pertanyaan yang kamu ajukan bersifat pribadi." Jawab dokter Adrian yang tahu isi pikiran Rani.
Rani menatap wajah tampan dokter Adrian menunggu kalimat selanjutnya.
Deg
'Kenapa jantungku berdebar kencang? Kenapa pikiranku langsung ingat ketika kami melakukan hubungan suami istri? Kenapa aku menginginkan lagi? Kenapa aku jadi mesum seperti ini?' tanya dokter Adrian dalam hati.
Rani yang melihat dokter Adrian terdiam membuat Rani melambaikan tangannya membuat dokter Adrian tersadar dari lamunannya.
"Maaf, kemarin malam kamu pingsan karena menggigit lidahmu supaya tidak melakukan hubungan suami istri. Ketika aku mengecek kondisimu ternyata obat itu sangat kuat dan harus melakukan hubungan suami istri jika tidak nyawamu bisa melayang." Jawab dokter Adrian.
"Karena itu bagian privasi milikku terasa perih? Siapa yang melakukannya?" Tanya Rani dengan mata berkaca-kaca karena harta berharga yang selama ini di jaga kini di ambil oleh pria yang tidak di kenal.
"Benar sekali, mengenai siapa pria itu adalah aku. Aku akan bertanggung jawab untuk menikah dengan mu. Maaf aku terpaksa melakukan itu atas permintaan Ibu mu yang tidak menginginkan terjadi sesuatu denganmu." Jawab dokter Adrian dengan jujur.
"Aku tidak ingin Kak Adrian menikah denganku karena terpaksa ataupun karena ingin bertanggung jawab. Jika Kak Adrian sudah mempunyai kekasih dan ingin menikah dengan kekasih Kak Adrian menikahlah dengan nya karena aku tidak ingin merusak hubungan seseorang."
Tes
Tes
Ketika menulis di kertas Rani tidak bisa lagi menahan kesedihannya hingga kertas tersebut basah terkena air mata Rani. Dengan tangan gemetar Rani memberikan kertas tersebut ke dokter Adrian.
Dokter Adrian tidak menerima kertas tersebut melainkan menghapus air mata Rani dengan menggunakan ke dua ibu jarinya. Setelah selesai barulah menerima kertas tersebut kemudian membacanya.
"Aku menikah denganmu bukan karena terpaksa dan aku tahu kita baru kenal tapi ijinkan aku untuk belajar mencintaimu. Aku akan bertanggung jawab sebagai seorang suami jika kita sudah menikah. Jujur aku belum mempunyai kekasih karena selama ini belum ada seorang gadis yang bisa membuatku nyaman dan sepertinya dekat denganmu membuatku nyaman." Jawab dokter Adrian sambil tersenyum.
Rani membalas senyuman dokter Adrian dan sejujurnya dirinya juga merasa nyaman dekat dengan dokter Adrian.
"Mau makan?" Tanya dokter Adrian.
Rani hanya menganggukkan kepalanya kemudian dokter Adrian mengambil mangkok yang berisi bubur sedangkan Rani mengambil mangkok tersebut namun dokter Adrian menggelengkan kepalanya.
"Aku akan suapi." Ucap dokter Adrian sambil mengambil sendok yang berisi bubur kemudian mulai bersiap menyuapi Rani.
"Sstttt ... Sakit ..." Ucap Rani ketika membuka mulutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
nuna jimin🧸🧸
aku ikut terharu ..lnjut
2023-03-21
2