Cemburu

"Adriana tunggu." Ucap Leonard sambil menepis tangan gadis cantik tersebut.

"Sayang." Panggil gadis tersebut sambil berusaha menyentuh tangan Leonard sambil menahan amarahnya terhadap Adriana yang telah mengganggu mereka.

"Jangan sentuh tangan kotor mu." Ucap Leonard sambil menarik selang infus untuk mengejar Adriana.

"Apa yang sayangku lakukan? Sayangku lagi terluka." Ucap gadis tersebut.

"Aku ingin mengejar calon istriku jadi jangan mengganggu kehidupanku lagi." Jawab Leonard dengan nada tegas sambil berjalan ke arah pintu ruangan tersebut.

"Calon istri? Secepat itukah melupakan diriku?" Tanya gadis tersebut sambil menahan amarahnya dan berjalan ke arah pintu untuk mengejar Leonard yang ingin mengejar Adriana.

'Kalau saja kekasihku tidak pergi meninggalkan diriku tidak bakalan aku mengemis cinta Kak Leonard." Sambung gadis cantik tersebut dalam hati.

"Karena calon istriku lebih baik dari pada kamu yang diam - diam selingkuh dengan musuhku." Jawab Leonard sambil berjalan keluar dan melihat Adriana berlari ke arah taman depan.

"Kak Leonard kepalaku pusing." Ucap gadis tersebut sambil berjalan terhuyung-huyung.

"Suster!" Teriak Leonard tanpa menjawab ucapan mantan kekasihnya sambil berjalan ke arah taman depan.

"Ada apa Tuan." Jawab salah seorang perawat.

"Nona itu lagi sakit, tolong di rawat." Pinta Leonard sambil menunjuk ke arah mantan kekasihnya.

Setelah mengatakan hal itu Leonard berlari ke arah taman depan tanpa memperdulikan mantan kekasihnya yang menatapnya dengan tatapan amarah dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya secara bersamaan.

"Baik Tuan." Jawab perawat tersebut dengan patuh.

"Mari Nona saya antar ke ruangan UGD." Ucap perawat tersebut dengan nada sopan sambil berjalan ke arah gadis tersebut.

"Tidak usah, aku baik - baik saja." Ucap gadis cantik tersebut dengan nada ketus sambil pergi meninggalkan tempat tersebut.

'Si*l selama ini Kak Leonard selalu perduli padaku tapi kenapa sejak kenal dengan gadis yang tidak punya malu itu jadi berubah. Aku akan berusaha agar Kak Leonard kembali padaku apapun yang terjadi." Ucap gadis tersebut dengan penuh percaya diri.

xxxxxxx

Di Taman Depan

Adriana kini duduk di bangku sambil meletakkan paper bag yang berisi makanan yang tadi dibelinya. Rasa lapar tidak dipedulikan oleh Adriana karena dirinya merasa kecewa terhadap Leonard, pria yang membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

'Haruskah cinta pertamaku kandas di tengah jalan?' Tanya Adriana dalam hati.

'Baru juga mulai merasakan jatuh cinta dan mempunyai seorang kekasih.' Sambung Adriana dalam hati sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.

"Bolehkah aku duduk di sini?" Tanya seorang pria yang tiba-tiba datang dan berdiri di depan Adriana.

Adriana mengangkat kepalanya dan wajahnya terkejut karena pria itu yang tadi menabrak dirinya namun Adriana bersikap biasa saja.

"Silahkan." Jawab Adriana singkat sambil mengambil paper bag yang berisi makanan dan diletakkan di kedua pahanya.

Pria tampan tersebut langsung duduk di samping Adriana kemudian menatap ke arah depan.

"Sendirian?" Tanya pria tampan tersebut basa basi sambil melirik sekilas ke arah Adriana.

"Seperti yang Kakak lihat, maaf kalau aku memanggil dengan sebutan Kakak." Ucap Adriana.

"Tidak apa-apa, Kakak suka." Jawab pria tampan tersebut.

"Oh ya kenalkan nama Kakak ..." Ucapan pria tersebut terpotong oleh suara yang sangat familiar di telinga mereka berdua.

"Baru saja Kakak tinggal kamu sudah bersama pria lain." Ucap pria tampan tersebut yang tidak lain bernama Leonard sambil menahan amarah dan cemburu secara bersamaan.

"Aku ..." Ucapan Adriana terpotong oleh Leonard.

"Aku apa? Jangan bilang kamu baru mengenalnya." Ucap Leonard sambil menahan amarahnya.

"Leonard." panggil pria di samping Adriana dengan wajah terkejut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***