Apa yang sayangku lakukan?

'Aku ingin melakukan lagi hubungan suami-istri.' bisik dokter Adrian yang sudah mulai kecanduan dengan tubuh istrinya.

"Kita ke kamar yuk, Kakak ingin merasakan lagi." Sambung dokter Adrian tepat di telinga istrinya.

"Maaf sayang, aku lagi datang bulan." Jawab istrinya sambil senyum pepsodent.

"Serius?" Tanya dokter Adrian dengan wajah terkejut.

"Dua rius malah." Jawab istrinya sambil masih tersenyum.

"Kapan dapatnya?" Tanya dokter Adrian dengan wajah cemberut.

"Semalam, aku tidak betah kalau datang bulan jadi kita ke kamar yuk." Ajak istrinya.

"Ok." Jawab dokter Adrian singkat namun dalam hatinya kecewa karena tidak bisa melakukan hubungan suami istri.

"Kalau kalian lelah, istirahatlah di kamar biar mommy dan Daddy yang menemani tamu undangan." Ucap Mommy Nicole yang tiba-tiba datang menemui mereka.

"Baik Mom." Jawab Rani dan dokter Adrian bersamaan.

Merekapun berjalan meninggalkan ruang pesta pernikahan mereka menuju ke arah lift.

Skip

Kini mereka berdua berada di kamar pengantin Rani dengan dokter Adrian, di mana dokter Adrian sudah selesai mandi dan berbaring di ranjang sambil menunggu istrinya selesai mandi.

"Istriku merupakan anak dari keluarga orang terkaya di negara ini sedangkan aku anak dari keluarga orang sederhana. Pasti istriku sudah terbiasa hidup dengan mewah, jika aku bawa ke rumahku yang minimalis apakah istriku bersedia? Mengingat di rumahku tidak ada asisten rumah tangga sedangkan istriku pasti banyak pelayan dan bodyguard yang siap sedia melayani majikan." Ucap dokter Adrian.

"Aku hanya bisa memberikan semua kasih sayangku dan perhatian tapi apakah itu cukup? Seharusnya waktu itu aku menolak ketika melakukan hubungan suami istri agar kami tidak menikah karena aku tidak bisa memberikan kemewahan untuk istriku." Sambung dokter Adrian.

Perkataan demi perkataan yang diucapkan oleh para tamu undangan mengusik hati dokter Adrian dan membuat dirinya tidak percaya diri.

Ceklek.

Rani membuka pintu kamar mandi kemudian berjalan ke arah ranjang di mana suaminya sedang melamun. Rani duduk di sisi ranjang sambil memperhatikan suaminya yang masih melamun membuat Rani menggenggam tangan suaminya.

"Ada apa?" Tanya Rani dengan nada lembut.

Dokter Adrian tersentak ketika istrinya menyentuh tangannya kemudian menatap wajah cantik istrinya yang sedang menatap dirinya.

"Apakah kamu menyesal menikah denganku?" Tanya dokter Adrian.

"Sayang, apakah di wajahku terlihat kalau aku kecewa, marah atau menyesal menikah dengan suami tampanku?" Tanya Rani balik bertanya.

"Tidak, tapi aku tidak bisa memberikan tempat tinggal yang mewah seperti milik orang tuamu dan aku yakin kamu pasti tidak mau tinggal di rumahku yang sederhana bersama adik kandungku." Ucap dokter Adrian dengan wajah sendu.

Rani menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian duduk di pangkuan suaminya sambil tersenyum dan mengalungkan ke dua tangannya ke leher suaminya membuat dokter Adrian sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh istrinya.

"Apakah di mata Kak Adrian aku wanita manja dan ingin hidup senang-senang dengan cara menghamburkan uang?" Tanya Rani.

"Aku tidak perduli mau tinggal di mana asalkan Kak Adrian setia dan tidak menyakiti perasaanku itu sudah cukup buatku. Apalagi adikmu sekarang kan juga adikku dan tentu tidak masalah jika adik Kak Adrian tinggal bersama kita." Sambung Rani.

Grep

"Kakak senang mendengarnya dan terima kasih kamu mau menerima Kakak apa adanya." Ucap dokter Adrian sambil memeluk tubuh istrinya.

"Aku juga berterima kasih Kak Adrian mau bertanggung jawab menikah denganku." Ucap Rani sambil mendorong perlahan tubuh suaminya kemudian menggerakkan pinggulnya secara berulang-ulang.

"Sayang, apa yang sayangku lakukan?" Tanya dokter Adrian yang merasakan tombak saktinya mulai menegang akibat ulah istrinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***