Tujuh Hari Kemudian
Tidak terasa hari berlalu dengan cepatnya Karen dan Rani sudah pulang dari rumah sakit dan sama-sama di hias karena hari ini mereka akan menikah bersama pasangan masing-masing.
Walau pernikahan hanya secara sederhana tapi cukup mewah bagi Karen. Banyak tamu undangan yang datang dan memberikan selamat ke dua pasang pengantin.
'Hari yang aku tunggu akhirnya datang juga dan aku berharap Kak Adrian selalu menyayangiku dan bisa mencintaiku.' Ucap Rani dalam hati.
'Hari ini kami akan mengikat janji suci pernikahan, semoga kami selalu bersama, setia dan saling sayang.' Ucap dokter Adrian dalam hati.
Rani dan dokter Adrian berdiri di panggung sebagai raja dan ratu seharian begitu pula dengan kakak kembarnya yang juga menikah di hari dan waktu yang sama.
Ada beberapa orang yang merasa kecewa karena ke dua anak kembar yang bernama Rico dan Rani sudah menikah bersama pasangan masing-masing.
Padahal mereka sangat berharap putra dan putri mereka bisa menikah dengan salah satu anak kembar dari pasangan Raka dengan Karen.
Maklumlah Raka terkenal dengan kekayaannya yang berlimpah ruah membuat mereka ingin bisa ikut menikmati kekayaannya.
"Padahal waktu itu aku memperkenalkan putri kesayanganku tapi sayang Tuan Muda Rico tidak tertarik." Ucap salah satu rekan bisnisnya.
"Masih mending, kami sebagai orang tua Bela berencana menjodohkan Rico dengan putri kami karena teman masa kecil dan orang tua tuan muda Rico sudah setuju tapi sayang Tuan muda Rico tidak tertarik dan tidak menyetujui rencana perjodohan hingga membuat putri kami sedih dan pergi keluar negri untuk melupakan kesedihannya." Ucap rekan bisnis yang lainnya.
"Kasihan sekali putrimu, bagaimana kalau dijodohkan dengan putraku. Sebenarnya rencana mau aku jodohkan dengan Nona muda Rani tapi sayang Nona Muda Rani malah memilih dokter yang hanya gajinya kecil padahal gaji putraku lebih besar dari gaji dokter itu." Ucap rekan bisnisnya yang lainnya lagi.
"Aku juga sama padahal waktu itu kami datang mau menjodohkan putraku dengan putri tuan besar Raka tapi sayang putrinya malah menolak dan memilih dokter yang gajinya kecil." Sambung yang lainnya sambil menatap tajam ke arah dokter Adrian dengan tatapan kebencian.
Masih banyak orang yang merasa kecewa dengan pernikahan ke dua anak kembar Raka dengan Nicole dan memandang sinis ke arah Karen dan dokter Adrian hingga Marcel dan Ronald mendatangi mereka.
"Jika kalian masih membicarakan sahabat kami jangan salahkan kalau Tuan Besar Raka akan membuat perusahaan Tuan - Tuan bangkrut dalam sekejap." Ancam Ronald.
Selesai mengatakan hal itu Ronald pergi meninggalkan tempat tersebut bersama kekasihnya dokter Kasandra sedangkan Marcel bersama Sandra.
Dokter Adrian yang mempunyai pendengaran tajam hanya terdiam sedangkan Rani yang sudah resmi menjadi istrinya menggenggam tangan suaminya karena dirinya juga mempunyai pendengaran yang tajam.
"Ada apa?" Tanya Rani pura-pura tidak mendengar percakapan mereka.
"Tidak ada apa-apa." Jawab dokter Adrian.
Grep
"Sayang, aku tahu pasti ada masalah. Ada apa?" Tanya Rani dengan nada masih lembut sambil menggenggam tangan dokter Adrian.
"Apakah kamu menyesal menikah denganku?" Tanya dokter Adrian balik bertanya.
"Lihatlah wajah ku." Pinta Rani.
Dokter Adrian memalingkan wajahnya ke arah istrinya yang sangat cantik dan tersenyum manis membuat dokter Adrian ikut tersenyum.
"Apakah di wajahku terlihat tidak gembira? Apakah terlihat di wajahku menyesal menikah dengan pria setampan suamiku? Atau jangan-jangan suamiku menyesal menikah denganku?" Tanya Rani dengan wajah cemberut.
Cup
"Aku tidak akan pernah menyesal menikah dengan istri ku yang paling cantik." Jawab dokter Adrian kemudian mengecup bibir istrinya secara singkat.
'Aku tidak sabar ingin melakukan lagi hubungan suami-istri.' bisik dokter Adrian yang sudah mulai kecanduan dengan tubuh istrinya.
Bugh
"Kenapa sekarang suamiku jadi mesum seperti ini?" Tanya Rani sambil memukul bahu suaminya.
"Sejak merasakan sekali membuatku ingin merasakan lagi karena ternyata enak banget." Jawab dokter Adrian dengan polos.
'Jangan-jangan setelah kita melakukan itu suamiku mencari wanita lain untuk melakukan hubungan suami istri karena saat itu aku sedang sakit.' bisik istrinya.
Rani mengatakan hal itu sebenarnya Rani tahu kalau suaminya tidak mungkin melakukan hal itu. Dirinya sengaja mengatakan hal itu karena dirinya tahu kalau ada beberapa orang yang tidak menyukai suaminya karena gaji dokter kecil dibandingkan gaji pemilik perusahaan.
Karena itulah dirinya mengalihkan pembicaraan agar dokter Adrian bisa melupakan dengan perkataan mereka yang membuat dokter Adrian merasa bersalah karena gajinya kecil padahal Rani tidak mempermasalahkan hal itu.
"Aku bukan pria seperti itu yang hobby nya celap celup sana sini. Aku bisa menahannya karena saat itu calon istriku sedang sakit." Ucap dokter Adrian dengan tegas.
Cup
"Aku percaya kalau suamiku tidak akan melakukan itu." Ucap Rani kemudian mengecup pipi suaminya singkat.
'Kamu cium pipiku membuatku ingin...' Ucap dokter Adrian menggantungkan kalimatnya sambil berbisik tepat di telinga Rani.
'Ingin apa?' Tanya Rani yang ikut berbisik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
nuna jimin🧸🧸
akhirnya yg ditunggu" up jga ,lnjut thor smngt
2023-03-24
1
Nabila Petta
Up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up up terus ya Author... Tetap semangat ya Author... God bless you Thor...
2023-03-24
3