Keusilan Rani

Mereka sangat marah ketika target mereka tidak ada di mana Mommy Nicole bersama suaminya Daddy Raka, Rico bersama istrinya Karen, Rani bersama suaminya dokter Adrian tidak ada membuat mereka akhirnya merusak kamar mereka kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut sambil menahan amarahnya.

Hingga dua jam kemudian datang Daddy Raka, Rico, Ronald dan Marcel. Daddy Raka memerintahkan ke mereka untuk beristirahat namun mereka sangat terkejut melihat kamar Daddy Raka, Rico dan Rani berantakan seperti kapal pecah.

Daddy Raka langsung pergi ke ruang cctv sedangkan Marcel dan Ronald berusaha menenangkan Rico yang sangat sedih karena kehilangan Mommy Nicole dan istrinya yang bernama Karen.

Hingga tiba-tiba salah satu pintu yang dipikirnya kosong terbuka membuat mereka bertiga menatap ke arah pintu tersebut.

Ceklek

Kamar yang berada di sebelah ujung terbuka siapa lagi kalau bukan Rani. Rani melihat orang-orang yang di kenalnya dan salah satunya berteriak sambil menarik krah salah satu pria tersebut.

Rani bersama suaminya yang baru bangun tidur berniat ke kamar mereka untuk membersihkan tubuhnya karena mereka tidak membawa pakaian ganti.

"Kak Rico kenapa marah-marah?" Tanya Rani sambil berjalan dengan langkah cepat dan diikuti oleh suaminya.

Deg

Deg

Deg

Jantung Rico, Ronald dan Marcel berdetak kencang ketika mendengar suara yang sangat familiar di telinganya membuat ke tiga pria tampan menatap ke arah Rani tanpa berkedip.

Grep

"Kamu baik-baik saja, syukurlah Kakak ikut senang." Ucap Rico sambil melepaskan tangannya yang tadi menarik krah Rani kemudian memeluk adik kesayangannya.

Dokter Adrian sebenarnya sangat cemburu tapi tidak mungkin dirinya melarang kakak iparnya memeluk istrinya karena bagaimanapun mereka kakak beradik.

"Tentu saja aku baik-baik saja, memang ada apa Kak?" Tanya Rani sambil mendorong perlahan tubuh kakak kembarnya tanpa membalas pelukannya.

Grep

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Mommy dan Kakak iparmu Karen di culik." Ucap Rico sambil terisak dan memeluk kembali adik kembarnya.

"Apa? Mommy dan Kak Karen di culik?" Tanya Rani dengan wajah terkejut sambil mendorong tubuh kakak kembarnya kembali.

"Iya, apalagi Karen sekarang sedang hamil. Kakak sangat takut dengan Karen dan ke empat anak Kakak yang belum sempat Kakak lihat." Jawab Rico dengan wajah yang sangat sedih.

"Kak Karen lagi tidur sambil memeluk ...." Ucapan Rani terpotong oleh Rico.

"Karen tidur sambil berpelukan? Sama siapa? Di mana Karen tidur?" Tanya Rico beruntun.

Wajahnya yang tadi sangat sedih kini mendadak berubah menjadi wajah yang penuh amarah dan siap menerkam siapa saja yang ada dihadapannya.

Rani yang masih kesal dengan Daddy Raka dan kakak kembarnya, membuat Rani tidak mengatakannya hanya menunjuk ke arah kamar di mana Mommy Nicole dan Karen sedang tidur sambil berpelukan. Sedangkan Rico hanya melihat jari telunjuk Rani ke arah kamar yang tadi ditempati.

Rico berjalan ke kamar yang berada di sebelah ujung bersamaan kedatangan Daddy Raka yang berjalan ke arah Rani.

"Rani dan Adrian, kalian baik-baik saja? Mommy dan kakak iparmu ..." Ucap Daddy Raka menggantungkan kalimatnya dengan wajah super - super sedih.

"Mommy lagi berpelukan Dad." Jawab Rani usil.

"Apa? Kenapa kamu diam saja? Di mana Mommy sekarang?" Tanya Daddy Raka dengan wajah memerah seperti gunung yang ingin meletus.

"Itu di sana." Jawab Rani sambil menunjuk ke arah kamar yang paling ujung.

Tanpa menjawab Daddy Raka melihat jari Rani menunjuk ke arah ujung.

"Kenapa Rico juga ke sana?" Tanya Daddy Raja sambil berjalan.

"Kak Karen juga berpelukan Dad makanya Kak Rico marah." Jawab Rani dengan wajah serius namun dalam hatinya ingin tertawa.

Tanpa menjawab Daddy Raka berjalan dengan langkah cepat dan diikuti oleh Ronald dan Marcel.

"Sayang kenapa kamu bilang Mommy dan Kak Karen berpelukan?" Tanya dokter Adrian.

"Kan memang benar, Mommy dan Kak Karen tidur saling berpelukan." Jawab Rani dengan wajah polos tanpa dosa.

"Memang benar tapikan kamu hanya bilang mommy tidur berpelukan begitu pula dengan Kak Karen. Bisa saja orang lain mengiranya memeluk pria lain seperti yang dipikirkan Daddy dan Kak Rico." Ucap dokter Adrian memberikan penjelasan ke istrinya.

"Sekali-kali ngerjain Daddy dan Kak Rico." Jawab Rani dengan nada santai dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Sayang, kita ke kamar yuk." Ajak Rani mengalihkan pembicaraan.

Grep

"Ok." Jawab dokter Adrian sambil memeluk pinggang istrinya dari arah samping.

Mereka berjalan ke arah kamar mereka namun ketika mereka sampai di depan pintu ke duanya langsung membatu. Betapa tidak kamar pengantin mereka sangat berantakan seperti kapal pecah dan banyak selonsong peluru berhamburan di lantai.

"Kenapa kamar kita jadi seperti ini?" Tanya Rani.

"Kakak tidak tahu, kita coba tanya ke Daddy." Jawab dokter Adrian.

"Ayo Kak." Jawab Rani.

Rani dan dokter Adrian membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamar di mana Mommy Nicole dan Karen sudah terbangun akibat ulah Daddy Raka dan Rico yang mempunyai cemburu tingkat tinggi.

"Mommy, Daddy." Panggil Rani tiba-tiba datang dan masuk ke dalam kamar tersebut dengan wajah panik dan di susul oleh dokter Adrian.

Terpopuler

Comments

Susi Sidi

Susi Sidi

wkwkwk ngakak

2023-05-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!