Datang Melamar

Ilona dan Elil menatap tak berkedip ke arah bangunan megah yang ada di hadapan mereka. Luar biasa, itu yang mereka pikirkan begitu melihat langsung perusahaan tempat Ilona ingin melamar pekerjaan.

"Wahhh, gedungnya tinggi sekali, Na. Jadi ingin ikut melamar kerja di sini juga," ucap Elil tak henti berdecak mengagumi kemegahan gedung milik Group Ma.

"Katamu menjadi cleaning servis itu sangat melelahkan. Yakin ingin ikut melamar?" sindir Ilona terang-terangan.

"Yakan itu presepsi semalam. Kalau sekarang beda lagi."

"Dasar plin-plan. Lalu bagaimana dengan tumbal proyek? Memangnya kau siap kalau dikubur hidup-hidup?"

Glukkkk

Elil langsung menelan ludah saat Ilona mengingatkannya tentang tumbal proyek. Seketika tengkuknya meremang, ngeri membayangkan jika seandainya dia benar-benar di cor di bawah bangunan.

(Lebih baik aku tidak ikut-ikutan dalam hal ini. Ya kali aku mati duluan sebelum mempunyai pacar. Kan tidak lucu. Malaikat bisa menertawakan aku nanti!)

"Malah melamun. Ayo temani aku masuk ke dalam!" ucap Ilona sembari menyenggol lengan Elil. Dia sudah tak sabar ingin segera mengutarakan tujuannya datang ke perusahaan ini.

Setengah terseret, Elil terseok-seok mengikuti langkah Ilona yang mengajaknya masuk ke dalam gedung. Saat akan melewati pintu masuk, mereka dihadang oleh dua orang security. Kedua security tersebut lalu meminta mereka untuk sedikit menjauh dari pintu dengan alasan agar tidak menghalangi jalan.

"Maaf, kenapa kami dibawa kemari ya, Pak. Kami bukan gembel, juga bukan pelaku kriminal. Kedatangan kami kemari adalah untuk melamar kerja!" tanya Ilona tanpa takut menanyakan maksud kedua security ini melarang mereka masuk.

"Nona-Nona, maaf sekali. Tanpa mengurangi rasa hormat kami, setidaknya perhatikan penampilan kalian dulu jika ingin datang melamar. Kalian tahu tidak perusahaan ini milik siapa?"

"Milik Group Ma," jawab Elil dan Ilona berbarengan.

"Benar, gedung ini adalah kepunyaan keluarga Ma. Akan tetapi sebelum kemari apa kalian sudah mencari tahu dulu siapa bos yang memimpin perusahaan ini sekarang?"

Ilona menggeleng. Diikuti oleh Elil juga. Melihat sikap polos kedua gadis ini membuat security tersebut menarik nafas panjang. Bos besar Group Ma sangat benci dengan yang namanya kotor. Jika kedua gadis ini dibiarkan masuk lalu tak sengaja bertemu dengan pemilik perusahaan, bisa mati dipancung mereka. Alhasil mereka sepakat untuk mengusir keduanya dengan harapan akan ada orang baru yang datang melamar.

"Ada apa ini?"

Andreas yang kebetulan baru sampai di perusahaan segera menghampiri security yang seperti sedang berdebat dengan dua orang gadis. Penasaran, diapun segera menanyakan apa yang sedang terjadi.

"Oh, Tuan Andreas. Selamat pagi," sapa security.

"Pagi," sahut Andreas ramah. Ekor matanya melirik ke arah dua gadis yang penampilannya sangat amat kumal. Bahkan kotor.

(Cantik sih, tapi sayang mereka berantakan. Hmmm, apa yang ku pikirkan ya?)

"Maaf, kau siapa?" tanya Ilona penasaran.

"Aku Andreas. Kau sendiri siapa?"

"Aku Ilona."

"Ilona?"

(Hanya kebetulan saja, kan? Namanya hampir mirip dengan mendiang Nenek buyut Liona.)

"Kalau boleh tahu ada kepentingan apa kalian datang kemari? Ingin meminta sumbangan kah?" tanya Andreas kian penasaran akan gadis bernama Ilona ini.

"Sembarangan. Aku dan temanku datang kemari dengan maksud ingin melamar kerja. Kemarin aku tak sengaja membaca selebaran yang mengatakan kalau Group Ma sedang mencari pegawai di bagian kebersihan. Karena disana tertulis tidak ada syarat khusus yang diminta, aku memutuskan untuk datang melamar. Akan tetapi mereka malah ingin mengusir kami karena penampilan kami yang kurang rapi. Begitu, Tuan Andreas."

"Oh, jadi kalian ingin melamar kerja ya?" ucap Andreas sembari menghela nafas panjang. Akhirnya ada juga orang yang datang melamar. Kepalanya sudah hampir pecah mendengar ocehan Karl yang protes akibat keadaan kantor yang kurang bersih.

"Bukan kami. Hanya dia saja yang ingin melamar. Aku tidak!" ucap Elil cepat-cepat mengatakan kalau dia tak ikut melamar. Elil masih takut dijadikan tumbal proyek.

"Kenapa tidak?" tanya Andreas bingung.

"Gadis bodoh ini takut dijadikan tumbal proyek," sahut Ilona menggantikan Elil menjawab.

"A-apa?"

Mulut Andreas dan kedua security itu langsung ternganga lebar mendengar pengakuan Ilona. Tumbal proyek? Sejak kapan Group Ma melakukan bisnis semacam itu? Aneh sekali. Apa mungkin diluaran sana tersebar gosip semacam ini sehingga menyebabkan orang-orang takut melamar? Sialan sekali yang menjadi otak fitnahan ini. Huh.

"Tuan, mari abaikan masalah tumbal proyek. Sekarang kita kembali pada pembicaraan awal. Aku ingin melamar kerja di sini. Apa diterima?" ucap Ilona to the point. Dia malas mengulur waktu lagi.

"Ekhmmmm! Tunggu sebentar," sahut Andreas menormalkan keterkejutan di dirinya. Dia lalu berbalik membelakangi semua orang. "Tidak ada alasan untuk tidak menerima Ilona bekerja di sini. Akan tetapi bagaimana dengan penampilannya? Karl bisa kesurupan jika mengetahui kalau pegawainya berpenampilan tidak rapi. Tapi masa iya aku harus mempermaknya dulu sebelum membiarkannya masuk dan bekerja?"

Ilona memperhatikan dengan seksama gelagat Tuan Andreas yang seperti sedang bicara sendiri. Khawatir tengah merencanakan niat jahat, dia memutuskan untuk mendekat saja. Orang ini terlalu bertele-tele. Dia tak suka.

"Tuan?"

"Astaga. Kenapa kau mengagetiku?" pekik Andreas terlonjak kaget saat Ilona tiba-tiba muncul di hadapannya. Dadanya langsung berdebar kencang. Hal yang baru pertama kali Andreas rasakan semenjak bergabung dengan Group Ma.

"Hanya begitu saja kau sudah kaget?" ejek Ilona seraya menyeringai lebar. "Lemah sekali. Jadi bagaimana? Aku diterima bekerja atau tidak? Kalau tidak ya sudah aku mau pergi. Bagi orang sepertiku, membuang waktu sama artinya dengan membuang kesempatan untuk mendapat sesuap nasi. Mengerti?!"

Andreas kembali dibuat melongo oleh sikap berani yang ditunjukkan oleh Ilona. Kelakuan gadis ini bahkan sampai membuat kedua security bergidik ngeri melihatnya. Andreas adalah orang kepercayaan bos besar perusahaan ini. Tak ada siapapun yang berani melawan, apalagi bersikap tak sopan. Tetapi gadis ini?

"Karena kau sudah bicara seperti ini maka aku tidak akan sungkan lagi. Jujur, aku akan langsung menolak jika seandainya ada orang lain yang datang melamar. Tetapi dikarenakan kantor sedang sangat butuh tenaga kerja baru dan hanya kau seorang yang datang melamar, maka aku putuskan untuk menerimamu bekerja di sini!" ucap Andreas sambil tersenyum penuh maksud.

"Jadi aku diterima?" pekik Ilona dengan kuat. Dia kemudian memeluk Elil seerat mungkin untuk melupakan kebahagiaannya. "Elil, aku diterima bekerja di sini. Aku diterima!"

"Selamat ya, Na. Akhirnya kau ....

"Nona Ilona, tapi ini ada syaratnya!" tukas Andreas seraya menampilkan mimik wajah yang sangat serius.

"Syarat? Syarat apa?"

"Begini. Orang yang akan menggajimu memiliki standar tinggi terhadap para karyawan yang bekerja di Group Ma. Dengan penampilanmu yang sekarang sudah pasti itu akan membuatnya merasa tak puas. Jadi ....

***

Terpopuler

Comments

Suwitri Agung

Suwitri Agung

ini msh awal..nanti jga akan teringat bosnx dgn kejadian yg lalu

2024-12-22

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

jadi kmu harus mendapatkan perawatan secantik mungkin.

2024-10-27

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

sangat galak entar bikin takut karl klu udh berhadapan.

2024-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Cabul
2 Hinaan Untuk Si Miskin
3 Botol Minum
4 Ledakan Birahi
5 Nasib Sial
6 Pelakunya Orang Terdekat
7 Kucing-Kucingan
8 Fenomena Aneh
9 Pujian Berbuah Ancaman
10 Ingin Pindah
11 Ide Sesat
12 Tumbal Proyek
13 Datang Melamar
14 Salon
15 Nasib Orang Miskin
16 Monster
17 Kesempatan
18 Balas Dendam
19 Bukan Orang Yang Sama
20 Penjambret
21 Tentang Jambret
22 Genderang Perang
23 Hal Mencurigakan
24 Kopi Maut
25 Pura-Pura Mati
26 Terlalu Polos
27 Menguak Kebenaran
28 Dia Datang
29 Kejutan Tak Terduga
30 Telepon Setan
31 Takut
32 Rasa Gelisah
33 Malaikat Maut
34 Siluman Singa
35 Pembuktian
36 Penjelasan Karl
37 Badai Dilema
38 Uang Merubah Segalanya
39 Terbakar Dendam
40 Dibully
41 Menolak Kerjasama
42 Kandidat Utama
43 Berkenalan
44 Diejek
45 Punya Lubang
46 Kelepasan Bicara
47 Terlalu Gengsi
48 Mantra Kematian
49 Memutar-balikkan Fakta
50 Menenangkan Diri
51 Butuh Pertolongan
52 Suara Misterius
53 Ditipu
54 Akal Bulus
55 Benci Atau Cinta
56 Minyak Sakti
57 Kelepasan Bicara
58 Alam Surga
59 Terluka
60 Tentang Kutukan Dan Reinkarnasi
61 Yang Menggemaskan
62 Khawatir
63 Penguntit
64 Satu Pemikiran
65 Ketahuan
66 Difitnah
67 Diracun
68 Siklus Bulanan
69 Saran Terbaik
70 Manusia Terbodoh
71 Bahasa Isyarat
72 Solusi
73 Gadis Mengerikan
74 Kota Hantu
75 Saran
76 Menolak Sederhana
77 Belajar Romantis
78 Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
79 Menuntut Penjelasan
80 Taruhan
81 Mencari Informasi
82 Kesakitan
83 Makan Bibir
84 Nenek Zhu
85 Tuan & Nyonya Besar Ma
86 Bukan Up
87 Ancaman
88 Serakah Membawa Berkah
89 Sebuah Kode
90 Diam Dan Pasrah
91 Rasa Sesak
92 Rudal Tempur
93 Cahaya Kehidupan
94 Jeritan Ilona
95 Naik Level
96 Diolok-Olok
97 Nafkah
98 Balas Dendam
99 Gaya Bebas
100 Bersama Tak Harus Selalu Bercinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Pria Cabul
2
Hinaan Untuk Si Miskin
3
Botol Minum
4
Ledakan Birahi
5
Nasib Sial
6
Pelakunya Orang Terdekat
7
Kucing-Kucingan
8
Fenomena Aneh
9
Pujian Berbuah Ancaman
10
Ingin Pindah
11
Ide Sesat
12
Tumbal Proyek
13
Datang Melamar
14
Salon
15
Nasib Orang Miskin
16
Monster
17
Kesempatan
18
Balas Dendam
19
Bukan Orang Yang Sama
20
Penjambret
21
Tentang Jambret
22
Genderang Perang
23
Hal Mencurigakan
24
Kopi Maut
25
Pura-Pura Mati
26
Terlalu Polos
27
Menguak Kebenaran
28
Dia Datang
29
Kejutan Tak Terduga
30
Telepon Setan
31
Takut
32
Rasa Gelisah
33
Malaikat Maut
34
Siluman Singa
35
Pembuktian
36
Penjelasan Karl
37
Badai Dilema
38
Uang Merubah Segalanya
39
Terbakar Dendam
40
Dibully
41
Menolak Kerjasama
42
Kandidat Utama
43
Berkenalan
44
Diejek
45
Punya Lubang
46
Kelepasan Bicara
47
Terlalu Gengsi
48
Mantra Kematian
49
Memutar-balikkan Fakta
50
Menenangkan Diri
51
Butuh Pertolongan
52
Suara Misterius
53
Ditipu
54
Akal Bulus
55
Benci Atau Cinta
56
Minyak Sakti
57
Kelepasan Bicara
58
Alam Surga
59
Terluka
60
Tentang Kutukan Dan Reinkarnasi
61
Yang Menggemaskan
62
Khawatir
63
Penguntit
64
Satu Pemikiran
65
Ketahuan
66
Difitnah
67
Diracun
68
Siklus Bulanan
69
Saran Terbaik
70
Manusia Terbodoh
71
Bahasa Isyarat
72
Solusi
73
Gadis Mengerikan
74
Kota Hantu
75
Saran
76
Menolak Sederhana
77
Belajar Romantis
78
Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
79
Menuntut Penjelasan
80
Taruhan
81
Mencari Informasi
82
Kesakitan
83
Makan Bibir
84
Nenek Zhu
85
Tuan & Nyonya Besar Ma
86
Bukan Up
87
Ancaman
88
Serakah Membawa Berkah
89
Sebuah Kode
90
Diam Dan Pasrah
91
Rasa Sesak
92
Rudal Tempur
93
Cahaya Kehidupan
94
Jeritan Ilona
95
Naik Level
96
Diolok-Olok
97
Nafkah
98
Balas Dendam
99
Gaya Bebas
100
Bersama Tak Harus Selalu Bercinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!