Ide Sesat

Begitu sampai di kota dan bertemu dengan teman si bibi pemulung, Ilona langsung meminta orang tersebut agar membantunya mencari pekerjaan. Dia cukup tahu diri dengan tidak ingin berlama-lama menumpang di rumahnya.

"Na, aku punya cara jitu supaya kau bisa mendapatkan uang dengan cepat. Mau tahu tidak?" tanya Elil seraya memasang ekpresi wajah yang sangat serius.

"Apa itu?" sahut Ilona antusias. Kalau soal uang, apapun pekerjaannya Ilona pasti akan bersedia melakukan.

"Menjadi wanita panggilan."

Ctaakkkk

Satu jitakan kuat mendarat tepat di kepala Elil begitu dia menyelesaikan ucapannya. Sungguh, ini benar-benar di luar dugaan. Ilona sama sekali tak menyangka kalau gadis di sebelahnya akan berkata demikian. Wanita panggilan? Astaga. Rasanya jantung Ilona seperti akan meledak setelah diberitahu cara sesat tersebut.

"Sakit, Na!" keluh Elil sembari mengusap kepalanya yang berdenyut. Ternyata benar apa kata bibi pemulung itu kalau Ilona adalah gadis yang sangat galak dan juga brutal. Gadis ini tak segan-segan melakukan kekerasan meski mereka baru kenal beberapa jam yang lalu.

"Mau yang lebih sakit lagi? Hah?" geram Ilona.

"Tidak maulah."

"Salah sendiri. Siapa suruh mengatakan sesuatu yang menjengkelkan. Walaupun aku miskin dan tidak punya apa-apa, pikiranku sangat jauh dari ide sesat yang kau sampaikan barusan. Sembarangan saja kau mengajariku mencari uang dengan cara yang tidak halal. Kau pikir aku sehina itu apa!" amuk Ilona dengan tatapan yang berapi-api.

Elil hanya bisa meringis tipis setelah disembur oleh Ilona. Sebenarnya dia sendiri tak pernah terpikir untuk melakukan hal gila itu. Hanya saja dia risih mendengar ocehan gadis ini yang terus berkata ingin segera mendapat pekerjaan. Ini kota besar. Dipikir mudah apa mencari pekerjaan bergaji lumayan. Apalagi gadis ini hanya tamatan SD. Siapa yang mau mempekerjakan coba? Jadi iseng-iseng Elil menawarkan agar menjadi wanita panggilan saja. Katanya sih bayarannya besar.

Sraaakkk

Saat Ilona sedang kesal pada Elil, sebuah selebaran tiba-tiba terbang dan tersangkut di tas usangnya. Segera saja dia mengambil selebaran tersebut kemudian hendak membuangnya. Namun, ekor mata Ilona tak sengaja membaca satu kalimat pendek yang berbunyi, DICARI! Ini jackpot. Tuhan sepertinya telah mengirimkan bala bantuan untuk menolongnya. Akhirnya dengan tidak sabaran Ilona menggeret tangan Elil menuju tempat yang sedikit teduh kemudian membaca selebaran yang tak sengaja didapatnya.

"DICARI seorang cleaning servis tanpa syarat apapun. Wahhh, ini menarik. Patut untuk dicoba!"

"Cleaning servis?" beo Elil sambil mengerutkan kening. "Kau yakin mau bekerja sebagai petugas kebersihan, Na? Itu sangat melelahkan lho."

"Dasar bodoh. Di mana-mana yang namanya pekerjaan itu tidak ada yang tidak lelah. Menjadi pemulung juga sangat melelahkan kok," sahut Ilona sambil menoyor kepala Elil. Gadis ini kenapa bodoh sekali sih. Ilona pikir pemulung yang tinggal di kota besar akan sedikit lebih elit darinya. Ternyata dugaan ini salah. Elil bodoh, sangat bodoh malah.

"Memang iya sih, tapikan menjadi pemulung tidak ada peraturan yang mengikat. Setahuku kalau menjadi cleaning servis itu akan datang lebih awal dari pegawai yang lain dan baru akan pulang setelah kantor tutup. Dan pekerjaan akan bertambah semakin banyak jika kantor sedang mengadakan acara. Pokoknya melelahkan lah!"

"Biar saja. Selama bisa mendapatkan gaji yang besar, diperlakukan seperti robot pun aku tidak masalah."

"Ck, dasar keras kepala!"

"Oh, tentu saja aku harus keras kepala. Baca ini. Jika aku diterima bekerja di sana, aku akan mendapatkan gaji tiga kali lipat dari yang ditawarkan. Jadi hanya orang-orang bodoh saja yang menolak untuk bekerja menjadi petugas kebersihan di kantor itu. Tahu kau!"

Ilona kembali membaca selebaran tersebut untuk memastikan kalau informasi lowongan pekerjaan di sana memang benar adanya. Bibi pemulung telah berpesan padanya kalau orang-orang di kota sangat pandai melakukan penipuan. Jadi dia diminta untuk berhati-hati setiap ingin melakukan sesuatu.

"Lil, ayo temani aku datang ke kantor itu!" ucap Ilona mengajak Elil pergi melamar pekerjaan. Dia masih baru di kota ini. Jadi belum terlalu paham jalan mana yang harus dilewati.

"Di mana alamatnya? Coba aku lihat dulu. Kalau terlalu jauh, aku sarankan sebaiknya besok saja kita perginya. Ini sudah sore, Na. Sangat berbahaya jika gadis-gadis muda seperti kita berkeliaran pada waktu malam hari. Rawan kejahatan!" sahut Elil tak langsung mengiyakan ajakan Ilona.

"Kalau soal kejahatan sih bukan hanya di kota saja, di tempatku juga banyak."

"Ya sudah mana kertasnya."

Sambil menunggu Elil memeriksa alamat kantor tersebut, Ilona memperhatikan gedung-gedung yang menjulang tinggi di hadapannya. Andai, andai dia bisa menjadi pemilik dari salah satu gedung tersebut, hidup Ilona pasti akan bahagia sekali. Membayangkan kebahagiaan tersebut tanpa sadar membuat Ilona tersenyum-senyum sendiri. Sedikit mustahil untuk dimiliki memang, tapi tidak ada salahnya bukan jika mengkhayalkan? Toh Tuhan juga tidak memasang tarif bagi ciptaannya untuk berbahagia dalam khayalan. Hehe.

"Jadi Group Ma ya yang sedang mencari pegawai baru?" gumam Elil sambil mengangguk-anggukkan kepala. Dia lalu menoleh ke samping, merasa aneh dengan sikap Ilona yang sedang tersenyum-senyum tanpa sebab. "Hei, kenapa kau? Gila ya?"

"Ck, mengganggu orang saja. Bagaimana? Kau tahu tempatnya tidak?" tanya Ilona sedikit kaget saat Elil tiba-tiba bicara.

"Tahu sih, tapi sedikit jauh dari sini. Bagaimana kalau besok saja kita baru pergi ke sana? Kau juga perlu mempersiapkan diri dulu supaya tidak di anggap orang gila yang datang melamar kerja. Ingat ya. Ini kota besar di mana orang-orang selalu menilai individu lain lewat penampilan dan kendaraan yang mereka bawa!"

"Sampai seperti itu?"

"Iyalah. Makanya kau jangan sok tahu di sini. Ikuti saja apa kataku supaya kau tidak tersesat."

Sebelah alis Ilona terangkat ke atas saat mendengar ucapan Elil. Ucapan gadis ini kenapa terdengar ambigu sekali ya. Tangannya jadi gatal ingin memukulnya.

"Elil?"

"Apa?"

"Kau bilang aku harus mengikuti apa katamu supaya aku tidak tersesat. Benar?"

"Ya, itu benar sekali. Kenapa memangnya?"

"Kalau memang benar begitu lalu kenapa tadi kau menyarankan agar aku menjadi wanita panggilan saja? Tidakkah menurutmu ini adalah ide yang kelewat sesat?"

Elil menjadi gelagapan sendiri melihat Ilona yang tengah menatapnya seperti serigala lapar. Gawat. Dia harus segera melarikan diri sebelum dibanting oleh gadis ini.

Melihat gelagat Elil yang mencurigakan, Ilona segera menjambak rambutnya lalu melingkarkan sebelah tangan ke lehernya. Tak peduli akan tatapan heran orang-orang yang berlalu-lalang di sana, Ilona memiting leher Elil dan mengajaknya pulang ke rumah. Gadis ini musti diberi pelajaran supaya tidak sembarangan memberi ide padanya. Huh.

***

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

iya bentar LG Ilona bertemu karl.tpi karl TDK mengenalnya wajah Ilona yg asli.

2024-10-27

0

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

iya pasti kmu dpt pekerjaan itu n khayalanmu ingin memiliki rumah mewah juga akan terkabulkan

2024-10-27

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Ilona melamar kerja

2023-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Cabul
2 Hinaan Untuk Si Miskin
3 Botol Minum
4 Ledakan Birahi
5 Nasib Sial
6 Pelakunya Orang Terdekat
7 Kucing-Kucingan
8 Fenomena Aneh
9 Pujian Berbuah Ancaman
10 Ingin Pindah
11 Ide Sesat
12 Tumbal Proyek
13 Datang Melamar
14 Salon
15 Nasib Orang Miskin
16 Monster
17 Kesempatan
18 Balas Dendam
19 Bukan Orang Yang Sama
20 Penjambret
21 Tentang Jambret
22 Genderang Perang
23 Hal Mencurigakan
24 Kopi Maut
25 Pura-Pura Mati
26 Terlalu Polos
27 Menguak Kebenaran
28 Dia Datang
29 Kejutan Tak Terduga
30 Telepon Setan
31 Takut
32 Rasa Gelisah
33 Malaikat Maut
34 Siluman Singa
35 Pembuktian
36 Penjelasan Karl
37 Badai Dilema
38 Uang Merubah Segalanya
39 Terbakar Dendam
40 Dibully
41 Menolak Kerjasama
42 Kandidat Utama
43 Berkenalan
44 Diejek
45 Punya Lubang
46 Kelepasan Bicara
47 Terlalu Gengsi
48 Mantra Kematian
49 Memutar-balikkan Fakta
50 Menenangkan Diri
51 Butuh Pertolongan
52 Suara Misterius
53 Ditipu
54 Akal Bulus
55 Benci Atau Cinta
56 Minyak Sakti
57 Kelepasan Bicara
58 Alam Surga
59 Terluka
60 Tentang Kutukan Dan Reinkarnasi
61 Yang Menggemaskan
62 Khawatir
63 Penguntit
64 Satu Pemikiran
65 Ketahuan
66 Difitnah
67 Diracun
68 Siklus Bulanan
69 Saran Terbaik
70 Manusia Terbodoh
71 Bahasa Isyarat
72 Solusi
73 Gadis Mengerikan
74 Kota Hantu
75 Saran
76 Menolak Sederhana
77 Belajar Romantis
78 Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
79 Menuntut Penjelasan
80 Taruhan
81 Mencari Informasi
82 Kesakitan
83 Makan Bibir
84 Nenek Zhu
85 Tuan & Nyonya Besar Ma
86 Bukan Up
87 Ancaman
88 Serakah Membawa Berkah
89 Sebuah Kode
90 Diam Dan Pasrah
91 Rasa Sesak
92 Rudal Tempur
93 Cahaya Kehidupan
94 Jeritan Ilona
95 Naik Level
96 Diolok-Olok
97 Nafkah
98 Balas Dendam
99 Gaya Bebas
100 Bersama Tak Harus Selalu Bercinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Pria Cabul
2
Hinaan Untuk Si Miskin
3
Botol Minum
4
Ledakan Birahi
5
Nasib Sial
6
Pelakunya Orang Terdekat
7
Kucing-Kucingan
8
Fenomena Aneh
9
Pujian Berbuah Ancaman
10
Ingin Pindah
11
Ide Sesat
12
Tumbal Proyek
13
Datang Melamar
14
Salon
15
Nasib Orang Miskin
16
Monster
17
Kesempatan
18
Balas Dendam
19
Bukan Orang Yang Sama
20
Penjambret
21
Tentang Jambret
22
Genderang Perang
23
Hal Mencurigakan
24
Kopi Maut
25
Pura-Pura Mati
26
Terlalu Polos
27
Menguak Kebenaran
28
Dia Datang
29
Kejutan Tak Terduga
30
Telepon Setan
31
Takut
32
Rasa Gelisah
33
Malaikat Maut
34
Siluman Singa
35
Pembuktian
36
Penjelasan Karl
37
Badai Dilema
38
Uang Merubah Segalanya
39
Terbakar Dendam
40
Dibully
41
Menolak Kerjasama
42
Kandidat Utama
43
Berkenalan
44
Diejek
45
Punya Lubang
46
Kelepasan Bicara
47
Terlalu Gengsi
48
Mantra Kematian
49
Memutar-balikkan Fakta
50
Menenangkan Diri
51
Butuh Pertolongan
52
Suara Misterius
53
Ditipu
54
Akal Bulus
55
Benci Atau Cinta
56
Minyak Sakti
57
Kelepasan Bicara
58
Alam Surga
59
Terluka
60
Tentang Kutukan Dan Reinkarnasi
61
Yang Menggemaskan
62
Khawatir
63
Penguntit
64
Satu Pemikiran
65
Ketahuan
66
Difitnah
67
Diracun
68
Siklus Bulanan
69
Saran Terbaik
70
Manusia Terbodoh
71
Bahasa Isyarat
72
Solusi
73
Gadis Mengerikan
74
Kota Hantu
75
Saran
76
Menolak Sederhana
77
Belajar Romantis
78
Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
79
Menuntut Penjelasan
80
Taruhan
81
Mencari Informasi
82
Kesakitan
83
Makan Bibir
84
Nenek Zhu
85
Tuan & Nyonya Besar Ma
86
Bukan Up
87
Ancaman
88
Serakah Membawa Berkah
89
Sebuah Kode
90
Diam Dan Pasrah
91
Rasa Sesak
92
Rudal Tempur
93
Cahaya Kehidupan
94
Jeritan Ilona
95
Naik Level
96
Diolok-Olok
97
Nafkah
98
Balas Dendam
99
Gaya Bebas
100
Bersama Tak Harus Selalu Bercinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!