Botol Minum

Bruukkk

Ilona jatuh tersungkur saat kakinya tak sengaja menginjak plastik basah. Dia lalu menoleh ke belakang untuk memastikan apakah anak buah rentenir itu masih mengejarnya atau tidak.

"Brengsek! Kenapa mereka masih mengejarku sih. Bukannya tadi mereka sudah pergi ya!" kesal Ilona sambil buru-buru bangun.

Sungguh sial sekali nasib Ilona malam ini. Masalah seolah datang bertubi-tubi. Pertama, Ilona harus bertemu dengan pria cabul yang menyebalkan. Lalu kedua Ilona dipaksa berbelanja mainan dengan gerobaknya sebagai pertaruhan. Dan yang ketiga, ini adalah yang paling menyebalkan. Lagi-lagi Ilona buron dengan anak buah rentenir yang datang untuk menagih hutang.

Memang bukan salah mereka jika mengejarnya. Salahnya sendiri karena meminjam uang pada bos mereka. Mau bagaimana lagi, namanya juga kepepet. Malam itu Ilona terpaksa meminjam uang dari rentenir agar bisa membawa neneknya pergi berobat ke dokter. Jumlah awalnya tidak terlalu besar, tapi karena bunganya yang kelewat tinggi Ilona diminta untuk mengembalikan lima kali lipat dari jumlah awal pinjaman. Gila bukan? Dengan statusnya yang hanya seorang pemulung dari mana Ilona bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Makanya sekarang dia bertaruh dengan nyawa akibat terus diburu oleh anak buah rentenir yang dia hutangi. Hmmm.

"Mampus, aku lupa di mana lokasi pria cabul itu sedang menunggu. Bagaimana ini?" panik Ilona sambil menatap barang belanjaan di tangannya. Sambil terus menoleh ke belakang, Ilona mengingat-ingat di mana lokasi pertemuan mereka tadi. "Apapun caranya aku harus segera kembali ke sana. Kalau tidak, maka tamatlah riwayat gerobakku. Mau makan apa aku kalau gerobak itu sampai rusak. Fokus, Na. Ingat di mana tadi kau bertemu dengan pria itu. Fokus!"

Karena terlalu sibuk memikirkan alamat di mana pria cabul itu menunggu, Ilona sampai tak sadar kalau salah satu bandit berhasil menemukan keberadaannya. Saat dirinya hendak melewati jalan menikung, tiba-tiba saja ada tangan besar yang menarik kerah bajunya dari belakang. Orang tersebut kemudian menariknya pergi dari sana.

"Hmmmppttttttt!"

"Diam, bodoh!"

(Hah? Suaranya seperti tidak asing.)

Malam ini entah mengapa Karl bersikap ceroboh. Dia meninggalkan mobilnya dalam keadaan tidak terkunci. Dan tadi setelah dia masuk dan meminum sebotol air, tubuh Karl tiba-tiba berubah menjadi panas sekali. Karl bingung, tidak tahu mengapa suhu tubuhnya berubah seperti itu.

Khawatir diracuni, Karl memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Namun saat dalam perjalanan dia tak sengaja melihat si gadis pemulung tengah berlarian menghindari kejaran beberapa bandit. Awalnya Karl ingin menonton saja, tapi kondisi tubuhnya sedang tidak memungkinkan. Karl lalu memutuskan untuk menolong gadis ini. Tujuannya? Tidak tahu. Tubuhnya seperti ada yang menggerakkan.

"K*parat! Cepat sekali tikus kecil itu pergi. Perasaan tadi aku melihatnya sedang berjalan ke arah sini. Kenapa tiba-tiba hilang?" umpat salah satu bandit dengan penuh emosi.

"Ayo berpencar. Aku yakin dia pasti masih ada di sekitar sini. Kalau malam ini kita kembali gagal membawa pulang uang darinya, bos akan menghabisi kita semua. Ayo cepat bergerak!"

"Ayo!"

Bulu kuduk Ilona berdiri semua saat dia mendengar hembusan nafas yang begitu kuat di samping telinga. Posisinya sekarang tengah berada dalam pelukan pria yang memintanya untuk membeli mainan. Namun, ada yang aneh di sini. Tubuh pria ini gemetar hebat dan deru nafasnya tidak beraturan. Membuat Ilona jadi cemas sendiri.

"K-kau, tolong aku," lirih Karl dengan mata yang mulai mengabut.

(Manusia ini bodoh apa bagaimana sih. Bagaimana aku bisa bicara kalau mulutku saja masih dibungkam. Apa aku gigit tangannya saja ya?)

"Argghhhh, sakit bodoh!"

Plaaakk

Reflek, Karl menempeleng kepala si gadis pemulung karena terkejut tangannya digigit. Sedetik setelah itu timbul satu debaran aneh saat matanya tak sengaja melihat cetakan bra akibat baju si gadis pemulung yang basah karena keringat. Karl ... gairah. Karl butuh dipuaskan. Sekarang.

"A-apa yang sedang kau lihat?" tanya Ilona gugup. Cepat-cepat dia menutup bagian dadanya yang tengah menjadi obyek pemandangan pria cabul di hadapannya. "Jangan macam-macam kau ya. Aku bersumpah akan membunuhmu kalau kau tidak segera mengalihkan pandangan!"

"Tolong aku. Panas,"

"Haaaa?"

"Panas. Tolong aku," rintih Karl mulai lepas kontrol. Segera dia menarik tangan si gadis kemudian memaksa agar menyentuh juniornya. "Aku butuh tubuhmu. Pleaseee,"

Ilona cengo. Tubuhnya kaku seperti batang kayu saat tangannya dipaksa menyentuh benda tumpul yang begitu keras. Gila, apa-apaan pria cabul ini? Mau memperkosanya apa bagaimana?

"Please. Apapun. Kau boleh meminta apapun padaku setelahnya. Tapi sekarang tolong bantu aku. Aku ... sakit," ucap Karl kembali memohon.

Sungguh, ini terlalu memalukan. Seorang Karl Wufien Ma memohon pada gadis pemulung agar membantunya meredakan gairah n*fsu yang begitu membakar. Jika hal ini sampai dilihat oleh orang lain, bisa dipastikan kalau Karl akan menjadi bahan olok-olokan. Bayangkan saja. Dengan segunung uang yang dimilikinya Karl malah lebih memilih untuk memohon pada gadis gelandangan ini alih-alih menyewa seorang p*lacur. Sangat aneh.

"T-Tuan, a-aku bukan wanita panggilan. Le-lebih baik kau cari orang lain saja. Ya?"

"Aku ingin sekarang," sahut Karl.

"Aku bantu carikan orangnya. Oke?"

Dengan sangat terpaksa Karl menganggukkan kepala. Dia lalu menarik tangan gadis ini dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Walau dalam kondisi yang tidak baik, Karl masih terus berusaha berkendara dengan benar demi mencari wanita yang bisa memuaskannya.

"Haus sekali," gumam Ilona sambil melihat-lihat apakah di dalam mobil ada minuman atau tidak. Kerongkongannya terasa kering sekali setelah berlarian tadi.

(Wahh, ada botol minuman di sini. Tidak apa-apalah sisa sedikit. Yang penting bisa membasahi tenggorokan untuk sementara waktu!)

Glukk glukk glukk

Tanpa membuang waktu lagi Ilona segera meneguk habis sisa minuman yang ada di dalam botol. Karl yang mendengar seperti ada suara air tertelan segera menoleh ke samping. Dan betapa terkejutnya dia saat mendapati botol minuman yang tercampur dengan obat perangsang telah habis diminum oleh gadis yang duduk di sebelahnya.

"Ahhh, segar sekali rasanya. Fyuhhh," ucap Ilona sambil menyeka bibir. Merasa diperhatikan, dia menolehkan kepala ke samping. Kedua alisnya saling bertaut saat mendapati pria cabul itu tengah menatapnya dengan pandangan yang sangat aneh. "Ada apa? Kenapa menatapku seolah aku ini adalah seorang kuntilanak?"

"Kau, kenapa meminum air dari botol itu?" tanya Karl terbata. Ini petaka. Apa yang akan terjadi setelah ini?

"Memang kenapa? Pelit sekali. Ini bahkan hanya air minum biasa. Betapa kejamnya jika dipermasalahkan."

Karl diam saja. Dalam hati dia mulai menghitung mundur. Menunggu detik-detik gadis ini akan menggeliat kepanasan seperti yang tengah dia rasakan sekarang.

(Sepuluh ... sembilan ... delapan ... tujuh .... )

***

Terpopuler

Comments

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

ya akhirnya sama2 meminumnya jadi ke2nya saling memintanya

2024-10-27

0

reza indrayana

reza indrayana

🤔🤔ksihan banget ke nasib llona...😥😥😥

2024-02-29

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

apa yang terjadi

2023-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Cabul
2 Hinaan Untuk Si Miskin
3 Botol Minum
4 Ledakan Birahi
5 Nasib Sial
6 Pelakunya Orang Terdekat
7 Kucing-Kucingan
8 Fenomena Aneh
9 Pujian Berbuah Ancaman
10 Ingin Pindah
11 Ide Sesat
12 Tumbal Proyek
13 Datang Melamar
14 Salon
15 Nasib Orang Miskin
16 Monster
17 Kesempatan
18 Balas Dendam
19 Bukan Orang Yang Sama
20 Penjambret
21 Tentang Jambret
22 Genderang Perang
23 Hal Mencurigakan
24 Kopi Maut
25 Pura-Pura Mati
26 Terlalu Polos
27 Menguak Kebenaran
28 Dia Datang
29 Kejutan Tak Terduga
30 Telepon Setan
31 Takut
32 Rasa Gelisah
33 Malaikat Maut
34 Siluman Singa
35 Pembuktian
36 Penjelasan Karl
37 Badai Dilema
38 Uang Merubah Segalanya
39 Terbakar Dendam
40 Dibully
41 Menolak Kerjasama
42 Kandidat Utama
43 Berkenalan
44 Diejek
45 Punya Lubang
46 Kelepasan Bicara
47 Terlalu Gengsi
48 Mantra Kematian
49 Memutar-balikkan Fakta
50 Menenangkan Diri
51 Butuh Pertolongan
52 Suara Misterius
53 Ditipu
54 Akal Bulus
55 Benci Atau Cinta
56 Minyak Sakti
57 Kelepasan Bicara
58 Alam Surga
59 Terluka
60 Tentang Kutukan Dan Reinkarnasi
61 Yang Menggemaskan
62 Khawatir
63 Penguntit
64 Satu Pemikiran
65 Ketahuan
66 Difitnah
67 Diracun
68 Siklus Bulanan
69 Saran Terbaik
70 Manusia Terbodoh
71 Bahasa Isyarat
72 Solusi
73 Gadis Mengerikan
74 Kota Hantu
75 Saran
76 Menolak Sederhana
77 Belajar Romantis
78 Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
79 Menuntut Penjelasan
80 Taruhan
81 Mencari Informasi
82 Kesakitan
83 Makan Bibir
84 Nenek Zhu
85 Tuan & Nyonya Besar Ma
86 Bukan Up
87 Ancaman
88 Serakah Membawa Berkah
89 Sebuah Kode
90 Diam Dan Pasrah
91 Rasa Sesak
92 Rudal Tempur
93 Cahaya Kehidupan
94 Jeritan Ilona
95 Naik Level
96 Diolok-Olok
97 Nafkah
98 Balas Dendam
99 Gaya Bebas
100 Bersama Tak Harus Selalu Bercinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Pria Cabul
2
Hinaan Untuk Si Miskin
3
Botol Minum
4
Ledakan Birahi
5
Nasib Sial
6
Pelakunya Orang Terdekat
7
Kucing-Kucingan
8
Fenomena Aneh
9
Pujian Berbuah Ancaman
10
Ingin Pindah
11
Ide Sesat
12
Tumbal Proyek
13
Datang Melamar
14
Salon
15
Nasib Orang Miskin
16
Monster
17
Kesempatan
18
Balas Dendam
19
Bukan Orang Yang Sama
20
Penjambret
21
Tentang Jambret
22
Genderang Perang
23
Hal Mencurigakan
24
Kopi Maut
25
Pura-Pura Mati
26
Terlalu Polos
27
Menguak Kebenaran
28
Dia Datang
29
Kejutan Tak Terduga
30
Telepon Setan
31
Takut
32
Rasa Gelisah
33
Malaikat Maut
34
Siluman Singa
35
Pembuktian
36
Penjelasan Karl
37
Badai Dilema
38
Uang Merubah Segalanya
39
Terbakar Dendam
40
Dibully
41
Menolak Kerjasama
42
Kandidat Utama
43
Berkenalan
44
Diejek
45
Punya Lubang
46
Kelepasan Bicara
47
Terlalu Gengsi
48
Mantra Kematian
49
Memutar-balikkan Fakta
50
Menenangkan Diri
51
Butuh Pertolongan
52
Suara Misterius
53
Ditipu
54
Akal Bulus
55
Benci Atau Cinta
56
Minyak Sakti
57
Kelepasan Bicara
58
Alam Surga
59
Terluka
60
Tentang Kutukan Dan Reinkarnasi
61
Yang Menggemaskan
62
Khawatir
63
Penguntit
64
Satu Pemikiran
65
Ketahuan
66
Difitnah
67
Diracun
68
Siklus Bulanan
69
Saran Terbaik
70
Manusia Terbodoh
71
Bahasa Isyarat
72
Solusi
73
Gadis Mengerikan
74
Kota Hantu
75
Saran
76
Menolak Sederhana
77
Belajar Romantis
78
Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
79
Menuntut Penjelasan
80
Taruhan
81
Mencari Informasi
82
Kesakitan
83
Makan Bibir
84
Nenek Zhu
85
Tuan & Nyonya Besar Ma
86
Bukan Up
87
Ancaman
88
Serakah Membawa Berkah
89
Sebuah Kode
90
Diam Dan Pasrah
91
Rasa Sesak
92
Rudal Tempur
93
Cahaya Kehidupan
94
Jeritan Ilona
95
Naik Level
96
Diolok-Olok
97
Nafkah
98
Balas Dendam
99
Gaya Bebas
100
Bersama Tak Harus Selalu Bercinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!