bab 14

''Bulan,,, Cepat ke sini!'

''Bulan, dimana kamu hah, centil''

Angga sudah membuang nafas kasar nya beberapa kali, Angga tegang sendiri jadinya.

''Hei Mas, malah diam! ayo mau bicara apa tadi?'' desak Bulan lebih penasaran dengan perkataan Angga

''Bu-bulan Aa-aku, Ak-aku...''

''Bulan, jangan main-main dengan saya, cepat kesini Bulan '' Teriak seseorang itu

''Ish mau ngapain coba ya, pak Wira kenapa ganggu orang banget ya'' dengus Bulan

''Bulan, sebaiknya kamu temui si Wira saja,'' kata Angga

''Tapi mas, katakan dulu kamu mau bilang apa tadi?'' Penasaran tingkat dewa nih Bulan.

''Nanti saja Bulan,'' jawab Angga

''Nanti kapan?'' tanya Bulan sangat kepo dia orangnya

''Besok ya, besok aku katakan langsung padamu, saat gak ada yang mengganggu '' jelas Angga

Bulan jadi senyum-senyum ''Iya benar sih Mas, agar gak ada yang ganggu ya'' Bulan ini sebenarnya dia butuh sosok teman, Karena pada dasarnya sudah 24 Tahun umurnya, Bulan tak sekalipun punya teman wanita maupun pria,

Ada Wira, Ah ya gitu! Dia mah jutek dan sombong, pantas sih dia kan anak orang kaya!

Tapi saat itu Saat tumbuh SMP Wira tak membolehkan Bulan punya teman entah apa alasannya,!

Kembali Saat ini!

''Bulan, sudah sana kamu temui Wira, berisik tuh manggil kamu terus'' kata Angga

''Mas Angga mau pulang ya?'' tanya Bulan

''Iya, ini juga sudah malam, saya akan pulang'' jawab Angga sembari menatap jam di pergelangan tangannya.

''Mas gak di ajak menginap gitu di sini oleh pak Wira?''

''Pernah sih saat itu Wira ajak aku tinggal di sini, tapi aku nolak''

''Kenapa?'' Cepat Bulan memotong

''Karena aku tak ingin merepotkan Wira, Karena dia sudah baik beri aku pekerjaan, masa harus ikut numpang juga di rumahnya ya kan hehe'' Angga tertawa

Bulan juga ikut tersenyum,

''Bulan.....''

''Aduh itu si Bos masih aja nyari-nyari, yaudah mas aku masuk kedalam dulu ya''

Angga pun balas mengangguk sambil senyum terukir manis untuk Bulan..

''Dahhh Mas!''

Angga mengangguk lagi.

Tak

Tak

Suara sandal Bulan memasuki rumah besar ini,

''Heh, dari mana kamu, sudah bosan ya di rumah ini kamu?'' Wira segera mencekal lengan Bulan, begitu Bulan sedang berjalan padahal Wira lagi di belakangnya, Wira lagi mencari-cari Bulan, tau taunya wanita ini berjalan santai seperti dari luar .

''Aduh Mas ngagetin'' pekik Bulan

''Mas, mas siapa maksudmu?''. Dengan tatapan memicing

''Hah..'' mata Bulan membola Ah dia lupa, kan kepada pria ini tak boleh menyebut nya mas, tadi Bulan kaget jadi refleks sebut mas, serasa lagi bicara dengan Angga sih .

''Oh Pak Bos, heheh maaf pak Bos, tadi aku gak sengaja habis aku kaget'' ucap Bulan dan tertawa cekikikan.

''Diam! gak ada yang lucu!'' sentak Wira

Seketika Bulan pun langsung diam!

''Dari mana kamu heh?'' tanya Wira ingin tahu.

''Ah itu, gak dari mana-mana kok Pak, hanya tadi aku sedang mencari angin segar di luar begitu'' jawab Bulan.

''Bulan, kamu tak bisa membohongi saya'' Wira menatap dalam mata Bulan.

''A-appa sih maksudnya Pak, saya tak mengerti?'' Bulan terbata

''Ah sudahlah, Cepat ke kamar saya sekarang!'' katanya menyuruh Bulan untuk ke kamarnya lagi, entah untuk apa. Tapi kan mereka menikah nya Dua hari lagi, Masa Wira sudah mau meminta itu!

''Ayo!'' panggil Wira lagi

''Iya baik!'' Bulan mengikuti langkah Wira

''Masukan beberapa pakaian ku juga celana ku'' perintahnya, sedangkan Wira langsung duduk di atas ranjang sambil membuka laptop nya.

''Ok..'' dengan patuh dan cermat Bulan memasukkan pakaian yang di suruh Wira tadi.

''Jangan terlalu banyak, cukup Dua pakaian saja!'' Wira bersuara lagi

''Oh baik!'' Bulan menyahut.

Bulan pun menebak pasti Wira akan pergi ke luar kota, kalau sudah berkemas Seperti ini!

''Sudah belum?'' tanya Wira

''Sudah'' sambil mengangguk

''Bagus!''

''Oh ya pak, bapak mau ke luar kota ya?'' segera Bulan memastikan dengan bertanya langsung

''Ya!'' balas Wira singkat karena dia tengah fokus mengetik

''Mau berapa hari Pak?''

Wira mendongak sebentar menatap Bulan. lalu kembali fokus pada laptop nya lagi ''Kenapa memangnya?''

''Ya jangan lama-lama pak'' kata Bulan mencegah

''Kenapa jangan?''

''kok kenapa-kenapa Mulu, memang bapak tak ingat?''

''Apa?''

''Kan Dua hari lagi kita menikah pak'' jelas Bulan, tidak lucu dong ya, hari pernikahan tapi Wira nya tak ada.

''Oh!''

''Jadi mau berapa hari?''

''Gak lama!'' jawab Wira

''Oh ya mau pergi kemana pak?''

''Kepo banget kamu! kenapa, mau ikut?'' Wira menatap Bulan

Bulan kali ini sangat cepat menggeleng tak mau ikut.

''Gak mau ikut?'' tanya Wira memastikan

Bulan mengangguk ''Iya gak mau ikut kok'' jawabnya tegas

Wira langsung menatap aneh pada Bulan, kenapa sepertinya mendadak ada perubahan drastis dari sikap Bulan, biasanya dia antusias Seperti ingin ikut Wira pergi, katanya alasannya karena ingin tahu kota lain, Tapi sayang dulu itu Wira selalu menolak Bulan ikut karena Bulan tak pantas untuk berjalan-jalan

''Pak, Ulan boleh ikut gak?'' tanya Bulan Dua tahun yang lalu Kepada Wira yang akan melakukan bisnis keluar kota.

''Tidak boleh!'' tolak tegas dari Wira

''Kenapa? Ulan gak akan bandel kok, Ulan cuma ingin lihat pemandangan!'' kekeh Bulan saat itu merengek ingin ikut.

''Saya bilang tidak ya berarti tidak, jangan ngelawan kamu! mau saya aduin Mama?'' ancam Wira

Bulan seketika Langsung menunduk takut dan menggeleng , memang saat itu Bulan takut kepada nyonya Nur. majikannya dan majikan ibunya.

''Ya makanya jangan bandel dan ngeyel'' tegas Wira

Dan sebenarnya dalam hatinya Bulan sangat ingin sekali pergi berjalan-jalan keliling kota melihat pemandangan yang indah, Seperti yang ada di televisi, Naik wahana, atau makan di pinggir jalan pun serasa enak gitu, Ya Bulan hanya bisa melihat lewat TV saja. Bulan tak di bolehkan sama sekali untuk pergi keluar...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!