bab 8

Wira terus saja mengomeli tempat yang akan dilakukannya pemotretan,

''Hei, Mas. bisakah kita ganti saja tempatnya?'' ucapnya pada sang fotografer.

Fotografer itu menatap Wira, ''Maaf Mas, sudah tidak bisa, karena ini sudah permintaan Nyonya Nur.'' jawabnya sang fotografer.

Sangat menyebalkan, lagi-lagi ulah Mama nya ini harus dia turutin..

Mana, keinginannya ini sungguh aneh.! Kesal Wira.

Semua sudah siap.

Wira dan Bulan, sudah bersiap di sekitar persawahan.

Lalu si Mas fotografer itu mulai mengarahkan kameranya pada calon pengantin ini.

''Mas, nya. coba lebih dekat lagi dengan calon istrinya Mas!'' ucap si Fotografer menyuruh Wira Semakin rapat pada tubuh Bulan.

Wira mendengus dia tidak mau sebenarnya. Tapi karena ingin semua ini cepat selesai, maka dengan terpaksa Wira mendekati Bulan, semakin dekat jarak mereka.

Deg . .

Jantung keduanya tiba-tiba berdetak dengan kencang. Wira merasakan hal itu, juga Bulan, sama, dia juga jantungnya sangat deg-degan.

Jarak yang begitu sangat intim.

''Mas, Mbak. Tolong berikan senyuman yang sangat manis ya!'' ucap sang Fotografer memerintahkan mereka berdua kali ini..

Keduanya kini menatap lagi pada kamera,

Namun..itu belum cukup.

''Mas, tolong perlihatkan senyum yang nampak seseorang sangat bahagia!'' titahnya pada Wira.

Wira langsung membuang nafasnya dengan kasar ke udara..

Sungguh banyak drama Fotografer ini, umpatnya.

''Mas Bos, untuk kali ini, cobalah tersenyum tulus. Bagaimana orang yang bahagia akan menikah dengan kekasihnya yang begitu sangat di cintanya.!'' ucap Bulan berbisik.

''Bicara mu itu sangat gampang, tapi kenyataannya ini sekarang saya, harus menikahnya ini sama kamu,Huh'' dengus Wira.

Bulan langsung tertawa cekikikan mendengar lagi keluhan Wira,

Bulan sadar diri. Orang seperti Wira memang tidak pantas bersanding dengan perempuan sepertinya.Bulan sadar akan hal itu, Namun jodoh siapa yang tahu, bukan?

''Ayo, lebih di dekatkan lagi, dan lebih di rangkul calon istri nya!'' ucap Fotografer memerintah sesuai pekerjaannya.

Cerewet sekali, kata hati Wira.

Inilah hasil potret Saat Wira dengan Bulan, melakukan sesi pemotretan prewedding ..

Senyum merekah terukir jelas di wajah keduanya, setelah beberapa kali Wira harus di beritahu untuk menunjukkan senyum yang bahagia, juga harus di beritahu untuk memeluk Bulan dengan erat..

Hah... Akhirnya Wira bisa bernafas lega, karena semua aktivitas hari ini sudah selesai.

Wira dan juga Bulan sudah kembali melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, tadi itu mereka sampai pergi ke kota kembang hanya untuk melakukan pemotretan tadi..

Bulan sekarang tengah tertidur, mungkin dia juga kecapean,

Juga kalau di pikir-pikir, Bulan baru kali ini dalam seumur hidupnya pergi ke kota lain, karena biasanya Bulan tak pernah kemanapun hanya di rumah saja..

Melihat Bulan yang tertidur nyenyak, Wira jadi merasa ikut mengantuk. Wira pun coba memejamkan matanya.

Hingga sekarang keduanya itu saling tertidur di dalam mobil,

Sret.... Tak sadar kepala Bulan menyender di bahunya Wira, juga kepala Wira ia menyender di atas kepala Bulan..

Sopir diam-diam tersenyum kecil melihat Tuan nya dengan Bulan, yang saat tertidur seperti ini mereka tampak akur, tidak seperti saat mereka terbangun, Tuan nya akan terus mengoceh pada Bulan..

Sampailah juga mereka di pekarangan rumah Nyonya Nur..

Supir sudah menghentikan laju kendaraannya, dan memarkirkan dengan sempurna di halaman rumah,

Pak sopir merasa kasihan kalau harus membangunkan keduanya yang sedang tertidur nyenyak itu.

Sopir pun langsung masuk dan menemui Nyonya Nur, untuk mengabarkan kalau mereka sudah pulang dari Bandung...

''Nyonya..'' panggilnya pada Mama Nur, yang masih berada di kamar.

Ceklek pintu Mama Nur buka. ''Eh, Cup, sudah kembali kamu?'' tanyanya.

''Iya, Nyah, sudah'' jawabnya.

''Berjalan lancar kan, pemotretannya?'' tanya Ibu Nur

''Lancar sih Nya, hanya ... '' Pak Ucup tak melanjutkan beliau hanya tersenyum saja..

Ibu Nur manggut-manggut.

''Iya, iya saya mengerti yang ingin kau katakan'' Mama Nur sudah mengerti sekali.

''Iya, seperti itulah Bu, Tuan Wira sangat menolak saat Fotografer yang ibu perintah kan untuk melakukan keinginan Ibu tadi..'' Ucap Pak Ucup terkekeh.

''Cup, pasti wajah anak itu sangat terpaksa bukan, hahaha '' Ibu Nur sampai tertawa dengan mengeluarkan Air mata sedikit.

''Benar Bu, awalnya memang seperti itu, tapi lama-lama Senyum terukir juga di bibir Tuan dengan manis.'' jelas Pak sopir.

''Sayang banget ya Cup, saya tidak bisa ikut hadir menyaksikan.'' ucap Ibu Nur dengan sangat menyayangkan.

''Iya Bu, tapi tenang saja Bu, karena ada kok Vidionya.''

''Benarkah Cup?''

''Iya, Bu..''

''Bagus, bagus Cup ''

Pak Ucup mengangguk..

''Ohya, sekarang dimana mereka ?'' tanya Ibu Nur karena tak mendengarkan suara mereka berdua, ataupun mungkin Wira yang akan langsung menemui nya dengan omela nya.

''Oh..iya saya lupa Bu, itu Bulan sama Tuan Wira masih berada di mobil '' ucap sopir.

''Kenapa bisa Cup? lagi ngapain mereka?'' penasaran.

''Mereka sedang tertidur Bu'' jelas pak Ucup

''Dua-duanya?''

''Hm, benar Bu''

''Yasudah Cup, biarkan saja mereka tertidur, hitung-hitung latihan untuk nanti setelah menikah'' kekeh Nyonya Nur.

Pak sopir ikut terkekeh, ''Memang tidak mau di bangunkan Bu?'' tanyanya.

''Sudah tidak apa-apa Cup, jangan di bangunkan biarkan.''

''Baiklah, kalau begitu saya permisi Bu'' pamit pak Ucup.

''Iya Cup, istirahat lah, dan terima kasih sudah mengantarkan mereka ke Bandung'' ucap Nyonya Nur.

''Iya Bu, itu sudah pekerjaan saya.'' lalu pak sopir pun berlalu pergi menuju kamarnya tentu untuk beristirahat, karena hari memang sudah sangat malam...

Tengah malam,

Bulan seperti merasa kedinginan.. Bulan mengusap-usap sisi kiri dan kanan tangannya.

''Emh, kenapa sangat dingin'' ucapnya dengan masih memejamkan mata.

Bulan pun menggesekkan tubuhnya pada sesuatu di sampingnya. Dan Bulan langsung memeluk tubuh itu dengan sangat erat, seakan untuk mengobati kedinginannya ini..

Wira, merasa terganggu dengan pergerakan di sisinya ini,

Wira juga merasa aneh, tidak biasanya guling nya ini hidup?

Wira meraba-raba yang ada di sisinya ini, yang Ia pikir itu adalah guling..

Wira terkejut kenapa guling mempunyai tangan ya? pikirnya.

Mata itu sekejap langsung terbuka lebar..

Wira menatap sekeliling, ''Ini dia di mobil?'' bertanya kebingungan.

Lalu menatap pada seseorang yang sedang tertidur pulas sambil memeluknya erat, tangan itu melingkar di pinggangnya .

Cepat-cepat Wira menyingkirkan tangan Bulan, ''Hei, bangun, dan lepaskan tanganmu itu'' ucapnya.

''Mhhh'' Bulan melenguh

Tapi bukannya bangun, justru Bulan ingin menenggelamkan lagi dirinya pada tubuh Wira.

''Bulan ..'' Sentak Wira sangat keras. Dan coba menyadarkan Bulan.

Bulan membuka matanya dengan berat, ''Pak Bos.. Ke- Napa bisa ada di saat aku terbangun?'' ucapnya tanpa sadar. setelah membuka mata.

''Bulan, kau, kenapa kau lancang sekali tadi memelukku, dasar wanita tak tahu malu'' Wira langsung menyemprot Bulan dengan nada kasarnya.

''Memeluk?'' lirih Bulan berbicara. Ia tak mengerti, karena perasaannya dia tadi sedang memeluk guling nya kok..

''Jangan so polos kamu Bulan, saya ini bukan lah pria lain, yang mudah di bohongi dengan so polosnya dirimu itu, saya sudah tahu kekakuan mu.'' tuduh Wira.

''Maaf Bos, kalau aku tadi memeluk Anda, tapi, sungguh aku tak sengaja melakukan itu, aku .. Aku juga tidak tahu, kalau sebenarnya yang aku peluk itu kamu Pak.'' jelas Bulan dengan menjelaskan juga meminta maaf..

Wira menatap Bulan dengan sangat tajam, lalu Dia memegang pundak Bulan dan menekannya.

''Dengarkan ini baik-baik Bulan, Aku Wira, aku tidak akan pernah menyukai mu, ataupun sungguh-sungguh menerima pernikahan ini, karena ini semua hanya karena permintaan ibuku, andai dia tidak mendesak ku terus, mana Sudi aku menikahi perempuan seperti mu.'' terusk Wira mengatakan bahkan sampai menusuk hati Bulan. Wira melepaskan cengkeramannya dengan kasar , sampai Bulan terhuyung ke belakang...

Brakkk.... Wira keluar dari mobil, dan menutupnya dengan kasar ..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!