Chapter 13

Hara terlihat frustrasi. Ia lantas duduk pada sofa panjang sembari memegangi kepalanya yang mulai berdenyut nyeri. Yoongi pun beranjak dari singgasananya, dan turut duduk di samping Hara. Meminta gadis itu menceritakannya perlahan.

"Ini sudah kedua kalinya dalam 1 bulan terakhir, sejak aku berusaha melupakan mereka 1 tahun yang lalu," ucapan Hara tertahan. Ia refleks mengepal kedua tangannya, menahan gemetar dan takut yang kembali mengusik kehidupan damainya selama ini.

Sebagai dokter yang sudah berkali-kali menangani Hara selama 1 tahun terakhir, Yoongi sangat memahami kesulitan yang dialami gadis itu. Hara berusaha sembuh dari trauma yang diciptakan keluarganya. Dan juga berusaha melupakan semua perlakuan buruk yang ia terima sejak kecil.

Dengan bantuan dokter Yoongi, Hara mengubur kenangan mengerikan tersebut dari dalam ingatannya, agar bisa menjalani kehidupan baru yang lebih baik. Agar ia bisa merasakan sedikit kebahagiaan. Namun, jika memori tentang keluarganya kembali, apakah Hara akan kembali terkurung dalam penderitaan lagi, seperti dulu?

"Hara ... aku akan melakukan observasi terlebih dahulu. Kau tidak keberatan jika kembali lagi ke sini dalam 2 hari ke depan? Aku sudah memasukkan namamu ke dalam jadwal konsultasi." jelas dokter Yoongi. Saat ini ia belum bisa memberikan diagnosa atau solusi apapun yang akan membantu Hara.

"Baiklah," sahut Hara, disertai anggukan mengerti. "Maaf sudah mendatangimu mendadak begini," lanjutnya, lantas pamit meninggalkan ruangan dengan berjalan gontai.

Bersamaan dengan terbukanya pintu ruangan dokter Yoongi, Jungkook dilanda dilema dengan keputusan yang akan ia pilih; mengejar Hara---meski tidak tahu ke mana lagi gadis itu akan pergi, atau bertemu dengan seseorang di dalam ruangan psikiatri.

Butuh tiga detik sampai akhirnya Jungkook memilih bertemu dengan dokter Yoongi, untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Hara.

"Ada apa Hara?" dokter Yoongi refleks berucap tanpa melihat siapa yang membuka pintu. Pikirnya, itu adalah Hara yang kembali ke ruangannya lagi. Namun ternyata perkiraannya salah. "Oh ... maaf, ada yang bisa kubantu? Atau kau sudah membuat janji sebelumnya?"

"Aku ingin mengetahui informasi tentang Hara," jawab Jungkook, sembari menuju sofa yang letaknya bersebrangan dengan yang Yoongi duduki, dan duduk di sana---kendati sang pemilik ruangan belum mempersilahkan.

"Maaf, aku tidak bisa memberikan informasi pasienku pada sembarang orang."

"Sembarang orang?" Jungkook tertawa pelan. "Baiklah. Aku akan menjadi walinya mulai sekarang. Konsultasi, pengobatan, apapun itu, aku yang akan menanggung semua biayanya." lanjut Jungkook dengan menggebu-gebu, lantaran tidak terima dengan julukan yang baru saja ia dapatkan.

"Maaf, kau tidak bisa bertindak begitu saja---"

Jungkook memotong ucapan Yoongi dengan menyerahkan selembar kartu nama miliknya sebagai CEO Nam Corp ke hadapan sang dokter. "Kau bisa membuat dokumen perjanjiannya sekarang, bukan?"

Yoongi memberikan senyum menyeringai pada lawan bicara di hadapannya. Selain tidak sopan, Yoongi menilai Jungkook sebagai pribadi yang bertindak semaunya. "Aku penasaran, kenapa kau sangat ingin mengetahui informasi tentang Hara,"

"Karena aku khawatir padanya." Jungkook langsung menjawab tanpa berpikir lama.

"Baiklah," Yoongi pun menegakkan punggungnya, lantas berucap, "Hara memiliki trauma psikologis akibat kekerasan fisik dan verbal dari keluarganya. Kau tahu itu?"

Jungkook menggelengkan kepalanya ragu. Kendati selama pertemuan mereka 2 tahun lalu ia pernah menjadi tempat curhat untuk Hara, sejujurnya Jungkook tidak terlalu ingat bagaimana detail yang dialami gadis itu. Yang Jungkook ingat, Hara memiliki masalah keluarga, namun ia tidak tahu jika gadis itu juga mengalami kekerasan fisik. Sebab Hara selalu menutupinya dengan senyum ceria, saat mereka bersama kala itu.

"Tapi, bagaimana dia mengatasi traumanya sejauh ini?"

"Dengan Amnesia Selektif---"

"Apa dia pernah kecelakaan sebelumnya?" potong Jungkook cepat sebelum Yoongi memberi penjelasan lebih lanjut.

"Bukan amnesia yang hilang ingatan seperti itu," Yoongi menautkan jari-jarinya. "Amnesia selektif adalah kemampuan otak dalam memilah memori yang hanya ingin diingat saja, dan mengubur kenangan buruk yang mengganggu, untuk melupakan trauma yang dia miliki." jelasnya, membuat Jungkook mengangguk-angguk sedikit mengerti.

"Apakah karena itu Hara tidak mengingatku? Karena aku bagian dari kenangan buruknya?" Jungkook bergumam sendiri, namun Yoongi tetap dapat mendengarnya.

"Kau mengenal Hara sebelumnya?" selidik Yoongi.

"Iya, kami pernah bertemu beberapa kali. Tetapi harus berpisah untuk waktu yang lama, karena aku harus pergi ke Amerika."

"Bagaimana kalian saling mengenal, bisa ceritakan lebih lanjut?" Yoongi seakan mendapat titik terang atas permasalahan yang terjadi pada Hara. Meski peran Jungkook tidak berhubungan langsung, namun sangat berkaitan dengan ingatan Hara yang terkubur.

Jungkook pun bercerita bagaimana awal mereka bertemu, hingga membuat janji pertemuan di tempat dan jam yang sama walau hanya sampai tujuh kali. Ia juga menceritakan curhatan Hara kala itu mengenai keluarganya yang selalu meributkan masalah kecil, hingga menjadi pertengkaran besar.

"Dalam dua hari ke depan, luangkan waktumu ke sini. Kita akan mencari tahu jawabannya hari itu. Dan juga, kau harus menandatangani kontrak perjanjian sebagai wali Hara, jangan lupakan itu." jelas Yoongi, mengakhiri perbincangannya dengan Jungkook.

Perbincangan yang lebih mirip seperti sesi konsultasi itu, tanpa terasa memakan waktu 45 menit. Yang artinya, Hara sudah pasti tidak lagi berada di lingkup rumah sakit. Maka Jungkook harus mencari ke rumah gadis tersebut sebagai tujuannya.

Meskipun Jungkook masih belum mendapat jawaban apa yang terjadi pada Hara, setidaknya Jungkook tahu mengapa Hara tidak mengingatnya. Walaupun terselip rasa sakit, sebab kenangan mereka 2 tahun lalu dianggap sebagai bagian dari kenangan buruk yang harus dilupakan oleh Hara.

Selagi dalam perjalanan, tiba-tiba saja Jungkook mengerem mobilnya mendadak, lantaran merasakan perih yang menggores hatinya. Bagaimana ia akan menghadapi Hara sekarang? Bagaimana ia akan bersikap setelah tahu jika gadis itu dengan sengaja melupakan dirinya begitu saja?

"Sial!" Jungkook memukul setir kemudi dengan keras, hingga meninggalkan bekas kemerahan pada telapak tangannya.

"Hara, kenapa kau melakukan ini padaku!"

...To be continued.......

Terpopuler

Comments

Helmi Sintya Junaedi

Helmi Sintya Junaedi

bias ku ini jungkook...
boleh visualnya???
lanjutkan!!!!

2023-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!