Kepuasan

Valerie melangkahkan kakinya di lorong rumah sakit dengan sedikit terburu-buru, dia mencari ruangan yang saat ini di tempati oleh Anna. Setelah berjalan sedikit lama, akhirnya Valerie menemukan ruangan tersebut.

Didalam ruangan itu terdapat Ian dan juga Julian yang sedang menjaga Anna, namun melihat ekspresi Julian membuat Valerie terkejut karena Julian nampak lemah tak bertenaga. Mungkin itu karena kembarannya terluka sehingga dia sendiri pun bisa merasakannya karena ikatan batin mereka sangat kuat.

"Sachi?" Kaget mereka.

"Maaf, aku baru menjenguk mu Anna. Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Sachi dengan tersenyum kecil.

"Aku baik-baik saja." Senyum Anna yang wajahnya terlihat sembab, bahkan ada perban bekas jahitan di kepalanya Anna yang menunjukkan bahwa luka tersebut bukanlah luka ringan.

"Sachi, mungkin untuk kedepannya aku tidak akan berada di perusahaan itu lagi. Kau tahu? aku tidak melakukan apapun padanya, sungguh. Dia sendiri yang menyerang ku tiba-tiba." Jujur Anna dengan mata yang berkaca-kaca.

Melihat hal itu, membuat hati Valerie tersentuh. Dia sendiri pun tahu bagaimana mereka bertiga, meskipun belum lama kenal namun Valerie bisa melihat ketulusan mereka yang tidak main-main.

"Aku percaya, mana mungkin kau melakukan hal menjijikkan itu." Ucap Valerie dengan tersenyum.

"Tapi, tunangan tuan Jackson malah memecat Anna. Dia memang seperti rumor, sangat angkuh dan sombong. Jika aku melihatnya langsung, aku akan memukulnya karena sudah berani bertindak sebelah mata!!" Kesal Julian yang membuat Valerie terdiam, bukankah itu merujuk pada dirinya sendiri?

"Sudahlah, kita lihat saja nanti. Mungkin bukan itu yang di maksud oleh nya, bukankah belum ada keputusan selanjutnya?" Ucap Valerie.

"Itu benar, tapi menurut orang-orang kantor, nona Naomi memang sudah lama dekat dengan tuan, mungkin ini memang sudah jadi takdir ku." Lirih Anna.

"Jangan berfikiran yang aneh-aneh, kita lihat saja besok." Ucap Valerie lagi yang meyakinkan mereka bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Tapi ngomong-ngomong, kenapa kau tidak pernah masuk kantor? apa kau masih sakit? aku bertanya pada admin untuk menanyakan alamat rumah mu, namun mereka bilang itu privasi. Kau sakit apa sebenarnya?" Tanya Ian dengan menatap Valerie penuh selidik.

"Bukan apa-apa, aku hanya sakit demam biasa. Kau jangan terlalu berlebihan..." Elak Valerie.

"Tapi aneh sekali, kenapa kau tidak di berikan surat teguran? meskipun kau sakit, tapi perusahaan itu sangat ketat." Heran Julian.

"Mungkin karena aku tidak terlihat oleh mereka haha..." Canda Valerie yang membuat mereka bertiga terdiam.

"....."

"....."

"....."

"Ada apa?" Heran Valerie.

"Kau aneh." Kompak mereka yang kini justru malah membuat Valerie terdiam.

••••

"Hhhh.... Apa ku beri tahu saja rahasiaku pada mereka ya?" Gumam Valerie di dalam mobil, dia menghapus make up jeleknya dan membuka pakaian kuno nya sehingga kini Valerie hanya memakai tangtop putih tipis dan rok pendek putih.

Rambutnya ia ikat asal, setelah itu Valerie mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju apartemennya.

Setelah sampai di sana, Valerie segera masuk kedalam kamarnya. Namun, kagetnya saat dia membuka pintu, seseorang justru malah memeluknya dengan erat dan mencium bibirnya dengan rakus.

Hal itu membuat Valerie kesusahan untuk bernafas, jari-jari besar dan berotot itu mulai menyusuri perutnya.

"Jack!!" Dorong Valerie pada dada Jackson yang saat ini berada di atas tubuhnya.

"Aku sudah menunggu mu sejak sore Valerie...." Ucap Jackson dengan menatap mata Valerie dengan tatapan yang menyalang.

Valerie menelan ludahnya bulat-bulat, kenapa makin kesini sikap Jackson makin aneh? ada apa dengan sosoknya itu? dia seperti binatang buas yang tidak pernah puas berhubungan badan dengannya, gairahnya benar-benar mengerikan.

"Shhh...." Valerie menutup mulutnya dengan sebelah tangannya saat dadanya mulai terekspos dengan jelas karena Jackson baru saja menyobek tangtop tanpa bra nya sehingga langsung memperlihatkan keindahan bukit milik Valerie yang nampak membusung dengan indah.

"Aku sangat tergila-gila pada mu, Valerie...." Jujur Jackson dengan berbisik di telinga Valerie, setelah itu Jackson mulai mendaratkan ciuman di telinga Valerie.

Hal itu membuat Valerie menggigit bibir bawahnya dengan pelan, ciuman yang di berikan Jackson sangat intens sehingga membuatnya tak tahan.

Salah satu tangan Jackson di gunakan untuk memegang dan memainkan dada Valerie, sedangkan yang satunya ia gunakan untuk menahan berat tubuhnya agar tidak menimpa Valerie.

Kini ciuman Jackson berada di leher Valerie dan mulai merambat ke salah satu puncak dada Valerie yang terlihat menegang, tiba-tiba saja mata Valerie terbuka dan ia segera melihat ke bawah.

Disana, Valerie bisa melihat sosok Jackson yang terlihat seperti seorang bayi yang kehausan. Meskipun sakit, namun itu justru sangat mengasyikkan rasanya.

Tangan Valerie menjambak rambut Jackson dengan gemas, hal itu ia lakukan untuk menyalurkan rasa nikmatnya pada Jackson yang sudah terbiasa dengan hal yang di lakukan oleh Valerie.

Namun, rasa tersebut hilang seketika. Valerie sontak membuka matanya dan terkejut karena dia melihat Jackson yang sudah tidak ada di atas tubuhnya, justru Valerie malah melihat sosok Jackson yang bertelanjang dada di sofa.

Jackson duduk dengan ekspresi yang begitu seksi, di tangannya terdapat rokok yang menyala. Asap mengepul di udara saat Jackson mengeluarkan asap tersebut dari mulutnya, sorot matanya nampak menyalang.

"Kemarilah, dan puaskan aku sekarang." Ucap Jackson dengan suara yang serak.

Valerie terdiam dan menelan ludahnya bulat-bulat, entah dorongan dari mana yang membuat nya bergegas menuju Jackson yang justru malah tersenyum miring.

"Sentuh dia, Valerie...." Ucap Jackson dengan duduk mengangkang.

Valerie menelan ludahnya, dia menatap ke arah selengkangan Jackson yang nampak mengembung besar. Valerie tahu rasanya dan tahu juga ukurannya, sangat mengerikan.

Dengan perlahan lahan, dan dengan diiringi detakan jantung yang bergemuruh. Akhirnya Valerie memberanikan diri untuk duduk di hadapan Jackson, lebih tepatnya di depan selengkangan Jackson.

Tangannya terulur untuk menyentuh benda yang mengembung itu, hal tersebut membuat Jackson mengerang penuh kenikmatan. Matanya terpejam dengan wajah yang mendongak keatas, melihat ekspresinya yang seperti itu membuat Valerie semakin berani untuk berbuat lebih.

Valerie mulai membuka gesper yang di gunakan oleh Jackson, setelah itu mulai menurunkan resletingnya hingga memperlihatkan CD nya yang berwarna gelap.

Mata Valerie berkedip-kedip dengan lucu saat melihat CD milik Jackson terlihat basah, di elusnya cairan basah itu yang lagi-lagi membuat Jackson mengerang.

Setelah berlama-lama disana, Valerie juga mulai menurunkan CD nya hingga terpampang lah dengan jelas milik Jackson yang saat itu juga mengacung dengan gagahnya di hadapan wajah Valerie.

Valerie terus menatap benda asing tersebut yang baru pertama kali ini ia lihat dengan jelas, benda tersebut juga lah yang membuatnya tak bisa jalan dengan normal saat pertama kali melakukannya.

"Sentuh dia sayang...." Ucap Jackson dengan menatap Valerie, sekali lagi Valerie katakan. Wajah Jackson yang sekarang jauh lebih tampan, bahkan 1000% jauh lebih tampan dari biasanya, dan laki-laki tampan ini kini tengah mengharapkan kepuasan dari nya. Benar-benar luar biasa.....

Terpopuler

Comments

Septi Wariyanti

Septi Wariyanti

hareudang ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

2023-05-24

0

Ida Blado

Ida Blado

ngapain masih pura2 sih,kesannya mempermainkan bgt

2023-04-23

1

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

knp valeria tdk menikah saja sm jakson, sebelum valeria hamil

2023-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!