Lebih dari biasanya

"Membuatku kesal saja!"

Valerie merebahkan tubuhnya di dalam bathtub yang berisi banyak mawar, tak lupa aroma terapi yang tercium begitu menyengat membuat Valerie merasakan kenyamanan.

"Bagaimana jadinya jika dia tahu kalo aku adalah tunangan yang aslinya? apakah dia masih memiliki muka untuk berani menatapku?" Ucap Valerie dengan memutar gelas yang berisi wine.

"Tapi, dia mengenalku sebagai Sachi bukan Valerie..... Oh astaga." Valerie meneguk wine tersebut dengan sekali tegukan.

"Tapi, meskipun begitu dia juga masih merasa malu. Haha.... Siapa yang berani menyaingi Valerie Casillas Sachi?" Tawa Valerie dengan begitu senang.

Setelah berendam kurang lebih satu jam, Valerie mulai mengambil handuk kimono nya dan segera keluar dari kamar mandi. Aroma mawar mulai menguak dari dalam tubuhnya, teras begitu segar dan memabukkan.

Saat Valerie membuka pintu kamar mandi, dia melihat sosok laki-laki yang tengah duduk di sofa dengan menatapnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Valerie dengan acuh, dia berjalan ke arah walk in closed nya yang memperlihatkan betapa banyaknya pakaian dan perhiasan miliknya.

"Aku kau sibuk malam ini?" Tanya Jackson dengan serius.

"Ya, aku akan pergi ke pasar malam dengan temanku." Balas Valerie yang sedikit terkejut karena sosok Jackson sudah berada di belakangnya.

"Apakah dengan teman laki-laki mu itu?" Jackson berdiri tepat di belakang tubuh Valerie, hingga membuat Valerie gugup dalam seketika.

Hawa di ruangan itu terasa panas, padahal Valerie baru saja selesai berendam. Dan lagi, AC nya juga sudah menyala.

"Hmm ya." Angguk Valerie dengan menelan ludahnya bulat-bulat, dia merasakan sentuhan di rambutnya yang masih basah.

"Apakah kau bisa menemani ku untuk makan malam?" Tanya Jackson dengan mengelus pelan pundak Valerie hingga membuat handuknya sedikit tersingkap dan memperlihatkan pundaknya yang indah.

"I-itu...." Wajah Valerie berubah seketika menjadi merah, dia memejamkan matanya saat merasakan tangan kekar milik Jackson menyentuh langsung kulit pundaknya.

"Bagaimana? apakah bisa?" Tanya Jackson lagi, dia menyingkapkan sedikit rambut Valerie hingga lehernya juga terlihat.

"A-aku....."

Entah bagaimana, Jackson mulai mendekatkan bibirnya ke leher Valerie dan mulai menyusuri nya hingga ke pundak. Sentuhan lembut namun terasa sangat menuntut membuat Valerie menjadi lemas seketika, ini kali pertamanya dia bersentuhan seperti ini dengan lawan jenisnya.

Merasa tubuh Valerie mulai melemas, Jackson memilih untuk duduk di kursi yang ada disana dan mendudukkan Valerie di salah satu pahanya hingga mereka terlihat sangat dekat.

Valerie menatap wajah Jackson yang begitu tampan dan sempurna, begitu pun dengan Jackson yang nampak terpukau dengan keindahan wajah Valerie yang begitu membuatnya tergoda.

"I-itu..." Valerie nampak gugup dan seketika rasa keberaniannya itu mulai menciut.

Melihat wajah Valerie yang memerah, Jackson tersenyum kecil. Dia berhasil membuat Valerie takluk, bahkan dia juga bisa merasakan bahwa Valerie sudah pasrah sekarang.

"Kau sangat harum." Ucap Jackson dengan merapihkan rambut basah Valerie.

"A-aku baru selesai mandi." Balas Valerie dan hendak bangkit dari paha Jackson, namun Jackson malah menahannya dan sedikit menarik pinggang Valerie hingga membuat dada mereka bertabrakan.

Mata Valerie melotot saat sesuatu yang lembut menyentuh keningnya, hatinya terasa aneh. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, sangat geli.

"Terimakasih karena sudah merawat ku semalam, sebagai balasannya kita akan makan malam di luar. Gunakan identitas mu yang asli." Ucap Jackson dengan tersenyum kecil sebelum akhirnya pergi dari sana.

Valerie terdiam seperti patung, dia masih belum bisa mencerna apa yang di katakan oleh Jackson. Tubuhnya terasa lemas dan tak bertenaga, entah kenapa dia bisa sepasrah tadi.

"Dia benar-benar tampan, astaga.... Kenapa aku bisa sebodoh tadi?!" Valerie terus-menerus memukuli kepalanya.

Sedangkan untuk Jackson sendiri, dia segera berendam di dalam kamar mandi dengan mata yang terpejam. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana lembutnya tubuh Valerie, dan aromanya juga yang memabukkan.

"Sial!! dia benar-benar membuat ku kewalahan." Ucap Jackson yang tidak mengerti, ternyata dari awal dia memang tidak ada reaksi apapun terhadap Valerie, biasanya dia akan muntah jika berdekatan dengan wanita manapun.

"Ini semua berkat Roger, ternyata cara yang ia katakan memang sangat ampuh." Semua sikap berani Jackson tadi, itu adalah saran yang di berikan oleh Roger waktu siang.

••••

Long dress berwarna hitam yang memiliki belahan di pahanya dan lehernya yang terbuka membuat tubuh ramping Valerie terbentuk dengan baik, rambut panjangnya ia biarkan terurai dengan sedikit hiasan di atas kepalanya sebagai pemanis.

Tak hanya itu, Valerie juga memakai perhiasan yang tidak terlalu mencolok, dan juga high'heels yang berwarna hitam.

"Sempurna." Gumam Valerie setelah memberikan polesan terakhir pada bibirnya, setelah itu barulah Valerie memakai parfumnya.

Setelah dirasa selesai, Valerie segera keluar dari kamar. Sebelumnya Valerie sudah mengatakan pada temannya untuk meminta maaf karena tidak bisa datang dan ikut bermain disana.

Di ruang tamu, Valerie melihat Jackson yang nampak nampan seperti biasanya. Dia tengah menunggu Valerie dengan menghirup rokoknya, sepertinya Valerie tahu kebiasaan buruk Jackson yang suka sekali merokok.

"Sudah?" Tanya Jackson yang di balas anggukan oleh Valerie.

"Ayo." Ajak Jackson dengan mengulurkan tangannya, namun Valerie tidak melihat itu dan memilih untuk berjalan lebih dulu. Hal itu membuat Jackson melongo dan segera menyusul kepergian Valerie.

Mereka berjalan beriringan di apartemen tersebut, banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka berdua. Hingga di depan apartemen, Valerie melihat Roger yang nampak tersenyum padanya.

"Selamat malam nona." Sapa Roger dengan menundukkan kepalanya.

"Malam tuan Roger." Balas Valerie dengan tersenyum.

Jackson mengeryit kan dahi nya, kenapa hanya Valerie yang disapa oleh Jackson? apakah Roger tidak melihat keberadaannya? ada apa dengan orang-orang hari ini?

Di dalam mobil, Valerie duduk di samping Jackson yang nampak diam tak berbicara sedikit pun. Valerie nampak aneh, kenapa sikap Jackson sangat berbeda dari siang tadi?

"Kita akan pergi ke...."

"Pasar malam." Potong Valerie yang membuat Roger memberhentikan mobilnya secara tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan?!" Marah Jackson karena mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba, dengan refleks Jackson menahan tubuh Valerie agar tidak terjatuh sehingga posisi keduanya sangat dekat.

"M-maafkan saya tuan, saya tidak sengaja. Saya terkejut karena mendengar permintaan nona yang ingin pergi ke pasar malam.." Ucap Roger dengan ekspresi yang penuh dengan rasa bersalah.

"Maaf, maafkan aku. Aku tidak tahu jika ucapan ku membuat mu terkejut." Ucap Valerie dengan tak enak hati.

"Tidak apa-apa nona, tapi.... Bagaimana ini tuan?" Tanya Roger untuk memastikan.

"Untuk malam ini, kita pergi ke restoran yang sudah aku pesan dulu. Tapi, setelah acara pengakuan mu baru kita pergi ke tempat yang kau mau." Ucap Jackson dengan menatap Valerie yang mengangguk pelan.

Jangan lupa like dan komen yaaaa

Terpopuler

Comments

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

jakson mulai terpesona dg Valeria

2023-04-22

0

Anung Andarsih

Anung Andarsih

bagus👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻💪💪💪🙏🏻

2023-03-26

1

Manggu Jimbau

Manggu Jimbau

semangat lagi 👍👍

2023-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!