Gairah yang memuncak

Restoran mewah yang di hiasi dengan berbagai pernak-pernik khas restoran tersebut membuat tempat tersebut terlihat begitu mewah dan elegan, bahkan pengunjung yang datang pun sangat ramai. Mungkin karena besok adalah hari libur, karena itulah malam ini terasa ramai pengunjung.

"Terimakasih." Ucap Valerie yang baru saja duduk di kursi yang di siapkan oleh pelayan.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Jackson dengan menatap Valerie yang nampak kebingungan.

"Aku ingin menu favorit yang ada disini, usahakan tidak ada campurannya dengan alpukat. Karena aku tidak suka." Ucap Valerie pada pelayan.

"Baik nona."

"Baiklah, akupun samakan saja." Ucap Jackson dengan memberikan buku menu itu.

"Kalau begitu, mohon tunggu sebentar tuan dan nona." Pelayan tersebut pergi dengan begitu gugup, dia tidak menyangka jika ia akan melayani Jackson dan seorang wanita yang ia yakini itu adalah tunangannya. Karena, akhir-akhir ini sudah beredar berita mengenai tunangan Jackson yang sudah kembali dari luar negeri.

"Kenapa kau tidak suka alpukat?" Tanya Jackson pada Valerie yang sibuk memfoto dirinya.

"Bau." Balas Valerie tanpa menatap kearah Jackson.

"Apakah cuma karena bau?"

"Ya."

Jackson terdiam dengan menatap Valerie yang nampak tak bergeming di tempatnya, bahkan Valerie juga tidak menatapnya sedikit pun. Apakah ponsel tersebut lebih menarik dari pada dirinya?

"Ekhemmmm...."

Valerie menatap Jackson yang sedang membenarkan kemejanya, ada apa dengan Jackson? heran Valerie dalam hatinya.

"Setelah kau di ketahui publik, kau sudah bisa mengambil alih perusahaan Ayahmu." Ucap Jackson dengan santai.

"Kenapa cepat sekali?" Heran Valerie.

"Aku melihat skill dan cara kinerja mu sangat memuaskan dan kau juga sepertinya sudah cocok untuk duduk di kursi Ayahmu." Puji Jackson.

Mendengar itu, Valerie tersenyum kecil. Ternyata Jackson terlalu meremehkannya dulu.

"Baiklah." Angguk Valerie yang sudah tidak sabar untuk melakukan pekerjaannya.

Melihat Valerie yang tersenyum senang, hal itu membuat Jackson ikut tersenyum dalam diam.

Para pelayan mulai berdatangan dengan membawa pesanan yang di pesan oleh mereka berdua, namun ada satu dessert yang membuat Valerie bingung. Dia dan Jackson tidak memesannya, lalu?

"Ini adalah dessert yang di buatkan khusus untuk nona, semoga nona menyukainya." Ucap para pelayan itu dengan tersenyum lebar.

"Ahh ya, terimakasih." Angguk Valerie dengan tersenyum.

Mereka mulai memakan makanannya dengan perlahan-lahan, Valerie sesekali melirik Jackson yang diam tak bergeming. Gerak-geriknya sangatlah keren, bahkan Valerie tidak sadar jika Jackson pun tengah menatapnya juga.

"Ada apa? kau masih mau punyaku?" Tanya Jackson yang membuat Valerie tersentak.

"T-tidak." Balas Valerie dengan gugup, dia segera memakan makanannya dengan penuh rasa malu.

Jackson ikut tersenyum diam-diam, ternyata Valerie terus saja memperhatikannya.

Setelah memakan habis makanannya, Valerie mulai mencicipi dessert tersebut yang nampak lucu. Namun, saat Valerie hendak membelahnya, sesuatu yang keras mulai ia rasakan.

"Cincin?" Heran Valerie dengan menatap Jackson.

Jackson mengambil cincin tersebut dan mencelupkannya kedalam gelas yang berisi air putih, setelah itu terlihatlah cincin berlian yang nampak simpel namun harganya tidak main-main.

"Orang-orang akan heran jika melihat mu tanpa mengenakan cincin, pakailah." Ucap Jackson dengan memberikan cincin tersebut pada Valerie yang nampak diam namun tetap mengambil cincin tersebut. Lalu mulai memakainya, terasa pas dan nyaman.

Selain itu, Jackson juga mulai memakai cincin juga. Ternyata sama, hal itu membuat Valerie terkejut namun dia berusaha untuk tetap tenang dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi hal yang berlebihan.

"Apa kau mau dansa dengan ku?" Tanya Jackson yang bangkit dari tempat duduknya dan mengulurkan sebelah tangannya untuk Valerie.

"Ahh ya......" Angguk Valerie dengan tersenyum dan segera menerima uluran tangan Jackson.

Jackson membawa Valerie ke dekat jendela yang memperlihatkan keindahan kota tersebut, suasana yang romantis dengan lampu yang redup membuat keduanya terlihat seperti sepasang kekasih yang bahagia.

Kedua tangan Jackson berada di pinggang Valerie, sedangkan Valerie sendiri meletakan kedua tangannya di leher Jackson. Jarak keduanya terlihat sangat dekat, bahkan mereka bisa mencium aroma tubuhnya masing-masing.

"Bukankah kau alergi terhadap wanita?" Tanya Valerie yang baru saja memutarkan tubuhnya hingga posisi mereka seperti Jackson yang memeluk Valerie dari belakang.

"Entahlah, itu memang benar. Namun nampaknya tidak berlaku untuk mu ...." Balas Jackson dengan berbisik di telinga Valerie.

Hal tersebut membuat Valerie merinding seketika, gerakan-gerakan lembut yang mereka lakukan terlihat begitu indah.

"Kau yakin hanya padaku?" Tanya Valerie lagi, dia sedikit tidak yakin dengan hal itu.

"Mau coba?" Tanya Jackson yang hendak Valerie balas, namun belum sempat Valerie mengeluarkan suaranya, Jackson sudah lebih dulu menarik pinggangnya dan menekan belakang lehernya sehingga Valerie bisa merasakan bibir Jackson yang nampak lembut dan juga hangat.

Valerie diam terkejut, ini kali pertamanya dia berciuman. Ternyata rasanya sangat mendebarkan, bahkan Valerie juga ikut memejamkan matanya dan melingkarkan kedua tangannya di leher Jackson.

Keduanya berciuman dengan sangat lembut, tidak ada unsur paksaan ataupun kekerasan. Itu murni ciuman lembut yang penuh dengan perasaan.

Setelah selang 5 menit, ciuman Jackson mulai menurun hingga berhenti di leher Valerie yang nampak harum.

Valerie mendongakkan kepalanya dengan mata yang terpejam, perasaan tersebut membuatnya menginginkan lebih.

"Kau sangat harum...." Ucap Jackson dengan menatap dalam Valerie yang masih terpejam.

Mendengar suara Jackson yang terasa berbeda, Valerie segera membuka matanya dan mereka saling bertatapan. Bisa Valerie lihat wajah Jackson yang nampak menginginkan lebih, tanpa sadar Valerie mulai menyentuh leher Jackson dan melakukan hal yang sama seperti Jackson padanya.

Wajah Jackson mendongak saat bibir lembut Valerie mulai menyusuri lehernya, bahkan Valerie juga melakukan beberapa hisapan kecil di lehernya sama seperti Jackson juga. Pegangan di pinggang Valerie membuat Valerie merinding karena tangan besar milik Jackson nampak hangat di tubuhnya.

Namun, tangan tersebut mulai berpindah untuk menyusuri pahanya yang terbuka. Hal itu membuat Valerie segera menghentikan ciumannya dan menatap Jackson yang baru saja menelan ludahnya saat bertatapan dengan dirinya.

"Aku ingin memasuki mu, Valerie....." Ucap Jackson dengan suara yang berat.

"......K-kau?" Kaget Valerie karena ternyata Jackson seberani itu untuk mengatakannya secara terus terang.

"Tubuhmu sangat hangat...." Jujur Jackson dengan merebahkan Valerie di sofa yang panjang.

Jackson berada di atas tubuh Valerie dengan begitu sempurna nya, melihat sorot mata yang penuh dengan gairah itu membuat Valerie tidak bisa membayangkan bagaimana remuknya nanti dirinya saat berada dalam kuasa Jackson.

"Itu....." Valerie memejamkan matanya saat ciuman lembut kembali mendarat di pundaknya dan atas dadanya.

"....." Jackson tidak mendengar hal itu, dia asik mencari kenyamanannya.

Namun, saat tangan Jackson menyentuh paha Valerie dan mulai menyusuri nya ke daerah selengkangan nya, Jackson menyentuh sesuatu yang membuat gerakannya tiba-tiba saja terhenti, dengan tampang yang bodoh, dia menatap Valerie.

"Aku, aku sedang datang bulan." Jujur Valerie dengan wajah yang memerah.

Jangan lupa like dan komen yaa, kalo rame nanti aku lanjut lagi....

Terpopuler

Comments

Septi Wariyanti

Septi Wariyanti

hahhh terlanjur panas, ehh lampu merah kau masih selamat val

2023-05-24

0

Manggu Jimbau

Manggu Jimbau

💪💪👍👍

2023-03-20

1

madam_sosin

madam_sosin

otor up pleaseeeee yuk aq menanti kelanjutan ceritanya penasaran

2023-03-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!