Hal yang berbeda

"Ughhhhh....!!"

Valerie mencengkeram punggung Jackson yang berada di atas tubuhnya, bahkan Valerie juga menggigit pundak Jackson sebagai pelampiasannya.

Keduanya terengah-engah saat pelepasan itu datang, terlebih Valerie yang sudah tertidur pulas karena kelelahan. Matahari pagi sudah mulai muncul, itu tandanya mereka sudah bermain semalaman.

Jackson yang berada di samping Valerie langsung menyelimuti tubuh mereka berdua dan tak lupa memeluk tubuhnya yang penuh dengan tanda kepemilikannya, Jackson merasa sangat beruntung karena dirinya lah yang pertama kali untuk Valerie dan begitu pun sebaliknya.

"Terimakasih." Bisik Jackson di telinga Valerie sebelum akhirnya mencium keningnya dan tertidur disana.

Keduanya tertidur dalam keadaan polos dan saling berpelukan, sama-sama mencari kehangatan pada tubuh mereka berdua.

Untuk pesta tadi malam, sudah di serahkan oleh Jackson pada Roger yang sudah tahu alasan Jackson yang sebenarnya.

••••

Berita tentang hubungan Jackson dan Valerie tersebar luas hingga ke berbagai pelosok manapun, tak ada yang menggunjing Valerie ataupun mengguna, karena mereka tahu siapa Valerie itu.

"Pah, apakah anakmu sudah dewasa sekarang?" Tanya seorang wanita cantik paruh baya.

"Sepertinya begitu."

"Sebentar lagi kita akan punya cucu, haha...." Senangnya.

"Aku akan menghubungi besan terlebih dahulu untuk memberikan kabar bahagia ini."

••••

Valerie meringis dalam tidurnya, dia merasa seluruh tubuhnya sangat sakit. Setelah di paksa untuk membuka matanya, Valerie di kejutkan oleh Jackson yang berada di hadapannya dengan bertelanjang dada dan banyak luka cakar maupun tanda cinta di sana.

Jantung Valerie terasa berhenti berdetak, bayangan bayangan panas mengenai kejadian semalam membuat wajah Valerie memerah kembali, melihat wajah tampan Jackson yang nampak pulas membuat Valerie terdiam beberapa saat.

"Tubuhku sangat sakit." Gumam Valerie yang menyingkirkan tangan Jackson.

Namun, bukannya mengendur pelukan Jackson, justru pelukan tersebut semakin kencang hingga wajah Valerie menabrak dada bidang Jackson yang terasa harum dan memabukkan.

"Tidurlah sebentar lagi, aku masih mengantuk." Ucap Jackson yang terdengar serak dan menggairahkan.

Valerie tak banyak melawan, dia hanya mengangguk dan kembali memejamkan matanya dengan tangan yang ia gunakan untuk memeluk Jackson juga.

Keduanya kembali tertidur hingga matahari mulai kembali turun, keduanya baru membuka matanya. Yang pertama kali bangun ialah Jackson sebelum akhirnya Valerie yang terbangun karena merasakan sentuhan aneh di dadanya.

"Jack?!" Kaget Valerie karena dia tidak melihat Jackson dihadapannya namun justru merasakan sosok nya di bawah.

Valerie membungkam mulutnya dengan kuat saat Jackson menghisap salah satu dadanya dengan penuh kelembutan, nampaknya Jackson sudah tahu mengenai titik sensitif dirinya yang berada di dada sebelah kiri.

"Aku mau sekali lagi...." Ucap Jackson yang sudah berada di atas tubuh Valerie.

"No Jack! tubuhku sangat sakit, aku ingin berendam sekarang." Pinta Valerie dengan wajah yang memohon, jika Jack memintanya lagi, sudah Valerie pastikan bahwa tubuhnya akan benar-benar hancur terkoyak.

"Baiklah...." Setelah berfikir lama, akhirnya Jackson menyetujuinya.

Di buka nya selimut yang membungkus tubuh mereka hingga memperlihatkan kepolosan tubuh keduanya yang tidak memakai sehelai benang pun, hal itu membuat Valerie langsung memelototi Jackson yang tampak tak berdosa karena malah menunjukkan cengiran nya saja yang polos.

Setelah itu Jackson justru malah menggendong tubuh Valerie dan membawanya kedalam kamar mandi, di dudukannya Valerie di samping wastafel terlebih dahulu karena dia akan mengisi air di bathtub.

"Mawar?" Tanya Jackson yang mengangkat sabun cair.

"Ya." Angguk Valerie dengan wajah yang terus berwarna merah.

Setelah mempersiapkan air untuk Valerie, Jackson kembali mengangkat tubuh Valerie dan mulai mendudukkannya di dalam bathtub. Tidak hanya Valerie, dirinya juga ikut masuk dan tepat berada di belakang tubuh Valerie.

Valerie tidak mempermasalahkan hal itu, toh dia bisa bersandar dengan nyaman di dada Jackson dan kembali memejamkan matanya.

"Kenapa kau tiba-tiba mengajakku menikah?"

"...... Karena kau tampan."

Jackson tidak puas dengan jawaban Valerie, dia segera menggigit pundak Valerie dengan gemas hingga membuat sang empunya menoleh.

"Kenapa? kau tidak percaya?" Balik tanya Valerie.

"Aku percaya." Ucap Jackson lembut.

"Apa orang tuamu tidak marah karena kita tidak jadi pulang malam tadi?"

"Tidak, mereka sudah tahu kalau kita kelelahan dan langsung beristirahat di hotel ini." Jelasnya.

"Aku mengerti." Angguk Valerie.

Setelah berlama-lama di kamar mandi, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk segera bersiap karena cacing dalam perut mereka terus saja berdemo.

Valerie keluar lebih dulu dari bathub dengan tubuh yang polos, Jackson yang berdiam diri di bathtub menatap tubuh Valerie lapar, hal itu membuat Valerie segera mengambil kimono handuknya dan segera memakainya.

"Kenapa kau masih disana?" Heran Valerie.

"Tidak apa-apa." Balas Jackson yang mulai beranjak dari tempatnya dan segera mendekati Valerie yang mundur seketika.

"P-pakailah handuk mu dulu." Ucap Valerie dengan gugup, hal itu membuat Jackson tertawa kecil.

"Kenapa? bukankah kota sudah tahu bagaimana tubuh kita masing-masing? untuk apa kau malu lagi hmm??" Gemas Jackson dengan memeluk pinggang Valerie yang bersandar di dekat kaca.

"Itu, tetap saja hal ini memalukan!" Balas Valerie yang memalingkan wajahnya ke arah samping.

Cup

"Baiklah, ayo..." Sebelum beranjak dari sana, Jackson menyempatkan diri untuk mengecup pipi Valerie dengan mesra.

Mereka keluar dari kamar mandi dan sudah menemukan beberapa paper bag disana, dan juga makanan yang tersaji di atas meja.

Sebelum berganti pakaian, mereka menghabiskan waktunya dengan makan terlebih dahulu. Di lihat dari jam, sekarang sudah pukul 5 sore.

"Akhhhh pinggangku....." Keluh Valerie yang hendak mengambil makanan yang jaraknya sedikit jauh dari jangkauan tangannya sehingga membuat dia harus mencondongkan tubuhnya.

"Apakah masih sakit?" Tanya Jackson yang pindah tempat ke belakang tubuh Valerie dan dengan sigap memijat pinggangnya.

"Bukan masih, tapi sangat!! sangat sakit kau tahu?!" Kesal Valerie yang menatap Jackson penuh amarah.

Jackson yang di tatap seperti itu hanya cengengesan dengan ekspresi wajah yang begitu bodoh, namun melihat banyaknya luka gigit dan cakar di tubuh Jackson juga membuat Valerie tak berani berkata-kata lagi.

"Habiskan semua makanan mu." Ucap Jackson lembut.

"Hmm...." Dehem Valerie yang tetap fokus pada makanannya.

Drtttttt Drtttttttttttt Drtttttttttttt

"Halo tuan, apakah anda bisa ke kantor sekarang? beberapa investor asing terus menanyakan keberadaan anda sejak tadi pagi."

"Tidak, saat ini aku sedang sibuk. Biarkan mereka menunggu sampai pagi, itu pun jika mereka berkenan." Tegas Jackson dengan raut wajah yang menyeramkan, bahkan cara mengucapkan kata-katanya pun terdengar penuh penekanan.

Valerie terdiam, kenapa sosok Jackson sangat berbeda? saat Jackson berbicara dengan dirinya dan orang lain bagaimana langit dan bumi, apakah Jackson sudah menerimanya? atau mungkin..... Jackson sedang merencanakan sesuatu yang tidak di ketahui oleh olehnya?

Cup

"Ada apa denganmu? jangan melamun saat makan Valerie...."

Valerie langsung tersadar saat Jackson mencium bibirnya dan mengatakan hal tadi dengan suara yang lembut dan enak di dengar oleh telinga nya.

Sepertinya benar, Jackson akan melakukan sesuatu padanya. Apakah Jackson akan membunuhnya???? tapi kenapa??

Terpopuler

Comments

Septi Wariyanti

Septi Wariyanti

jadi penasaran mungkinkah Jack memang merencanakan sesuatu,,,, ku harap tdk

2023-05-24

0

Rere Niae Cie'kecee

Rere Niae Cie'kecee

pirasat moe sja vie😂😂😂🤣

2023-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!