Perubahan besar

Valerie yang mendapatkan bentakan dari Jackson langsung cemberut, dengan cepat dia segera bergegas pergi ke kamar mandi. Semua kebutuhannya sudah tersedia disana, tanpa ada satupun yang kurang.

Pagi ini, Valerie memilih rok span pendek berwarna putih dengan tangtop putihnya yang di padukan dengan blazer yang memiliki warna senada. Tak lupa high'heels nya juga yang berwarna putih, rambut panjangnya ia biarkan tergerai indah.

Valerie juga memakai perhiasan yang membuatnya terlihat semakin cantik dan memukau, di lihat dari manapun Valerie memang memiliki aura yang mahal.

Dengan langkah yang pasti, Valerie menghampiri Jackson yang sedang duduk di kursi yang ada di ruang makan, di hadapannya tersaji roti dan juga susu.

"Untukku mana?" Tanya Valerie dengan tampang yang kasihan, seperti anak kucing yang minta di beri makan.

Jackson sontak langsung menatap kearahnya, Jackson sedikit terpukau dengan sosok Valerie yang terlihat cantik alami.

"Benar-benar menyebalkan." Cemberutnya dengan mengambil roti yang ada di hadapan Jackson, namun tanpa sengaja Valerie justru malah menyentuh tangan Jackson hingga membuat Jackson tersentak dan langsung bangkit dari tempat duduknya.

Wajah Jackson terlihat marah, namun Valerie sendiri justru malah menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan penasaran.

"Kenapa? aku tidak mengambil milikmu." Ucap Valerie tanpa dosa, dia segera mengoleskan rotinya dengan selai stroberi.

Jackson terdiam, kenapa dia tidak mual? di tatapnya Valerie berkali-kali. Terlihat biasa saja dan fokus pada makanannya, namun detik berikutnya Jackson melotot kan matanya saat melihat Valerie dengan santainya meminum susu yang ada di gelas miliknya.

"Aku keselek Ukhukk Ukhukk Ukhukk...." Jujur Valerie hingga meneguk habis susu milik Jackson.

"Apa kau tidak memiliki et...."

"Sudah, jangan berisik. Aku harus pergi ke kantor untuk pertama kalinya...." Potong Valerie yang segera bersiap.

"Tidak, sebelum kau mengambil alih perusahaan ayahmu kau harus bekerja di perusahaan ku terlebih dahulu." Tegas Jackson.

"WHAT?" Kaget Valerie.

"Ayahmu sudah setuju, meskipun kau sudah pintar dalam perusahaan namun kau belum pernah terjun langsung ke lapangan. Terlebih, kau juga belum memiliki pengalaman yang cukup untuk bisa duduk di kursi ayahmu." Jelas Jackson dengan menatap Valerie yang nampak terdiam.

"Apakah aku bekerja sebagai sekertaris mu?" Tanya Valerie memastikan.

"Tidak, kau akan bekerja sebagai karyawan biasa dengan identitas yang tersembunyi." Ucap Jackson yang lagi-lagi membuat Valerie melotot kan matanya.

Dengan cepat Valerie mendekati Jackson dan memegang kedua tangannya, ekspresinya benar-benar menyedihkan.

"Aku tidak mau jadi karyawan biasa, oh ayolah...... jangan menyiksa ku seperti ini Jack!!! aku tahu kau tidak menyukaiku tap...." Rengek Valerie yang mendapat dorongan dari Jackson.

"Ini semua sudah menjadi kesepakatan antara aku dan ayahmu! cepat bersiap." Tegas Jackson yang pergi begitu saja.

Valerie menendang kursi yang sebelumnya di duduki oleh Jackson hingga membuat kakinya sakit.

"Sial!"

Valerie berjalan dengan ekspresi yang benar-benar buruk, dia melirik jam tangannya dan segera pergi ke parkiran. Disana dia tidak melihat mobil sport keluaran terbarunya, tapi hanya ada mobil biasa dan itupun terlihat biasa saja untuk sosok dirinya yang nampak mewah.

"Nona, tuan bilang nona tidak di perbolehkan memakai perhiasan yang terlalu mencolok dan.... di larang juga memakai pakaian yang branded." Ucap seorang wanita yang akan menjadi pelayan Valerie mulai sekarang.

"APAAAAA? APA DIA GILA?" Kaget Valerie dengan suara yang begitu lantang.

Untuk Jackson sendiri, dia tersenyum miring saat melihat kemarahan Valerie. Namun detik berikutnya senyum tersebut langsung hilang begitu saja dan tergantikan oleh ekspresi yang datar.

"Tuan?" Panggil Roger dengan khawatir.

"Atur jadwal pertemuan dengan dokter pribadiku." Ucap Jackson.

"Baik tuan."

••••

"Halo ayah? ayah..... kau tahu? laki-laki sialan itu justru malah menyiksaku disini, aku tidak suk....."

"Halo? nak? apa yang kau katakan? ayah tidak bisa mendengarnya sayang, saat ini ayah sedang memancing di danau. Sepertinya tidak ada sinyal, selamat tinggal. Selamat bersenang-senang...."

"Halo?"

"Halo ayah?"

"Ayah??"

"HAISHHHHH!!!!!!"

Valerie memukul stir mobil dengan kesal, dia tahu bahwa ayahnya hanya berpura-pura. Namun tetap saja, dia merasa sangat kesal dan ingin sekali mencabik-cabik seseorang.

Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya Valerie keluar dari dalam mobil dan segera melangkahkan kakinya menuju perusahaan besar yang tertulis dengan jelas C'Bryon Company.

Semua orang nampak menatap Valerie dengan tatapan yang berbeda-beda, pasalnya saat ini Valerie hanya memakai rok selutut berwarna hitam, dengan kemeja yang berwarna merah. Rambutnya ia ikat tinggi, tak lupa sepatu pantofel biasa.

Mungkin mereka semua terkejut dengan penampilan Valerie yang tidak cocok berada disana, karena bagaimanapun juga orang yang bekerja disana sangatlah memperhatikan penampilan dan hampir dari mereka semua memakai pakaian yang branded.

Bahkan, untuk cleaning servis maupun OB pun tidak seburuk penampilan Valerie, terlebih Valerie juga memakai kacamata karena takut identitasnya diketahui.

"Nona Sachi?" Sapa resepsionis pada Valerie.

Valerie terdiam, sebelum akhirnya mengangguk. Itu adalah nama belakangnya, Sachi.

"Anda langsung saja naik ke lantai 2, disana khusus untuk karyawan kelas bawah." Ucap mereka dengan sedikit tersenyum penuh ejekan.

"Baik, terimakasih." Balas Valerie dengan mengepalkan tangannya.

Saat Valerie hendak melangkahkan kakinya, dia di kejutkan dengan para pegawai yang mendadak berbaris rapih.

"Heh anak bodoh! cepat berbaris, tuan sudah sampai di depan." Bentak seorang wanita yang lebih cocok berada di klub malam dari pada berada di perusahaan besar seperti ini.

Valerie tidak bergeming, dia memilih untuk segera pergi dari sana. Dia tidak ingin melihat wajah Jackson yang menurutnya sangat menyebalkan itu, jika Valerie melihatnya, Valerie takut jika dia tidak bisa mengontrol emosi nya. Bukankah lebih bahaya jika Valerie mengeluarkan amarahnya di hadapan mereka semua?Yang ada, Valerie akan di sebut gila oleh mereka.

"Hhhh lelahnya....." Keluh Valerie dengan duduk di kursi kerjanya.

Disana nampak orang-orang yang memperhatikannya, mereka semua memiliki penampilan yang terlihat biasa namun bisa Valerie yakini bahwa mereka memiliki otak yang luar biasa karena hampir semua yang ada di ruangan tersebut memakai kacamata minus.

"Hai, aku Sachi." Sapa Valerie dengan menundukkan kepalanya.

"Ahh Sachi, perkenalkan aku Ian. Lebih tepatnya Adrian." Ucap seorang laki-laki dengan begitu antusias, dia terlihat manis dan tampan.

"Aku Julian, temannya Ian." Tambah seorang laki-laki yang nampak ceria.

"Baik." Senyum Valerie dengan menatap mereka berdua yang terlihat menerimanya, karena yang lainnya memilih untuk tidak peduli sama sekali dengan kehadirannya disana.

"Siang nanti, bagaimana kalau kita makan bersama? kami akan memperkenalkan lingkungan disini, mau kan?" Tanya Julian dengan penuh harap.

"Hmm... Baiklah." Angguk Valerie dengan tersenyum kecil.

"Okee, aku akan memperkenalkan mu pada teman kami juga. Dia berada di lantai 3, dia jauh lebih cerdas dari kami berdua. Tapi tenang saja, dia sangat baik dan ramah juga." Jelas Ian.

"Tentu."

Valerie sendiri kenapa dia bisa menerimanya begitu saja? padahal, dulu dia tidak pernah memiliki teman. Karena setiap dia berteman, mereka selalu mengkhianatinya.

Terpopuler

Comments

jamal janda

jamal janda

Follow dong manis

2023-03-23

1

Manggu Jimbau

Manggu Jimbau

semangat 👍

2023-03-17

1

madam_sosin

madam_sosin

suka banget gaya cerita mu otor menantang terus untuk dibaca dan mantengin terussssss



lanjut lanjut otor semangat

2023-03-17

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!