Hal panas

Acara berlangsung dengan begitu meriahnya, Valerie tak pernah lepas dari Jackson. Keduanya nampak manis dan romantis di hadapan para tamu undangan, seperti sekarang ini, Valerie dan Jackson sedang berdansa.

"Apakah dia akan bekerja di perusahaan mu?" Tanya Valerie yang kedua tangannya melingkar di leher Jackson.

"Iya, ini karena papa yang menyuruhnya. Kau tahu? dia tinggal seorang diri, dan lagi kami sudah mengenalnya sejak kecil." Ucap Jackson dengan serius.

"Andaikan di antara kami ada masalah, kau akan memihak siapa?" Tanya Valerie dengan berputar di hadapan Jackson.

"Apa perlu aku menjawabnya? apakah tidak jelas ucapan ku yang tadi?" Balik tanya Jackson dengan menatap dalam Valerie.

"Aku harap kau seperti itu." Senyum Valerie dengan menatap Jackson.

"Malam ini kita pulang ke rumahku, papa dan mama ingin bertemu dengan mu." Ucap Jackson.

"Itu, aku sudah tidak lama bertemu paman dan bibi. Apakah tidak apa-apa?" Tanya Valerie dengan gugup.

"Tidak apa-apa, mereka bilang jika mereka sangat merindukanmu." Balas Jackson yang memeluk Valerie dari belakang dan mengecup telinga Valerie hingga membuat wanita itu merinding seketika.

"Diamlah!" Kesal Valerie yang langsung mengusap telinganya yang memerah.

"Kenapa?" Heran Jackson yang semakin usil terhadap Valerie.

"Kenapa? kau masih bertanya kenapa?" Marah Valerie yang semakin kesal di buatnya, melihat ekspresi marah Valerie membuat Jackson terkekeh dan justru malah menarik tangan Valerie dan mereka segera pergi dari aula, Jackson membawa Valerie ke salah satu ruangan yang kosong.

Disana, Jackson malah memojokkan Valerie ke dinding. Melihat tatapan maut Jackson, Valerie malah ikut tersenyum miring karena dia tak sengaja melihat bayangan yang bersembunyi di balik tembok lainnya.

Dengan sengaja, Valerie malah melingkarkan kedua tangannya di leher Jackson.

"Kapan kita akan menikah?" Tanya Valerie.

"Itu, bukankah kau yang harus menentukan nya?" Balik tanya Jackson.

"Hm... Bagaimana kalau, bulan depan?" Usul Valerie.

"Kau yakin?" Kaget Jackson, bukankah Valerie enggan membahas masalah pernikahan?

"Tentu saja!apa kau tidak mau menikahi ku?" Selidik Valerie.

"Bukan begitu maksud ku, baiklah. Aku akan mempersiapkan semuanya..." Angguk Jackson yang tersenyum lebar.

"Terimakasih." Senyum Valerie dengan memeluk Jackson.

Jackson membalas pelukan Valerie, sesekali Jackson mengecup puncak kepala Valerie.Hal itu membuat Valerie menatap Jackson, wajah mereka saling mendekat satu sama lain hingga akhirnya mereka dapat merasakan sentuhan lembut di bibir mereka masing-masing.

Jackson menekan lembut tengkuk Valerie dan memeluk pinggang Valerie menggunakan sebelah tangannya, Valerie sendiri hanya melingkarkan kedua tangannya di leher Jackson dengan begitu mesra.

Tindakan mereka berdua dapat dilihat dengan jelas oleh seseorang yang berada dibalik tembok, dia nampak menggeram dengan kesal dan segera pergi dari sana.

Ciuman yang Jackson berikan mulai merambat ke arah leher Valerie yang saat itu juga langsung menghentikan ciumannya, Valerie merasakan sesuatu yang menonjol di balik celana yang Jackson kenakan, itu terasa keras dan juga besar.

"Ini acara besar, jangan melakukan yang aneh-aneh." Ancam Valerie dengan menatap wajah Jackson yang nampak memerah.

"Aku tidak peduli." Balas Jackson yang justru semakin menjadi-jadi.

"Jack!!" Kesal Valerie dengan mendorong kepala Jackson yang berada di lehernya, deru nafas Jackson terdengar begitu memburu.

"Aroma tubuh mu sangat harum, membuat aku ingin terus menciumnya." Jujur Jackson yang menjilati bibirnya, hal itu membuat Valerie melotot.

Sejak kapan Jackson berubah menjadi laki-laki mesum seperti ini?? bukankah dulu sikapnya sangat dingin? dan lagi, mereka tidak se akrab itu untuk bisa berdekatan. Mereka memang sering bertemu, namun itu saat umur Valerie masih kecil.

"Ishhh Jack!!!" Valerie nampak kesal karena Jackson terus menyosori dirinya seperti soang.

"Baiklah baiklah, maafkan aku. Ayo kita kembali ke acara..." Ajak Jackson dengan merapihkan penampilannya.

"T-tapi, itu mu...." Tunjuk Valerie pada selengkangan Jackson yang nampak mengembung, hal itu membuat Jackson menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kau mau keluar dengan keadaan mu yang sekarang?" Tanya Valerie yang terlihat menahan tawanya.

"Diam, jangan menertawai aku Valerie!" Ucap Jackson yang memilih untuk duduk di salah satu sofa yang ada disana.

"Kenapa? wajahmu disaat seperti ini jauh lebih tampan dari biasanya." Godanya dengan duduk di atas pangkuan Jackson.

"Kau menyukainya?" Tanya Jackson dengan mengangkat tubuh Valerie sehingga posisi tubuh Valerie nampak duduk mengangkang di atas pangkuan Jackson.

"I-itu...." Valerie langsung gugup seketika, tangan Jackson berada di pahanya yang terbuka lebar dan tidak berhenti untuk mengelusnya.

"Kau selalu membuatku bergairah Val, apa kau menggunakan sesuatu untuk memikat ku?" Tanya Jackson yang menyusuri atas dada Valerie yang terbuka.

"Sembarangan!!" Tolak Valerie dengan mentah-mentah, apakah Jackson beranggapan bahwa dirinya main dukun?

Tak ada balasan dari Jackson karena dia sibuk menciumi atas dada Valerie yang terbuka dan juga lehernya, ciuman tersebut membuat Valerie hanya bisa memejamkan matanya dan memegang kuat pundak Jackson agar tubuhnya tidak terjatuh.

"....." Valerie sontak membungkam mulutnya saat merasakan tonjolan milik Jackson yang mengenai bagian sensitifnya, hal itu membuat Valerie hendak bangkit namun cengkraman yang di lakukan Jackson pada pinggangnya membuat Valerie tidak bisa pergi dari sana.

Valerie menatap Jackson yang terlihat memejamkan matanya dengan bibir yang terbuka, ekspresi wajahnya benar-benar tampan karena kedua alisnya mengkerut.

Keringat mulai membasahi keduanya, terlebih bagi Jackson yang sudah membuka beberapa kancing bajunya hingga memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang sempurna.

Valerie menyentuh bagian tersebut yang membuat Jackson membuka matanya, tatapan matanya dipenuhi oleh gairah yang masih belum tersalurkan.

"Aku tidak kuat...." Ucap Jackson dengan menyandarkan kepalanya di pundak Valerie, tubuhnya terasa panas dan bergairah.

Valerie yang merasakan itu hanya bisa diam dengan bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Itu, sebaiknya kita cari tempat yang tertutup. Jangan disini...." Ucap Valerie dengan malu.

Jackson yang mendengar itu langsung menatap Valerie, senyum miring mulai muncul di sudut bibirnya. Hal itu membuat Valerie merinding seketika.

Setelah Valerie mengatakan hal tersebut, Jackson langsung bergegas untuk menggendong tubuh Valerie dan membawanya ke salah satu kamar yang tak jauh dari sana. Nampaknya, kamar tersebut sudah di persiapkan lebih dulu. Apakah pikiran Valerie salah?

Tubuh Valerie di rebahkan di atas ranjang yang keadaan lampu nya temaram, Valerie melihat Jackson yang sedang menatapnya lapar. Di buka nya kemeja Jackson hingga Jackson hanya mengenakan celana hitam panjang.

Melihat bagus nya tubuh Jackson, membuat Valerie menggigit jari. Tubuh tersebut mulai mengurung dirinya, seakan-akan tubuh Valerie mulai mengecil sekarang.

"Kau sangat cantik." Jujur Jackson dengan mengelus pipi Valerie.

"Itu..."

Ciuman lembut yang di berikan Jackson membuat Valerie merasa nyaman, keduanya larut dalam ciuman tersebut. Hingga tanpa sadar, pakaian yang di kenakan Valerie mulai menurun.

Jangan lupa like dan komen yaaa

Terpopuler

Comments

Septi Wariyanti

Septi Wariyanti

bikin merinding adem panas thor

2023-05-24

0

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

lanjut thooor

2023-04-23

1

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

lanjut thooor

2023-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!