Bertemu

Terlihat apartemen mewah yang menjulang begitu tinggi, di lihat dari manapun itu adalah apartemen paling mewah yang anda di antara apartemen lainnya.

Berdiri sosok wanita cantik dengan raut wajah yang penuh dengan tekuk kan, terlihat dengan jelas bahwa dia tidak menyukainya.

Koper besar dengan beberapa pelayannya yang ikut serta untuk membantu sang nona pindah rumah, ini memang bukan hal yang mengejutkan untuk mereka karena cepat atau lambat nona nya itu akan segera menikah juga.

"Selamat datang nona, apakah anda ingin mengambil kamar VIP?" Sapa sang resepsionis dengan tersenyum ramah.

Dengan malas, Valerie menunjukkan kartu identitasnya yang memperlihatkan semua tentangnya. Sontak saja para resepsionis itu langsung terkejut dan segera membantu barang bawa Valerie, siapa yang tidak mengenal sosoknya itu.

Apartemen tersebut milik tunangannya, dan beberapa waktu lalu sekertaris pemilik apartemen itu memberitahu semua pegawai apartemen untuk menyambut kedatangan tunangan tuannya.

VALERIE CAESILLIAS SACHI

Dengan kedatangan Valerie, semua akses di tutup. Hal tersebut agar tidak membuat Valerie merasa tak nyaman sehingga orang-orang yang berada di kamarnya tidak diizinkan untuk keluar, selain menjaga keamanannya, mereka juga tahu untuk merahasiakan hal tersebut.

"Nona, ini adalah ruangan pribadi tuan Jackson, silahkan masuk. Semua keperluan anda sudah di urus dan seharusnya anda tidak perlu membawa banyak barang." Ucap mereka dengan menundukkan kepalanya.

"Kau melarang ku untuk membawa barang peninggalan ibu ku? apakah ada peraturan seperti ini disini?" Kesal Valerie, sikap angkuh dan sombongnya membuat mereka tak heran lagi. Karena itu merupakan julukan untuk nya di setiap orang yang pernah berinteraksi dengannya.

"B-bukan seperti itu nona, kami tidak berani. Tolong maafkan kesalahan kami....." Tunduk mereka yang membuat Valerie berdecak kesal, tanpa mengucapkan sepatah katapun Valerie langsung masuk kedalam ruangan milik Jackson yang terlihat sangat mewah dan hampir semuanya bernuansa hitam.

"Sangat menyebalkan!" Kesal Valerie dengan duduk di sofa dan segera memainkan ponselnya, Valerie langsung mengirimkan fotonya pada sang Ayah bahwa dirinya sudah tiba di kediaman milik Jackson.

••••

"Tuan, apakah anda tidak ingin menemui nona Valerie? ini sudah waktunya jam makan malam." Ucap Roger yang merupakan sekertaris Jackson.

"Apa kau lihat peduli padanya?" Balas Jackson dengan datar.

"B-bukan seperti itu tuan, tapi bagaimana pun juga nona Valerie adalah tunangan anda. Sebaiknya anda bertemu untuk menyapanya terlebih dahulu..." Nasihat Roger yang membuat Jackson menutup laptopnya dan segera menatap Roger seperti harimau yang akan memakan mangsanya.

"Baiklah, ini sudah larut malam. Saya harus kembali pulang, sampai jumpa tuan....." Roger langsung lari terbirit-birit, dia sudah tahu bahwa saat ini Jackson pasti sedang marah besar padanya.

Untuk Jackson sendiri, dia mendecak kesal dan segera membuka laptopnya kembali. Entah ada dorongan dari mana, Jackson membuka cctv yang ada di dalam apartemennya. Mata Jackson mengeryit heran setelah melihat pantulan diri dari sosok tunangannya itu yang kini sedang duduk berbaring di sofa ruang tamu dengan baju tidur yang lumayan tipis.

Selain itu, Jackson juga melihat Valerie yang terus tertawa terbahak-bahak karena melihat sesuatu yang ada di dalam ponselnya.

"Ukhukk.....!!"

Jackson langsung terbatuk-batuk saat melihat Valerie yang sadar akan kamera cctv, namun bukan itu yang membuat Jackson terkejut. Melainkan karena melihat Valerie yang tengah mengacungkan jari tengahnya dengan ekspresi yang penuh dengan ejekan.

Ini pertama kalinya ada wanita yang bertingkah seperti itu terhadapnya, terlebih dia adalah tunangannya sendiri.

"Apakah dia gila?" Heran Jackson dengan mematikan laptopnya.

Dia merebahkan kepalanya di sandaran sofa dengan mata yang terpejam lelah, apakah dia harus pulang? namun, jika dia pulang.... dia enggan bertemu dengan Valerie. Akan tetapi, jika dia tidak pulang maka dia tidak akan bisa menyampaikan amanat yang di berikan oleh Ayahnya Valerie untuk mengajarinya di perusahaan.

Hingga akhirnya, setelah berfikir cukup lama. Akhirnya Jackson memutuskan untuk pulang ke apartemen, dia segera mengambil kunci mobilnya dan juga jasnya.

Karena hari sudah mulai malam, jalanan terlihat sangat sepi dan gelap. Jackson mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga ia berhenti di parkiran khusus untuknya.

Dia berjalan dengan begitu tegasnya, semua orang yang melihat sosoknya langsung menundukkan kepalanya karena entah bagaimana, Jackson memiliki aura tersendiri sebagai seorang pemimpin. Hal itu membuatnya di pandang dan di hormati dengan begitu luar biasa.

"Tuan...." Sapa para pelayan laki-laki, tak ada satupun pelayan wanita di sisi Jackson. Hal itu karena Jackson malas meminum obat anehnya, entah kenapa dia bisa memiliki penyakit seaneh itu.

Melihat keadaan apartemen yang sudah gelap, membuat Jackson berfikir bahwa Valerie mungkin sudah tidur, dan lagi sekarang juga sudah hampir dini hari.

Entah lupa atau bagaimana, Jackson justru malah berjalan keruangan tempat tidur milik Valerie yang notabenenya ada di samping kamarnya. Disana Jackson melihat sosok wanita cantik yang sedang tertidur dengan jendela yang terbuka lebar, wajah cantiknya menarik perhatian Jackson untuk semakin mendekat.

Hingga akhirnya, Jackson berdiri di samping Valerie yang sedang tertidur pulas di atas ranjang.

"Gaya tidur yang aneh..." Gumam Jackson karena melihat gaya tidur Valerie yang terlihat seperti benang kusut.

••••

Matahari pagi mulai muncul dengan seiringnya waktu, Valerie yang baru saja terbangun merasa aneh dengan suasana kamar tidurnya yang baru pertama kali ini ia tempati.

"Hmm... Aku lupa kalo aku sudah di buang oleh Ayah." Gumam Valerie dengan menggaruk rambutnya yang terlihat begitu kusut, tak lupa dia juga sedang menguap sehingga sosoknya terlihat seperti pengemis jalanan.

"Apa kau sudah bangun?" Tanya seseorang yang membuat Valerie langsung melotot kan matanya, di depannya terlihat sosok laki-laki tampan yang hanya memakai kaos hitam pendek dengan celana berbahan kain halus pendek tengah menatapnya datar.

"Dia memang tampan seperti yang di rumorkan." Gumam Valerie tanpa sadar.

"Hmm ya." Angguk Valerie dengan segera bangkit dari tempat duduknya dan hendak menghampiri Jackson yang saat itu juga langsung menyodorkan kayu panjangnya.

"Jaga jarak dua meter!" Tegasnya yang membuat Valerie mengangguk paham, dia lupa bahwa laki-laki di depannya enggan sekali berdekatan dengan wanita.

"Kenapa kau disini?" Heran Valerie yang nampak duduk manis di atas ranjangnya, tampangnya yang seperti orang bodoh membuat Jackson sedikit kesal.

"Apa aku tidak boleh berada di rumahku sendiri?" Tanya Jackson dengan penuh penekanan.

"Aku tahu ini rumahmu, dan lagi aku juga tidak mengakui rumah ini. Aku hanya bertanya, kenapa kau ada di kamarku? apa kau mau berbuat yang tidak senonoh padaku?!!" Panik Valerie yang langsung melindungi tubuhnya dengan selimut.

Jackson yang melihat itu menggeram tak senang, kenapa wanita di depannya terus saja membuatnya emosi?

"Cepat pergi mandi setelah itu temui aku di ruang makan!"

Terpopuler

Comments

madam_sosin

madam_sosin

mulai seru ceritanya lanjuttt yukkkkkk torrer

2023-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!