Gairah

Ian dan Julian membawa Valerie untuk mengelilingi perusahaan tersebut, Valerie sendiri sudah tidak heran dengan interior perusahaan Jackson yang hampir sama seperti milik Ayahnya namun tetap saja, keduanya memiliki perbedaan yang lumayan mencolok.

"Kau sepertinya sudah tidak heran dengan kemewahan perusahaan ini, apa sebelumnya kau pernah bekerja di perusahaan lain yang lebih besar dari ini?" Tanya Ian dengan menatap Valerie.

"Bodoh! mana ada perusahaan yang lebih besar dan mewah dari perusahaan tuan Bryon, otakmu sepertinya sudah membeku!" Balas Julian dengan menjitak kepala Ian yang langsung meringis seketika.

"Sudah-sudah...." Valerie melerai mereka berdua yang nampak konyol itu.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya seseorang yang datang dengan ekspresi tegas.

"Anna? akhirnya kau sampai juga." Senyum Ian dengan begitu bodohnya.

"Itu, Sachi. Kenalkan, dia teman kami sekaligus kembaran aku juga, Julianna." Jelas Julian dengan tersenyum lebar.

"Ahh ya, aku Sachi." Sapa Valerie dengan tersenyum kecil.

"Anna, apa kalian sudah makan? bagaimana kalau kita makan siang terlebih dahulu?" Ajak Anna dengan sangat antusias.

"Ayo, kita bawa Sachi ketempat favorit kita." Ajak Ian dengan merangkul Valerie yang terlihat diam saja, sepertinya dia harus mulai merubah sikapnya.

Saat mereka hendak pergi ke kantin, terlihat rombongan yang begitu di hormati. Julian, Ian dan Anna sontak menundukkan kepalanya saat melihat sang atasan yang melewati mereka.

Namun, hanya Valerie sendiri yang nampak acuh tak acuh, bahkan Valerie tidak mau menghiraukan sosok Jackson yang tengah menatapnya dalam.

"Tuan...." Sapa Roger dengan berbisik.

"Tidak apa-apa, hiraukan saja dia." Ucap Jackson.

"Apakah saya perlu memanggilnya untuk datang ke ruangan anda?" Tanya Roger lagi.

"Tidak usah."

"Baiklah.".

••••

BYURRRRRRRRRR

Mata Valerie membulat sempurna saat jus alpukat mengenai rambutnya, bahkan sampai ke badannya juga. Semua orang yang melihat itu langsung terdiam saat melihat siapa orang yang sudah berani mengganggu Valerie.

"Dasar pegawai rendahan!! apa kau ingin menarik perhatian tuan Jackson hah? dengan berpura-pura acuh dan sombong, kau pikir kau siapa? asal kau tahu ya.... Dia sudah memiliki tunangan, dan kau pasti tahu siapa tunangannya itu." Marah seorang wanita dengan menatap marah pada Valerie yang nampak terdiam.

"Oh jadi kau tunangannya si bocah ahh maksudnya tuan Jackson hmm??" Tanya Valerie dengan bangkit dari duduknya, dia mendekati wanita seksi itu yang memiliki ukuran dada besar.

"Ya, semua di kantor tahu mengenai hal ini." Balasnya dengan sombong.

Mendengar itu, Valerie tertawa ringan sebelum akhirnya.....

DUGHHHH!!!!

"Menjijikkan!" Datar Valerie setelah menendang wanita tersebut hingga jatuh tersungkur dari sana, hal tersebut membuat seisi kantin menatapnya tak percaya.

Selama ini, banyak yang tidak berani melawan wanita tersebut karena mereka percaya bahwa Sophia merupakan tunangan Jackson karena dia terlahir dari keluarga yang kaya raya dan juga Jackson tidak pernah menyangkal hal tersebut.

"Kau!!" Marah Sophia dengan menatap kepergian Valerie yang pergi begitu saja.

Valerie sangat tidak suka dengan bau alpukat, karena itulah dia memilih untuk pergi ke ruangan Jackson yang ia tahu itu berada di lantai atas.

"N-nona Valerie? ada apa dengan anda?" Kaget Roger setelah melihat kedatangan Valerie yang terlihat begitu kotor.

"Apakah Jackson ada didalam?" Tanya Valerie.

"Ada."

Tanpa membalas lagi, Valerie segera masuk kedalam ruangan Jackson yang di mana disana dia bisa melihat sosok laki-laki yang tengah sibuk berkutat dengan komputernya.

"Jangan banyak tanya! aku hanya ingin mandi sekarang, bau alpukat memang sangat menjijikkan!" Marah Valerie yang langsung masuk kedalam kamar mandi milik Jackson.

Jackson sendiri hanya diam seperti orang bodoh, sebelum memanggil Roger, Roger sendiri sudah berinisiatif untuk masuk dengan sedikit tergopoh-gopoh.

"Tuan, lihatlah....." Ucap Roger dengan memperlihatkan rekaman cctv yang ada di kantin, di mana mereka bisa melihat Sophia yang mencari masalah dengan Valerie.

"Astaga...." Jackson memijat pelipisnya yang terasa pusing, apa yang harus dia lakukan pada wanita nakalnya itu? terlebih, kenapa dia sangat kuat?

"Apa yang akan anda lakukan tuan? saya yakin, setelah ini nona Sophia akan terus menjadi-jadi, apa anda perlu mempublikasikan identitas nona Valerie?" Tanya Roger.

"Tidak perlu, dan lagi dia juga tidak suka identitasnya sebagai tunangan ku terbongkar. Jadi, pantau saja untuk kedepannya. Jika Sophia melakukan sesuatu yang berlebihan, baru berikan dia hukuman yang sepantasnya." Jelas Jackson dengan bangkit dari duduknya.

Jas yang ia kenakan ia buka, hingga memperlihatkan kemeja hitamnya yang nampak menempel pas di tubuhnya yang sangat kekar, otot lengan dan jarinya terlihat begitu sempurna.

"Baik tuan." Patuh Roger yang kembali pergi.

Jackson berdiri di dekat jendela, dia mengambil rokoknya dan mulai menghidupkannya. Asap mulai mengepul disana, mata Jackson terlihat tajam dan dalam.

"Aku tidak ada baju sehingga aku memakai kemeja mu terlebih dahulu, tolong bawakan aku baju untuk nanti pulang." Ucap Valerie yang keluar dengan memakai kemeja putih besar milik Jackson dan rambut yang berantakan.

Namun, bukan itu yang membuat Jackson terdiam. Melainkan karena bentuk tubuh Valerie yang hampir terlihat jelas karena sepertinya Valerie tidak memakai dalaman di atasnya.

"Hm." Jackson berdehem untuk menetralisir kan detak jantungnya yang tiba-tiba saja bergemuruh, terlebih kenapa suasana di ruangannya menjadi panas?

"Kenapa kau naikan suhu AC nya? ini sudah dingin." Ucap Valerie yang duduk di sofa.

"Diam dan duduk saja disana, jangan berbuat ulah." Ucap Jackson yang mengambil ponselnya.

"Baiklah baiklah, terserah kau saja." Pasrah Valerie yang kebingungan untuk melakukan kegiatan apa disana, handphonenya ia tinggal di kantin tadi.

BRAKKKK

"Kerjakan itu semua, dari pada kau duduk menganggur seperti itu." Ucap Jackson yang menyerahkan tumpukan dokumen di hadapan Valerie yang nampak terkejut.

"Kau mau pergi?" Tanya Valerie.

"Tidak."

"Aku lapar."

"....."

Jackson tidak mengatakan apapun, tapi dia terlihat menghubungi seseorang untuk membawakan makan ke ruangannya.

Melihat itu, Valerie tersenyum diam-diam karena ternyata Jackson masih memiliki hati untuk menuruti permintaannya.

Jackson duduk di kursi kerjanya, dia sesekali melirik Valerie yang tengah sibuk mengerjakan dokumennya, sesekali Valerie melakukan gerakan yang membuat Jackson menelan ludahnya bulat-bulat.

Ada apa dengan dirinya?

"Jack, aku tidak mengerti ini. Apa kau bisa mengajariku?" Tanya Valerie yang menatap Jackson penuh harap.

"....."

Lagi dan lagi Jackson tidak mengatakan ya ataupun setuju, namun dia mulai bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Valerie yang nampak tersenyum lebar.

"Apa yang kurang kau pahami?" Tanya Jackson yang berdiri di depan Valerie.

"Ini, ini dan....... Ini." Jelas Valerie dengan menunjuk bagian-bagian dokumen tersebut.

Saat Valerie menundukkan tubuhnya, Jackson yang berada di atas nampak melihat sesuatu yang menjulang tinggi di balik kemeja yang Valerie kenakan.

DUGHHHHH

"Astaga, apa yang terjadi padamu?" Kaget Valerie dengan segera menghampiri Jackson yang jatuh tersungkur jadi tak sengaja menginjak alat pembersih ruangan.

Terpopuler

Comments

madam_sosin

madam_sosin

gak gak banget kelakuan Jackson lanjuuut toor please bikin tuh Jackson bucin Ama Valerie

2023-03-17

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!