Senja pulang ke rumah, dia duduk di tepi ranjang sambil memandangi foto Cakra bersama dirinya.
"Kakak di mana? Kenapa kakak menghilang seperti ini, Kak?" Senja mengusap foto sang kakak dengan berlinang air mata.
Senja sudah mencoba menghubungi nomor Cakra tapi tak tersambung, makanya tadi dia memutuskan untuk ke bar, tempat di mana saudaranya itu selama ini bekerja sebagai manajer. Namun dia justru mendapatkan kabar duka tentang kematian Rani dan memutuskan untuk melayat ke rumah wanita itu. Tapi dia malah mendengar tuduhan menyakitkan terhadap sang kakak.
Keluarga Senja dan Rani sudah berteman cukup lama, mereka sangat dekat. Bahkan setelah kedua orang tua Senja meninggal dunia karena kecelakaan lima tahun yang lalu, Rani lah yang membantu mereka agar bisa bertahan hidup. Makanya Cakra bisa mendapatkan posisi sebagai manajer di klub malam milik wanita paruh baya yang kini sudah kembali ke sang pencipta itu.
Selama ini Cakra lah yang menjadi tulang punggung, pemuda berumur dua puluh lima tahun itu sangat menyayangi sang adik, begitu juga sebaliknya.
"Aku tahu apa yang mereka tuduhkan itu enggak benar. Kakak enggak mungkin menjadi selingkuhan Tante Rani dan membunuhnya, Kakak bukan orang jahat," ujar Senja lirih.
Senja tahu Cakra memang menyayangi Rani, karena wanita itu sudah sangat baik terhadap keluarga mereka, dan dia yakin sang kakak tidak akan melewati batas.
"Aku enggak akan diam saja, aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan menemukan Kakak! Aku enggak akan membiarkan orang-orang menuduh dan memfitnah Kakak seenaknya," ujar Senja seraya mengusap air matanya.
Sementara itu, Langit juga tengah duduk melamun di kamarnya. Sesekali air matanya jatuh menetes saat teringat kenangan bersama Rani, dia tak menyangka ibu yang begitu dia sayangi akan pergi secepat ini dan dengan cara yang tragis. Hatinya sedih, marah dan terluka. Kenapa sang ibunda harus pergi dengan meninggalkan cerita buruk seperti ini? Dia masih tak percaya jika Cakra dan Rani berselingkuh. Dia juga tak percaya pemuda itu tega melenyapkan nyawa sang ibu.
"Kenapa seperti ini, Ma? Kenapa Mama meninggalkan duka dan luka separah ini? Aku enggak sangka Mama tega melakukannya?" Langit kemudian menangis terisak-isak.
Kesedihannya teralihkan saat telepon genggamnya berbunyi, Langit mengusap air matanya lalu meraih benda pipih yang tergeletak di atas meja itu.
Keysha is calling ....
Langit mendengus jengkel, lalu melempar ponselnya ke atas ranjang. Dia sedang tak ingin bicara dengan mantan kekasihnya itu.
Keysa dan Langit sudah pacaran jarak jauh selama dua tahun, Langit di Singapura sedangkan Keysha di Australia, tapi delapan bulan yang lalu mereka putus karena Keysha kedapatan selingkuh dengan seorang pria bule. Tapi beberapa Minggu belakangan ini, wanita blesteran Jerman itu sering menghubungi Langit lagi, walaupun Langit tak menggubrisnya, tapi Keysha tak menyerah.
Keysha berulang kali menelepon Langit, tapi pemuda berwajah ganteng itu tetap mengabaikannya.
Karena Langit tak kunjung menjawab teleponnya, Keysha pun mengirimkan pesan.
Tring ....
Langit memungut kembali ponselnya lalu membuka pesan dari mantan kekasihnya itu.
"AKU CUMA MENGUCAPKAN TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA MAMA KAMU, AKU BARU TAHU KABAR DUKA INI DARI BASTIAN. KAMU YANG SABAR, YA."
"Ck, ngapain sih Bastian bilang-bilang ke dia," gerutu Langit saat tahu sepupunya itu yang menyampaikan berita kematian sang mama pada Keysha.
Setelah membaca pesan itu, Langit kembali melempar ponselnya tanpa membalas ucapan dukacita tersebut. Dia lagi-lagi merenungi kepergian sang ibunda dan kembali larut dalam rasa sedih.
Tok ... tok ... tok.
Langit menoleh dengan malas saat seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Masuk!" pinta Langit.
Pintu terbuka dan sosok David muncul, wajah pria paruh baya itu tampak cemas dan panik, "Gawat, Lang!"
Langit sontak cemas, "Gawat apanya, Pa?"
"Ada orang yang memberitahu ke wartawan kalau mama kamu tewas dibunuh di villa keluarga kita, dan sekarang banyak wartawan yang menyerbu villa untuk meliput beritanya," adu David.
"Papa tahu dari mana?"
"Tadi polisi yang memberitahu Papa, mereka dapat informasi dari polisi yang berjaga di TKP dan Papa juga lihat breaking news nya. Nih, kamu lihat!" David menunjukkan judul berita yang tertera di layar ponselnya.
"PEMILIK BAR TERKENAL DI JAKARTA TEWAS DI BUNUH SELINGKUHANNYA SENDIRI DI SEBUAH VILLA, DAN SELINGKUHANNYA KINI MENGHILANG."
"Berengsek! Siapa orang yang sudah menyebar berita ini ke wartawan?"
"Entahlah, yang tahu semua ini hanya polisi dan keluarga kita saja. Enggak ada orang lain. Keluarga kita enggak mungkin membocorkannya, polisi apa lagi."
Langit teringat sesuatu, selain keluarga mereka dan polisi, ada satu orang lagi yang tahu, yaitu Senja.
"Aku tahu siapa orang yang menyebarkan semua ini pada wartawan, Pa," ujar Langit.
"Kau tahu? Siapa?" cecar David.
"Adiknya Cakra, Senja," jawab Langit dengan rahang mengeras.
"Tapi dari mana dia tahu?"
"Tadi aku sempat bilang ke dia kalau kakaknya yang bunuh Mama, karena mobil kakaknya ditemukan di villa tempat Mama terbunuh," terang Langit.
"Kenapa kau mengatakannya?" keluh David.
"Aku emosi, Pa. Maafkan aku," sesal Langit.
"Kalau sudah begini, bisa rusak nama baik keluarga kita. Sebentar lagi pasti banyak wartawan yang datang ke sini."
Langit bergeming, dia menyesal dan merasa kesal.
"Aku akan memberimu pelajaran, dasar cewek sialan!" batin Langit geram, dia bergegas pergi begitu saja.
"Kau mau ke mana, Lang?" tanya David bingung, tapi Langit tak menjawab.
Di tempat berbeda, Senja juga sedang menonton acara live di televisi. Dia kaget melihat pemberitaan yang menuduh sang kakak sebagai selingkuhan Rani dan menghilang setelah membunuh wanita itu.
"PEMILIK BAR TERKENAL TEWAS DIBUNUH MANAJERNYA SENDIRI DI SEBUAH VILLA. DIDUGA KORBAN DAN MANAJERNYA ITU BERSELINGKUH. DAN KINI SI MANAJER MENGHILANG."
"Kurang ajar! Aku enggak akan membiarkan mereka memfitnah dan menyebarkan berita buruk tentang Kakak. Aku enggak rela Kakak dituduh seperti ini!"
Tanpa pikir panjang, Senja mengambil jaketnya dan bergegas pergi meninggalkan rumah. Dia akan menutup mulut wartawan itu, bila perlu menghajar mereka.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments