Hate So Love
Malam itu di sebuah ruangan di salah satu bar ternama, seorang wanita paruh baya sedang duduk berhadapan dengan pria muda, dia menggenggam tangan pemuda itu sambil menangis.
"Tante minta kamu merahasiakan semua ini, jangan sampai ada orang lain yang tahu termasuk adik kamu. Tante enggak ingin membuat orang-orang berpikiran buruk tentang Tante dan mencoreng nama baik keluarga Aryawiranata," ucap wanita yang bernama Rani itu memohon.
"Iya, Tante. Aku akan menjaga rahasia kita, aku enggak akan bicara ke siapa pun. Aku berjanji," balas pemuda yang biasa dipanggil Cakra teresebut, dia merupakan manajer di bar milik Rani.
"Terima kasih, sayang. Tante tahu kamu bisa diandalkan." Rani memeluk Cakra dengan penuh kasih sayang, dan pemuda itu pun membalas pelukannya.
Namun tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka dengan kasar oleh David, yang tak lain adalah suami Rani.
"Rani!" bentak David marah, Rani yang terkejut sontak melepaskan pelukannya.
Rani tercengang, "David?"
Dengan langkah yang lebar David menghampiri dua insan itu lalu menarik kerah kemeja Cakra, "Beraninya kau menyentuh istriku, berengsek!"
Cakra terkesiap dan berusaha membela diri, "Maaf, Om!"
"David lepaskan dia!" Rani menarik lengan suaminya itu, tapi David tak menghiraukannya.
"Aku sudah lama mencurigai kalian dan hari ini aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dasar biadab!" hardik David.
"David, ini tidak seperti yang kau pikirkan! Kau salah paham!" sela Rani panik.
"Ah, diam kau!" David mendorong Rani hingga wanita itu terduduk di lantai.
"Tante!" pekik Cakra.
Bugh!
David langsung melayangkan pukulan ke wajah Cakra, membuat pemuda itu terhuyung dengan bibir berdarah.
"David jangan!" Rani bangkit dan menarik David yang ingin menghajar Cakra lagi.
"Lepaskan! Keparat ini harus mendapatkan pelajaran karena berani berselingkuh dengan istriku!" ujar David penuh emosi.
"Sudah ku bilang kau salah paham! Bukan dia selingkuhan ku!" bantah Rani.
David langsung memandang istrinya itu dengan tatapan tajam, "Lalu siapa?"
Rani terdiam, dia bingung harus menjawab apa.
David mencengkeram kuat rahang Rani, "Kenapa kau diam? Kalau bukan dia, katakan siapa orang itu?"
"Aku! Memang aku selingkuhan Tante Rani," jawab Cakra tiba-tiba.
Rani terkejut mendengar pengakuan Cakra, dia tak menyangka pemuda itu akan berkata demikian.
David mengalihkan pandangannya ke Cakra yang berdiri tak jauh dari mereka, emosinya benar-benar naik.
"Dasar binatang! Ku habisi kau!" David hendak mendekati Cakra tapi lagi-lagi Rani menahannya.
"Cakra cepat pergi dari sini! Cepat!" pinta Rani panik.
"Lepaskan aku!" David memberontak, tapi sekuat tenaga Rani menariknya agar suaminya itu tidak menyentuh Cakra lagi.
"Cakra pergi!" teriak Rani dan Cakra buru-buru berlari keluar dari ruangan itu.
Di luar para karyawan sudah berkumpul karena mendengar ada keributan di dalam ruangan manajer, tapi Cakra tak menghiraukan mereka dan bergegas meninggalkan bar.
"Akan aku habisi keparat itu! Kau lihat saja nanti!" geram David dan segera pergi menyusul Cakra.
"Aku mohon jangan! Dia enggak salah, ini salahku!" ucap Rani memohon, dia pun berlari mengejar David untuk menghentikan suaminya itu.
Pertengkaran mereka seketika menjadi buah bibir pelanggan dan para karyawan, desas-desus pun sontak terdengar. Mereka menggunjing Cakra yang ternyata menjadi simpanan bos-nya sendiri.
Di parkiran David tak menemukan keberadaan Cakra, sepertinya pemuda itu berhasil kabur.
"Berengsek!" umpat David kesal, dia bergegas masuk ke dalam mobil dan melesat pergi.
Rani yang panik dan cemas berusaha menghubungi Cakra, tapi tak dijawab. Rani mengirimkan pesan dan menanyakan keberadaan pemuda itu. Tak lama kemudian, sebuah pesan balasan dari Cakra masuk dan Rani menghela napas lega saat pemuda itu muncul dari belakang bar.
"Kamu enggak apa-apa, sayang?" tanya Rani cemas.
Cakra menggeleng, "Enggak, Tan."
"Tapi bibir kamu terluka." Rani mengusap sudut bibir Cakra yang berdarah.
"Cuma luka kecil, Tante jangan khawatir!"
"Kenapa kamu nekat melakukan hal tadi?" tanya Rani.
"Aku hanya ingin melindungi Tante dan nama baik keluarga Aryawiranata," jawab Cakra.
"Tante minta maaf, ya! Gara-gara Tante kamu jadi mendapatkan masalah, tapi Tante janji akan segera menyelesaikan semua ini."
Cakra memaksakan senyuman, "Enggak apa-apa, Tan. Aku hanya ingin balas budi karena Tante sudah banyak membantu aku dan keluargaku."
Rani pun tersenyum sembari mengusap air matanya yang jatuh menetes, "Tante sangat menyayangi mu."
"Aku juga menyayangi Tante," balas Cakra.
Sebuah pesan tiba-tiba masuk ke ponsel Rani, wajahnya sontak sumringah saat tahu siapa pengirimnya.
Rani menatap Cakra setelah membaca pesan itu, "Temani Tante ke villa, yuk!"
"Sekarang, Tan?"
Rani mengangguk, "Iya, sekarang. Naik mobil kamu saja, ya."
"Baik, Tan."
Keduanya pun bergegas pergi meninggalkan klub malam. Hubungan Rani dan Cakra memang sangat dekat, tak heran jika orang-orang termasuk David mencurigai mereka.
***
Keesokan paginya, David buru-buru ke puncak saat mendapatkan kabar jika Rani ditemukan tewas dengan luka tembak di villa keluarga mereka. Padahal dia baru saja tidur subuh tadi, namun terpaksa harus bangun saat polisi setempat menghubunginya.
David menangis sejadi-jadinya di samping jasad Rani yang terbujur kaku dan bersimbah darah, "Kenapa kamu meninggalkan aku secepat ini?"
"Pak David yang sabar, ya!" Seorang polisi berusaha menenangkan David yang tampak kacau.
David menatap polisi itu dengan air mata berlinang, "Sebenarnya apa yang terjadi, Pak? Kenapa istri saya bisa ditemukan meninggal begini?"
"Kami belum bisa memastikan, tapi kami akan menyelidiki kasus ini, Pak. Pihak kami masih melakukan oleh TKP dan mengintrogasi saksi mata, yaitu penjaga villa yang pertama kali menemukan jasad korban."
David pun kembali menatap mayat Rani dengan perasaan kacau, apa yang akan dia sampaikan ke keluarganya nanti terutama pada sang putra.
Setelah selesai melakukan olah TKP, jenazah Rani pun akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. David berjalan lemah keluar dari villa, dia tertegun melihat mobil Pajero sport putih yang terparkir di depan villa. David tahu itu mobil milik Cakra, tapi pemuda itu tidak terlihat di sekitar villa. Dia pun mengepalkan tangannya menahan geram dan emosi.
David kemudian menghubungi anak dan kerabatnya, dia mengabarkan berita kematian sang istri lalu beranjak pergi dari sana.
Tragis memang, Rani yang cantik dan mapan ditemukan tewas mengenaskan. Sementara Cakra menghilang entah ke mana, hanya mobilnya yang masih tertinggal di depan villa.
Di dalam sebuah minibus, seseorang yang mengenakan masker dan topi mengawasi villa dari jarak yang cukup jauh, dia mengalihkan pandangannya ke dasboard mobil, sebuah ponsel yang layarnya retak sejak tadi bergetar di sana.
Orang misterius itu meraih ponsel tersebut dan tersenyum melihat nama si penelepon.
Senja calling ....
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Sena Fiana
😁😀😁😄😀
2023-09-14
0
Enisensi Klara
kira2 Ranu meninggal knapa ya ??
dan siapa lelaki itu apakah cakra??
2023-03-17
1
Enisensi Klara
Aseek 🥳🎉🥳
2023-03-15
1