GKP 10

"Hmmm, cantik sekali! Semoga majikanmu puas dengan hasilmu," gumam Lea sembari menatap gaun pengantin paling spesial milik salah satu pelanggan barunya.

Seorang wanita cantik yang kaya raya. Yang akan menikahi seorang miliarder muda nan tampan. Dia adalah Martha Arabella, anak tunggal seorang pengusaha sukses nomor dua setelah calon suaminya.

Lea begitu senang bisa mendapatkan orderan dari wanita itu. Wanita pertama dari kalangan atas yang meminta dibuatkan gaun pengantin, yang akan ia gunakan di hari spesialnya nanti. Lea berharap dengan begitu, baik butik maupun namanya juga ikut terangkat.

Di saat Lea tengah asik dengan gaun itu, tiba-tiba Amanda tiba. Ia bergegas masuk lalu menghampiri Lea.

"Selamat ulang tahun, Lea!" seru Amanda sembari memeluk Lea dari belakang.

"Terima kasih banyak, Manda." Lea berbalik lalu memeluk Amanda sambil tersenyum semringah. Matanya tampak berkaca-kaca. Ia begitu terharu karena Amanda tidak pernah lupa akan hari ulang tahunnya.

"Sama-sama. Oh ya, aku punya hadiah untukmu," ucap Amanda sembari menyerahkan sebuah kado berukuran cukup besar kepada Lea.

Lea bergegas menyambut benda itu kemudian membukanya. Sebuah kue ulang tahun coklat dengan toping strawberry kesukaan Lea. Amanda memberikan lilin kecil serta korek untuk menyalakan lilin tersebut. Setelah lilin menyala, kedua sahabat itu pun mulai menyanyikan lagu ulang tahun.

"Sekarang berdoalah. Jangan lupa doakan aku juga," ucap Amanda sambil tersenyum semringah.

Lea mengangguk lalu memejamkan matanya sembari berdoa dalam hati. Amanda memperhatikan Lea yang sedang berdoa dengan begitu serius. Entah apa yang ia pikirkan saat itu, yang pasti wajahnya terlihat sendu.

Setelah beberapa saat kemudian, Lea pun membuka matanya lalu meniup lilin itu hingga padam. Amanda bertepuk tangan pelan lalu kembali memeluk Lea.

"Selamat ya, Lea. Oh ya, kamu tidak lupa menyebutkan namaku di dalam doamu tadi, 'kan?" Amanda kembali melerai pelukannya.

"Tentu saja tidak. Aku berdoa semoga kamu dan kekasih misteriusmu cepat menikah. Punya anak dan bahagia selamanya hingga maut memisahkan kalian berdua." Lea tersenyum tulus.

Raut wajah Amanda semakin kecut. Perasaannya bercampur aduk antara rasa senang sekaligus sedih. "Lalu untukmu sendiri?"

Lea menggelengkan kepalanya pelan sambil terkekeh. "Masa iya aku harus menceritakan semua doaku?"

"Kalau kamu tidak mau menceritakannya, tidak apa-apa," jawab Amanda.

"Baiklah, karena kamu adalah sahabat yang sudah seperti saudaraku sendiri, maka aku akan membuat pengecualian. Aku akan mengatakannya kepadamu. Aku berdoa semoga acara pernikahanku dengan Rangga nanti lancar tanpa ada halangan apa pun lagi," tuturnya.

Amanda menghela napas berat. "Aamiin."

"Oh ya, apa Mas Rangga sudah mengucapkan selamat untukmu?" lanjut Amanda sembari duduk di sebuah kursi kosong yang berada di ruangan itu.

Lea mengangguk. "Ya. Tadi pagi-pagi sekali ia datang memberi kejutan ke rumahku. Jujur aku bahagia sekali. Tapi ...."

Wanita itu terdiam. Raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sendu. Ia tampak sedih dan hal itu berhasil membuat Amanda penasaran.

"Tapi kenapa, Lea?"

"Dia ingin melakukan hal itu lagi padaku," jawab Lea pelan dengan kepala tertunduk menghadap lantai.

"Apa?" pekik Amanda dengan wajah geram. "Lalu, apa kalian melakukannya?"

Lea menggeleng perlahan. "Tidak. Aku masih ingat akan janjiku kepada mendiang ibu bahwa aku akan menjaga kesucianku dan memberikannya hanya untuk lelaki yang sah menjadi suamiku. Aku refleks mendorong Rangga hingga ia terjengkang ke lantai. Dia kesakitan dan marah padaku. Aku tidak sempat membujuknya dan dia sudah pergi meninggalkanku."

Amanda mendengus kesal. "Hhhh, dasar Rangga brengsek! Bisa-bisanya dia ingin menyentuhmu lagi. Apa dia sudah lupa akan janjinya kepadaku!"

Lea menautkan kedua alisnya heran setelah mendengar ucapan Amanda barusan. "Janjinya?"

"Ah, maksudku, janjimu kepada mendiang ibumu. Bukankah dia sudah tahu soal itu dan rasanya aneh saja jika ia masih meminta hal itu padamu," sahut Amanda dengan terbata-bata.

"Dan beruntungnya lagi, kalian tidak sempat melakukannya. Jika tidak, hmmm ...." lanjut Amanda sembari menggelengkan kepalanya.

"Ya, beruntungnya kami tidak sempat melakukannya," balas Lea.

Lea menghembuskan napas panjang kemudian ia diam sejenak, begitu pula Amanda. Wanita itu diam dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Tangannya mengetuk-ngetuk meja dan tatapannya tampak kosong menerawang.

Kini tatapan Lea tertuju pada pergelangan tangan Amanda. Tampak sebuah gelang emas melingkar di sana. Lea tersentak kaget setelah mengetahui bahwa gelang yang dikenakan oleh Amanda sama persis seperti gelang pemberian Rangga tadi pagi.

"Ehm, Amanda."

"Ya?" Lamunan Amanda seketika buyar.

"Gelangmu cantik sekali. Beli di mana?" tanya Lea sembari menyentuh gelang itu dan memperhatikannya dengan seksama.

Amanda sontak menarik tangannya. "I-ini aku beli di toko emas langgananku."

Lea terheran-heran karena Amanda tiba-tiba terlihat ketakutan dan panik. Lea mengulurkan tangannya lalu memperlihatkan gelang yang ia kenakan kepada sahabatnya itu.

"Oh, ya? Coba lihat gelangku. Ini adalah hadiah ulang tahun dari Rangga. Dia bilang gelang ini dipesan khusus untukku. Jika kamu bisa membelinya di toko langgananmu, itu artinya Rangga sudah berbohong kepadaku," ucap Lea dengan alis bertaut.

Amanda mengangguk dengan cepat. "Ya! Mungkin saja Rangga sudah membohongimu. Apa kamu tahu, gelang ini sedang trend. Beruntung Rangga membelikanmu gelang itu," sahut Amanda.

"Oh begitu, ya? Aku kurang tau perhiasan seperti apa yang trend saat ini. Aku beli emas hanya untuk berinvestasi saja," tutur Lea.

"Oh ya, Manda. Ngomong-ngomong wajahmu terlihat pucat sekali. Apa kamu sakit?" tanya Lea sembari memperhatikan wajah Amanda yang saat itu memang terlihat memucat.

"Sakit? Aku rasa tidak. Mungkin aku hanya kelelahan saja," sahut Amanda.

Amanda bergegas meraih sebuah cermin dari dalam tasnya lalu bercermin. Ia memperhatikan bayangannya di dalam cermin tersebut dengan alis yang saling bertaut.

"Kalau benar begitu, sebaiknya kamu istirahat saja, Amanda. Kamu bisa ambil cuti beberapa hari untuk memulihkan kesehatanmu. Aku yakin ini semua karena aku. Setelah kejadian waktu itu, kamu begitu sibuk mengurus dan mengambil alih butik serta pekerjaanku," ucap Lea dengan raut wajah sedih.

"Tidak, Lea. Tidak usah. Lagi pula aku masih sehat, kok. Tapi untuk meyakinkanmu, sore ini aku akan berobat ke dokter."

Lea pun tersenyum lalu menepuk pundak sahabatnya itu dengan lembut. "Begitu dong."

"Aku ingin meletakkan tasku dulu." Amanda bangkit dari posisinya, begitu pula Lea. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Sementara Amanda berjalan menuju ruangan pribadi untuk meletakkan barang-barang bawaannya.

Namun, baru beberapa langkah ke depan, tiba-tiba Amanda merasakan pusing yang amat sangat. Tubuhnya mendadak menjadi ringan dan ia pun melayang hingga terjatuh ke lantai.

Braakkk!

"Amanda!"

Dengan tertatih-tatih, Lea menghampiri Amanda yang saat itu sudah tergeletak di lantai. Ia mencoba membantu Amanda, tetapi tidak bisa. Keterbatasan membuat Lea tidak mampu melakukannya.

"Amanda, kamu kenapa? Apa kamu baik-baik saja?" tanya Lea sembari mengguncang-guncang tubuh Amanda.

Amanda membuka mata. Ia lalu bangkit dengan dibantu oleh Lea. "Ya ampun, kepalaku sakit sekali."

"Ayo, Amanda. Sebaiknya kita ke dokter sekarang!"

"Ehm, sebaiknya kamu di sini saja. Biar aku ke dokter sendiri," jawab Amanda sembari duduk kembali di kursi.

"Tapi, Amanda ...."

"Tidak apa-apa, kok. Lagi pula aku bisa pesan taksi online," sahut Amanda meyakinkan.

***

Terpopuler

Comments

yelmi

yelmi

kebohongan mu akan mulai terbongkar sedikit demi sedikit Amanda😏

2023-08-21

1

Ilan Irliana

Ilan Irliana

Amanda hamil haaiiss

2023-07-16

0

Mey-mey89

Mey-mey89

semangat thorrr..

2023-03-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!