The Big Baby

Sepertinya kehidupan Yoongi tidak akan bisa tenang sampai kapanpun. Dia bahkan tidak di biarkan menikmati tidurnya dengan nyenyak, semalaman begadang dengan beberapa botol alkohol membuatnya malas bangun pagi.

Bahkan kamarnya masih terlihat gelap karena tirai yang masih tertutup rapat, sang empu hanya menggeliat di bawah selimut tebal.

"Aniyo! Aniyo! Kau tidak boleh menembak ku, Jung!"

"Tidak ada larangan disini."

"Tapi aku ini Hyung mu, jangan kurang ajar. Mengalah lah untuk Hyung mu ini."

"Jangan ngawur, Hyung. Aku tidak akan menyerah."

"Ah kau memang adik sialan! Ahh sagyeog! Wae ileohge himdeul-eo!"

Yoongi menutup telinganya dengan bantal, suara teriakan yang berisi umpatan tak henti-hentinya terdengar. Dia heran siapa orang yang berani masuk kedalam rumahnya dan membuat keributan.

Ah ya, mungkin memang ada. Pria itu tak mau menebak karena jawabannya hanya satu. Memikirkannya saja sudah membuat kepala pening, apalagi jika melihat kenyataannya.

Yoongi mencoba abai dengan suara-suara di luar yang tidak ada habisnya, bahkan mengenakan earphone dan menyetel musik dengan sangat keras. Namun sekali lagi suara itu tidak bisa teredam olehnya.

Jika ada perlombaan suara paling keras dan menakutkan, Yoongi yakin pasti orang itulah pemenangnya. Sebab suaranya bisa menembus musik yang sangat keras. Benar-benar mengherankan sekaligus menyebalkan.

"Argghhh..!"

Dua orang yang berada di ruang keluarga seketika terjingkat kala mendengar teriakan membahana dari salah satu ruangan. Keduanya saling berpandangan dengan stik game yang masih berada dalam genggaman.

"Suara apa itu?" Tanya Jungkook.

"Entah, mungkin hanya tikus yang terjepit." Jawab Seokjin mengambil camilan di atas meja.

"Oh, iyakah? Bagus sekali suaranya. Setahu ku tikus terjepit akan mengeluarkan suara yang kecil."

"Itu jika tikusnya kecil."

"Maksudmu, barusan tikusnya besar?" Tanya Jungkook.

"Mungkin saja."

Jungkook terdiam, memikirkan sebesar apa tikusnya hingga suaranya juga sangat besar dan menggelegar. Apa mungkin sebesar singa? Oh tidak, tidak, mana mungkin ada tikus sebesar singa.

Pemuda bermuka imut itupun terkekeh sendiri, membuat Seokjin terheran sekaligus takut.

"Hei bocah! kau kesurupan ya?" Tanya Seokjin.

"Mana ada. Aku hanya memikirkan sebesar apa tikus yang memiliki teriakan sekeras itu." Jawab Jungkook jujur.

"Gila kau."

Seokjin tergelak dengan pemikiran adiknya, bagaimana bisa Jungkook menganggap serius ucapannya. Lagipula mau sebesar apapun seekor tikus, maka jeritannya akan terdengar sama. Ada-ada saja kelakuan si bayi besar ini.

"Aku ingat betul rumahku tidak membuka jasa permainan games atupun persinggahan." Ucap seseorang di belakang mereka.

"Hai, Hyung." Sapa Jungkook.

Jungkook menoleh dan menyapa Yoongi, sementara Seokjin masih terfokus pada layar monitor. Terus bermain game seolah tidak ada yang berbicara barusan.

"Kau sedang berbicara dengan siapa? Apa tikusnya sudah keluar?" Tanya Seokjin polos.

Yoongi mendengus mendengar ucapan Seokjin, memang jika di pikir-pikir lebih menyebalkan Seokjin ketimbang Yoongi. Jika pria berkulit putih itu akan menang melawan setiap orang dengan kata-kata sialannya, maka jika di sandingkan dengan Seokjin sudah pasti Yoongi bungkam.

Namun anak CEO itu tidak menggunakan kalimat jahanamnya pada sembarang orang, hanya pada Yoongi saja. Mungkin agar pria itu tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang selalu mendengar kalimat savage nya.

"Itu bukan tikus, tapi kucing. Meow!" Bisik Jungkook pada Seokjin.

•••

Yoongi kembali di pusingkan oleh tingkah Jungkook, yang mana pemuda berusia dua puluh lima tahun itu ingin ikut dengannya ke studio recording. Tak masalah sebenarnya, apalagi Jungkook yang terlihat sangat senang ketika bertemu satu Hyung nya lagi.

"Jeon Jungkook!" Seru Hoseok.

"Oh my hope!" Balas Jungkook yang membuat Hoseok tertawa.

"Bagaimana kabarmu, Jung?"

"Ya, seperti yang kau lihat. Kapan kau kembali dari Busan?"

"Satu Minggu yang lalu, kenapa kau tak pernah pulang ke kampung halaman? Kita bisa menghabiskan waktu bersama."

"Ah kau kesana bersamaan saat aku harus pergi ke NY." Keluh pemuda Jeon.

"Tidak apa-apa, bukankah kita bertemu lagi. Aku akan mengajakmu berbelanja setelah ini."

"You're real my hope."

Hoseok tertawa, terhitung beberapa bulan ini dirinya tidak bertemu dengan si bungsu. Sewaktu mereka di asrama, Hoseok lah yang selalu memperhatikan mereka, memastikan mereka bahagia, dan selalu mentraktir mereka tentu saja.

Karena di antara mereka ber-7, pemuda Jung inilah yang paling banyak uang. Bahkan mengalahkan Seokjin yang sudah kaya sejak lahir. Hey, bukankah itu sama saja harta orang tuanya? Entahlah, Seokjin memang sering sekali pamer harta yang bahkan bukan hasil kerja keras nya.

Ya, meski saat mereka menjadi idol pun bayaran mereka tak pernah sedikit. Hampir tidak bisa di hitung berapa penghasilan mereka sekali off air, bahkan si bayi besar pun memiliki black card yang mana hanya orang-orang tertentu yang memilikinya.

Tentu saja orang yang sangat kaya raya yang memilikinya dan Jungkook adalah salah satunya.

•••

"Kau akan langsung pulang?" Tanya Hoseok.

"Ya, di rumah ku masih ada satu hama. Aku takut rumahku hancur gara-gara dia."

"Siapa?"

"Jinhyung, memangnya siapa lagi?"

"Ah, ku kira itu Namjoon. Bukankah hanya dia yang memiliki tangan ajaib?"

"Yah, hanya dia. Sayangnya dia sedang berada di kampung halaman."

Yoongi berpamitan pada Hoseok untuk segera pulang, sebenarnya dia tidak mengkhawatirkan Seokjin yang berada di rumahnya. Hanya saja dia sudah merasa lelah, wajahnya terlihat sekali seperti sedang mencari-cari bantal.

Jungkook sendiri tak mengikuti Yoongi sebab sesuai janji tadi bahwa ia akan pergi dengan 'Hope' nya itu ke pusat perbelanjaan. Maka dari itu Yoongi hanya pulang sendiri.

Saat hendak masuk mobil, ekor matanya menangkap sepasang muda mudi yang tengah duduk di kursi besi depan minimarket. Karena memang studio rekaman dekat dengan sebuah swalayan.

Dari penampilannya Yoongi bisa menyimpulkan bahwa itu adalah bayi besarnya, Jeon Jungkook. Dan gadis yang tengah duduk bersama pemuda itu adalah artist nya, Lee Ji-eun.

Entah apa yang mereka lakukan disana, Yoongi tidak ingin tahu. Namun terbesit keinginan untuk mengerjai bayi besarnya yang sepertinya sudah mulai genit kepada lawan jenisnya.

Senyum smirk terbit di bibirnya, dengan mantap ia menekan pedal gas menuju ke arah dua orang yang masih asik bercengkerama. Dan tepat di depan mereka, Yoongi membunyikan klakson mobil sehingga kedua orang itu terlonjak kaget.

Tin!!

Bahkan Jungkook hampir terkaget dengan wajah yang tidak epik sama sekali. Memalukan. Tapi Jungkook tak bisa mengumpati seseorang yang lebih tua darinya secara langsung.

"Sialan dia! Jika saja kau bukan yang tertua, pasti sudah ku tendang kepalamu." Umpat Jungkook dalam hati.

Dengan senyum konyolnya ia berpamitan pada Ji-eun yang tersenyum geli karena tingkah pemuda itu. Ah ini memalukan sekali untuknya, kesan berkenalan dengan seorang gadis yang pertama kalinya terlihat buruk.

Episodes
1 Introduction
2 Incident
3 Boys with Fun
4 Meeting Again
5 Masa Lalu
6 Yoongi, Merry Me!
7 Life Goes On
8 Thanks and Sorry
9 The Big Baby
10 Uri Sunshine
11 Message from the Past
12 Trouble Maker
13 Smooth like butter
14 Jeju Island
15 The Real Baby Bunny
16 Jungmun Beach
17 Periha Trauma
18 Weekend with Holly
19 Penawaran Kedua
20 Kesepakatan
21 Tinggal Bersama
22 She's My Girl
23 Poor Jungkook
24 Kau...
25 Penghubung Masa Lalu
26 Apa Ada Alasan?
27 Dua Orang Polisi
28 Cintai Dia
29 Bantu Aku
30 Permission to Love
31 Savage Love
32 Lost
33 I Caught You
34 Let's Party !
35 Mission
36 Perfect Execution
37 Dejavu
38 Alternatif Minum Obat
39 Pertengkaran Dua Bayi
40 Back to Seoul
41 Tidur Bersama
42 Diusir?
43 Pelan-pelan
44 Ada Apa Dengan Jungkook?
45 Jimin Angelic Voice
46 Aroma Buah-buahan
47 Second Chance
48 Kesepakatan Berakhir
49 Kabar Buruk
50 Gadis Kuat
51 Semakin Buruk
52 Artikel
53 Rindu
54 Menjemput Yoonji
55 Insiden Kecil
56 Pria Pemaksa
57 Menjadi Babysitter
58 Kakak Cantik dan Paman Tampan
59 Kawan Lama
60 Kekhawatiran Yang Terjadi
61 Investigasi
62 Benar-benar Hadir
63 Kekecewaan Jungkook
64 Restoran
65 Biar Aku Saja
66 Pulang ke Daegu
67 Persiapan Pesta
68 Pesta (1)
69 Pesta (2)
70 Sikap Aneh Jungkook
71 Keputusan
72 Lamaran Tidak Terduga
73 Pernikahan Dadakan
74 Penjelasan
75 Tidak Bisa Tidur
76 Basket
77 Perdebatan
78 Pulang
79 Apa Salahku?
80 Jungkook and Her Prestige
81 Spring Day
82 Perkara Strawberry
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Introduction
2
Incident
3
Boys with Fun
4
Meeting Again
5
Masa Lalu
6
Yoongi, Merry Me!
7
Life Goes On
8
Thanks and Sorry
9
The Big Baby
10
Uri Sunshine
11
Message from the Past
12
Trouble Maker
13
Smooth like butter
14
Jeju Island
15
The Real Baby Bunny
16
Jungmun Beach
17
Periha Trauma
18
Weekend with Holly
19
Penawaran Kedua
20
Kesepakatan
21
Tinggal Bersama
22
She's My Girl
23
Poor Jungkook
24
Kau...
25
Penghubung Masa Lalu
26
Apa Ada Alasan?
27
Dua Orang Polisi
28
Cintai Dia
29
Bantu Aku
30
Permission to Love
31
Savage Love
32
Lost
33
I Caught You
34
Let's Party !
35
Mission
36
Perfect Execution
37
Dejavu
38
Alternatif Minum Obat
39
Pertengkaran Dua Bayi
40
Back to Seoul
41
Tidur Bersama
42
Diusir?
43
Pelan-pelan
44
Ada Apa Dengan Jungkook?
45
Jimin Angelic Voice
46
Aroma Buah-buahan
47
Second Chance
48
Kesepakatan Berakhir
49
Kabar Buruk
50
Gadis Kuat
51
Semakin Buruk
52
Artikel
53
Rindu
54
Menjemput Yoonji
55
Insiden Kecil
56
Pria Pemaksa
57
Menjadi Babysitter
58
Kakak Cantik dan Paman Tampan
59
Kawan Lama
60
Kekhawatiran Yang Terjadi
61
Investigasi
62
Benar-benar Hadir
63
Kekecewaan Jungkook
64
Restoran
65
Biar Aku Saja
66
Pulang ke Daegu
67
Persiapan Pesta
68
Pesta (1)
69
Pesta (2)
70
Sikap Aneh Jungkook
71
Keputusan
72
Lamaran Tidak Terduga
73
Pernikahan Dadakan
74
Penjelasan
75
Tidak Bisa Tidur
76
Basket
77
Perdebatan
78
Pulang
79
Apa Salahku?
80
Jungkook and Her Prestige
81
Spring Day
82
Perkara Strawberry

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!