Jungmun Beach

"Ada keindahan dalam segala hal, hanya saja tidak semua orang bisa melihatnya." -- Park Jimin.

+++

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, saatnya mereka semua meninggalkan Gong Bech Cafe untuk menuju ke tempat lokasi syuting. Para kru sendiri sudah berada di sana sejak pagi, menyiapkan keperluan untuk syuting di bawah pengawasan asisten Hoseok.

"Jadi kalian kesini untuk pengambilan rekaman music video?" Tanya Gumjae.

"Iya benar, kami memilih tempat ini karena banyak sekali tempat yang indah. Cocok untuk di abadikan." Jawab Hoseok.

"Benar sekali, aku sudah lama disini dan tak pernah bosan menikmati seisi pulau ini. Kau benar-benar pandai memilih tempat."

"Adikmu yang memilihnya, tapi sayangnya kami melupakan satu hal. Kami datang kesini menaiki private jet, dan tidak mungkin bukan jika harus mengunjungi tempat di sini menggunakan itu." Hoseok tertawa jenaka, lebih tepatnya menertawakan keteledorannya.

"Oh ya? Pantas saja adikku memintaku untuk menjemputnya. Ah, kebetulan sekali aku memiliki teman yang memang menyediakan jasa rental mobil."

"Benarkah? kami akan sangat senang jika anda mau membantu. Kami rasa kami tidak mempunyai waktu untuk mencari tempat sewa mobil di sini."

"Namanya Lee Yoong Jun, tinggal cukup dekat dari sini. Dia memang menyewakan mobil untuk para turis yang datang ke pulau ini. Jika mau aku akan memberikan mu nomor ponselnya." Tawar Gumjae.

Gumjae mengambil ponselnya di dalam kantong, jarinya menari diatas layar untuk mencari kontak temannya yang menyediakan jasa rental mobil.

"Ini. Tempat penyewaan nya sekitar 100 meter dari sini." Ucap Gumjae.

"Apa mungkin bisa dadakan seperti ini?" Tanya Yoongi.

"Kau hubungi saja dulu. Atau seperti ini saja, kalian bisa menggunakan mobil ku tapi hanya cukup untuk empat orang saja. Dan dua orang lainnya bisa menggunakan motor karyawan ku." Usul Gumjae.

"Apa tidak akan merepotkan?"

"Tentu saja tidak. Kau adalah adikku, temanmu itu temanku juga. Sekarang bekerja lah dengan baik, jangan lupa mampir ke sini lagi."

Hoseok mengucapkan banyak terimakasih untuk bantuan yang Gumjae berikan, sepertinya keluarga Yoongi memang sangat baik.

Gumjae memanggil karyawan nya yang sempat menjemput Yoongi tadi, meminta kunci motornya untuk di pinjam oleh Yoongi. Tentu pria itu mau meminjamkannya bahkan merasa tidak pantas sebab motor miliknya hanya motor butut. Namun Yoongi mengatakan tidak apa-apa.

"Ini kunci mobil dan motor, jika kalian lelah untuk mengantarnya kalian bawa saja ke hotel biar staf ku yang mengambil besok."

"Sekali lagi terimakasih atas bantuannya, kau sangat baik." Ucap Hoseok.

Hoseok berpamitan pada Gumjae dan seluruh karyawan yang bekerja, kemudian mengomando ke empat orang yang masih betah duduk.

"Kau bersama mereka saja, aku akan naik motor." Ujar Yoongi.

"Kau serius?"

"Ya."

"Baiklah, kalian semua masuk kedalam mobil. Tapi, bukankah mobilnya hanya cukup untuk empat orang saja?"

"Biar aku bersama Yoongi-hyeong." Ucap Jungkook.

"Baiklah, kalian ikuti aku dari belakang."

•••

Menempuh perjalanan selama beberapa menit, akhirnya mereka tiba di lokasi syuting. Tempat terbuka yang menyuguhkan pemandangan lautan yang luas serta batu karang yang kokoh.

Pantai Jungmun, salah satu destinasi pariwisata di pulau Jeju yang tak kalah indahnya dengan pantai-pantai yang lain.

"Apa semua sudah siap?" Seru Hoseok pada para kru.

Semua kru mengacungkan jempolnya, tanda jika persiapan syuting sudah selesai. Hanya tinggal sang artist saja yang perlu mengganti baju dan memoles riasan.

Sepuluh menit menunggu, akhirnya Ji-eun siap dengan penampilan nya. Gadis itu berdiri di bibir pantai dengan kamera di depannya. Sesekali ombak berdesir menabrak permukaan kakinya.

Ji-eun menggerakkan badannya dengan santai mengikuti arahan kru, karena lagu ini hanya menampilkan dirinya saja jadi tidak terlalu sulit.

Yoongi sendiri menyerahkan semuanya pada Hoseok, dia tidak mau mengambil alih pembuatan MV ini. Apalagi ketika spot yang di pilih adalah tempat yang menakutkan untuk dirinya.

Pria berkulit putih itu duduk di belakang para kru, menjauh dari pantai. Jungkook yang melihat itu langsung menghampiri, membiarkan duo sejoli ; Kim Taehyung dan Park Bongsoon menikmati waktu bersama di atas karang.

Yoongi menoleh saat Jungkook menduduki tempat kosong di sampingnya, kemudian tatapannya kembali pada Ji-eun yang masih menjalani syuting bersama Hoseok.

"Kau masih takut Hyung?" Jungkook membuka suara.

"Sangat sulit menghilangkan traumatis yang hampir membuatku kehilangan nyawa." Jawab Yoongi.

"Bukankah ada banyak cara untuk menyembuhkannya?"

Yoongi terdiam sejenak, menoleh sekilas pada Jungkook yang tengah menatapnya. Kemudian tatapannya beralih lagi ke depan, menatap dengan pandangan kosong.

"Aku sudah mencoba, sampai akhirnya aku tidak lagi mau mencoba."

"Kau menyerah?"

"Kau tahu aku bukan tipe orang yang seperti itu. Aku hanya menjalani takdir ini saja, jika memang harus seperti ini mau bagaimana lagi."

Benar, tidak mudah untuk menghilangkan rasa trauma. Entah apapun penyebabnya, jika memang benar-benar parah maka orang hebat saja lah yang mampu melewati nya.

Bukan berarti Yoongi itu lemah, dia sudah berusaha namun dia yakin jika Tuhan tidak ingin dirinya menderita. Yoongi tetap bersyukur di keadaan yang sekarang karena menyembuhkan mental yang terganggu bukanlah hal yang mudah.

Setidaknya dia tidak lagi merasakan ketakutan pada sesuatu yang paling orang butuhkan.

"Cut!"

Yoongi menghela nafasnya ketika mendengar Hoseok berseru menghentikan proses syuting. Dia melirik ke arah Jungkook yang terlihat menikmati angin laut.

Pemuda itu, meski sejak kemarin dia menunjukkan rasa tidak sukanya ketika Jungkook mendekati Ji-eun, namun Jungkook tetaplah adik bagi Yoongi, pemuda itu tetap menjadi bayi untuk Yoongi.

Mungkin dia hanya tidak suka karena merasa cemburu, biasanya bayi besar itu akan selalu menempel dan bermanja dengannya. Namun setelah mengenal Ji-eun, Jungkook lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mendekati gadis itu.

Tidak mungkin ketidaksukaan itu karena memiliki perasaan pada Ji-eun. Karena kebahagiaan Jungkook adalah kewajiban para Hyung nya termasuk dirinya. Jadi, dia tidak akan melarang Jungkook untuk berdekatan dengan seorang gadis.

"Kau menyukai Ji-eun?" Tanya Yoongi tiba-tiba.

Alih-alih langsung menjawabnya, Jungkook malah melihat Ji-eun di depan sana. Bahkan dirinya melambaikan tangannya saat bertemu pandang dengan sang gadis, karena jarak mereka memang sedikit jauh.

"Kau tahu Hyung, aku selalu tertarik pada gadis cantik." Jawab Jungkook.

"Ya, kau memang seorang playboy."

"Tidak ada yang salah dengan itu."

"Sayangnya jika sampai Jinhyung tahu, maka dia akan menyetop jatah susu mu."

"Aku masih bisa mendapatkan nya darimu. Bukankah kau selalu menyediakan di rumah?"

Yoongi tertawa, memang disaat semuanya memperlakukan Jungkook seperti bayi yang banyak di larang maka berbeda dengan Yoongi. Pria itu memperlakukan adiknya ya sebagaimana mestinya. Tidak banyak larangan namun juga tidak di bebaskan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***