Pukul tujuh pagi, Yoongi sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Seporsi jajangmyeon yang tersaji di piring besar cukup untuk keempat manusia yang tengah menumpang di rumahnya. Ada juga sandwich Omelette kesukaan Jungkook serta empat gelas susu.
Dirinya sarapan terlebih dahulu karena harus segera pergi ke studio, sementara jika menunggu para manusia yang masih tertidur itu pasti akan membuang waktunya. Apalagi Kim Taehyung yang suka sekali bangun sangat siang.
Yoongi menyempatkan untuk memberi makan anjing kesayangannya ; Holly, sebelum berangkat. Pria itu juga meninggalkan pesan di atas secarik kertas. Bukan hal yang baru baginya, setiap teman-temannya menginap pasti mereka akan menganggap layaknya rumah sendiri. Datang dan pergi sesuka hati.
Dengan setelan outfitnya ; Celana jeans belel, kaos oversize berwarna putih dan jaket berwarna hitam, Yoongi melangkah menuju mobilnya. Memakai headband berwarna hitam yang membuat rambut blonde nya terangkat ke atas menampilkan dahinya yang putih.
Meski style nya tampak biasa saja namun ada hal yang membuat semua orang menganga mendengarnya, yaitu harga dari setiap setel pakaiannya. Belum lagi sepatu yang pria itu gunakan.
Pemuda Min menjalankan mobilnya menyusuri jalan raya menuju studio rekaman yang berada di distrik Gangnam, hari ini ia akan memulai pekerjaannya sebagai produser musik.
Biasanya pria itu hanya membuat lagu dan memproduseri grup nya sendiri, tapi sekarang ia harus mengurus single album milik orang lain. Tentu tidak dengan cuma-cuma.
Sesampainya disana ia langsung di sambut oleh kepala produksi, Shin Won Ho.
"Kau sangat awal sekali, Tuan." Ucap Wonho.
"Apa dia sudah datang?" Tanya Yoongi tak ingin berbasa-basi.
"Ya, dia ada di ruangan mu."
Yoongi mengangguk dan langsung menuju ruangannya, ruangan yang bahkan terasa seperti ruangan milik seorang bos. Saat pria itu masuk sudah ada seseorang yang duduk di sofa, ikut bangkit kala Yoongi menghampiri.
"Apa kabar?" Ucap sang pria.
"Kabar baik. Senang sekali bertemu kembali denganmu, tidak aku sangka jika akhirnya kita akan kembali colab." Sahut Yoongi.
Jung Hoseok, teman akrab Yoongi bahkan bisa di bilang vitamin untuknya. Sebelumnya pria itu bekerja di Busan setelah memutuskan untuk berpisah, dan kini tidak disangka jika mereka kembali di pertemukan. Bahkan kembali melakukan pekerjaan yang sama.
"Ya, aku tidak menyangka jika produser yang akan di sandingkan denganku itu adalah kau." Ucap Hoseok.
Keduanya terlibat percakapan cukup lama sebelum akhirnya seorang staf masuk kedalam ruangan.
"Maaf, Tuan. Para kru sudah menunggu, penyanyinya juga sudah datang." Ucap staf tersebut.
"Ya, kami akan segera kesana."
Staf tersebut mengangguk dan undur diri, kemudian kembali ke tempat rekaman. Tak lama kemudian kedua pria tampan itu bersamaan menuju studio recording.
"Apa semuanya sudah siap?" Tanya Hoseok pada Wonho.
"Sudah, semua peralatan sudah di persiapkan dan sudah di cek sebelumnya. Aku akan panggilkan artist nya."
Hoseok mengangguk, ia memanggil para kru musik untuk kembali mengecek keperluan yang mereka perlukan, seperti ; audio interface, monitor atau speaker, mikrofon, pop Shield, mic stand, dan board recording.
"Dimana penyanyinya?" Tanya Yoongi.
"Tadi dia izin ke toilet sebentar." Kata Wonho.
Yoongi mengangguk, dia memilih untuk mengecek ponselnya. Tidak ada apapun di sana yang menarik atensinya, jadi pria itu menekan tombol merah sedikit lama lalu layar yang semula terang langsung berubah menjadi hitam.
"Maaf membuat kalian menunggu." Ujar seorang gadis.
Kurang dari lima menit menunggu akhirnya seseorang yang ditunggu datang, gadis itu langsung masuk kedalam ruang rekaman yang berhadapan langsung dengan Yoongi dan para kru termasuk Hoseok.
Awalnya tidak ada yang terjadi, saat sang gadis akan memasang headphone nya tiba-tiba saja matanya mengarah ke luar. Sedikit memicing sebab tidak merasa yakin atas apa yang dia lihat.
"Pria itu? Bukankah dia pria yang kemarin?" Batin Ji-eun.
"3..2..1..start!" Seru Yoongi.
Yoongi sudah bersiap untuk mengeluarkan kekesalannya saat melihat sang gadis di dalam ruangan justru asik melamun. Tangannya masih memegang headphone yang belum sempurna terpasang di kepala.
Padahal musik sudah mengalun di headphone tapi gadis itu tidak kunjung membuka suaranya. Tatapannya memang mengarah padanya namun Yoongi yakin itu hanyalah tatapan kosong.
Terlalu fokus dengan umpatannya di dalam hati, gadis Lee sampai tidak menyadari jika sang produser memanggilnya. Bukan Yoongi melainkan Hoseok.
Karena tak kunjung sadar, Yoongi menyetel lagu dengan keras pada headphone sang gadis sehingga Ji-eun terlonjak kaget. Untung saja umpatannya tidak sampai terbawa di dunia nyata, bagaimanapun juga dia harus tetap menjaga image nya sebagai seorang idol.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yoongi datar.
Ji-eun langsung merasa gugup saat di tatap seperti itu oleh Yoongi, gadis itu langsung meminta maaf pada para kru. Dalam hati ia mengumpat karena bisa-bisanya dia malah diam saja dan tidak menghiraukan sekitar.
Lagipula, kenapa pria itu sangat dingin sekali. Menyebalkan, hanya itu yang bisa Ji-eun gambarkan dari sosok Yoongi.
"Fokus atau tidak perlu rekaman sekalian." Ujar Yoongi.
•••
Ji-eun masih berada di ruang istirahat, beristirahat sembari terus menggerutu. Sementara Jong-hoon sendiri sudah lebih dulu masuk kedalam mobil karena terlalu lama menunggu sang adik.
Gadis bermarga Lee itu merasa sangat kesal ketika produser tadi banyak sekali membuatnya malu. Mengatakan kemampuan menyanyinya sangat buruk, padahal dia adalah artist yang berbakat.
Tapi bagi produser baru itu, dirinya sama sekali tidak berbakat. Padahal dia sudah berusaha keras dan mengeluarkan suara terbaiknya. Baru permulaan saja dia sudah dibuat seperti ini bagaimana jika nanti sampai akhir.
Yang lebih membuatnya kesal adalah kenapa penanggungjawab nya harus pria itu, pria dingin yang menabraknya di depan minimarket. Bahkan pria itu tidak meminta maaf.
"Haish! Menyebalkan sekali!" Ji-eun beranjak dari kursinya dengan gerakan kasar hingga mengenai seseorang di belakangnya.
"Argh!" Seru sang pria.
Ji-eun langsung panik ketika kursinya menabrak seseorang di belakang, dengan cepat ia mendekati pria itu dan mengucapkan maaf berkali-kali.
Namun saat melihat siapa yang ia tabrak membuat gadis itu menjauh sedikit dan kembali memasang wajah kesal, tak peduli pada ringisan sang pria yang nampak kesakitan.
"Tidak bisakah bertingkah laku dengan benar?" Seru Yoongi marah.
"Aku tidak sengaja, bukankah aku sudah meminta maaf." Kesal Ji-eun.
"Lagipula kenapa kau ada disini, tak seharusnya kau disini." Sambungnya.
Yoongi tidak menjawab perkataan sang gadis, pria itu langsung saja berlalu dengan meringis memegangi perutnya yang terantuk kursi. Sebelum benar-benar berlalu pria itu menyempatkan untuk menatap Ji-eun penuh amarah.
Pria bermarga Min itu bukannya tidak mengingat siapa gadis yang menjadi artist nya, dia hanya tidak ingin mencampur urusan pribadi dengan pekerjaannya. Meskipun dia merasa memang tidak memiliki urusan dengan sang gadis, kenal saja tidak. Pertemuan mereka karena insiden yang tidak terduga.
"Kau kenapa?" Tanya Hoseok ketika melihat Yoongi meringis memegang perutnya.
"Aku akan pulang, kau mau mampir? Disana ada Hyung dan adik-adik kita." Tawar Yoongi tanpa menjawab pertanyaan temannya.
"Aku mau saja, tapi ada sesuatu yang harus aku urus. Mungkin di lain kesempatan, aku juga merindukan mereka semua terutama bayi kita itu." Seloroh Hoseok.
Yoongi menganggukkan kepalanya, kemudian pria itu berpamitan untuk pulang. Mobil mewah bermerek Hyundai Polisade berwarna hitam itu melesat menyusuri jalan raya.
Kendaraan beroda empat yang terlihat mewah dan berkelas membuat daya tarik tersendiri di jalanan, membuat siapapun berdecak kagum dan terpesona.
Pemuda Min memarkirkan mobilnya di halaman rumah, melihat Jungkook yang tengah bermain dengan Holly di depan rumah. Sudah hampir seharian dan pria itu masih berada di rumahnya.
"Apa yang lain masih di dalam?" Tanya Yoongi.
"Hanya ada Jinhyung saja." Jawab Jungkook.
Yoongi mengangguk dan masuk kedalam rumah, benar kata Jungkook hanya ada Seokjin saja di dalam. Pria itu tengah bermain play station sembari berteriak heboh. Membuat Yoongi menggelengkan kepala melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments