VERSUS

Kerajaan Loudan terpuruk. Beberapa petinggi negara hilang seperti ditelan bumi. Istana megah nan indah berubah menjadi rumah hantu dengan banyak semak belukar yang merambat. Bunga-bunga liar yang mengeluarkan aroma tak sedap.

Blue palace milik Emanuel Loudan seketika menjadi a palace full of bushes.

Beberapa raksasa lalu lalang sebagai penjaga. Kabut halusinasi mengitari istana. Banyak rakyat jadi korban mantra-mantra jahat.

Lugly duduk di singgasana dengan dagu terangkat. Wanita bungkuk itu mengenakan mahkota milik Emanuel.

Semua petinggi sudah diubahnya menjadi patung bahkan katak. Kerajaan Loudan memang minim pemilik sihir tingkat tinggi karena Emanuel tak ingin ada orang yang melebihi dirinya.

"Siapkan aku makanan enak!" perintah Lugly begitu arogan.

Semua tentu harus melaksanakan perintah wanita buruk rupa itu. Lugly tak segan menghukum mereka dengan sihirnya.

"Skep!" teriaknya.

Lalu hidangan lezat tersedia. Ia terbahak-bahak. Semua maid kalah cepat. Maka semua pasrah menerima hukuman.

Sedang di tempat lain Abraham yang sudah tercerahkan. Mulai menyusun strategi. Pria itu akan mengeluarkan tahanan ayahnya. Yakni para bangsawan hebat yang dihukum tanpa tau apa kesalahannya.

"Duke Bowie, Duke William, Marquez Arnold dan banyak bangsawan hebat dipenjara di daerah terlarang," ujarnya.

"Apa?" desis Natasha tak percaya.

"Daerah itu bukannya sangat mengerikan?" lanjutnya.

"Aku lebih baik menghukum mati para pengkhianat dari pada membawanya ke sana," lanjutnya bergidik ngeri.

"Maka itu, tapi aku yakin jika semua bangsawan bisa melewati rintangan. Duke Bowie memiliki kekuatan sama dengan Duke Hazard," ujar Abraham.

"Baiklah kita ke sana!" angguk Natasha setuju.

"Kita harus membawa ayam emas sebagai pembuka gerbang,' ujar Abraham.

"Tidak perlu!" sahut Sir Vorlome dan Sir Jonas bersamaan.

"Kenapa?" tanya Abraham.

"My Queen ... maaf!" ujar Jonas dan Vorlome berbarengan lagi.

Kedua pria itu mengayun tongkat mereka kepada Natasha. Wanita itu tentu terkejut. Semua sinar laser yang hendak menyerangnya ditepis dengan tangan kosong.

"Hei hentikan!" teriak Abraham tentu murka.

"Diamlah Prince!' Hazard menyihir Abraham menjadi kaku.

Pria itu memaki semua orang. Federik dan lainnya yang hendak membantu juga diberi sihir oleh Hazard.

"Ayolah Yang Mulia. Kau harusnya lebih hebat dari ini!" teriak Jonas.

"Tunder light!"

Sebuah kilat keluar dari tangan Jonas. Splash! Kilat itu terpental. Natasha sudah menggenggam tongkat legenda Alakazam 2000 and 1.

"Octopus Petrounum!"

Sebuah gurita berkulit perak keluar dari tongkat sihir Natasha. Tentakel gurita itu menyambar dua tongkat milik Vorlome dan Jonas.

"Haasshhhh!"

Sebuah sinar biru keluar dari mata gurita perak buatan itu. Dua pria mengeluarkan sinar dari mata, mulut dan telinganya. Tubuh mereka melayang ke udara, lalu ....

Sleb! Plash! Dua tubuh terpental bergulingan. Baik Vorlome dan Jonas muntah darah.

"Sayang!" teriak Abraham.

"Jangan sentuh dia dulu!" teriak Hazard.

Semua melihat perubahan Natasha yang mengeluarkan cahaya keperakan dan sedikit kebiruan.

Rambut Natasha yang terurai seperti terangkat ke atas. Matanya terpejam, tangannya sedikit merentang. Tubuhnya melayang lima inci dari lantai.

Sepuluh menit cahaya itu lalu tiba-tiba masuk ke dalam tubuh Natasha. Tubuh wanita itu langsung luruh ke lantai.

"Sayang!" teriak Abraham lalu gegas ke arah istrinya.

Jonas dan Vorlome sudah memulihkan diri. Kekuatan tersembunyi Natasha dikeluarkan.

"Sayang ... bangunlah!" pinta Abraham sedih.

"Bawa My Queen ke kamarnya Prince!" perintah Hazard.

Abraham menggendong istrinya ala pengantin. Pria itu membawa tubuh lemas Natasha ke kamarnya.

"Cerita kan apa yang terjadi?" tanya Abraham.

"Salah satu kekuatan My Queen yang tersembunyi dikeluarkan Prince!' jawab Vorlome.

"Apa?" tanya Abraham tak percaya.

"Maaf Princes ... ini kesalahan kami tak menjaga My Queen dari awal lahir!" jawab Hazard.

"Kepelikan dalam istana membuat kami abai dengannya. Padahal My Queen adalah keturunan asli yang mestinya kami rawat," lanjutnya penuh penyesalan.

"Baiklah ... tinggalkan kami!" perintah Abraham.

Semua membungkuk hormat lalu pergi meninggalkan ruangan mewah itu.

Abraham mengunci pintu. Pria itu mengganti baju istrinya dan membilasnya dengan air dingin.

"Ugh!"

"Sayang?"

"Sayang?" Natasha mengerjap.

"Apa yang kau rasakan sayang?'' tanya Abraham lembut.

Netra hazel milik Natasha menatap manik gelap yang menindihnya. Perlahan ia mengusap wajah tampan itu.

"Aku tidak apa-apa," jawab Natasha lembut.

Keduanya kini mengarungi ombak cinta. Abraham benar-benar candu dengan kegiatan panas bersama istrinya ini.

Hingga tiba-tiba sebuah wajah lain mengusik ingatan pria itu.

"Kau mengkhianatiku Abraham!" teriak seorang gadis dengan air mata darah.

"Lilian?"

Sementara di bukti iblis. Brigitta harus berjuang mati-matian untuk melewati gerbang satu. Tak semudah ketika kelahiran Natasha. Perempuan itu lupa dengan sejarah.

"Sialan!" umpatnya kasar.

Entah berapa kali sihir yang ia gunakan untuk menghindari serangan rumput liar yang merambat.

"Goliath ... bangunlah!" teriaknya.

"Aku Natasha datang mengunjungimu!" lanjutnya.

Sayang, sang raksasa tidur dengan memeluk telur emas kesayangannya. Ia akan bangun dan mengamuk jika ada kelahiran dari keturunan asli.

Gaun Brigitta begitu kotor dan robek sana-sini. Wajah cantiknya juga sudah coreng moreng dengan lumpur.

Brigitta terengah-engah. Perjalanan masih jauh. Tenaganya sudah terkuras habis. Satu-satunya cara untuk sampai cepat hanya satu.

"Iblis ... ayo kita bercinta!" teriaknya lalu melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya.

Sementara itu di kamar Natasha. Sang ratu tengah tertidur di pelukan sang suami.

Abraham mengelus punggung telanjang sang istri. Kini pikirannya gelisah setelah nyaris satu bulan menikah, ia melupakan sosok yang dulu ia janjikan sehidup semati.

'Tapi, memang aku sudah tak memiliki rasa lagi dengan Lilian!" ujarnya meyakinkan diri.

'Maaf Lilian ... mungkin dulu aku belum tau seberapa cantik dan hebatnya calon istriku," lanjutnya memaklumi.

Sementara itu di tempat lain. Liliana berada di sebuah gubuk di tengah hutan. Di sana ia melihat seorang black sorcerer tengah merapal mantra.

Pria itu mengaduk kuali tanah berisi air dengan cahaya putih. Pria itu terus merapal mantra hingga ....

Prak! kuali terbelah dan airnya tumpah kemana-mana. Black sorcerer itu luruh ke tanah bersimpuh.

"Uhuk!"

"Sir?!" pekik Lilian takut.

"Kau tidak bisa memisahkan sesuatu yang memang sudah memiliki takdir jodoh alam!" ujar pria itu.

"Itu tidak mungkin. Aku yakin Abraham hanya mencintaiku!" teriak Lilian bersikukuh.

"Tapi itulah yang terjadi!" bentak black sorcerer.

"Aku akan terluka dan kehilangan nyawaku jika diteruskan!" lanjutnya.

"Pergilah kau!" usir pria itu.

Lilian tak bisa melakukan apapun. Gadis itu memang tak memiliki kekuatan sihir. Karena memang ia bukan keturunan seorang Mage.

Gadis itu melangkah gontai menuju keretanya. Ia kehabisan cara untuk mengembalikan Abraham padanya.

"Aku harus menemuinya!" tekadnya tiba-tiba terbesit ide.

"Aku yakin kau masih memiliki rasa padaku Abraham!" lanjutnya.

"Aku akan membersihkan sihir yang mengotori dirimu dari pengaruh gadis sialan itu!"

Bersambung.

Duh ... ya Lilian ... orang udah jodoh alam ... kok maksa sih?

next?

Terpopuler

Comments

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Biasalah manusya gatau diri thor

2024-03-29

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kau bilang cinta ke Abraham tp keperawanan mu kau gratisan ke bapaknya.. dasar gak waras kau Lilian..

2024-02-07

0

Oi Min

Oi Min

Abra....... kekasih jalang siluman ular rubah betina tersayang mu akan menemui mu hloooo..... bersiap lah

2023-07-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!