PERTEMUAN

Sore menjelang, kereta kencana berlapis emas. Kemewahan tentu terlihat, Natasha turun Frederik mengamit tangan gadis itu.

Bobot Natasha sudah bertambah, wajah, kulit dan rambutnya sudah bersih dan bersinar. Banyak yang tidak menyangka jika tanaman di halaman depan kamarnya bisa tumbuh sempurna.

Beberapa sabun, sampo dan pelembab kulit ia ciptakan dari halaman kecil itu. Natasha makin cantik dengan pipi dan bibir merah alami.

"Apa benar dia adalah putri yang terbuang itu!" bisik-bisik para gadis bangsawan.

"Lihat rambutnya yang berkilau dan sepertinya lembut," sahut lainnya lagi.

"Wajahnya apa benar tanpa riasan?" sambung beberapa lainnya lagi.

Kasak-kusuk terdengar heboh. Gaun yang dikenakan juga sangat indah walau terkesan sederhana.

Abraham menatap gadis yang akan dijodohkan dengannya itu dengan pandangan sulit.

'Apa benar dia terbuang?' tanyanya dalam hati.

Sepasang mata biru menatapnya penuh keheranan. Tangannya mengepal melihat kecantikan gadis yang sengaja ia singkirkan jauh di belakang istana.

"Kenapa dia bisa seperti itu?!" umpatnya dalam hati.

"Apa dia gunakan bibit bulu kucing perak?" tanyanya lagi mulai gelisah.

"Tidak ... dia tidak mungkin bisa menggunakannya!" racaunya lagi dalam hati.

"Normale Osphero!" bisiknya merapal mantra pada sang putri mahkota.

Tak ada yang terjadi, wajah Natasha tetap cantik tanpa cela. Hal itu membuat sepasang mata biru itu makin kesal.

"Sialan ... apa dia memiliki mantra khusus?" tanyanya dalam hati.

Sedang yang diincar tampak tenang dan berjalan anggun. Gadis itu tak terpengaruh dengan keadaan yang sedikit menyudutkannya.

"Selamat datang Perdana Menteri Duke Hazard!' sambut Raja Emanuel dengan senyum lebar.

Hazard menyambut tangan dan keduanya saling menepuk bahu. Tatapan Hazard mampu mengalahkan pandangan menghunus dari Emanuel.

'Sial!' umpat raja itu kalah.

'Terima kasih Yang Mulia!" ujar Hazard tenang.

Walau sedikit menyesal dengan menyetujui perjodohan, tetapi mengingat sang Putri Mahkota yang masih lemah. Mau tak mau Hazard menurunkan egonya.

"Perkenalkan Yang Mulia, ini adalah Putri Mahkota Natasha Eleonora Hampers," ujar Hazard memperkenalkan diri.

Natasha menekuk kaki dan merentang gaun juga menundukkan kepalanya memberi hormat. Emanuel tersenyum dan menutup dada dengan telapak tangannya serta sedikit membungkuk untuk membalas menghormati Natasha.

Netra hazel milik Natasha sangat membius siapapun. Emanuel bergetar ketika melihat netra jernih itu.

'Astaga ... apa ini!' serunya mendadak.

Senyum Natasha sangat sedikit dan tersembunyi. Membuat kadar kecantikannya bertambah.

Sepanjang percakapan, Natasha banyak diam dan mengamati semua. Walau perbincangan didominasi oleh sang raja dan perdana menteri. Tetapi Natasha dapat menilai semua orang di sana. Terlebih sang putra mahkota.

Abraham juga diam saja. Ia sibuk menerka isi pikiran gadis yang akan dijodohkan dengannya itu. Tatapan sang gadis menangkap pandanganya. Abraham cepat-cepat membuang muka, memutuskan pandangannya.

Deg! Deg! Deg!

"Sial!" umpatnya pelan.

Jantung pria itu berguncang hebat. Iris hazel milik Natasha benar-benar sangat luar biasa, mampu menembus hatinya.

"Astaga ... sedari tadi kenapa hanya kami yang berbicara!' sahut Emanuel yang kehabisan kosa kata melawan Hazard.

"Kenapa Yang Mulia Putri Mahkota tidak bicara sepatah kata pun?" ujarnya memancing Natasha.

"Bagaimana Yang Mulia, apa kau bersedia dengan perjanjian pembagian kekuasaan?" tanyanya lagi.

"Tidak!' jawab Natasha begitu tegas.

"Apa?" desis Emanuel mulai kesal.

"Itu sangat merugikan kerajaan kami Yang Mulia!" jawaban Natasha sangat santun namun begitu tegas.

"Dari mana itu. Aku menunjuk jika pria harus memimpin. Kekuasaanmu mestinya harus berada di bawah kekuasaanku ...,"

"Kekuasaanmu?" Natasha mengerutkan keningnya.

"Maksudku kekuasaan putraku!" ralat Emanuel mengutuk bibirnya sendiri.

"Itu yang aku maksud Yang Mulia!" sahut Natasha sangat berani.

"Bagaimana bisa kekayaan dari kerajaanmu hanya bisa diambil sepuluh persen sedang kau ingin mengeruk tujuh puluh lima persen kekayaan kerajaan kami?" Natasha tentu sangat pintar.

"Kau ingin merampok kerajaan kami King Loudan!" lanjutnya sinis.

Emanuel terdiam, ia tak menyangka jika sang putri mahkota bisa mencerna keinginannya.

"Tapi itu adalah imbalan yang baik bukan?" sahut Abraham ketus, ia tersenyum miring.

"Kau butuh kekuatan dari kami. Tentu kami harus mendapat sesuatu yang besar!"

"Oh butuh bayaran juga?" sahut Natasha meledek.

"Jaga bicaramu Putri mahkota!" hardik Abraham marah.

"Loh kenapa. Apa aku salah?" tanya Natasha sinis.

Hazard setuju dengan pemikiran sang putri tetapi mereka memang sangat butuh kekuatan untuk memulihkan kerajaan yang sedang goyah.

"Aku menolak perjodohan ini!" tekan Abraham tak terima dengan sindiran Natasha.

"Aku juga tak mau dijodohkan!" sahut Natasha berani.

"Diam kalian berdua!" sentak Hazard dan Emanuel bersamaan.

Baik Abraham dan Natasha langsung diam. Keduanya saling melempar pandangan menusuk.

"Mohon maaf Yang Mulia, perjodohan ini tetap harus dilaksanakan. Kita butuh kekuatan dari kerajaan ini!" bisik Hazard memohon.

"Tetapi persyaratan itu membuat kita menyerahkan seluruh kekuasaan kerajaan Duke!' tolak Natasha.

Jika Hazard menginginkan sebuah kestabilan kerajaan. Berbeda dengan Emanuel yang menginginkan kekuasaan.

"Kau harus menerima perjodohan ini. Ini akan menguntungkan kerajaan kita!" tekan pria itu pada putranya.

"Tenang ... tenang semuanya!" seru beberapa bangsawan yang mendukung perjodohan.

Karena Natasha alot hanya memberikan empat puluh persen dari kekuasaan masing-masing kerajaan.

"Jadi kami tetap memegang penuh kendali kekuasaan di sini!" tentangnya kuat.

Abraham sangat salut pada sosok yang baru saja membuatnya bergetar hebat itu. Tak ada yang bisa keluar dari tekanan ayahnya. Namun baru kali ini Emanuel tunduk dengan persyaratan yang diajukan.

"Baiklah ... kami setuju masalah bersama kita akan menghadapinya. Tetapi jika masalah internal kerajaan hanya kerajaan itu yang menyelesaikannya!" ujar salah satu pejabat penting istana Loudan.

"Kita akan melangsungkan pernikahan di altar. Maaf Yang Mulia Natasha, anda harus melakukan persembahan sihir di altar dua puluh hari lagi!" ujar pejabat itu.

Natasha hanya diam, Abraham tersenyum miring. Ia sangat yakin jika Natasha tak bisa melakukan apa-apa seperti rumor yang beredar saat ini.

"Baiklah!" sahut Natasha begitu tenang.

Semua terkejut dengan apa yang diucapkan oleh gadis cantik itu. Hazard jadi takut sendiri jika putri mahkota malah membuat mereka malu.

Natasha tiba-tiba menyorongkan gelas wine. Tanpa botol digerakkan, air anggur dalam botol naik dan meluncur dengan mulus ke dalam gelas Natasha. Semua membelalakkan mata.

Tak ada rapalan mantra atau apapun itu. Hingga tiba-tiba burung hantu berwarna putih masuk ke dalam istana.

"Hooaaa!" seru semua orang kaget.

"Affetto!" pekik Natasha girang.

Burung hantu itu mengantar surat di kakinya. Natasha membuka bungkusan yang melilit kaki binatang itu.

"Wilayah selatan istana Loudan dikuasai oleh gerombolan Swart Heks!" ujarnya setelah membaca surat.

"Apa!' teriak Emanuel geram.

Wilayah selatan Loudan merupakan wilayah vital karena menghasilkan lahan gandum terluas. Swart Heks adalah sebuah gerombolan penyihir dengan kekuatan di atas rata-rata.

Tetapi bukan itu yang jadi sorotan semua orang. Mereka menatap Natasha yang duduk santai.

"Dari mana ia membayar orang untuk mengetahui informasi itu?!"

bersambung.

Langkah awal Natasha menunjukkan kekuatannya.

next?

Terpopuler

Comments

Teetie Suhaeti

Teetie Suhaeti

,keren nat jngn mau kalah

2024-10-08

0

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Wahh makin seru. Bikin penasaran

2024-03-29

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ini langkah awal Natasha utk. mempertahankan haknya.. semoga para penghianat segera dpt di musnahkan.. dan Abraham... kau bakalan jatuh dlm Pesona Natasha...

2024-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!