NEW NATASHA 3

Natasha pergi ke dapur. Beberapa maid kaget melihat kedatangan gadis yang mestinya mereka junjung itu.

"Ma-mau apa kau ke sini?!' sergah salah satu maid menebalkan keberaniannya.

Natasha hanya menatap pekerja istana itu dengan pandangan datar. Maid itu menelan saliva kasar.

Natasha benar-benar berubah total. Gadis itu tak bisa ditakuti atau disakiti seperti biasanya.

"Aku yakin, iblis telah merasukinya!' bisik salah satu maid pada sesama rekannya.

Natasha menatap alat masak yang baranya dari kayu bakar. Gadis itu menyingsingkan lengan dan meletakkan beberapa bahan makanan. Tubuhnya harus banyak nutrisi yang masuk dan juga karbohidrat.

Natasha tentu memiliki otak sangat genius. Gadis itu belajar cepat dengan melihat situasi yang ada. Garam dapur tentu pada masa itu masih berbentuk balok. Ia telah menghancurkannya. Meletakan garam di tempatnya dan bahan-bahan lainnya. Semua maid hanya menatapnya tak bergeming.

Natasha mengambil satu bilah pisau besar lalu memainkan benda tajam itu dengan mahir. Semua mata maid tentu membelalak lebar.

"Dia benar-benar dirasuki iblis!' Natasha menoleh pada maid yang menuduhnya.

"Mati kau Rose!" seru beberapa maid.

Mereka memilih kabur dari tempat itu dan membiarkan Natasha bekerja sendiri.

Brigitta datang dengan gaun sutera terbaiknya. Ia mengangkat dagu ketika berjalan, hanya saja ketika simbol-simbol kerajaan lewat ia harus menekuk kakinya.

"Ck ... kapan simbol-simbol itu yang menekuk kaki padaku!" dumalnya pelan.

"Kakak ... hiks ... hiks ... kakak!" wanita itu masuk kamar dan berdrama.

"Kakak ... bagaimana keadaanmu?" ratu Emilia melirik adik ipar tirinya itu.

Sungguh Emilia ingin membunuh perempuan yang berakting sedih di depannya itu. Namun, ia tak bisa melakukan apapun, tubuhnya makin lama makin lemah.

"Kakak ... kau sudah selemah ini ... ayolah ...," bisik Brigitta menyeringai sadis.

"Kau tau ... keselamatan putrimu ada di tanganku," lanjutnya.

Emilia meradang, entah kekuatan dari mana ia menjambak keras rambut adik suaminya itu. Brigitta tentu menjerit kesakitan.

"Yang Mulia!' beberapa maid mendatangi dan melepas cengkraman tangan Emilia dari rambut Brigitta.

"Sialan!" umpatnya kesal.

"Usir dia!" teriak Emilia berang dan sayangnya hanya bisa di dalam hati.

Brigitta merapikan rambutnya. Andai tak ada menteri perlindungan keluarga istana. Tak segan ia akan mencekik Emilia hingga mati.

"Bisa anda keluar Madam. Biarkan Yang Mulia istirahat!" usir menteri pemeliharaan keluarga.

Brigitta mendengkus mendengarnya. Tak ada yang berani membela wanita itu. Brigitta pun pergi dari sana dengan dagu terangkat..

"Perempuan sialan!" makinya pelan.

"Kenapa tidak mati-mati sih!' lanjutnya menggerutu.

Beberapa tabib istana datang. Brigitta sangat kesal dengan para peracik obat itu. Semua tabib berusia tua dan berjanggut putih.

"Ck ... andai bisa ...."

Brigitta memilih pergi sebelum salah seorang tabib yang mampu menetralisir sihir mengendus keberadaan dirinya.

Sementara di dapur. Natasha sudah selesai memasak. Bau harum tercium keseluruh ruangan. Beberapa maid sampai mendatangi dapur.

"Apa itu tidak beracun?" tanya salah satu maid yang tak bisa menahan liurnya.

Natasha menyuap makanan itu ke mulutnya sendiri. Lalu ia pura-pura kejang. Beberapa maid tentu berteriak ketakutan.

"Hahahah!' gelak tawa dari Natasha terdengar.

"Bodoh ... kau gila jika aku mau bunuh diri!" lanjutnya mencibir.

Natasha menata makanannya di nampan. Ia membawa semua dan meninggalkan sebagian di dapur.

"Dia tidak mungkin meracuni dirinya sendiri kan?" ujar salah satu maid setelah kepergian Natasha.

Semenjak kepergian sang raja. Tak ada lagi makan malam di meja besar itu. Natasha datang dan menyusun semua di sana.

"Kemarilah Sir Vorlome!" panggilnya pada pria yang selalu mengikutinya.

Faul sangat terkejut, ia mengaplikasikan sihir mode baru yakni tak terbaca. Rupanya Natasha dapat merasakan kehadirannya.

"Yang Mulia?"

"Duduk dan mari makan bersama!' ajaknya.

Natasha menarik kursi, Faul duduk lalu gadis itu melayaninya. Pria itu tentu gelagapan jika saja staf istana melihat. Maka hukuman akan ia dapat.

"Yang Mulia!'

"Diam dan makanlah!" perintah Natasha.

Keduanya pun makan. Faul menutup mata ketika mengunyah makanan itu. Bumbu yang begitu berani dan tentu saja sangat enak. Koki istana juga kalah dengan masakan putri mahkota ini.

"Ini enak sekali!" ujarnya memuji.

"Sungguh?" tanya Natasha tak percaya.

"Kalau begitu aku akan masak lagi besok!' ujarnya semangat.

Makanan habis, Faul menghentikan Natasha ketika hendak membersihkan meja.

"Biar pelayan melakukannya!"

"Pelayan!' panggilnya.

Beberapa maid berlarian. Semua habis menyantap makanan yang dimasak Natasha.

"Errrghh!" salah satu maid sampai bersendawa.

Wanita itu menutup mulutnya. Mata Faul melotot melihat ketidaksopanan pekerja paling rendah itu.

"Ma-maaf Sir!' ucap maid itu takut setengah mati.

"Sudahlah Sir. Biarkan saja, mungkin baru ini dia makan enak!" tukas Natasha memaklumi.

Para maid membersihkan meja makan. Natasha kembali ke kamar. Faul mengingatkan untuk menemui ibunya.

'Yang Mulia ... temui Ratu!" Natasha membeku.

Jiwanya adalah yatim piatu. Ia tentu sudah lama tak merasakan punya ibu. Gadis itu hanya mengangguk.

"Aku akan ke sana besok Sir!' ujarnya pelan.

Faul tak menanggapi, pria itu menatap punggung kurus putri mahkota. Ia menepuk dahi, sang ratu akan sedih melihat kondisi putrinya yang kurus itu.

"Aku akan cari tabib untuk memenuhi gizi Yang Mulia Putri Mahkota!' tekadnya.

Sementara itu Brigitta masih sibuk untuk menyuap beberapa petinggi istana. Ia merayu dan menjanjikan kedudukan yang tinggi jika berhasil membuatnya jadi penguasa nomor satu di kerajaan ini.

"Masalahnya bukan itu saja yang jadi kendala Madam,' ujar menteri pendataan istana.

Brigitta tengah memainkan alat tempur pria itu. Sang menteri memejamkan mata menikmatinya.

"Aaahhh!" pekiknya lalu menyemburkan semua lahar dari dalam senjatanya.

"Sekarang gantian aku!"

Brigitta memekik, keduanya saling memberi kenikmatan duniawi di atas ranjang empuk.

Brigitta tak peduli, yang terpenting adalah kekuasaan yang akan ia raih nanti.

'Aku akan jadi ratu ... satu-satunya ratu!' pekiknya girang dalam hati.

Sedang di tempat lain. Beberapa petinggi istana merapatkan hal tentang keadaan sang ratu yang makin lama makin buruk kesehatannya.

"Keadaan wilayah seluruh negeri sudah mulai kacau perdana menteri!' lapor menteri pertahanan.

"Banyak kudeta yang terjadi di berbagai wilayah. Penjarahan ada di mana-mana!' lanjutnya.

"Apa tugasmu sebagai pertahanan istana Marquez Dominggus?!" tanya perdana menteri gusar.

"Apa perlu kuberitahu jika kau tak melakukan apapun?' ancamnya.

"Jangan menuduhku sembarangan Perdana menteri!"

"Marquez Dominggus! Aku memiliki bukti penggelapan pembelian senjata yang masuk dalam rekening mu!" bentak perdana menteri marah.

Semua tentu heboh, beberapa menteri yang setia marah mendengar hal itu.

"Itu fitnah!" teriak menteri pertahanan istana marah.

"Pengawal seret dan bawa dia ke bui!" perintah perdana menteri.

Duke Joseph Gordon Hampers adalah pemerintah kedua setelah raja. Pria itu masih kerabat dekat dengan mendiang Eduardo Hampers.

"Yang Mulia! Aku mendengar jika Yang Mulia Putri Mahkota bertindak aneh!' lapor salah satu staf istana.

"Memang apa yang dia lakukan?"

"Yang Mulia memasak di dapur!'

"Apa?"

bersambung.

Terpopuler

Comments

Teetie Suhaeti

Teetie Suhaeti

,lucu putri mahkota masak didapur dibilang aneh

2024-10-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jika Natasha yg memasak di dapur dianggap aneh alu apa kabar kelakuan Brigita..?apa gak ada yg mengawasinya.
ini kan aneh..

2024-02-07

1

Aurel Bundha

Aurel Bundha

lanjut 🥰🥰🥰 semangat

2023-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!