PERNIKAHAN

"Simpul merah tak akan bisa dilepas selama keturunan asli belum lahir!' ulang Natasha.

Gadis itu membawa satu buku tebal. Semua mengerutkan keningnya. Buku yang dibawa Natasha seperti familiar diingatannya.

"Princess!" semua bangsawan menekuk kaki mereka.

Natasha memakai simbol kerajaan tertinggi. Semua harus menekuk kaki. Brigitta mengumpat habis-habisan. Dari dulu ia ingin memakai simbol itu.

"Kalian baca ini. Terutama di halaman dua ratus dua puluh delapan baris ke lima!" tekan gadis itu.

Hazard mengambil buku tebal dan mencari halaman yang dimaksud. Brigitta memang tak mengetahui apa-apa.

"Itu buku silsilah kerajaan Hampers. Dari kerajaan pertama hingga Hampers ke delapan. Semua peristiwa ditulis di sana!" bisik salah satu bangsawan yang ada.

"Yang Mulia Princess Natasha benar adanya!" Hazard membelalakkan matanya.

"Jadi raksasa itu akan muncul dan binasah di tangan keturunan asli. Yang Mulia King Eduardo adalah keturunan asli dan Princess juga. Maka tak heran jika raksasa itu muncul!" lanjutnya menjelaskan.

Semua bangsawan terdiam. Pengukuhan Natasha bisa dilakukan tanpa melangsungkan pernikahan.

"Tapi kita tetap butuh kekuatan politik baik di dalam dan di luar kerajaan. Terlebih kita sudah melakukan perjanjian!" peringat Viscount Pierre.

"Mau tak mau pernikahan tetap harus berjalan sesuai rencana demi nama baik kerajaan Hampers!" lanjutnya.

Brigitta mengepal kuat. Ia akan kalah suara, wanita itu akan kembali menuju king Emanuel untuk melakukan perjanjian.

"Katanya kau ingin mengambil alih semuanya dan menjadikanku ratu!" protes wanita itu.

Wanita itu datang dengan muka merah karena menahan amarah.

"Diamlah Brigitta!" sentak Emanuel marah.

"Kau berani padaku Emanuel!' bentak Brigitta berani.

"Memangnya tidak?" seorang wanita bungkuk datang.

Splash! Satu kilat terpercik, Brigitta menghindar dengan bergerak mundur. Wanita itu lupa dengan sosok bungkuk maha sakti itu.

"Cis ... sialan!" umpat Brigitta dalam hati.

"Kerajaan Hampers telah menerima pinangan. Tinggal selangkah lagi aku akan jadi penguasa. Kau bersiaplah!" ujar Emanuel.

Brigitta mengumpat dalam hati. Dengan sosok bungkuk di sisi pria itu membuat semua penyihir tunduk padanya.

"Madam Lugly ... Natasha menantangmu," ujarnya tiba-tiba terbersit ide.

"Siapa Natasha?" tanya Lugly.

"Putri mahkota Hampers. Dia mendapat tongkat legenda dari raja hampers pertama. Atau pendiri kerajaan Hampers!" ujar Brigitta menyeringai licik.

Lugly tampak terdiam, wanita buruk rupa dengan tubuh bungkuk itu sangat mengenal siapa pemilik asli tongkat Alakazam 2000 and 1.

"Cis ... dia tidak ada tandingannya!" ujarnya sombong.

"Aku yakin itu tongkat sihir tiruan!" lanjutnya yakin.

"Bisa saja ... tapi anak itu tetap jumawa Madam!" hasut Brigitta lagi.

"Diam kau bodoh!" teriak Lugly marah.

"Aku bisa mencabut sihirmu dan juga sihirnya jika aku mau!" lanjutnya berang.

"Kalau begitu buktikanlah Madam?" Brigitta menunduk hormat.

Terbit seringai licik di bibirnya yang mungil. Lugly tertantang, ia menyanggupi untuk mengalahkan Natasha.

"Apa kau yakin sayang?" tanya Emanuel pada Lugly.

Pria itu seperti bukan dirinya jika bersama wanita bungkuk buruk rupa itu. Abraham sang putra mahkota tak ada. Pria itu memilih pergi berjalan-jalan dengan kekasih gelapnya.

"Aku harus pulang sayang," ujar Abraham pada Lilian.

"Tapi aku masih rindu," rengek Lilian manja.

Gadis itu sudah mempersiapkan semua. Mengambil minuman yang telah diberi obat perangsang dan juga satu cawan kecil berisi anggur merah untuk mengelabui jika sang putra mahkota telah merenggut kesuciannya.

"Maaf, jika kita teruskan. Maka besok aku akan ada di dalam peti mati tanpa kepala!" tolak Abraham.

Cinta memang membutakan manusia yang merasakannya. Abraham tak mengetahui rencana busuk Lilian.

"Kalau begitu, minumlah ini," pinta Lilian.

"Aku mohon," lanjutnya menghiba.

Karena begitu mencintai, Abraham mengambil cangkir emas itu dan hendak meneguk isinya. Tiba-tiba ...

Bruk! Baik Abraham dan Liliana nyaris terjungkal. Cangkir emas terlepas dan menumpahkan seluruh isinya.

"Ada apa ini!" bentak Abraham marah.

"Yang Mulia keluar dari kereta. Kami protokoler istana!"

Lilian mengumpat dalam hati. Rencananya gagal total. Abraham keluar dan menaiki kuda yang disiapkan. Tak ada yang bisa dilakukan. Mestinya Lilian mendapat hukuman cambuk karena berani merayu putra mahkota yang sudah bertunangan.

"Ck!" decaknya kesal melihat isi air yang tumpah.

"Padahal dengan ia menikahi ku secara diam-diam. Aku bisa jadi permaisuri simpanan. Lalu aku gulingkan ratu Natasha bodoh itu!' lanjutnya bergumam.

Sementara di istana Hampers. Natasha diberi mandat oleh para bangsawan yang berpengaruh untuk memperbaiki sistem kerajaan.

"Apa pernikahan itu harus terjadi besok?" tanya Natasha.

"Maaf yang mulia. Ini adalah yang terbaik untuk mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat dan bangsawan lain yang berpengaruh!" Hazard menunduk hormat.

Gaun pengantin warna putih telah disiapkan. Sangat cantik dengan bordiran dan taburan mutiara asli.

Pernikahan dua kerajaan besar jadi pusat perhatian masyarakat. Terlebih, selama belasan tahun tak ada pernikahan besar terjadi. Kali ini dua kerajaan yang memiliki kekuatan sama melambangkan ikatan suci.

Duke Hazard, Duke Billonez, dan para bangsawan lain mengerahkan sihir mereka untuk menciptakan dekorasi yang indah.

Benda-benda bergerak tersusun, lampu-lampu hias terpasang. Umbul-umbul kerajaan terpajang. Simbol-simbol kerajaan tertata megah di tempatnya.

Berbagai hidangan lezat tersedia. koki-koki terbaik didatangkan dari dua kerajaan. Semua bekerja cepat dan harus sempurna. Jika tidak nyawa taruhannya.

Seluruh jalan utama dilapisi karpet merah. Semua rakyat membludak. Setelah mereka berebut makanan akibat masa kekacauan para pemberontak delapan belas tahun. Setelah baru tiga minggu, Natasha mengubah semuanya.

"Apa ini semua dari Princess Natasha?" tanya salah satu warga berbisik.

"Bukankah dia tak memiliki kemampuan apapun?" lanjutnya masih tak percaya.

"Sepertinya itu bantuan dari kerajaan Loudan. Buktinya mereka menikah hari ini!" sahut lainnya.

"Apa Prince Loudan akan menikah dengan Princess Natasha?" tanya yang lainnya heboh.

"Apa pantas. Aku mendengar kabar jika putri mahkota kita itu sangat buruk rupa dan bodoh!" lanjutnya.

"Entah lah ... tapi aku dengar kabar, perekonomian kita baik karena Princess tiba-tiba berubah pintar dan sangat kuat!" sahut lainnya lagi.

Abraham memakai pakaian kebesaran terbaiknya. Ia begitu tampan dengan mata dalam. Tatapan tajam laksana pedang yang menusuk, pembawaan dingin tak tersentuh.

Semua kaum hawa akan histeris jika melihat sosok tampan itu. Dadanya yang bidang dan berotot, membuatnya digandrungi perempuan manapun.

"Dia tampan sekali!" puji salah satu wanita bangsawan.

"Oh ... aku tak terima jika dia harus beristrikan Natasha! Putri bodoh itu!" sungut lainnya lagi sangat pelan.

"Putra Mahkota Abraham Bernhard Loudan tiba!" seru Kasim dari kerajaan Loudan.

Abraham berjalan tegak. Iringan militer berjalan di belakang dan di depan pria itu.

Semua menuju altar di mana di sana Hazard juga King Emanuel hadir bersama seorang pendeta.

"Princess Natasha Eleonora Hampers, Princes of Hampers, Lady of Georgia, Countes of Armenia!"

Tiga gelar disebut, hal itu membuktikan jika Natasha berkedudukan lebih tinggi dibanding Putra mahkota Abraham Bernhard Loudan yang hanya berjulukan Duke of Edinburgh.

Semua mata menatap bagaimana sosok yang akan menjadi istri dari pria paling tampan dan paling kuat di muka bumi.

Pekikan burung elang terdengar. Suara tinggikan kuda dan beberapa burung menabur bunga. Semua menekuk kaki ketika sepasang kaki jenjang melangkah anggun.

Kekuatan sihir Natasha membuat orang berdecak kagum. Kecantikannya juga sangat memukau semua orang.

"Princess you are so pretty!" teriak orang-orang yang melihatnya.

Bersambung.

Nah kan.

next?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***