Emanuel menikmati lekuk tubuh wanita yang telah menghangatkannya selama lima belas tahun ini.
Brigitta datang sebelum istrinya meninggal dunia. Wanita itu menawarkan sesuatu yang tak bisa ia lewatkan.
"Kau memang luar biasa sayang," ujar Emanuel mengerang nikmat lalu ambruk di sisi wanita itu.
Keduanya terengah-engah setelah melakukan sesi panas mereka.
"Bagaimana, apa kau sudah menyiapkan strategi untuk mengambil alih kekuasaan kerajaan Hampers?" tanya Brigitta.
"Untuk sementara, aku hanya ikuti maunya dari gadis sialan itu!" jawab Emanuel kesal.
"Dia pintar sekali!" lanjutnya setengah memuji.
"Apa? Kenapa seperti itu?" tanya Brigitta mulai memakai gaunnya.
"Dia sangat licik dan hanya ingin memberikan 40% kekuasaan. Kami hanya boleh bersatu jika ada masalah eksternal," jawab Emanuel lagi.
"Kau mau kemana sayang?" tanya pria itu kembali menarik tubuh wanita itu dalam pelukannya.
"King!" rengek wanita itu.
"Satu kali lagi ya!" pinta sang raja mulai menjalankan aksinya.
Brigitta harus kembali menghangatkan tubuh sang raja. Ia memang menginginkan Emanuel mengambil alih kekuasaan dari kerajaan Hampers.
Sementara itu Putri Liliana Armer membujuk ayahnya untuk bergabung menggulingkan kerajaan Hampers.
"Bayangkan Ayah. Kekayaan dari kerajaan itu jadi milik kita. Ayah sangat ingin mendapat bagian di wilayah barat yang bersengketa itu kan yah?" rayu gadis itu.
"Tapi memang itu bukan milik kita sayang," ujar pria berusia lima puluh tahun itu.
Marcus Armer adalah seorang pangeran dari kerajaan kecil. Ia tak bergelar raja karena memang daerahnya adalah negara kecil. Pangeran Marcus Armer menjadi pemimpin di daerah kekuasaannya.
"Ayah bisa menjadi raja bukan lagi pangeran!" lanjut Liliana terus menghasut ayahnya.
Marcus mengangguk setuju. Pria itu memang sudah bosan dipanggil pangeran oleh masyarakat sekitar. Sedang negara tetangga lainnya bergelar raja.
"Wilayah barat memang berdekatan dengan kita. Banyak yang menginginkan wilayah itu termasuk kerajaan Hampers!' lanjutnya.
Marcus hanya diam. Pria itu sedikit ragu dengan keputusannya. Wilayah barat berdekatan dengan kerajaan yang disebut putrinya.
"Ayah!' sentak Liliana kesal.
"Iya Nak ... kita akan bergabung untuk mendukung kerajaan Loudan," ujar Marcus menurut.
Pria itu sama sekali tak tau jika putrinya menjalin asmara dengan putra mahkota. Bahkan Liliana juga menyembunyikan hubungan terlarang lainnya.
Sementara itu Natasha mendapat tongkat sihir entah dari mana. Gadis itu terperangah dengan tulisan yang ada di tongkat itu.
"Alakazam 2000 and 1?"
Gadis itu menghentakkan tongkat itu lalu keluarlah percikan api dari ujung tongkat.
"Ini aslikan?" tanyanya setengah tak percaya.
Semua staf dan juga para bangsawan istana heboh mendengar jika putri mahkota yang tidak pernah mereka anggap, mendapat satu tongkat sihir legenda.
"Alakazam 2000 and 1 adalah milik King Hampers pertama. Mestinya itu milikmu kan Yang Mulia Hazard?" ujar Sir Jonas tak percaya.
"Benar ... mestinya itu jadi milikku. Tapi kata mendiang King Hampers pertama. Tongkat itu akan memilih siapa yang pantas ...."
Hazard tersenyum penuh arti. Bulan merah di langit bukan bertanda buruk. Hampir semua raja terbaik dan hebat lahir ketika bulan merah muncul.
"Aku mencurigai jika penyerangan itu bukan karena sialnya sang putri mahkota ...," ujarnya kemudian.
"Yang Mulia ... tolong jaga bicara anda!" peringat Sir Jonas.
"Kita harus mengatakan itu secara tersembunyi dan selidiki secara diam-diam!" jelasnya lagi.
Hazard berdecak mendengarnya. Kekuatan musuh mereka belum bisa ditakar. Bahkan pria itu yakin jik ada pengkhianat di kerajaan ini.
"Jangan khawatir Yang Mulia, kami akan tetap mendukung kerajaan ini!" ujar Sir Jonas dan diangguki lima belas bangsawan berpengaruh lainnya.
Sementara di ruangan lain. Banyak maid lari tunggang langgang akibat harimau sihir yang diciptakan Natasha.
"Yang mulia kendalikan kekuatanmu!' perintah Duke Rudolph.
''Netraloume putrounus!" seru Natasha.
Harimau sihir menghilang. Beberapa maid sudah nyaris pingsan akibat dikejar oleh binatang buatan Natasha.
"Yang Mulia ampuni kami Yang Mulia!" seru beberapa staf pendukung kerajaan.
Mereka yang dulu memperundung Natasha tentu sangat ketakutan sekarang.
"Yang Mulia tolong ampuni kami!" teriak mereka bersujud pada Natasha..
Gadis itu menatap datar para maid. Kekuasaannya belum penuh. Sebelum ia menjadi istri dari putra mahkota Loudan. Maka dirinya masih disangsikan menjadi pemimpin.
"Jika kalian sadar ... mestinya kalian pergi dan tak kembali!" sahut Natasha dingin.
Rudolph benar-benar melihat sosok yang berbeda pada diri Natasha. Ia sangat yakin jika yang ia lihat ini bukan putri mahkota sesungguhnya.
"Siapa kau?" desisnya bertanya ketika semua maid pergi dengan kepala tertunduk.
"Kau menyangsikan aku ... Duke?" sindir Natasha.
Gadis itu diingatkan siapa pria yang ada di hadapannya. Pria yang menatapnya remeh dan sangat ingin menyingkirkannya.
"Kau bukan Natasha!" tuduh pria itu berani.
"Rudolph!" bentak Natasha berang.
Gadis itu mengacungkan tongkat sihirnya. Pria itu seketika terdiam, hidung mancungnya seketika meleleh, bahkan pipi dan kini seluruh wajahnya seperti lendir.
"Kau ... kau ...."
"Lostremous putrounus!" desis Natasha.
"Huuuwwaaaa!" pekik Rudolph terpental.
Semua staf Istana langsung bersujud di hadapan Natasha. Affetto datang membawa pesan di kantungnya.
Binatang itu bertengger di lengan Natasha. Natasha mengambil surat dari mata-matanya.
"Ah ... rupanya kalian telah mempersiapkan raja boneka," sindirnya sinis.
"Baiklah ... aku akan menunggunya di wilayah sengketa itu!" angguknya setuju.
Ia menatap semua orang yang bersujud. Simbol kerajaan yang lewat pun harus menekuk kaki pada gadis itu.
"Perlu kalian ingat!" serunya lantang.
"Jika aku adalah ratu di sini!" rekannya lagi.
Gadis itu pun mengibas gaunnya. Sihir yang ia ciptakan musnah. Orang-orang tetap menunduk takut pada sosok baru yang berjalan dengan anggun.
Perbuatan Natasha langsung jadi buah bibir di parlemen istana. Hal ini membuat Brigitta geram bukan main.
"Aku yakin jika Princess dirasuki iblis!" tuduhnya begitu berani.
Sring! Bunyi gesekan pedang terdengar dan kini dihunuskan ke batang leher wanita cantik itu. Beberapa bangsawan yang mendukungnya ikut mengeluarkan pedang di sana.
Delapan bangsawan tentu tersudut dengan lima puluh bangsawan yang masih setia. Tak ada yang mau mengeluarkan sihir mereka karena ada Sir Jonas di sana.
"Lalu maksudmu kau menginginkan Princess Natasha adalah seorang yang lemah dan tidak bisa mengendalikan kerajaan?" tanya Marquez Hill sinis.
"Bukan ... maksudku ... dia tak mungkin bisa secepat itu menguasai secara kita ketahui jika ia lahir pada saat bulan merah!" seru Duke Holtron.
"Kalian lupa ... semua raja kita lahir di saat bulan merah muncul!" ujar Hazard mengingatkan.
Semua diam. Brigitta sangat kesal, usahanya ingin memecah belah kerajaan diambang gagal total.
"Tapi karena dia lahir raksasa yang terikat ribuan tahun dan menyerang kerajaan!" lanjutnya masih bersikukuh.
"Itu akan kami selidiki," ujar Hazard yang membuat beberapa bangsawan pucat termasuk Brigitta.
"Simpul merah tak akan bisa dilepas selama keturunan asli belum lahir!'
Sebuah suara mengagetkan semua orang di sana. Natasha berdiri dengan keanggunan dan kecantikan paripurna.
bersambung.
hayo .... maju terus Natasha!
next?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Teetie Suhaeti
mau macam2 sikat abis aja musuh dalam selimut
2024-10-08
0
Sandisalbiah
tebas leher Brigita...
2024-02-07
1
Oi Min
dah..... cincang aja si Brigitta bersama antek2nya itu. termasuk calon mertua mu Natt.....
2023-07-11
1