MENGGALI DIRI

Natasha merasa tertantang, kini ia merasa harus mengambil alih semua kepengurusan dalam istana. Ibunya dibunuh secara perlahan. Ia juga yakin jika para maid tidak bersalah sama sekali.

“Apa di sini tidak ada pengacara?” tanyanya pada Faul.

“Apa?”

Tentu saja Faul tidak mengerti pertanyaan Natasha. Pria itu jyga merasa ada yang janggal dengan hukuman yang diberikan pada para maid itu.

“Maksudku, pembela untuk para terdakwa. Apa tidak ada perlindungan sama sekali?” tanya Natai.

“Ada ... hanya saja ....”

Faul menghentikan ucapannya. Dulu di jaman raja Eduardo masih hidup. Ada sosok yang begitu gigih membela kaum miskin dan sangat vokal atas kesejahteraan kaum marjinal.

“Kenapa?” tanya Natasha.

“Pria itu terkena skandal dengan kerajaan Loudan, mengencani selir raja,” jawabnya.

“Marquez Burton dibuang dari kerajaan karena dianggap mempermalukan nama kerajaan,” lanjutnya. “Bahkan kebangsawanannya dicopot!”

“Apa ada bukti?” Faul terdiam.

“Tak ada yang tau. Persidangan itu sangat singkat dan hakim memutuskan demikian,” jawan Faul lagi.

“Apa sistem pengadilan seperti itu?” tanya Natasha lagi. “Menghukum tanpa bukti kuat?”

“Kebanyakan kami memang tak peduli dengan sesuatu yang merepotkan,” jawab Faul lagi.

“Terlebih biaya persidangan yang berlipat ganda. Bahkan ketika mendiang raja masih hidup, Yang Mulia enggan berurusan dengan hukum,” lanjutnya.

Natasha berpikir lama. Ia berada di jaman yang sangat jauh. Gadis itu benar-benar tak bisa melakukan apapun.

“Lalu apa kedudukanku tak memberikan pengaruh apapun. Seperti kemarin, ketika memberi kesaksian. Mereka sepertinya sangat bersikeras dan menggiring yang bersalah adalah para maid malang itu,” ujarnya.

“Itu karena bukti jika mereka sengaja melakukan kesalahan itu,” sahut Faul.

“Bukti mereka minim, aku yakin adanya konspirasi di sana,” sahut Natasha menduga.

Faul tak berani bicara banyak. Lembaga hukum adalah lembaga paling tinggi jabatannya di pemerintahan kerajaan. Salah bicara, maka kedudukannya akan segera dicopot.

“Aku cari aman,” gumamnya bermonolog.’

Natasha menoleh, Faul hanya diam saja. Natasha seperti mengalami hal buntu. Ia sangat yakin jika ada sesuatu yang salah dan itu upaya menggulingkan pemerintahan asal.

Sementara Brigitta menuang wine ke tubuh telanjangnya. Sang pria menikmati sekujur tubuh basah itu. Brigitta memekik girang. Ia benar-benar senang.

“Kau sangat pintar sayang,” puji wanita itu dengan napas terengah.

Keduanya terkulai setelah percintaan hebat. Sang pria asyik menciumi leher jenjang Brigitta. Sesekali wanita itu membalas cumbuan sang pria.

“Oh ya ... kenapa dia jadi berbeda seperti itu?” tanya sang pria tiba-tiba menghentikan cumbuannya.

“Ck ... aku tidak tau,” jawab Brigitta yang kecewa karena sang pria menghentikan cumbuannya.

“Kau harus membereskannya sayang. Aku merasa dia sangat berbeda,” ujar pria yang merupakan hakim agung di istana kerajaan Hampers.

“Tenang saja. Aku akan membawa pendeta untuk membersihkan jiwa anak itu!” ujar wanita itu santai.

“Jangan terlalu lama Brigitta!” tekan pria itu.

Brigitta yang tidak suka dipaksa langsung naik di atas tubuh sang hakim dan mencekik leher pria itu dengan kedua tangannya.

“Jangan mengaturku Julio!” desisnya.

“Aakkhhrrghh!” pria itu tentu kesulitan menyelamatkan dirinya.

“Submissives Opurmunt!” desisnya.

Pria itu pingsan, Brigitta turun dari tubuh oknum hakim agung tersebut. Wanita itu, memakai gaunnya dan meninggalkan kamar mewah itu. Beberapa maid membungkuk hormat padanya. Kastil mewah itu memang milik pribadi sang oknum hakim, tetapi tak ada yang tau, karena itu adalah kastil hasil korupsi.

Sementara itu Natasha mulai banyak membaca, Faul menemani gadis itu. Natasha banyak bertanya perihal apa saja yang ia tak paham.

“Jadi sistem ini sudah berubah semenjak kepergian ayahku?” tanya Natasha lagi.

“Benar, semua sistem berubah akibat para penguasa yang berseteru ingin mendapat kedudukan lebih tinggi. Semua sistem dikuasai para bangsawan yang kedudukannya tinggi,” jelas Faul.

“Apa tidak ada bangsawan setia?” tanya Natasha.

“Kebanyakan adalah berpangkat marquez, countes dan Viscount,” jawab Faul.

“Duke?”

“Mereka kebanyakan hanya mengikuti siapa yang terkuat,’ jawab Faul.

Natasha mengangguk, kedudukannya sebagai putri mahkota yang tak dianggap, membuatnya harus bekerja lebih kuat.

Sementara perdana menteri merasa keadaan kerajaan makin kacau. Semenjak sang ratu ingin dibunuh. Banyak laporan pemberontakan di beberapa wilayah kekuasaan.

“Kita harus menaikkan Yang Mulia Putri mahkota ke singgasananya,” ujar perdana menteri.

“Aku tidak setuju!” tolak beberapa bangsawan.

“Putri mahkota sangat lemah. Hal itu malah akan memperburuk keadaan dan pemberontakan akan makin merajalela!” lanjut salah satunya.

“Aku dengar wilayah utara kerajaan ingin memisahkan diri dengan kerajaan dan membangun pemerintah sendiri!” sahut salah satu bangsawan.

“Bagaimana jika kita jodohkan Tuan Putri dengan kerajaan besar?” usul salah satu bangsawan.

"Kerajaan terbesar adalah Loudan milik Raja Albert Loudan!” jawab salah satu bangsawan lagi.

“Putra mahkota Wiliam Loudan masih lajang. Tentu Raja Albert tak keberatan dengan pernikahan ini,” ujar yang lainnya lagi.

“Baiklah, untuk meredam aksi pemberontakan. Katakan akan ada perjodohan antara kerajaan Hampers dan Kerajaan Loudan!” perintah Perdana menteri.

Sementara itu Natasha mengangkat epee, pedang lurus yang terbuat dari stainless steel. Gadis itu mencoba sebisa mungkin alat itu walau kesulitan pada awalnya.

“Bukan seperti itu!” hardik sosok tinggi besar.

Natasha menatap sosok tampan bermata biru dengan rahang kokoh berjenggot tipis. Pria itu mengambil epee lainnya dan mengangkat epee yang ada di tangan Natasha. Lalu menyabet dua kaki gadis itu agar membentuk kuda-kuda yang benar.

“Turunkan bahu dan angkat sedikit lenganmu!”

Pria itu kembali menggunakan ujung epee. Natasha mengikutinya, lalu pria itu berhadapan dengannya dan mulai menyerangnya.

Trang! Trang! Trang! Bunyi bilah besi beradu. Natasha hanya mengandalkan ingatannya bermain olah raga itu. sangat mentah, tetapi memiliki tenaga yang kuat. Pria itu sangat kagum dengan pertahanan gadis yang tak dikenalnya itu.

“Yang Mulia!” pria itu tentu terkejut.

“Yang Mulia?”

“Apa yang kau lakukan pada Putri Mahkota?” tanya Faul dengan pandangan menusuk.

Tentu saja pria itu langsung membungkuk hormat, ia benar-benar tak mengetahui jika gadis yang ia latih adalah seorang putri mahkota.

“Maafkan hamba yang lancang ini, Yang Mulia!”

“Sudah tidak apa-apa,” ujar Natasha memaklumi.

“Siapa namamu?” tanyanya kemudian.

“Hamba bernama Federik,yang Mulia!”

“Marquez Federik Huston, Yang Mulia!” ralat Faul.

“Marquez? Mestinya kau memanggilnya yang mulia bukan?” tanya Natasha pada Faul heran.

“Dia memang Marquez tapi jabatan saya lebih tinggi Yang Mulia!” jawab Faul sombong.

Natasha mengerutkan keningnya. Ia memang tak tau banyak tentang jabatan yang mesti diambil oleh para bangsawan. Apa mesti sesuai dengan tingkatannya.

“Sepertinya memang harus banyak yang dirubah ya?” gumamnya lirih.

“Anda mengatakan sesuatu Yang Mulia?” tanya faul mulai tak suka dengan pikiran Natasha.

“Tidak ada,” jawab Natasha santai.

Gadis itu meninggalkan tempat yang sangat jauh dari istana. Natasha menaiki kuda yang ia kendarai tadi dan memacu hewan itu dengan kecepatan sedang. Faul terbengong melihatnya.

“Astaga ... aku harus melaporkan ini!” ujarnya dalam hati.

Bersambung.

Wah ... jangan-jangan faul berkhianat lagi.

Next?

Terpopuler

Comments

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Ternyata jalang yg dipakai bergilir. Model gini pingin jadi Ratu? Lebih cocok jadi Gisaeng elu mah

2024-03-29

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

full juga kaki tangan brigita

2024-02-07

0

Nurlina

Nurlina

ayo natasha kamu bisa

2023-04-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!