Tendangan Bebas Disma

*Tendangan Bebas Disma*

Teriakan gemuruh para penonton dan para supporter dari masing-masing sekolah pun begitu bersemangat dalam pertandingan sepakbola itu. Dan Dimas yang sudah berada ditengah lapangan sebagai gelandang menyerang dengan nomor punggung 10 itupun sudah siap melakoni peranya dalam pertandingan tersebut. Sontak, pluit wasit pun berbunyi

“Pwitt” Suara peluit berbunyi dua kali menandakan pertandingan sudah dimulai.

Bola pun di operkan. Operan prtama, Operan kedua, ketiga dan seterusnya pun berlanjut. Dan Komentator pun mulai terdengar di area lapangan tersebut dan tentunya dengan semangat yang bergebu-gebu.

“Bola di oper kepada nomor punggung sembilan, dan di operkan kembali lagi kepada nomor punggung sepuluh.” Ucap komentator

“Dan apa yang terjadi… masih nomor punggung sepuluh membawa bola. Nampaknya dia sedang mencari celah disana untuk menerobos pertahan lawan. Uhh dia memberikan umpan lambung kepada nomor punggung tujuh, dan apa yang terjadi disana... nomor punggung tujuh menendang bola…. Ah, sayang sekali bola meleset dari mister gawang.” Ujar komentator yang terus mengoceh dalam pertandingan tersebut.

“Disma, semangat Disma.” Teriak Darma dari pinggir lapangan yang terus memberikan dukungannya kepada sang adik.

Semangat para penonton dan supporter pun masih tak kunjung surut juga. Hingga menit ke 35 terilhat penonton masih bersorak memberikan dukungan ke masing-masing tim. Hingga, pada menit ke 40 di akhir babak pertama Disma dan kawan kawan berhasil mengungguli tim lawan dengan skor 1-0.

“Nomor punggung sepulu disana masih membawa bola. Uhh… dia berhasil melewati satu orang disana, dan apa yang terjadi… ia masih terus menggocek-gocek, dan wow dia melewati satu lawan lagi.” Ocehnya sang komentator.

“Uhhh dia berhasil melewati pemain lawan lagi, dan apa yang terjadi… dia mengoper bola kepada temannya dan ini sebuah peluang untuk mencetak gol, dan bolanya ditembaki ke arah gawang lawan… Uhhhh Goal.” Lanjtut komentator.

“GOALL… GOALL.!”

Teriakan goal pun terdengar begitu keras dari luar lapangan, kegembiraan para pendukung tim sekolah Disma pun begitu bahagia ketika melihat tim mereka berhasil mencetak goal.

“Pwittt” Suara pluit berbunyi.

Dengan bunyinya pluit wasit itupun menandakan jika pertandingan di babak pertama itupun sudah selesai, dan para pemain itupun mempunyai waktu istirahat sekitar 15 menit. Dan pada saat para pemain sudah berada di pinggir lapangan. Pak Erwin dan Darma pun menghampiri Disma dan teman-temannya.

“Keren, keren… Kalian semua luar biasa.” Ucap pak Erwin sembari memberikan tepuk tangan kepada para murid-muridnya itu.

“Yang keren itu Disma pak. Berkat dia… Tim kita bisa mencetak gol.” Ujar salah satu murid pak Erwin menyanjungi Disma.

“Iya pak, liat ajah tadi… Dia berhasil melewati beberapa pemain lawan. Sehingga, membuka peluang gol untuk tim kita.” Sahut salah satu temannya Disma lagi yang juga ikut menyanjunginya.

“Apaan sih kalian.” Ucap Disma yang sedikit canggung karena sanjungan-sanjungan dari teman-temanya itu.

“Gak usah berlebihan deh… Hem, gol itu gak bakalan terjadi jika tanpa kalian juga.” Lanjut Disma.

Waktu Istirahat pun telah habis, dan kini Disma beserta teman-temannya pun memasuki lapangan untuk bersiap dalam laga bababk kedua. Wasit yang berada ditengah-tengah para pemain itupun bersiap untuk membunyikan pluitnya.

“Pwittt” Suara pluitpun berbunyi. Menandakan jika pertandingan di-babak kedua sudah dimulai.

Ocehan komentator dilapangan pun mulai terdengar kembali. dan orang-orang dilapangan pun menyambut pertandingan babak kedua ini dengan penuh semangat. Apalagi, para pendukung tim sekolah Disma yang begitu bersemangat sembari menyoraki nama Disma. Karena aksinya yang berhasil memikat para pendukung. Sehingga, iapun menjadi idola sekolahan pada saat itu juga.

“DISMA.. DISMA.. DISMA.” Teriakan para pendung menyoraki Disma.

“Nomor punggung tujuh kali ini membawa bola, dioperkan kepada nomor punggung sepuluh… Dia menggocek-gocek bola.. Uhhh, nampaknya nomor punggung sepuluh berhasil melewati pertahanan lawan dan apa yang terjadi..?” Ocehan Komentator di pertandingan itu.

“Uhhh itu sebuah pelanggaran.!” Lanjut komentator.

Disma yang berhasil melewati beberapa pemain lawan itupun seketika ia ingin mengeksekusi bola ke gawang kiper. Namun, pada saat ia ingin mengeksekusi bola tersebut, tiba-tiba. Sebuah sleding tekel diberikan kepadanya dan membuat ia terjatuh diluar kotak penalty.

“Yah itu sebuah pelanggaran dan itu sangat jelas.” Ujar komentator.

“Saya pikir… pemain nomor punggung sepuluh ini sangat berbahaya, dan para pemain lawan pun sudah tidak ada pilihan lain untuk menghentikan bola tersebut., selain memberikan sleding tekel kepada pemain dengan nomor punggung sepuluh ini.” Ujarnya melanjutkan.

Akibat sleding tekel yang diberikan oleh pemain lawan itupun dianggap pelanggaran oleh sang wasit. Sehingga tim Disma dan kawan-kawan mendapatkan kesempatan untuk melakukan sebuah tendangan bebas. Dan terlihat dilapangan, Disma dan beberapa temannya sedang berdiskusi untuk menentukan siapa yang akan mengambil tendangan bebas itu.

“Uhhh nampaknya disana nomor punggung sepuluh yang akan menjadi algojo dalam tendangan bebas ini.” Ujar komentator ketika melihat Disma yang akan mengeksekusi bola tersebut.

Terlihat Disma pun menyimpan bola tersebut sesuai dengan titik yang telah ditentukan oleh wasit dan sepertinya Disma begitu menghayati dengan apa yang akan ia lakukan. Disma pun mengambil posisi untuk tendangan bebas yang akan ia lakukan itu. Dan pada saat ingin melakukan aksinya untuk menendang iapun menarik nafasnya dalam-dalam lalu berlari ke-arah bola, dan BOAM. Tendangan Disma pun melaju cepat ke-arah penjaga gawang sehingga membuat komentator berkata:

“GOALL… GOAL… GOALLLL.!” Teriaknya ketika melihat tendangan Disma dilepaskan dan berhasil mencetak goal.

Tentu saja orang-orang yang melihat gol Disma dari tendangan bebas yang ia lakukan itupun membuat orang-orang terlihat berloncat-loncatan dengan sebuah sorakan:

“GOALLLLLLLL”

“GOALLLLLLL”

“GOALLLLLL”.

Kini Disma dan kawan-kawan berhasil mengungguli tim lawan dengan skor 2-0. Tentu saja, semua itu berkat Disma, dengan keterampilan dan kemampuannya dilapangan serta cara ia memimpin tim tersebut di dalam lapangan. Sehingga, kerja sama tim pun terlihat baik dan memuaskan.

“Saya pikir, kunci kemenangan dari tim sekolah SMP Bina Nusa ini adalah si pemain nomor punggung sepuluh.” Ujar komentator.

Disma dan kawan-kawan yang membela sekolah SMP Bina Nusa di ajang turnamen sepakbola antar sekolah dalam pertandingan pertama mereka melawan SMP Dharma Bakti itupun berhasil memenangkan pertandingan setelah wasit membunyikan pluitnya yang menandakan pertandingan pun telah selesai.

“Pwit pwitt pwitt” Suara pluit dibunyikan oleh sang wasit tiga kali dan menandakan pertandingan pun sudah selesai.

Terlihat, Sang guru yang sekaligus menjadi pelatih Disma dan kawan-kawan itupun dipinggir lapangan memberikan tepuk tangan kepada murid-murinya itu. Karena, merasa bangga dan puas dengan hasil yang diberikan oleh Disma dan kawa-kawan.

“Bagus… kalian semua luar biasa, bapak bangga dengan kalian.” Ujarnya memuji Disma dan teman-teman Disma.

“Hehe… iya pak, terima kasih.” Jawab para murid kepada sang guru.

*BERSAMBUNG*

Episodes
1 Awal Kisah Dimulai
2 Ke-Tokoh Pak Taslin
3 Pak Radit Si-Pemilik Rumah
4 Penolakan Ibu Siti
5 Kakak Jagoan Disma
6 Perbincangan Hangat Darma dan Pak Erwin
7 Kemarahan Ikbal
8 Demi Bola Real Berbohong
9 Ke-Curigaan Ibu Siti
10 Permintaan Maaf Dari Ikbal
11 Sang Kapten
12 Tendangan Bebas Disma
13 Perjuangan Disma DKK
14 Perasaan Resah dan Gelisah
15 Cedera Yang Dialami Disma
16 Kegagalan Bukan Akhir Segalanya
17 Omelan Maut Sang Ibu
18 Kondisi Disma Yang Semakin Membaik
19 Dua Tamu Asing Tak Dikenal
20 Mimpi Yang Terkubur
21 Kebingungan Disma
22 Alasan Ibu Siti Melarang Disma Bermain Bola
23 Kepergian Disma
24 Menginjakkan Kaki di Ibukota
25 Disma dan Dita
26 Dita si Baik Hati
27 Menemui 4 Orang Menyeramkan
28 Disma vs Dita
29 Sesampainya di Akademi
30 Harapan Yang Musnah
31 Dita Sang Motivator
32 Menandatangani Kontrak
33 Debut Pertama Disma
34 Keirihan Tara Pada Disma
35 Disma Jadi Sorotan
36 Disma Harapan Tim
37 Mencurigai Tara
38 Tendangan Menakjubkan Oleh Tara
39 Hijrah Ke Tim Senior
40 Kepergian Lerry
41 Memasuki Tahap Seleksi
42 Akhir Musim Membuat Tegang
43 Eksekutor Penendang Bebas
44 Pengumuman Kelulusan Seleksi
45 Mengawali Latihan di Timnas
46 Tidak Untuk Di-Sombongkan
47 Mendisiplinkan Para Pemain
48 Tidak Nyaman
49 Kapten Ke-Sebelasan Timnas
50 Akhir Kisah, Sang Peraih Mimpi
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Awal Kisah Dimulai
2
Ke-Tokoh Pak Taslin
3
Pak Radit Si-Pemilik Rumah
4
Penolakan Ibu Siti
5
Kakak Jagoan Disma
6
Perbincangan Hangat Darma dan Pak Erwin
7
Kemarahan Ikbal
8
Demi Bola Real Berbohong
9
Ke-Curigaan Ibu Siti
10
Permintaan Maaf Dari Ikbal
11
Sang Kapten
12
Tendangan Bebas Disma
13
Perjuangan Disma DKK
14
Perasaan Resah dan Gelisah
15
Cedera Yang Dialami Disma
16
Kegagalan Bukan Akhir Segalanya
17
Omelan Maut Sang Ibu
18
Kondisi Disma Yang Semakin Membaik
19
Dua Tamu Asing Tak Dikenal
20
Mimpi Yang Terkubur
21
Kebingungan Disma
22
Alasan Ibu Siti Melarang Disma Bermain Bola
23
Kepergian Disma
24
Menginjakkan Kaki di Ibukota
25
Disma dan Dita
26
Dita si Baik Hati
27
Menemui 4 Orang Menyeramkan
28
Disma vs Dita
29
Sesampainya di Akademi
30
Harapan Yang Musnah
31
Dita Sang Motivator
32
Menandatangani Kontrak
33
Debut Pertama Disma
34
Keirihan Tara Pada Disma
35
Disma Jadi Sorotan
36
Disma Harapan Tim
37
Mencurigai Tara
38
Tendangan Menakjubkan Oleh Tara
39
Hijrah Ke Tim Senior
40
Kepergian Lerry
41
Memasuki Tahap Seleksi
42
Akhir Musim Membuat Tegang
43
Eksekutor Penendang Bebas
44
Pengumuman Kelulusan Seleksi
45
Mengawali Latihan di Timnas
46
Tidak Untuk Di-Sombongkan
47
Mendisiplinkan Para Pemain
48
Tidak Nyaman
49
Kapten Ke-Sebelasan Timnas
50
Akhir Kisah, Sang Peraih Mimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!