Di Desa 1

Makanan apa nih? Masa' gue makan beginian? Batin Jefran melihat di meja hanya ada singkong rebus dan rebusan lain.

Divya keluar kamar sudah berganti pakaian mengenakan celana panjang dan kaus serta jaket tipis. Rambutnya diikat.

"Kenapa?" Tanyanya melihat Jefran cemberut.

"Nggak ada makanan lain? Aku nggak suka makanan ini."

"Ini makanan yang dikasih Mang Beben."

Jefran cemberut lagi duduk di meja makan.

Divya jadi kasihan juga sejak kemarin semua dikeluhkan. Ia sadar suami nyebelinnya ini dari kalangan atas, dan anak tunggal. Wajar manjanya minta ampun.

"Ya udah jangan cemberut gitu. Aku masakin nasi goreng ya, kamu duduk di depan aja, hirup udara segar pedesaan. Dijamin mood kamu membaik deh." Divya mengambil bakul nasi dan berbalik ke dapur.

Penasaran Jefran membuka pintu.

Angin sepoi-sepoi menyambutnya membuatnya menarik napas.

"Bener juga, udaranya seger." Ia duduk di teras memperhatikan suasana sekitar.

Penduduk sudah mulai beraktivitas. Ada yang membawa cangkul siap ke sawah dan kebun. Ada yang membawa bakul berisi sayuran.

Jauh berbeda dengan di kota.

Melihat suasana berbeda itu sedikit menghibur hatinya yang masih panas mengingat Fiona yang sudah menipunya. Namun ia masih menyukai gadis itu.

Divya muncul membawa dua piring nasi goreng dan dua gelas teh hangat.

"Makan dulu. Mumpung masih hangat." Divya memberikan sepiring pada Jefran.

Langsung saja Jefran mencicipi nasi goreng buatan Divya dan berbinar. Enak juga masakannya, beda sama masakan Bi Esih, batinnya.

Jefran makan lahap. Tidak ada keluhan lagi membuat hati Divya menghangat.

Divya kasihan Jefran mengeluh terus sejak semalam. Ia tahu Jefran masih kecewa pada pernikahannya dengan Fiona yang gagal.

Dan sudah tugasnya sebagai istri harus menemaninya, berusaha agar Jefran melupakan kejadian buruk.

Tak lama Jefran menghabiskan sarapannya dan meneguk teh nya dengan nikmat. Perutnya kenyang dan menghangat karena terisi makanan asli. Kalau ia hanya makan rebusan seperti yang dihidangkan, bisa-bisa pingsan kelaparan.

Divya membawa piring kosong ke dapur dan mengunci pintu.

"Yuk pergi."

"Ke mana?"

"Ke counter. Kamu pengen HP kamu ada sinyal internet kan?"

"Jauh nggak?"

"Nggak jauh kok. Sambil jalan jalan."

Jefran menurut dan berjalan bersama Divya menelusuri jalan setapak yang berbatu.

"Duuhh kok becek jalannya? Sepatuku jadi kotor." Jefran mengeluh lagi.

"Nanti aku yang cuci sepatu kamu."

"Kenapa nggak naik mobil aja?"

"Lebih asyik jalan kaki, tau. Tuh kamu liat deh pemandangannya. Lebih asri, lebih tenang daripada di kota. Kapan lagi kamu lihat pemandangan begini? Di luar negeri juga belum tentu lebih seru."

Jefran tidak mengeluh lagi, mengikuti langkah Divya melewati kebun dan tangga berbatu.

Cukup jauh berjalan, melewati jembatan gantung yang menghubungkan dua desa. Tiba mereka di counter desa seberang.

"Mau ke counter aja sampai nyeberang desa?" Komentar Jefran.

"Makanya, kita nggak bisa pake mobil. Sini biar aku yang beliin kartunya. Mana HP kamu."

Jefran memberikan HP-nya sambil memperhatikan keadaan sekitar. Suasana desa yang masih bersih, jauh dari polusi.

Banyak sawah dan kebun yang menjadi sumber pekerjaan warga kampung.

"Nih udah aktif internetnya." Divya memberikan HP Jefran.

"Thanks." Jefran membaca chat masuk.

Tapi belum ada kabar soal Fiona.

"Kirim kabar ke Mama dan Papa. Semalam kita sampai, tapi baru bisa kasih kabar."

"Iya bawel." Jefran mengirim pesan pada Mama sudah sampai di kampung.

Tak lama Mama membalas.

#Mana fotonya?#

"Duuhh Mama ribet amat sih pake minta foto?" Keluh Jefran.

"Ya udah sih tinggal foto aja. Nyenengin Mama nggak ada salahnya kan? Sini selfie bareng." Divya mengambil HP Jefran dan mengarahkan kamera.

"Senyum. Jangan cemberut."

Jefran menarik seulas senyum sambil merapatkan kepala mereka. Persis suami istri yang bahagia. Berpose dengan latar pedesaan yang asri.

"Udah ni. Kirim ke Mama."

Begitu foto dikirim, Mama mengirim emoticon love berkali kali.

"Jef, sekarang kita jalan jalan ke pasar yuk?"

"Ngapain di pasar? Kotor tau."

"Iihh siapa bilang? Asyik tau. Banyak jajanan. Kamu pasti belum pernah kan ke pasar?"

"Ya emang belom pernah. Paling juga ke pasar swalayan."

"Makanya, ayo kita jalan jalan ke pasar!"

Baru Jefran mau menolak, Divya sudah menarik tangannya menuju pasar yang berjarak cukup jauh.

***

Episodes
1 Gagal Menikah Kedua Kali
2 Kena Marah Nenek
3 Jefran si Berondong Nyebelin
4 Mencari Aldo
5 Calon Istri Jefran
6 Kecurigaan Divya
7 Ditikung Teman Sendiri
8 Dendam Pada Divya
9 Mendengar Rencana Jahat
10 Bimbang
11 Hari Pernikahan
12 Kacau
13 Tawaran Menikah
14 Menikah Dadakan
15 Pengantin Baru Dadakan 1
16 Pengantin Baru Dadakan 2
17 Ke Diskotik
18 Perjalanan ke Kampung
19 Di Desa 1
20 Di Desa 2
21 Jefran Sakit
22 Pindah ke Apartemen
23 Harapan Orangtua
24 Tetangga
25 Divya Mulai emosi
26 Belum Unboxing?
27 Jefran Mulai Romantis
28 Bayi?
29 Tes DNA
30 Malam Pengantin
31 Mulai Harmonis
32 Tante Melinda nya Ares
33 Tangisan Sakha
34 Kedatangan Aneth
35 Sikap Aneth
36 Sikap Aneth 2
37 Rahasia Hubungan Jefran
38 Aneth Berbohong
39 Jujur
40 Kehilangan
41 Duka Divya
42 Bertemu Tante Melinda
43 Kedatangan Fiona
44 Kedatangan Fiona 2
45 Kebohongan Ares
46 Divya Sakit Hati
47 Membujuk Divya
48 Malam Romantis
49 Terbongkar
50 Divya atau Fiona
51 Rencana Jahat Fiona
52 Fitnah Berujung Terusir
53 Kepergian Aneth
54 Ares Tertangkap
55 Disandera
56 Kepergian Fiona
57 Menyelesaikan Masalah
58 Sakhi
59 Hampa
60 Dua Bocah Tampan
61 Keluarga Kecil
62 Om Baik
63 Doa Ibu
64 Pertemuan
65 Memohon Maaf
66 Meluapkan Kerinduan
67 Divya Pergi
68 Mencari Divya
69 Divya Sakit
70 Janji Jefran
71 Sadar
72 Curi Kesempatan
73 Kembali ke Rumah
74 Mengincar Anak-anak
75 Sakha Diculik
76 Kejahatan Cinta
77 Cinta dan Kirana
78 Pernikahan Rion
79 Kehadiran Putri Cantik -End-
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Gagal Menikah Kedua Kali
2
Kena Marah Nenek
3
Jefran si Berondong Nyebelin
4
Mencari Aldo
5
Calon Istri Jefran
6
Kecurigaan Divya
7
Ditikung Teman Sendiri
8
Dendam Pada Divya
9
Mendengar Rencana Jahat
10
Bimbang
11
Hari Pernikahan
12
Kacau
13
Tawaran Menikah
14
Menikah Dadakan
15
Pengantin Baru Dadakan 1
16
Pengantin Baru Dadakan 2
17
Ke Diskotik
18
Perjalanan ke Kampung
19
Di Desa 1
20
Di Desa 2
21
Jefran Sakit
22
Pindah ke Apartemen
23
Harapan Orangtua
24
Tetangga
25
Divya Mulai emosi
26
Belum Unboxing?
27
Jefran Mulai Romantis
28
Bayi?
29
Tes DNA
30
Malam Pengantin
31
Mulai Harmonis
32
Tante Melinda nya Ares
33
Tangisan Sakha
34
Kedatangan Aneth
35
Sikap Aneth
36
Sikap Aneth 2
37
Rahasia Hubungan Jefran
38
Aneth Berbohong
39
Jujur
40
Kehilangan
41
Duka Divya
42
Bertemu Tante Melinda
43
Kedatangan Fiona
44
Kedatangan Fiona 2
45
Kebohongan Ares
46
Divya Sakit Hati
47
Membujuk Divya
48
Malam Romantis
49
Terbongkar
50
Divya atau Fiona
51
Rencana Jahat Fiona
52
Fitnah Berujung Terusir
53
Kepergian Aneth
54
Ares Tertangkap
55
Disandera
56
Kepergian Fiona
57
Menyelesaikan Masalah
58
Sakhi
59
Hampa
60
Dua Bocah Tampan
61
Keluarga Kecil
62
Om Baik
63
Doa Ibu
64
Pertemuan
65
Memohon Maaf
66
Meluapkan Kerinduan
67
Divya Pergi
68
Mencari Divya
69
Divya Sakit
70
Janji Jefran
71
Sadar
72
Curi Kesempatan
73
Kembali ke Rumah
74
Mengincar Anak-anak
75
Sakha Diculik
76
Kejahatan Cinta
77
Cinta dan Kirana
78
Pernikahan Rion
79
Kehadiran Putri Cantik -End-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!