Tawanan Cinta sang Cassanova

Tawanan Cinta sang Cassanova

Awal mula petaka

Keina Arlova, gadis berusia 19 tahun harus rela mengubur mimpinya untuk menjadi seorang mahasiswa karena dirinya harus menggantikan sang ayah mencari nafkah sejak ayahnya meninggal dunia. Beruntungnya sang kekasih Gevan yang sudah ia pacari selama dua tahun membantunya mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe milik kenalannya yang terletak tak jauh dari sebuah kampus ternama.

Cafe tempat Keina bekerja tak pernah sepi pengunjung, pelanggannya kebanyakkan dari mahasiswa dan mahasiswi kampus, mereka sering nongkrong dan menghabiskan waktu di cafe setelah jam kuliah mereka selesai. Selain tempatnya luas dan nyaman, cafe tersebut juga memiliki menu yang enak dan kekinian.

Seperti sekarang Keina sedang membawa minuman untuk salah seorang pelanggan cafenya tapi lantai yang licin karena sedang di pel oleh temannya sebab ada pengunjung yang menumpahkan minuman, membuat Keina hampir terpeleset dan tak sengaja menarik tangan seorang gadis yang sedang berjalan masuk kedalam cafe sambil memegang ponsel mahalnya hingga akhirnya ponsel gadis itu terlepas dari genggamannya dan masuk ke dalam ember berisi air pel yang kotor.

Tersadar akan hal buruk menimpa dirinya membuat Keina langsung meminta maaf pada gadis tersebut yang tak lain teman satu sekolah nya dulu semasa SMA yaitu Livy Adriana, gadis cantik tapi angkuh yang sering menghinanya dulu.

" Maaf, Liv. aku gak sengaja." lirih Keina sambil menunduk mengambil ponsel Livy yang kini sedang berendam di dalam ember pel-an tersebut.

Keina menyodorkan ponsel tersebut pada Livy yang masih terkejut melihat ponsel mewah miliknya berakhir menyedihkan. Keina hanya refleks memegang tangan Livy saat dirinya akan terjatuh tapi siapa sangka dirinya terselamatkan karena tak jadi terjatuh tapi ponsel mahal itu malah menggantikan dirinya untuk terjatuh dan yang lebih parah ponsel itu terjatuh ke dalam ember yang berisi air, kalau tau akan seperti ini mungkin Keina akan memilih membiarkan dirinya terjatuh dan gelas yang di pegangnya pecah berserakan dari pada ponsel itu yang jadi korbannya.

Melirik tajam ke arah Keina, Livy akhirnya memilih untuk membuka suara. " Iya gue maafin, tapi loe harus tetap ganti rugi. " jawab Livy dengan senyum menyeringai.

" A-apa? Tapi gimana bisa aku ganti ponsel kamu yang harganya kaya motor matic aku. 20 juta bukan uang yang sedikit, Liv ." sahut Keina dengan segala perasaan yang bergemuruh di dalam dadanya.

Uang puluhan juta bisa ia dapatkan dari mana? bahkan gajinya saja sudah sangat pas-pasan. Belum lagi ia menjadi tulang punggung yang harus memenuhi segala kebutuhan sang ibu yang terkadang di luar nalarnya.

" Ya gue gak mau tau. Ini ponsel harga nya mahal dan gara-gara loe ponsel gue jadi rusak dan menjijikan kaya gini. Sekalipun di benerin dan bisa nyala lagi gue juga ogah megangnya udah nyemplung ke dalam air pel yang keruh dan penuh kuman itu. " Livy mulai kesal karena Keina mengatakan tak mampu mengganti rugi ponselnya yang sudah ia jatuhkan hingga berakhir seperti sekarang.

Para pengunjung mulai menatap dan membicarakan pertengkaran mereka , Keina tak enak hati sudah mengganggu kenyamanan para pengunjung karena masalah yang ia sebabkan.

" Tapi aku benar gak bisa, Liv. Uang segitu aku bisa dapat dari mana? Kalau diperbolehkan mencicil aku akan mencicil ganti ruginya setiap aku gajian, Liv. " Nafas Keina mulai tersengal didalam hatinya sudah terasa sangat sesak karena merasa bersalah dan takut.

Livy mulai marah, gadis cantik nan sexy yang dulu menjadi primadona di sekolah mereka itu pun melipat tangannya di dada sambil berkata.

" Aku gak mau! sampai kapan kamu bisa melunasi uang 20 juta dengan gaji mu yang tidak seberapa itu Keina!"

" Kalau kamu mau, kamu bisa membayarnya dengan cara lain. " Livy menghela napas kasar, ia tau kalau Keina yang hidupnya menyedihkan itu tak akan mampu mengganti ponsel mahal miliknya yang seharga dengan satu buah motor matic seperti punya Keina.

" Katakan aku harus berbuat apa? " tanya Keina dengan mata berbinar. Dia berpikir mungkin Livy mulai mengerti keadaannya dan mengasihaninya saat ini.

Meski hubungan Livy dan Keina dulu tidak dekat seperti layaknya teman satu kelas lainnya, Tapi ia berharap kali ini Tuhan mau membukakan pintu hati Livy agar memaafkannya dan meringankan ganti rugi pada dirinya.

" Jadi budak ku, selama aku kuliah di kampus ini gimana?" tanya Livy mencoba bernegoisasi.

Kalimat yang terdengar datar dan biasa saja itu berhasil membuat Keina seperti disambar petir di siang bolong.

" A-apa Liv? Aku gak salah dengar? " suara Keina bahkan sampai bergetar mendengar kalimat kejam yang di ucapkan dari bibir temannya.

Dia tidak menyangka kalau Livy tega mengucapkan kalimat itu di hadapan banyak orang di dalam cafe. Dalam hati ia sangat malu dengan keadaannya yang menyedihkan seperti ini.

Sedangkan di bangku yang terletak di luar ruangan cafe ada tiga pasang mata yang sedang merokok sambil memperhatikan perdebatan antara Livy, junior mereka dan Keina si pelayan cafe yang menjadi tempat nongkrong mereka setiap hari.

" Vin, mantan partner loe noh. Lagi ribut gitu gak mau loe pisahin apa? " tunjuk Jourdy pada kedua gadis yang masih saja berdebat di dalam sana.

" Bukan urusan gue. " sahut Calvin tak menggubris perkataan Jourdy sang sahabat. Calvin sibuk menyesap rokok miliknya dan menghembuskan asap nya tepat di depan wajah Jourdy yang terlihat sangat kepo dengan pertengakaran Livy dan Keina.

uhuk. uhuk. uhuk

" Brengsekk! " umpat Jourdy yang merasa kesal dengan kelakuan Calvin yang menyebalkan.

Livy semakin murka karena Keina menolak menjadi budaknya yang akan menuruti semua perintahnya termasuk mengerjakan semua tugas kuliahnya karena ia tau Keina lebih pintar dari dirinya dan Keina berpikir bagaimana mungkin ia bisa bekerja dan menghasilkan uang kalau waktu dan tenaga nya hanya akan digunakan menjadi budak dari Livy, hutangnya pada Livy mungkin bisa terbayar tapi bagaimana dengan uang yang harus ia dapatkan, tak mungkin kan bertahun-tahun menjadi budak Livy tanpa menghasilkan uang. Ia bisa di usir oleh sang ibu kalau sampai dirinya tak memberikan uang pada wanita itu.

" Loe pikir loe siapa, hah? kalau gak mau jadi budak gue yaudah, ganti rugi sekarang juga dan gue gak mau tau semiskin apa hidup loe, yang gue mau sekarang ponsel gue balik kaya semula! " sentak Livy yang semakin membuat keadaan di dalam cafe terasa tak nyaman.

Keina hanya tertunduk menangis meratapi kesalahannya.

" Jawab! Ganti rugi atau menjadi budak dan turuti semua perintah gue ! " bentak Livy lagi sampai membuat pundak Keina berjingkat.

" Gue akan ganti rugi. " suara bariton tiba-tiba menginterupsi keduanya yang tidak sadar akan kedatangan orang itu.

.

...****************...

***Hai ketemu lagi di karya ke tiga aku, semoga suka. Kalau gak suka dengan ceritanya atau tokohnya tolong di skip aja gak usah di baca apalagi sampai ngasih rate dengan bintang satu atau dua.

untuk yang suka, tolong di subscribe, like, komen, jangan lupa minta vote dan hadiahnya ya. Terima kasih 🙏🙏, salam sayang dari akoh 😘😘***

Terpopuler

Comments

553267823

553267823

karya ke 3 hasil mencuri aja bangga...😡😡😡

2024-03-09

0

venusmoon23

venusmoon23

penasaran banget ini karya siapa yang kau curi wahai maling?

2024-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!