Setelah beberapa hari di rawat kini Keina diperbolehkan pulang, seperti biasa Calvin selalu menjadi garda terdepan yang selalu ada untuknya, pria itu menyempatkan diri di tengah kesibukannya untuk sekedar menjemput Keina.
" Kenapa dipaksain, bukannya kakak ada meeting sebentar lagi. " ucap Keina tak enak hati. Calvin memang sibuk akhir-akhir ini. Urusan kantor banyak menyita waktunya.
" Gak pa-pa. Masih cukup kok waktunya untuk anter loe dulu. Lagi juga itu perusahaan papa jadi gak masalah mereka menunggu sebentar. " ujar nya santai.
" Gak gitu kak ! justru karena kamu anak pemilik perusahaan kamu harus tepat waktu. Kamu harus jadi contoh yang baik supaya gak mencoreng nama baik papa kamu. " ungkap Keina .
" Iya , makin bawel aja sih abis sakit. " ledek Calvin sambil terkekeh.
Keina mengerucutkan bibirnya mendengar ledekan Calvin, tapi itu justru membuat Calvin menepikan mobilnya. " Mobilnya kenapa kak. "
Tanpa aba-aba Calvin meraih tengkuk Keina dan mendaratkan bibirnya pada bibir Keina yang sudah beberapa hari ia rindukan. Apalagi saat Keina mengerucutkan bibirnya membuat Calvin gemas dan tak tahan ingin menyessapnya.
" Mmmmppphhh.. " Keina memukul dada bidang Calvin hingga akhirnya pria itu melepaskan ciuman mereka .
" Katanya buru-buru mau meeting kenapa mesti berhenti cuma buat ciuman?" kesal Keina dengan nafas yang masih tersengal karena kehabisan oksigen. Calvin menciumnya dengan cukup brutal hingga Keina kehabisan nafas.
" Salah sendiri, pake majuin bibir kaya gitu. Loe tau kan udah berapa lama gue gak nikmatin itu. " keluh Calvin yang merasa belum puas menikmati bibir Keina. Tapi ia juga dikejar waktu sehingga memilih melanjutkan kembali kendaraan roda empat nya.
" Pulang ke apartemen gue aja ya. Nanti tunggu gue pulang kantor, setelah itu baru gue anter pulang. Mau ya? " tawar Calvin. Ia masih ingin bersama gadis itu, meskipun mungkin ia belum bisa kembali membawa gadis itu ke ranjang tapi entah kenapa dia ingin sekali menghabiskan waktu bersama Keina .
" No, aku pulang aja kak! "
" Tapi dirumah gak ada siapapun kan? Nanti kalo ada apa-apa gimana?" Calvin terlihat Khawatir dan tak tenang meninggalkan Keina seorang diri, terlebih ia baru saja keluar dari rumah sakit.
" Ibu akan pulang kok sore ini. " sahut Keina. entah kenapa hatinya menghangat mendengar Calvin yang tampak mengkhawatirkan dirinya.
" Kalo ada apa-apa hubungin gue! " tegas Calvin yang sudah pasti tak ingin dibantah. Membuat Keina tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
.
...----------------...
keesokkan harinya
" Kei loe kenapa udah kerja? Baru juga keluar dari rumah sakit. Nanti kalo drop lagi gimana? " tanya Ara yang khawatir kalau Keina akan tumbang seperti sebelumnya, karena ia tau Keina baru saja sembuh.
Keina mengerucutkan bibirnya mendengar omelan sahabatnya." Bosen Ra di rumah terus, aku juga udah baik-baik aja kok. " sahut Keina yang tak ingin sahabatnya khawatir berlebihan.
" Kalau capek bilang, gak usah di tahan atau gak enak sama yang lain. " pinta Ara.
" Siap , Ra. " sahut Keina sambil terkekeh.
Calvin yang memang sejak tadi berada di cafe dengan teman-teman nya tiba-tiba bangkit dari duduknya, kemudian menarik Keina ke halaman belakang cafe, tempat yang cukup sepi. Lalu tanpa aba-aba mencium bibir Keina dengan rakus. Gadis itu terbuai dengan ciuman sangat Casanova sehingga Keina pun ikut membalasnya dan mereka saling beradu lidah dan bertukar saliva.
" Gue masih pengen nikmatin bibir ini." bisik Calvin di sela ciumannya lalu kembali mendaratkan bibirnya di bibir basah Keina. Calvin rindu sejak tadi ia coba menahan diri menanti Keina hingga selesai bekerja tapi entah kenapa melihat Keina mengerucutkan bibirnya saat berbincang dengan Ara membuatnya gemas dan ingin melahap bibir itu saat ini juga, jadi tanpa pikir panjang Calvin langsung menarik Keina begitu saja.
" Ke-keina! " teriak seseorang yang sangat Keina kenal. Ara menutup mulut menggunakan satu tangan . Ia begitu terkejut melihat Calvin mencium bibir sahabatnya dengan sangat liar.
Teriakan Ara rupanya berhasil membuyarkan konsentrasi Calvin yang sedang menikmati bibir manis Keina yang membuatnya candu. Hingga akhirnya keduanya menoleh ke arah sumber suara.
Tangan Calvin bahkan masih bertengger mesra di ceruk leher gadis yang baru saja dia nikmati bibirnya.
" Ara! " teriak Keina tak kalah terkejut karena kini kegilaan mereka berdua diketahui sahabatnya.
Sementara Calvin masih tak ingin melepaskan Keina begitu saja . Dirinya justru seolah sedang sengaja memamerkan hubungan gilanya bersama Keina dihadapan Ara.
Ara mungkin curiga bahwa mereka berdua memiliki hubungan tapi Ara tak menyangka hubungan mereka sudah sejauh itu, terlebih melihat mereka berciuman di tempat umum yang bisa saja orang lain juga melihatnya.
Keina mendorong dada Calvin hingga pria itu mundur beberapa langkah. " kenapa? malu? "
" Bisa diem gak! " sentak Keina yang kesal karena Calvin tak tau tempat. Dan bodohnya dirinya juga ikut terhanyut pada permainan bibir si cassanova.
" Sorry Kei, gue gak sengaja liat. " ucap Ara polos. Dia bingung mau berkata apa.
Keina menghampiri Ara dan menarik tangan sahabatnya meninggalkan Calvin yang tersenyum menyeringai, dirinya seolah bangga sudah memperlihatkan pada orang lain bahwa Keina adalah miliknya.
"Ra, aku bisa jelasin. " lirih Keina. Ia tak ingin Ara juga menganggapnya murahan seperti yang orang lain katakan, walau kenyataannya dirinya memang murahan tapi ia ingin menjelaskan apa yang terjadi pada Ara agar gadis itu tau alasannya mengapa ia melakukan ini.
Keina mulai menceritakan pada Ara hubungan tak jelasnya dengan Calvin tapi ia tak menceritakan bahwa dirinya menjadi tawanan ranjang pria itu, Keina hanya mengatakan bahwa Calvin meminta Keina berkencan dengannya selama dua bulan. Sedikit berbohong untuk menutupi aibnya dari sang sahabat, ia tak mau Ara kecewa padanya dan mengamuk pada Calvin kalau sampai tau kesuciannya sudah direnggut paksa oleh pria itu.
Calvin juga tak salah, toh lama kelamaan dirinya mulai menikmati sentuhan demi sentuhan pria brengssek itu. Taruhlah dia bodoh tapi Calvin selalu memperlakukannya dengan lembut seolah dirinya adalah barang berharga hingga ia akhirnya ikut terbuai juga.
" Kenapa gak cerita kei? kalo Gevan sampai tau gimana?" tanya Ara yang juga ikut pusing karena hidup Keina yang cukup rumit. Ia tak ingin menghakimi sahabatnya. Dirinya justru ingin melindungi Keina agar tak terjebak dalam dua hubungan yang sama rumitnya.
Bersama Gevan yang tak mungkin mendapat restu atau bersama Calvin sang cassanova yang sering mempermainkan wanita.
" Dari sebelum aku terlibat dengan Calvin, aku sudah ingin memutuskan hubungan dengan Gevan, tapi kamu tau sendiri kalau Gevan tak ingin mengakhirinya, Ra. aku takut sebenarnya takut dia kecewa kalau mengetahui semua ini. " ucap Keina sendu, ia tak bisa membayangkan pria baik seperti Gevan harus kecewa dengan wanita yang sudah mati-matian ia pertahankan .
.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments