" Hai Kei. Apa kabar?" sapa seorang pria dengan senyum merekah yang kini tiba- tiba berdiri di hadapan Keina.
Dirinya baru saja selesai bekerja dan hendak pulang tapi langkahnya terhenti saat seseorang yang lama tak ia jumpa kini berdiri dihadapannya.
" Kak Gevan? " ucap Keina datar. Dirinya cukup terkejut dengan kedatangan Gevan yang tiba-tiba tanpa memberi kabar padanya. Beruntungnya hari ini ia terbebas dari Calvin karena pria itu sedang berada di kantor orang tuanya.
" Kok syok gitu. Kamu gak seneng aku pulang?" tanya Gevan lirih.
" Bu-bukan gitu kak. Cuma ini kan bukan libur semester, kok kakak tiba-tiba pulang? ada masalah? " tanya Keina berusaha bersikap biasa saja agar Gevan tak curiga.
" Bisa peluk dulu gak, aku kangen. " Gevan merentangkan tangannya, mau tak mau Keina mendekat dan membalas pelukan kekasihnya itu. Ada desiran aneh saat Gevan memeluknya. Entah apa ia juga tak tau. Rasa nya sangat lain dengan pelukan yang Calvin berikan padanya selama mereka bersama dua minggu ini.
" Udah kak, malu di lihat banyak orang. "
" Aku antar pulang ya? Kamu gak bawa motor kan?" tawar Gevan karena masih banyak yang ingin ia bicarakan dengan kekasihnya. Terlebih ada rindu yang sudah tak bisa ia kendalikan lagi, dia hanya ingin bersama dengan Keina saat dirinya sedang ada di sini. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya karena setelah ini akan ada jarak lagi di antara mereka dan Gevan harus mati-matian menahan rindunya lagi pada sang kekasih.
Bukan mau Gevan kuliah di luar kota, ia hanya menuruti permintaan orang tuanya, walaupun ia sempat menolak bahkan Gevan sangat marah pada sang mama, karena tau tujuan mama nya meminta Gevan menempuh pendidikan di luar kota adalah untuk memisahkan dirinya dengan Keina, tapi lagi -lagi gadis itu selalu berkata. " jangan hanya karena aku kamu melawan orang tua mu. Aku tak mau jadi wanita egois yang menjadi penyebab kamu durhaka pada ibu mu " .
Orang tua Gevan berharap dengan ada nya jarak di antara mereka bisa membuat keduanya berpisah. Jarangnya bertemu membuat orang tua Gevan yakin kalau lama kelamaan tidak hanya raga yang terpisah tapi juga hati mereka yang akan terpisah.
Tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata dengan senyum menyeringai mulai merekam pertemuan mereka berdua, bahkan adegan pelukan mereka di rekam jelas olehnya.
" Bagus, tinggal kirim kita lihat reaksi Kak Calvin melihat ini. Gue yakin abis ini Calvin bakal ngebuang loe. Cewek murahan! " gumam Livy yang ternyata tak sengaja melihat Gevan di depan Cafe menghampiri Keina . Oleh sebab itu ia langsung memberhentikan mobilnya dan mulai merekam dari seberang cafe saat kejadian mereka berpelukan tadi.
Jam pulang kantor tiba. Calvin bergegas membereskan beberapa dokumen di meja kerjanya . Dia bersiap ingin menjemput gadis yang membuatnya bersikap aneh di hadapan teman- temannya.
" Loe mau kemana?" tanya Axel yang memang hari ini sedang berada di kantor Calvin karena membantunya mengurus beberapa pekerjaan.
Tapi bukan Calvin namanya kalau tidak bersikap aneh . Pria itu tak menjawab pertanyaan Axel. Dirinya pun sudah tau kalau sikap Calvin sudah seperti ini yang sering tiba-tiba pergi tanpa pamit sudah pasti ada hubungannya dengan Keina.
Baru saja sampai di parkiran ponsel Calvin tiba-tiba berbunyi, ada satu pesan masuk dan itu dari livy. Matanya terbelalak saat melihat foto yang Livy kirimkan . " Brengssek! " umpat Calvin.
Dengan emosi yang memuncak dia bergegas menuju cafe tempat Keina bekerja. Bahkan dengan kecepatan tinggi tak butuh waktu lama ia sampai di cafe. Dari jauh matanya sudah menatap tajam dua insan yang masih saling beradu tatap dengan tangan yang saling menggengam di salah satu meja yang berada di outdoor cafe tersebut. . Dia berjalan cepat menghampiri sepasang kekasih yang sedang melepas rindu.
" Keina.. " panggil Calvin saat dirinya sudah berdiri di sebelah kursi Keina.
Sontak gadis itu menoleh dengan wajah yang memucat, ia tak menyangka Calvin bisa ada di sini di waktu yang tidak tepat. Sejak tadi perasaannya sudah tak enak, tapi Gevan memaksanya berbincang sebentar sampai akhirnya ia terlarut dalam obrolan dengan Gevan. Pria itu selalu bisa membuatnya tertawa dengan candaan -candaan recehnya. Bagaimana bisa dirinya mengatakan putus di hadapan Gevan langsung sementara pria itu masih sehangat dulu, selalu membuat nya nyaman dan tertawa.
Keina hanya diam membeku , tidak tau harus menjawab apa andai Gevan bertanya perihal kedekatannya dengan Calvin.
" Kak-kakak ngapain di sini? " tanya Keina panik sehingga bicaranya pun sedikit terbata.
" Dia siapa Kei? " tanya Gevan yang merasa aneh dengan pria di hadapannya ini. Wajah Calvin tak santai sama sekali. Tatapan matanya tajam seolah ingin menguliti nya hidup-hidup .
Pria itu tak mempedulikan ekspresi bingung dan penasaran Gevan. Dia lebih memilih menatap Keina yang terlihat salah tingkah seperti seorang kekasih yang tengah ketauan berselingkuh.
" Loe mau di sini sampai kapan? "tanya Calvin dingin dengan tatapan yang tak lepas menatap Keina. Tatapan itu seperti ingin membakarnya hidup- hidup.
" Loe siapa ya? Ada hubungan apa sama cewek gue? " tanya Gevan yang mulai tersulut emosi. Melihat Keina yang hanya diam membisu dan Calvin yang seolah berkuasa atas diri kekasihnya.
" Dia siapa? " tanya Calvin menahan emosi. Pria itu memang tau Keina memiliki kekasih, tapi yang Calvin tau kekasih Keina sedang kuliah di luar kota. Ia tak mengetahui sama sekali kalau pria yang saat ini sedang duduk bersama Keina adalah Gevan kekasihnya.
" Gue Gevan pacarnya. Loe sendiri siapa? "
" Oh jadi ini pacar loe? " sahut Calvin meremehkan pacar Keina. Pria itu hanya tersenyum seolah dirinya telah memenangkan pertandingan memperebutkan Keina.
" Dia Calvin kak teman aku. " ucap Keina yang berusaha tersenyum menutupi segala ketakutan yang ada. Takut Calvin akan mengatakan pada Gevan aib mereka berdua . Sungguh ia belum siap kalau harus melepaskan Gevan dengan cara mengecewakannya seperti ini.
Keina mencoba meyakinkan kekasihnya kalau Calvin hanya sebatas temannya saja.
" Sejak kapan kamu punya teman pria? " tanya Gevan memicingkan mata penuh rasa curiga.
" Sejak dua minggu yang lalu kak, Kak Calvin yang udah nolongin aku waktu ada masalah sama Livy." jawab Keina sambil menahan rasa takut dan juga rasa bersalah yang datang bersamaan.
" Livy? Dia cari masalah apa lagi sama kamu? kenapa kamu gak cerita sama aku, Kei? " cecar Gevan yang cukup kesal dengan Keina yang malah meminta bantuan pria lain. Sekalipun dirinya jauh tapi Gevan ingin selalu menjadi orang pertama yang tau tentang keadaan kekasihnya. Dan dia ingin dirinyalah yang melindungi Keina bukan sebaliknya, Keina berlindung pada pria lain. Egois kah dia? tapi dia sendiri tak bisa menahan cemburu saat kini kekasihnya dekat dengan pria lain.
" Kejadiannya terlalu cepat, kak. Aku gak sempet hubungin kamu. " jelas Keina tak ingin Gevan semakin kecewa dan curiga padanya.
" Ayo, pulang! " titah Calvin di tengah-tengah perdebatan Keina dan kekasihnya. Dirinya ingin segera pergi dari tempat yang memuakkan ini tanpa ada drama dengan kekasih partner ranjangnya yang terus menatapnya dengan tatapan permusuhan.
" No! Dia pacar gue. Jadi dia pulang sama gue! tegas Gevan yang langsung meraih lengan Keina.
Calvin menaikkan salah satu alisnya, melepaskan tangan Gevan yang masih memegang lengan Keina dengan kasar.
" Loe? Loe mau ribut sama gue? hah! " teriak Gevan mencengkram erat kerah kemeja Calvin .
Keina yang terkejut dengan ulah Calvin paham kalau pria itu tidak tahan berada di sana dan ingin segera membawanya pergi.
" Brengssek! berani loe ya ! " balas Calvin mendorong tubuh Gevan hingga tersungkur ke belakang.
" Kak, Gevan! " teriak Keina lalu menghampiri Gevan untuk menanyakan keadaan kekasihnya yang mungkin terasa ada yang sakit. " Kamu gak pa-pa? "
" Keina! " bentak Calvin sambil menatap tajam wajah Keina. " Pulang sekarang! " bentak Calvin lagi. Pria itu semakin murka saat Keina malah mendekati Gevan dan menanyakan keadaannya. Dirinya merasa di abaikan meski rasanya tak salah kalau Keina lebih perhatian pada kekasihnya. Tapi tetap saja seorang Calvin tak suka apabila gadis yang sudah ia klaim menjadi miliknya tak mematuhi perintah nya.
" Keina! Ayo! "
.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments