Mangsa Baru

" Catat nomer ponsel loe di sini. " titah Calvin sambil menyodorkan ponsel nya pada Keina.

" Gue gak bantuin loe dengan cuma-cuma Kei. Jadi gue minta nomer loe karena gue akan menagih hutang loe nanti. " Calvin paham akan ekspresi bingung Keina saat ia meminta nomernya, oleh karena itu Calvin menjelaskan agar gadis itu mengerti maksudnya.

" Oooohh.. " Keina mengambil ponsel Calvin dan menekan nomer ponselnya. Keina paham uang 20 juta bukanlah uang yang sedikit mana mungkin ada orang dengan sukarela memberikannya. Ia tak apa kalau memang Calvin meminta ganti uang nya asalkan bisa ia cicil pada Calvin.

Keina menyodorkan lagi ponsel Calvin saat ia sudah menyimpan nomernya pada ponsel pria itu.

" Ini kak udah aku simpan nomer ku. "

Calvin tersenyum menyeringai sambil menerima kembali ponselnya. " Kalau gue telpon atau Chat kapan pun loe wajib bales! inget loe masih punya hutang sama gue. " setelah berkata begitu Calvin langsung bangkit dari duduknya dan kembali menghampiri teman-temannya.

" Wiiiiihh, mangsa baru nih. tadi aja gak mau ikut campur katanya. " sindir Jourdy.

Calvin tak menanggapi ucapan sahabatnya, ia hanya tersenyum sambil meraih tas dan kunci mobil yang ia letakkan di atas meja.

" Woy, mau kemana loe kampreet! " teriak Axel yang tak mengerti sikap aneh Calvin yang meninggalkan mereka begitu saja tanpa penjelasan.

" Kei, kamu gak pa-pa? " tanya salah seorang teman Keina di Cafe, yaitu Ara.

" Gak apa kok Ra. " jawab Keina sambil tersenyum.

Raut wajah Ara berubah sedih saat baru saja tau kejadian yang menimpa Keina dari temannya yang lain. " Maaf Kei, aku gak tau tadi aku di toilet makanya gak bisa bantu kamu ngadepin si mak Lampir tadi. "

Keina dan Ara sudah bersahabat sejak SMA dan tentu Ara pun mengenal siapa Livy. Kalau saja tadi Ara tau kejadian yang menimpa sahabatnya mungkin ia tak akan segan menjambak rambut Livy saat itu juga. Sejak SMA dia sudah menjadi pelindung bagi Keina, Ara akan melawan siapa saja yang berani mengganggu Keina maka dari itu sudah sering sekali ia bertengkar dengan Livy karena terus mengganggu Keina.

" Aku baik-baik aja kok, tadi kebetulan ada yang mau bantu, ya walau mungkin aku tetap harus mengganti uangnya tapi seenggaknya aku gak berurusan sama Livy, Ra." ucap Keina agar sahabatnya itu tak perlu lagi mengkhawatirkannya.

" Tapi uang segitu banyak banget, Kei. " sahut Ara yang merasa iba pada Keina. Ia tau perjuangan yang harus di lalui oleh sahabatnya itu.

" Gak apa, Ra. Itu semua memang salah aku jadi aku harus ganti rugi. " Keina mengelus lengan Ara agar sahabatnya itu tau bahwa ia baik-baik saja saat ini.

...----------------...

Sesampainya di apartemen Calvin langsung meraih ponselnya di saku celana dan mengirim pesan pada Keina.

ini gue, Cowok tampan yang tadi di cafe. Calvin

Keina yang baru selesai bekerja pun langsung meraih ponselnya dan membaca pesan dari Calvin.

" ini orang kepedean banget ya bilang dirinya sendiri tampan, eh tapi emang tampan sih." gumam Keina sambil tersenyum membaca pesan Calvin.

ohh, iya kak. aku save ya nomer kakak.

Baru juga membalas tiba-tiba pria itu menelponnya. " Loe udah pulang? "

" Udah kak, ia udah duduk di atas motor mau jalan pulang. " jawab Keina dari sambungan telponnya.

" Yaudah hati-hati, kabarin gue kalau udah sampai rumah. " titah Calvin, yang membuat Keina mengerutkan keningnya.

Karena malas berdebat Keina memilih mengiyakan perkataan Calvin, setelah itu mengakhiri panggilannya.

Sesampainya di rumah Keina meraih ponselnya tapi bukan untuk mengabari Calvin. Tapi mengabari sang kekasih Gevan. Keina merasa aneh kalau harus mengabari Calvin. Atas dasar apa ia harus memberitahu pria itu, mereka saja tak ada hubungan apapun, berteman pun tidak. Mereka bahkan baru resmi berkenalan hari ini itu pun karena sebuah hutang. Jadi Keina tak merasa punya tanggung jawab memberitahu pria itu dan Calvin pun tak punya hak atas apa yang ia lakukan.

Berbeda dengan Keina, Calvin justru gelisah menunggu gadis itu mengabarinya. Ia benci diabaikan karena sebelumnya tak pernah ada gadis yang mengabaikannya, mereka justru yang berkali-kali menghubungi Calvin tanpa di minta.

" Sialann! " umpat Calvin kesal dan melempar ponselnya ke ranjang. Ia kesal sejak tadi sudah tiga jam menunggu gadis itu tak juga menghubunginya sementara chatnya tak di balas dan telponnya pun tak kunjung gadis itu angkat. " Awas loe ya Kei, berani-beraninya mengabaikan gue. " gumam Calvin kemudian tersenyum menyeringai.

Keesokan harinya , Calvin yang baru saja sampai di kampus langsung di cecar banyak pertanyaan oleh kedua sahabatnya Jourdy dan Axel.

" Ada kejadian apa kemarin? loe belum cerita sama kita maen cabut aja. " cibir Axel.

" Iya bener, gue gak ngerti sama loe yang tiba-tiba bantuin gadis cafe itu. " timpal Jourdy yang juga penasaran tentang kejadian kemarin.

" Kepo loe berdua! " sahut Calvin santai.

" Sejak kapan loe main rahasia-rahasiaan sama kita? " kesal Jourdy. Sikap Calvin benar-benar sangat menyebalkan menurutnya.

" Paling juga si gadis cafe itu mangsa barunya si penjahat kelaamiin ini. " celetuk Axel yang seakan mulai bisa membaca situasi Calvin.

" Nah, pinter loe. " Calvin menepuk pundak Axel seakan senang teman nya itu paham tanpa ia harus bercerita.

Jourdy mengerutkan keningnya mendengar ucapan Calvin. " Mangsa baru? sejak kapan loe ngincer tuh cewek? "

" Entah lah, gue juga gak tau. Tiba-tiba tertarik aja pas lihat dia kemarin bertengkar sama Livy. " ucap Calvin yang memang benar adanya, sejak dulu ia mondar-mandir di cafe itu bersama teman-temannya tak pernah sekalipun ia melirik Keina tapi entah kenapa saat kemarin melihat gadis itu menangis putus asa hatinya merasa iba melihatnya. Tapi saat menghampiri Keina kemarin dan menatap mata indah Keina membuat Calvin seolah tersihir padanya, bahkan otaknya merencanakan hal licik untuk menjerat gadis itu.

" Bae- bae jatuh cinta bro. Nanti bucin lagi. " ucap Axel diiringi gelak tawanya dan Jourdy bersamaan.

" Sorry ya, gak ada kata jatuh cinta dalam kamus gue. Gue gak mau menjalani hubungan yang rumit yaitu pacaran apalagi menikah. No! " tegas Calvin. Untuk saat ini memang menjalin hubungan tak pernah ada dalam benaknya, untuknya sebuah hubungan hanya memperumit hidupnya saja. Ia tak ingin merasakan cemburu, sakit hati, atau pun ditinggalkan.

...----------------...

Tiba- tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di hadapan Keina yang baru saja keluar dari cafe dan sedang berjalan menuju parkiran cafe. Keina merasa mengenali mobil itu hanya saja ia berpura-pura tidak melihat dan memilih memainkan ponselnya sambil berjalan ke arah motornya.

" Keina! " seru seorang pria dari dalam mobil itu.

Keina yang di panggil namanya pun mau tidak mau menoleh ke arah sumber suara tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, sepersekian detik Keina mengagumi ketampanan Calvin, tapi tiba-tiba Keina menggelengkan kepalanya saat ia teringat tak seharusnya ia mengagumi pria lain sementara dirinya sudah memiliki kekasih.

kendalikan dirimu Keina! batin Keina.

" I-iya kak! " seru Keina kemudian menghampiri Calvin yang masih berada di dalam mobil.

" Ikut gue sekarang! " titah Calvin sambil menatap datar wajah Keina, ia masih kesal karena Keina mengabaikannya kemarin.

" Kemana kak? " tanya Keina yang sedikit khawatir. Ia tau Calvin adalah pemain wanita. Keina sering mendengar para gadis-gadis membicarakan Calvin saat mereka berkumpul di cafe tempatnya bekerja. Kalau semua itu benar apakah ia juga akan menjadi mangsa pria itu berikutnya?

.

.

...****************...

Terpopuler

Comments

venusmoon23

venusmoon23

HASIL PLAGIAT DARI MANA LAGI YANG KAU AKUI SEBAGAI KARYAMU WAHAI MALING NGGAK TAHU DIRI?

2024-03-08

1

simta dila

simta dila

keina punya kekasih😀

2023-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!