Axel yang baru datang bersama Jourdy mencium gelagat aneh dari Calvin beberapa hari ini. Sang cassanova itu seperti orang yang sedang posesif pada kekasihnya. Ini bukan lah sifat Calvin yang biasa. Dari kepeduliaannya pada Keina saat gadis itu di usik Livy dan sekarang saat Keina mengabaikannya dia menjadi sebegitu marahnya. Biasanya pria itu juga tak pernah mengantar atau menjemput seorang gadis yang menjadi partnernya. Apalagi kalau bukan Calvin yang sedang bucin pada Keina, pikir Axel. Tapi sayang sahabatnya itu tak mau mengakui atau tak menyadari bahwa sikapnya yang berlebihan seperti ini layaknya orang yang sedang jatuh cinta.
Ditambah Calvin yang membawa Keina ke apartemennya. Bukan kah dari situ saja sudah jelas ia membiarkan Keina masuk kedalam hidupnya.
Axel dan jourdy saling tatap, mereka merasakan kejanggalan yang sama, mereka masih mengingat jelas perkataan Calvin sejak dulu. Buat gue Apartemen itu ranah pribadi gue, kalau udah ada wanita yang masuk ke apartemen gue itu artinya wanita itu sudah gue persilahkan masuk ke dalam hati dan hidup gue."
Mungkinkah Calvin sudah jatuh cinta tanpa ia sadari? pikir Axel dan jourdy , meskipun mereka hanya diam tapi dari tatapan keduanya mengisyaratkan pemikiran yang sama.
" Vin! " panggil Axel .
" Apa! " jawab Calvin dengan nada kesal.
" Ayo, masuk! " ajak Jourdy mengajak Calvin ke dalam cafe dimana Keina juga di tarik masuk kedalam lagi oleh Ara. Gadis itu berencana mengantar Keina pulang nanti bersama dirinya.
Dengan langkah gontai Calvin mengikuti langkah temannya yang masuk ke dalam cafe.
" Sekarang jelasin sama kita ada hubungan apa loe sebenarnya sama cewek itu? " desak Jourdy yang sudah kehilangan kesabaran untuk tau semua keanehan yang terjadi dari diri Calvin beberapa hari ini.
" Maksud loe apa? loe kan tau dia cuma mangsa baru gue. cuma partner kaya yang lain. " ucapnya santai. Karena memang dirinya dan Keina tak memiliki hubungan apapun selain kesepakatan perihal hutang 20 juta itu.
" Loe suka sama dia? " tebak Axel dengan mata memicing ke arah sahabatnya yang tampak biasa saja seolah tak terjadi apa-apa barusan.
" Hah? Apa? Gila loe? Ya, enggakah! " sanggah Calvin yang yakin dia tidak menyukai Keina. Menyukai seorang gadis adalah hal yang paling tidak ingin ia lakukan seumur hidupnya. Perempuan hanyalah makhluk rumit yang berbalut dress cantik agar bisa berkamuflase menjadi pribadi yang terlihat indah agar digilai oleh banyak pria.
Kedua temannya hanya berdecih tak mempercayai omongan Calvin yang mulai berubah sikap. Pasti ada sesuatu yang membuat Calvin menjadi begitu peduli pada Keina.
" Tapi gue yakin loe ada hubungan lebih dari sekedar partner sama dia. Ngaku! " cecar Axel lagi yang masih tidak puas dengan jawaban Calvin . Antara perilaku dan ucapan yang terlontar dari mulut Calvin jelas bertolak belakang.
" Loe pasti pacaran ya diem-diem sama dia? " sambung Jourdy menimpali ucapan Axel.
" Loe berdua mendingan diem . Daripada ini sedotan pindah ketenggorokan loe! " sentak Calvin melempar sedotan ke wajah kedua sahabatnya.
.
...----------------...
Keina memilih menunggu didalam cafe, tempat dimana karyawan biasa istirahat. Ia tak nyaman berada di tempat kerjanya sendiri karena tatapan menghakimi dari para teman-temannya kecuali Ara yang memang sahabatnya sejak masih berseragam putih Abu-Abu.Tapi mau keluar juga Keina enggan bertemu Calvin yang sudah pasti masih menunggu dirinya di luar . Ia semakin tak ingin menjadi bahan gosip teman-temannya yang lain dan para mahasiswi pengunjung cafe .
Calvin yang tau kalau Keina tak ingin bertemu dulu dengannya memutuskan tak akan memaksa gadis itu lagi, terlebih ada yang ingin ia cari tau dulu perihal Livy yang jadi penyebab Keina menjauhinya. " Ara! " panggil Calvin saat melihat Ara sedang membersihkan meja.
" Kenapa gak pulang-pulang sih! teman kakak aja udah pada pulang. Mau sampai kapan kakak di sini? Biarin Keina pulang sama aku. Dia mau sendiri dulu. "
" Oke gue gak akan maksa Keina. Gue cuma mau denger cerita loe , kasih tau gue apa yang terjadi sama Keina tadi siang? " cecar Calvin yang berusah bersikap lembut agar Ara nyaman dan mau bercerita padanya .
Ara membuang nafas kasar, mau tak mau ia menceritakan hal ini pada Calvin, dia berharap Calvin tak hanya jadi biang masalah dalam hidup Keina tapi ia juga bisa bertanggung jawab karena apa yang terjadi pada Keina adalah karena dirinya . Ara berharap Calvin bisa melindungi Keina dan bisa bersikap tegas pada Livy. Entah hubungan seperti apa antara mereka yang jelas Ara tak ingin ikut campur. " Ini semua berawal dari Livy yang marah karena kedekatan kakak dengan Keina." Ara menceritakan semua yang Livy katakan pada Calvin. Termasuk bahwa karena peristiwa ini Keina kena tegur oleh manajer cafe dan terancam di pecat. Terlebih teman-teman mereka dan para pelanggan Cafe yang sebagian besar mahasiswa dan mahasiswi yang mengenal Calvin dan Livy juga turut menggunjing Keina .
" Kakak bisa bayangin gimana perasaan Keina? malu nya dia? harga dirinya? Jadi aku minta bilang sama pacar kakak untuk berhenti ganggu Keina. Dan kakak jauhi Keina. Kalau sampai orang lain melihat kedekatan kalian mereka akan semakin menganggap bahwa apa yang Livy katakan benar adanya. Bahwa Keina memiliki hubungan spesial sama kakak. "
" Gue gak ada hubungan apapun sama Livy. Loe jaga Keina. Antar dia pulang dengan selamat. Gue mau ngasih pelajaran sama Livy dulu. " setelah berpesan begitu Calvin pergi meninggalkan Ara .
" Kak Calvin! " seru Livy senang saat orang yang di nantinya datang dengan sangat gagah dan tampan . Setelah mendengar cerita Ara, Calvin langsung menghubungi Livy mengajak gadis itu bertemu di sebuah restoran . Alangkah senangnya saat pria yang menjadi incarannya mengajaknya makan di sebuah restoran. Tanpa banyak tanya Livy langsung mengiyakan ajakan Calvin. Berdandan secantik mungkin agar Calvin terpesona dan melupakan si pelayan cafe Keina.
Livy bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Calvin saat pria itu berdiri dihadapannya . Livy benar-benar merindukan Calvin karena sudah lama pria itu bersikap acuh padanya. Namun Calvin tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali apalagi membalas pelukan Livy . Calvin benar-benar sudah muak dengannya terlebih atas kejadian yang menimpa Keina, Karena ulah Livy itu lah yang membuat gadis itu menjaga jarak dengannya. Calvin sudah jengah akan kegilaan Livy terhadap gadis yang saat ini ia pedulikan.
" Kangen? " goda Calvin yang sengaja memancing Livy agar mau menceritakan apa yang sudah ia perbuat terhadap Keina.
" Iya. " jawab Livy merengek manja dan makin mengeratkan pelukannya pada Calvin meskipun Calvin tak kunjung membalasnya.
" Loe kenapa marah sama Keina didepan umum. Sampai bikin dia malu di tempat kerjanya sendiri. " tanya Calvin tanpa basa basi, tapi dengan nada bicara yang diatur selembut dan sesantai mungkin.
Calvin merasa tidak bisa membiarkan begitu saja apa yang telah dilakukan Livy terhadap gadis satu-satunya yang pernah ia ajak ke apartemennya. Meskipun Calvin belum tau bagaimana perasaannya terhadap Keina tapi dia hanya mengikuti kata hatinya saja saat ini untuk melindungi Keina.
" Ya salah dia sendiri udah godain kamu. Dia udah merebut perhatian kamu sampai kamu jadi bersikap dingin dan cuek sama aku. " sahut Livy dengan nada manja yang semakin membuat Calvin jengah.
.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments