First kiss

Calvin Alexander, seorang pria tampan berusia 21 tahun . Dia adalah seorang mahasiswa yang sangat populer di kampus, banyak gadis-gadis yang berharap menjadi kekasihnya. Bukan hanya karena ia tampan tapi juga keluarganya cukup terkenal sebagai pengusaha, kekayaannya tak perlu diragukan lagi bahkan di usianya yang masih 21 tahun ia sudah membantu sang papa di perusahaan karena otaknya yang juga pintar dalam berbisnis. Sempurna bukan? terlahir tampan, mapan, dan pintar. Tipe idaman semua wanita.

Tapi ada satu hal yang buruk dari dirinya, ia tak suka menjalin hubungan. Karena untuknya sebuah ikatan akan memperumit hidupnya. Mungkin karena dulu ia sering mendengar dan melihat orang tuanya bertengkar sampai akhirnya mereka bercerai membuat ia enggan menjalin hubungan. Ia tak ingin merasakan sakitnya berpisah seperti kedua orang tuanya.

Meski kini mereka berhubungan baik dan menjalani hidup masing - masing tapi tetap saja tak mampu membuat ia percaya dengan sebuah hubungan, mungkin karena rasa trauma nya melihat perpisahan kedua orang tuannya saat usianya baru menginjak 12 tahun.

" Kita mau kemana kak? " tanya Keina dari samping pintu yang masih tertutup dan hanya kaca gelapnya saja yang sudah turun dan terbuka.

" Naik ke mobil sekarang dan ikut gue atau gue minta Livy buat balikin duit gue dan loe berurusan lagi sama dia! " ancam Calvin yang membuat Keina langsung pucat. Dia tak bisa membayangkan kalau harus berurusan lagi dengan Livy entah apa jadinya kalau ia menjadi budak gadis itu.

" Tapi motor aku gimana kak? " tanya Keina.

Calvin menghembuskan napas kasar mendengar pertanyaan Keina yang menurutnya tidak penting.

" Taruh di sini kan bisa! besok gue anter loe ke cafe. "

Akhirnya Keina memilih menurut saja sebagai tanda Terima kasih karena Calvin sudah menolongnya kemarin.

Membuka pintu mobil dengan tangan gemetar Keina masuk kedalam mobil milik Calvin. Perlahan ia menarik pintu dan menutupnya kembali. Sekilas Keina menoleh ke arah Calvin yang sedang menatap tajam dirinya seolah ingin menguliti nya hidup-hidup.

" Pakai sabuk pengamannya, bisa gak? " sentak Calvin yang membuat Keina kaget bukan main .

ia yang sedang gugup semakin tak berdaya saat Calvin membentak nya, sungguh ia amat takut pada Calvin saat ini. Tatapan dan cara pria itu memperlakukannya sangat berbeda dengan kemarin.

" I-iya bisa, kak. Bisa, " sahut Keina terbata menjawab pertanyaan Calvin.

Setelah Keina memakai sabuk pengamannya, perlahan Calvin mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

" Kak, kita mau kemana? " tanya Keina memberanikan diri menatap wajah tampan Calvin dari samping. Terlihat batang hidung yang tinggi , rahang tegas, alis tebal dan bibir merah gelap. Meski Calvin seorang perokok namun hal itu tak mempengaruhi keseksian bibir Calvin.

Meski tau Keina tengah menatapnya tapi Calvin tak juga menoleh pada gadis itu. Dia hanya tersenyum menyeringai saat Keina menatap wajahnya secara intens.

" Gue tau gue tampan, biasa aja dong matanya. Awas nanti keluar tuh biji mata loe!" cibir Calvin yang berhasil membuat Keina tersipu malu karena ketahuan mengagumi ketampanan seorang cassanova kampus. Sungguh ia sangat malu saat ini rasanya ia ingin menghilang dari hadapan Calvin saat ini juga.

ayolah Kei, inget ada Gevan yang jauh di sana. batin Keina mengingatkan.

Hubungan nya dengan Gevan memang sedang memburuk akhir-akhir ini, Mereka lebih sering bertengkar . Mungkin karena jarak yang terbentang antara mereka dan kesibukan masing-masing yang membuat komunikasi mereka semakin berkurang setiap harinya. Memendam rindu yang teramat sangat tapi orang terkasih tak ada saat ia butuhkan, mungkin itu yang di rasakan Keina saat ini.

" Ah, maaf kak . Aku cuma pengen tau kita mau kemana, itu aja kok. " elak Keina menyembunyikan rasa malu dan gugupnya yang semakin menjadi.

" Ke rumah Loe ! " sahut Calvin santai tanpa menoleh sedikit pun ke arah lawan bicaranya.

Seketika mata Keina membulat sempurna . Tersadar apa yang dikatakan Calvin adalah sebuah kabar buruk . Untuk apa Calvin kerumahnya kalau bukan untuk menagih hutang yang dia bayarkan untuk mengganti ponsel Livy?

" Jangan! " teriak Keina. " Kakak mau ngapain? " tanya Keina dengan wajah yang terlihat panik.

" Minta balikin duit gue lah sama orang tua loe. Loe pikir uang 20 juta itu sedikit? kan gue bilang gue akan menagih hutangnya nanti. "balas Calvin santai. Seolah dirinya saat ini hanya ingin membalas Keina saja karena sudah berani mengabaikannya kemarin.

" Jangan kak, aku mohon!" rengek Keina dengan mata yang sudah mengembun, bahkan Keina sampai menghadapkan tubuhnya pada Calvin yang sedari tadi hanya fokus menatap jalanan dan fokus dengan stir kemudinya tanpa berniat menoleh sedikit saja kearah Keina.

" Siapa suruh mengabaikan perkataan gue. Udah gue bilang bukan kalau sampai rumah kabari gue, kenapa loe gak menuruti permintaan gue ? Sesusah itu kah hanya untuk mengetik sebuah pesan? " kesal Calvin. Ia benar-benar merasa harga dirinya di hempas hingga jatuh ke dasar laut oleh Keina. Baru kali ini ia di abaikan wanita.

" Bukan gitu kak, semalam hape ku mati lalu aku ketiduran. " kilah Keina. Ia tak mungkin mengatakan sebenarnya kalau semalam ia menelpon sang kekasih dan bertengkar dengan Gevan hingga baterai ponselnya habis.

" Itu hanya alasan loe untuk menghindari dari gue." kesal Calvin.

Mobil Calvin berhenti sejenak karena di depan ada lampu merah, hal itu menjadi kesempatan untuk Calvin menoleh ke arah Keina yang masih menatap dirinya dengan tatapan yang menurutnya sangat menggemaskan.Dia tak pernah melihat seorang gadis merengek padanya memohon belas kasihan seperti ini.

Biasanya para gadis memohon untuk dia sentuh, namun kali ini berbeda, Keina memohon padanya agar ia tak meminta ganti rugi pada orang tuanya. Mata bulat dengan bulu mata lentik indah itu kini dihiasi dengan cairan bening yang siap tumpah.

Bibirnya yang bergetar menahan tangis membuat Calvin kelimpungan sendiri. Awalnya dirinya sangat dingin pada gadis itu, namun saat ini semua berubah seolah berbalik menyerang dirinya ada desiran aneh yang membuat Calvin ingin tersenyum dan ingin meraup wajah Keina yang menggemaskan itu.

" Shitt ! " umpat Calvin sambil menangkup wajah Keina dan mengecup bibir gadis itu yang bergetar menahan tangis. Calvin melumaat nya dengan sangat lembut. Membuat si pemilik bibir berwarna pink itu mematung seolah tubuhnya dikendalikan oleh sihir dari bibir Calvin .

Kedua bola matanya mengerjap beberapa kali karena tidak bisa mencerna suasana apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Hingga luruh lah cairan bening yang ia tahan dengan susah payah sebelumnya.

Tin. tin. tin

Suara klakson mobil di belakangnya membuyarkan ciuman mesra keduanya. Calvin bahkan melepaskan ciumannya dengan sangat tergesa lalu kembali melajukan kendaraannya menuju tempat yang sudah ia pikirkan sejak semalam.

.

.

...****************...

Terpopuler

Comments

venusmoon23

venusmoon23

FIX, INI JUGA HASIL PLAGIAT

2024-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!