Budak ranjang

Shitt! kenapa bisa gue lepas kendali? siallan! dia pasti kepedean sekarang gara-gara gue cium ! gerutu Calvin dalam hati merutuki kegilaannya sendiri.

Karena biasanya dia yang di cium lebih dulu oleh gadis mainannya seperti Livy dan masih banyak yang lainnya. Tapi entah mengapa melihat bibir Keina membuat gairah dalam dirinya bangkit namun dengan rasa yang sangat berbeda.

Calvin berusaha biasa saja atas apa yang terjadi barusan, ia tiba-tiba mengalihkan fokus Keina yang masih bingung menatapnya karena ciuman yang ia lakukan tadi pada gadis itu. " Kalo loe gak mau gue kerumah loe. Loe harus gantiin uang gue. Inget gue nolong loe gak cuma-cuma Keina. " ucap Calvin penuh penekanan diakhir kalimatnya.

Tanpa Calvin sadari sebenarnya Keina juga masih gugup karena ciuman tadi, dia berusaha sekuat tenaga untuk bersikap biasa saja saat bicara dengan Calvin. Bukan apa-apa, dirinya hanya tidak ingin di kira wanita gampangan yang mudah tergoda dengan rayuan receh Calvin seperti gadis yang lainnya.

Apalagi melihat Calvin yang bersikap biasa saja setelah mereka melakukan adegan yang mendebarkan itu, Keina tak bisa menebak entah pria model apa sebenarnya Calvin ini. Bagaimana bisa dia biasa saja dan tampak percaya diri mencium bibir gadis yang baru saja dikenalnya.

Mungkin juga karena memang Calvin sudah terbiasa dengan hal itu, makanya dia tidak pernah merasakan sesuatu yang aneh saat melakukannya. Lain halnya dengan Keina yang memang baru pertama kali merasakan sebuah ciuman. Dan lebih parahnya ciuman pertamanya di ambil oleh bibir seorang cassanova bukan kekasihnya Gevan. Meski lama berpacaran dengan Gevan tapi pria itu hanya sebatas mencium pipi atau kening Keina. Bukan Gevan tak ingin tapi ia tak mau melakukan nya kalau Keina sendiri tak menginginkannya. Berbeda dengan Calvin yang mencurinya secara tiba-tiba tanpa bertanya lebih dulu.

Keina kesal dengan Calvin yang mengambil ciuman pertamanya tapi ia tak bisa protes karena kini pikirannya terbelah dua dengan masalah hutangnya yang cukup besar pada Calvin.

Keina sadar diri ia harus membayar hutangnya pada Calvin tapi ia sendiri bingung kalau harus di suruh menggantinya saat ini juga, uangnya saja di dompet hanya tinggal 200rb itu pun harus ia paksa agar cukup sampai saat gajian tiba nanti. Namun membiarkan Calvin kerumah nya juga tak mungkin. Ia tak ingin sang ibu tau masalah ini, Kalau sampai ibu Keina tau ia punya hutang 20juta bisa-bisa ia akan kembali dijodohkan dengan pria kaya yang akan menjadikannya istri kedua. Membayangkannya saja membuat Keina bergidik ngeri.

" Aku gak bisa mengganti uang kakak saat ini tapi ijinkan aku untuk mencicilnya saat aku gajian nanti. Dan aku juga bersedia menjadi pembantu kakak, aku bisa bersih-bersih rumah, mencuci, memasak semua pekerjaan rumah aku bisa. Asal kakak tidak menguasai kebebasanku dan membiarkan aku tetap bekerja di cafe. Aku akan melakukan semuanya." jelas Keina panjang lebar.

" Bukan kah dengan begitu sama aja loe menjadi budak gue? " tanya Calvin.

" Kan sudah ku bilang, aku akan melakukan semuanya asalkan kakak membiarkanku bekerja di cafe jadi tak masalah, tapi Livy berbeda. Dia menginginkanku jadi budaknya dan menuruti semua permintaannya dengan begitu sama saja ia ingin merenggut kebebasanku, aku gak akan bisa bekerja di cafe kalau harus selalu ada dan menuruti semua kemauannya. Bagaimana aku akan menghasilkan uang kalau hanya menjadi budaknya saja ? "

" Gimana dengan tawaran ku kak? " tanya Keina lagi karena Calvin hanya diam tak merespon perkataannya sejak tadi.

" Nanti kita bicarakan lagi, gue lagi fokus nyetir. " ucap Calvin mencoba mengalihkan pembicaraan. Jelas bukan uang atau pun budak seperti yang ada dalam benak Keina yang Calvin inginkan. Pria itu menginginkan budak yang lain yaitu budak ranjang.

Calvin tersenyum penuh arti, namun Keina tidak bisa menebak arti senyuman itu . Sebenarnya ada perasaan takut yang menghinggap di hatinya, tapi ia mencoba percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

" Kak ini mau kemana?" tanya Keina yang masih penasaran kemana Calvin akan membawanya.

" Hari ini kita mulai kerja sama kita, loe sendiri kan yang bilang mau jadi budak gue. Jadi sekarang loe mau gue ajak ke apartemen gue. " jawab Calvin santai. Dalam hatinya ia bersorak karena mendapat mainan baru selugu dan sepolos Keina . Karena biasanya para gadis menginginkan dirinya, namun kali ini entah mengapa Calvin begitu menginginkan Keina dengan segala kepolosannya.

" Oohhh gitu, kenapa gak bilang dari tadi kalau mau ke apartemen kakak ." ada senyum lega di wajah Keina yang justru membuat Calvin gemas dengan kepolosan gadis itu. Ah rasanya Calvin tak sabar membawa gadis itu ke atas ranjang.

Sesampainya di apartemen Keina di buat terkejut kala Calvin menarik kasar tangannya menuju kamar hingga Keina tampak seperti sedang di seret.

" Ki-kita mau ngapain, kak ? " tanya Keina was -was. Dengan perasaan takut Keina mencoba memberanikan diri bertanya kepada Calvin yang terlihat menyeramkan itu.

" Loe pikir, gue ngajak loe ke kamar untuk apa? bersihin kamar gue ? " ketus Calvin. " Loe bukan anak kecil lagi Keina ! loe pasti paham kenapa gue ngajak loe ke kamar, jadi berhenti bersikap pura-pura gak tau di depan gue. "

Calvin melepaskan kaos atasan yang ia kenakan, sehingga menampilkan pemandangan yang sangat indah, tubuhnya terpahat dengan sempurna

terlihat sekali Calvin adalah pria yang sangat suka berolah raga hingga tubuhnya membentuk Otot yang terlihat sangat pas dan seksi.

Keina sampai tak berkedip di suguhkan pemandangan yang belum pernah ia lihat sebelumnya termasuk tubuh Gevan.

" Sekarang buka baju loe! " titah Calvin.

" A-apa kak? "

Kesabaran Calvin yang hanya setipis selembar tisue, membuat ia tak sabar karena Keina bukan menuruti perintahnya malah balik bertanya dan itu sungguh membuang waktu menurut Calvin. Sampai akhirnya Calvin sendiri yang langsung membuka kasar kemeja yang Keina kenakan .

" Aarrrgghhhh, tolong. tolong , jangan kak! aku mohon. " Keina menjerit sekuat tenaga saat Calvin berhasil menarik paksa kemeja yang Keina kenakan hingga membuat dua kancing teratas kemejanya terlepas dan berserakan di lantai .

Tidak suka di anggap sebuah ancaman Calvin mencengkram wajah Keina dengan cukup kencang. " Dengerin gue! " teriak Calvin tepat di depan wajah Keina yang kini semakin pucat karena ketakutan.

Rasa malunya bahkan tak lagi ia ingat dimana kini dua bukit kenyal miliknya sudah terlihat menyembul karena kemejanya sudah sedikit terbuka.

" Loe sekarang milik gue! Dan loe harus menjadi budak gue yang bisa memuaskan gue di ranjang, karena gue gak butuh pembantu atau pun uang dari loe. Dan satu hal lagi, kamar ini kedap suara. Mau loe teriak sekenceng apapun gak akan ada orang yang mendengarnya jadi mau loe nangis darah sekalipun gue gak akan melepaskan loe,

mengerti! " bentak Calvin yang melepas wajah Keina yang sudah basah karena air mata dengan kasar.

.

...****************...

Terpopuler

Comments

venusmoon23

venusmoon23

PLAGIAT WOI!

2024-03-08

0

simta dila

simta dila

calvin kamu pemaksa, tapi ayo teruskan 😂

2023-10-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!